Anda di halaman 1dari 14

Perubahan EKG

Pada Gangguan Elektrolit

Dr. Zainal Safri Sp.PD, KKV, Sp.JP


Departmen Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara /
RSUP. H. Adam Malik Medan

PIN XV PB PABDI
Makasar, 13-15 Oktober 2017
Pendahuluan
Gangguan keseimbangan elektrolit atau
perubahan konsentrasi di intra atau ekstraselular
dapat mengakibatkan kelainan potensial listrik
jantung.
Beberapa keadaan gangguan elektrolit terkadang
secara elektrofisiologi tidak terlalu diperhatikan,
namun sebagian lagi justru dapat berakibat fatal
karena menimbulkan aritmia yang mengancam
jiwa
Pendahuluan
Menilai keparahan dan melihat risiko terjadinya
aritmia yang serius digunakan elektrokardiografi
(EKG)
Hal ini dikarenakan adan hubungan antara
keparahan gangguan keseimbangan elektrolit
dengan perubahan gambaran EKG
Aksi potensial
otot jantung dan
kaitannya
dengan ion
tubuh.

ARP : Absolute Refractory Period


ERP : Effective Refractory Period
RRP : Relative Rafractory Period
Hiperkalemia

Mild Hyperkalemia
5- 5,9 mmol/L
T yang semakin tinggi dan sempit

Moderate
Gelombang P melebar dan
Hyperkalemia amplitudonya mengecil
6,1-6,9 mmol/L
Pemanjangan interval PR

Severe Kompleks QRS semakin


Hyperkalemia
>7 mmol/L lebar

Kompleks QRS bisa menyatu dengan


extreme
Hyperkalemia gelombang T dan membentuk
gelombang sine
Hipokalemia
Kalium darah menurun :
U menjadi prominen
T makin mendatar dan akhirnya terbalik
Depresi ST
Interval PR memanjang
Hiperkalsemia
Ca Serum >10,5 mg/dL
Simptom:
Aritmia, terutama muncul pada konsentrasi serum
total >15 mg/dL.
Gejala gastrointestinal dan neurologi
EKG Hiperkalsemia
Gambaran EKG pada hiperkalsemia
Sering dijumpai Pemendekan Interval QT (QTc (<350 ms)
Pemanjangan durasi QRS
Dapat timbul bradikardia
Jarang dijumpai Peningkatan amplitude QRS
Penurunan amplitudo gelombang T
Gelombang Osborn
Elevasi segmen ST di lead V1-V2
Blok atrioventrikular berbagai derajat
Disfungsi nodus sinus dan sindroma taki-bradi
Takikardia ventrikel, vibrilasi ventrikel dan Torsade de Pointes

Osborn
Interval QT
bradikardia
Hipokalsemia
Ca serum < 8,5 mg/dL

Simptom biasanya muncul pada kadar Ca ion


<2,5 mg/dL;
parastesi pada ekstremitas dan wajah
keram otot sampai kejang

penurunan kontraktilitas dan gagal jantung.


EKG Hipokalsemia
Gambaran EKG pada hipokalsemia
Sering dijumpai Pemanjangan Interval QT (terutama pemanjangan ST segmen)
Pemendekan durasi QRS (tidak berdampak klinis)
Jarang dijumpai Blok atrioventrikular
Sinus bradikardia
Blok sinoatrial
Vibrilasi ventrikel
Hipermagnesemia
Mg serum >2.2 mEq/L
Simptom sangat beragam ;
mulai dari gelaja neurologis, hipotensi, bradikardia,
sampai henti jantung
Hipermagnesemia
ECG (as for hyperkalaemia)
Increase PR and QTc
Prolonged QRS

Complete AV block and asystole

Increase PR Prolong QRS


Hipomagnesemia
Mg serum <1.3 mEq/L
Simptom ;
Tremor Ataksia
Nistagmus Vertigo
gerakan tetani kejang dan disfagia
gangguan hemodinamik akibat aritmia (torsade de
pointes).
Terapi:
Hipokalsemia berat dengan simptom dapat diberikan
2 g MgSO4 IV selama 5 - 20 menit
Thank You

Anda mungkin juga menyukai