Anda di halaman 1dari 13

TUGAS FARMAKOTERAPI TERAPAN

STUDI KASUS PNEUMONIA

Oleh :
Kelompok 8
Meylani Nur Riskiana 172211101026
Fikriatul Hidayah 172211101027
Raras Puspa Wicitra 172211101028

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER VII


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2017
Pharmaceutical Care

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. R
Umur : 55 Tahun
Berat Badan/Tinggi badan : -
Tanggal MRS : 25 Juni 2010
Diagnosa : DM Tipe 2, CAP (Community Acquired Pneumonia)

II. SUBYEKTIF (Saat MRS)


2.1 Keluhan Utama :
- Sesak nafas
2.2 Keluhan Tambahan :
- Sulit bernafas
- Tidak nafsu makan
- Demam (4 hari)
2.3 Riwayat Penyakit Dahulu:
- DM Tipe 2 (5 tahun)
2.4 Riwayat Pengobatan:
- Glibenklamid
2.5 Riwayat keluarga/Sosial:
-
2.6 Alergi Obat :
-

III. OBYEKTIF
3.1 Data Klinis
Paramater Nilai Tanggal
Normal
26/8 29/8 30/8 31/8 1/9 2/9 3/9 4/9 5/9 6/9
Suhu (C) 37 37,9 38,1 36,3 36,4 36 35,4 38,6 37,3 37,5 38,9
Nadi (x/menit) 60-100 120 110 118 82 84 100 90 68 90 84
RR (x/menit) 12-20 20 28 16 28 28 26 24 23 22 24
<120-80 158/ 110/ 140/ 130/ 100/ 150/ 100/ 100/ 140/ 120/
T.D
84 70 80 80 60 100 70 60 90 80
(mmHg)
GCS - 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456
Sesak - + + + + + + + + + +
Batuk - + + + + + + + + + +
Paramater Nilai
Tanggal
Normal
(Lanjutan)
7/9 8/9 10/9 11/9 12/9 13/9
Suhu (C) 37 35,3 34,9 34,9 36,5 35,8 36,6
Nadi (x/menit) 60-100 94 98 98 82 80 82
RR (x/menit) 12-20 24 22 22 24 20 20
<120-80 150/ 140/ 140/ 110/ 110/ 100/
T.D
90 90 90 80 80 80
(mmHg)
GCS - 456 456 456 456 456 456
Sesak + + + + + - +
Batuk + + + + + + +

3.2 Hasil pemeriksaan laboratorium


Parameter Nilai Normal 26/8 29/8 2/9 6/9 9/9
Leukosit 3.200-10.000 9.330 10.160 12.480 10.930 7.300
Hemoglobin 12-16 11,6 11,8 11,5 11,7 12,2
Hematokrit 40-50% 32% 34,7% 34,1% 34,3% 37%
170.000-
Trombosit 380.000 405.000 344.000 317.000 461.000 501.000
LED <7 74 62 51
Hb-A1c 4-5,6% 15,5%
GDP <126 259 219 151 150
GD2PP 100-140 482 296 198 208
GD 70-20 319
Kolesterol total 150-200 197
LDL <130 130
HDL 45-65 27
Trigliserida 120-190 176
SGOT 5-35 13
SGPT 5-35 9
Albumin 3,5-5,2 3,4 2,62 2,79
Ureum 10-50 23,20 21,70 20,20 26,80
Kreatinin 0,67-1,5 0,42 0,47 0,39 0,31
Natrium 135-145 130 132 134 130 133
Kalium 3,4-5 3,36 3,32 2,38 2,78 3,41
Klorida 96-106 100 102 98 95 95
3.3 Riwayat pengobatan
Nama Obat Regimen Hari Ke-
Dosis 26/ 27/ 28/ 29/ 30/ 31/ 1/9 2/9 3/9 4/9 5/9 6/9 7/9 8/9 9/9 10/ 11/ 12/ 13/
8 8 8 8 8 8 9 9 9 9
O2 2-4 lpm KP KP KP KP
NS 0,9% 20 tpm
Ceftriaxon Inj 2x1 g
Azitromicin 500 mg
1dd1
Ambroxol 30 mg 3dd1
Parasetamol 500 mg KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP
3dd1
Insulatard Sc 10 IU
Simvastatin 10 mg
0-0-1
Meropenem Inj 3x1 g
KCl Drip 25
mEq
KSR Tab 3dd1
Cefadroxil 500 mg
2dd1
IV. ASSESMENT
Problem Medik dan Drug Related Problem Pasien

Problem Medik Subjektif/objektif Terapi Analisis DRP Plan dan Monitoring


Fluid and Subjektif: NS 0,9% Penggunaan NS sudah - Plan:
electrolyte 20 tpm tepat indikasi karena Terapi sudah sesuai
imbalances Objektif: NS merupakan cairan
Kadar Na yang dapat digunakan Monitoring:
Kadar K untuk mengatasi Lakukan monitoring
Kadar Cl hiponatremia, terhadap kadar
mengembalikan elektrolit tubuh dan
keseimbangan cairan adanya efek samping
tubuh dan NaCl pulmonary edema.
(MIMS.com).

Dosis:
2-4 mEq/Kg/24 jam
(DIH, 2009)

KSR Penggunaan KSR - Plan:


Tab 3dd1 sudah tepat indikasi Terapi sudah sesuai
karena KSR
mengandung KCl Monitoring:
yang dapat digunakan Lakukan monitoring
untuk mengatasi terhadap kadar
hipokalemia elektrolit tubuh dan
(MIMS.com) adanya efek samping
seperti mual, muntah
Dosis: dan diare.
1-2 tab 2-3x sehari
(MIMS.com)

KCl drip 25mEq Pemberian KCl secara - Plan:


intravena telah tepat Terapi sudah sesuai
indikasi. Tujuan
pemberian KCl yaitu Monitoring:
untuk meningkatkan Lakukan monitoring
kadar kalium pasien terhadap kadar
yang menurun elektrolit tubuh

Sesak nafas Subjektif : kesulitan O2 2-4 lpm O2 sangat penting - Plan : berikan O2
bernafas diberikan kepada ketika pasien merasa
pasien untuk sesak nafas.
mengurang sesak saat
terjadi kegagalan atau Monitoring : kadar
sesak nafas. saturasi O2 pasien.
Dilakukan dengan
langkah ABC
resusitasi (RE,
breathing, circulation).

CAP Subjektif: Ambroxol Ambroxol merupakan - Plan:


Sesak, sulit bernafas, 30 mg 3dd 1 agen sekretolotik yang Terapi sudah sesuai
demam digunakan untuk
mengeluarkan mukus Monitoring:
Objektif: berlebih pada saluran Monitoring efek
RR pernafasan. Obat ini samping reaksi alergi
Suhu tubuh menstimulasi sintesis berat dan gangguan
dan pelepasan pada saluran
surfaktan oleh type II pencernaan
pneumocytes, dimana
surfaktan dapat
mereduksi adhesi
mukus pada dinding
bronkus
(drugbank.ca).
Penggunaan ambroxol
sudah tepat indikasi

Dosis :
60-120 mg 2-3x
sehari(MIMS.com)

Azitromicin Penggunaan antibiotik - Plan : dilakukan kultur


500mg 1x1 golongan makrolida bakteri untuk
(azitromicin) sudah mengetahui bakteri
tepat indikasi terhadap penyebab pneumonia
pasien dengan pada pasien.
penyakit pneumonia.
Azitromicin Monitoring ; kadar
digunakan sebagai leukosit, saturasi O2
terapi empiris pada
kasus pneumonia.
Terapi empiris untuk
CAP yang dirawat
dirumah sakit adalah
B lacktam yang
dikombinasikan
dengan makrolida
(Dipiro 7th Ed, 2008).
Dosis azitromicyn
yaitu 500 mg satu hari
sekali pada hari
pertama dan dihari
selanjutnya 250mg
(selama 4 hari)
(Dipiro 7th Ed, 2008).

Ceftriaxon Pemberian ceftriaxon - Plan :


Inj 2x1 g sudah sesuai dengan Dilakukan kultur
indikasi dan guideline bakteri
terapi (Dipiro 7th Ed.,
2008). Pada pasien Monitoring :
CAP yang menjalani Reaksi anafilaksis,
rawat inap, disarankan prothrombin times
pemberian terapi awal
berupa -laktam dan
makrolida. Ceftriaxon
merupakan antibiotik
golongan sefalosporin
generasi ketiga yang
bekerja melalui
mekanisme
penghambatan sintesis
dinding bakteri
dengan cara
menghambat proses
transpeptidase dalam
sintesis peptidoglikan
di dinding sel bakteri.
Dosis : 1-2 g/hari
(DIH,2009)

Meropenem Terapi meropenem Tidak mendapat Plan :


Inj 3x1 g sudah tepat diberikan obat untuk indikasi Disarakan penambahan
pada pasien CAP terapi ciprofloxacin 1,2
dengan kultur positif g/hari (Dipiro 9th Ed.,
Pseudomonas 2015)
(Mandell et al., 2007).
Meropenem Monitoring :
merupakan agen Reaksi anafilaksis,
antipseudomonal - CBC, fungsi ginjal,
laktam yang bekerja fungsi hati
dengan menghambat
sintesis dinding sel
bakteri.
Dosis meropenem : 1
gr tiap 8 jam.
Dalam terapi CAP
yang disebabkan
karena infeksi
Pseduomonas,
antipseudomonal -
laktam digunakan
bersamaan dengan
ciprofloxacin (Dipiro
7th Ed., 2008)

Cefadroxil Pemberian cefadroxil Tidak tepat indikasi Planning :


500 mg 2x1 tidak sesuai dengan Sudah sesuai SOAP,
indikasi pada pasien. penggunaan dihentikan
Cefadroxil merupakan dan tidak dilanjutkan
golongan sefalosporin karena tidak sesuai
generasi pertama yang indikasi.
efektif terhadap bakeri
Streptococcus,
sedangkan hasil kultur
sputum pasien adalah
bakteri Pseudomonas.

Parasetamol Terapi sudah sesuai - Monitoring :


500 mg 3x1 indikasi. Pada pasien Suhu tubuh
CAP, salah satu gejala
spesifik ialah
munculnya demam..
Hiperlipidemia Objektif: Simvastatin - Plan:
Kolesterol total 197 10 mg 0-0-1 Penggunaan Terapi sudah sesuai
LDL 130 simvastatin sudah
Trigliserida 176 tepat indikasi karena Monitoring:
obat ini dapat Monitoring kadar
digunakan untuk kolesterol, trigliserida
hiperlipidemia atau dan LDL pasien.
hiperkolesterolemia
pada pasien dengan
respon tidak adekuat
terhadap perubahan
gaya hidup seperti diet
(BNF 70th ed ,2015)

Dosis:

10-20 mg 1x sehari
pada malam hari
(BNF 70th ed ,2015)

Diabetes melitus Objektif : Insulatard Sc 10 Insulatard adalah Insulatard belum Plan : rekomendasi
GDP 259 IU insulin kerja cukup untuk pemberian insulin rapid
GD2PP 482 menengah mengontrol gula acting yang diberikan
(intermediet acting). darah pasien. sebelum makan atau
Insulin sudah tepat sesudah makan untuk
diberikan untuk menurunkan gula darah
mengontrol gula darah post prandial.
karena nilai GDP
pasien >250mg/dl dan Monitoring :kadar
nilai HBA1C >7,5% gula darah
(Dipiro 7th Ed, 2008)
DAFTAR PUSTAKA

Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L. 2009. Drug
Information Handbook, 17th edition. Lexi-Comp for the American
Pharmacists.
Anonim. 2017. Ambroxol. Drugbank (https://www.drugbank.ca/drugs/DB06742)
diakses tanggal 26 November 2017
Association Dipiro, J.T., et al. 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach,
7th Edition. Mc-Graw Hill. Hal 268.
BNF. 2015. British National Formulary 70th Edition. BMJ Publishing Group: London.
MIMS. 2017. Ambroxol, KSR, Infusan NS. Monthly Index of Medical Specialities
(MIMS). (http://www.mims.com/indonesia) Diakses tanggal 25 November 2017

Anda mungkin juga menyukai