Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diajukan untuk:
Memenuhi tugas mata kuliah Struktur Kontruksi dan Bahan II
OLEH:
DELFI ASTARI (1404104010029)
DOSEN PEMBIMBING:
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Laporan yang
berjudul Waterproofing, dan dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas final mata kuliah
Struktur Konstruksi dan Bahan II.
Dalam menyelesaikan makalah ini,penyusun telah dibantu, dibimbing dan di dukung oleh
orang-orang yang berada di sekitar penulis, maka dari itu penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih kepada :
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
masih harus di sempurnakan,tetapi penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua orang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Waterproofing adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk membuat sebuah objek
menjadi tahan atau kedap terhadap air. Sebuah konstruksi bangunan biasanya menggunakan
lapisan waterproof untuk melindungi dan menjaga ketahanan struktur bangunan tersebut.
Ruangan yang umumnya diberi lapisan waterproof adalah ruangan basement, atap dan area
basah lainnya. Air dapat masuk ke ruangan bawah tanah atau basement melalui engsel, dinding
atau lantai. Jika tidak dilindungi dengan sempurna, bangunan Anda akan mengalami kerusakan
karena air.
Beton sejatinya tersusun dari material yang tidak kedap air. Beton biasa yang telah keras
menyerupai spons yang padat (berpori) sehingga bersifat absorbtif (mudah menyerap cairan). 6
12 % dari volume beton adalah kapiler dan rongga. Kapiler kapiler secara aktif menghisap
kelembaban, atau cairan yang dapat masuk tanpa perlu adanya tekanan.
Asam yang terikut dalam resapan cairan dapat mengakibatkan korosi pada tulangan beton
(kegagalan struktur), serta dapat menyebabkan beton selalu lembab, sehingga jika terjadi retak,
kebocoran tidak dapat dihindarkan.
5
2.2 Penempatan Penggunaan Waterproofing
a) Waterproofing Membran
Merupakan perlindungan dengan meggunakan membran atau lembaran yang terbuat dari
karet terhadap permukaan struktur . Biasanya dipergunakan untuk struktur dak atau atap beton.
Lembaran membran di susun sesuai dengan keperluan seluruh permukaan struktur yang
dilindungi.
Waterproofing dengan jenis membran terbuat dari bahan monomer kimia, etilena,
propilena yang dicampur dengan bahan karet. Sehingga campuran ini akan membentuk senyawa
yang kuat dan padan dimana akan tahan terhadap perubahan cuaca dari panas matahari dan
hujan. Dengan pemasangan yang sempurna maka permukaan akan tahan terhadap rembesan air
dan juga tahan untuk menahan genangan air
6
Cara pemasangan waterproof membran:
Membran membutuhkan perawatan yang lebih rumit karena rentan terhadap kerusakan
sewaktu aplikasi atau pun sesudah terpasang
Umur membran hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 tahun, setelah itu perlu penggantian
secara berkala. Jika Membran diaplikasi di atap, podium atau watertank mungkin masih
bisa diganti setiap 10 atau 15 tahun, tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan jika
membran digunakan di basement.
Jika ada retak pada beton dan ada sedikit lubang atau kerusakan pada membran,
perbaikan akan sangat sulit dilakukan. Jika membran di atap atau Watertank permukaan
screed dapat dibongkar untuk melakukan repair, tetapi jika di basement hal ini tidak dapat
dilkukan karena berada di bawah slab beton dan sumber bocor akan sangat sulit
ditemukan, sehingga tidak dapat menyumbat langsung di sumber kebocoran.
b) Waterproofing Coating
7
Waterproofing coating merupakan perlindungan rembesan dengan menggunakan bahan
polimer berbentuk bahan cat untuk menutup permukaan struktur yang dilindungi. Umumnya
digunakan untuk perlindungan dinding, bak, tanki dan juga dapat dipergunakan untuk
perlindungan terhadap permukaan kayu.
Untuk permukaan luas dan perlindungan yang lebih kuat dapat menggabungkan dengan
bahan polyester pada permukaan yang dilindungi.
d) Waterproofing Integral
8
e) Cementitious Waterproofing
Cembrasproof adalah bahan yang telah diformulasikan secara baku yang terdiri dari
campuran "special cementation chemical" dan larutan "waterproofing agent". Cembrasproof
mampu melindungi dari rembesan, uap air dan tekanan air yang terjadi. Cembrasproof juga
mampu memperbaiki dinding dari rembesan air.
9
g) Waterstop, Pencegah bocor di sambungan beton.
Pada beton waterproof yang telah dipadatkan dengan benar, tidak akan ditemui air. Oleh
karena itu, hanya sambungan beton atau lubang yang menembus beton waterproof yang harus
ditutup rapat.
Sumber: google.com
Sumber:goole.com
10
h) Waterproofing injeksi beton
Injeksi beton adalah salah satu metode perbaikan untuk menangani terjadinya penetrasi air yang
menembus tebalnya beton, baik itu akibat dari beton yang keropos ataupun beton yang mengalami retak
atau pecah.
Metode perbaikan bocor ini terdapat tiga metode, diantaranya:
High Pressure Injection dengan menggunakan material Polyurethane atau sering di singkat dan
disebut PU
Injeksi dengan menggunakan Semen dan tambahan bahan admixture
perbaikan dengan maenggunakan cement based waterplug
11
basement
groung water tank
roof deck
construction joint
kolam renang
tunnel atau terowongan
dan struktur bawah tanah lainnya
12
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya waterproofing memiliki fungsi yang sama yakni menjadikan bagian
tertentu pada bangunan menjadi kedap air sehingga tidak keropos dan kekuatan pada struktur
bangunan tetap terjaga.
Ada beberapa jenis dari waterproofing, pembagian ini sesuai dengan kriteria
penggunaannya terhadap bangunnan sesuai dengan penempatan dan masalah pada bangunan.
Pemilihan jenis waterproofing terhadap penempatannya di dalam bangunan sangat penting
karena akan menentukan kuat\kokohnya bangunan tersebut terhadap rembesan air sehingga usia
pemakaian bangunan dapat lebih lama.
13
DAFTAR PUSTAKA
14