A31115506
RMK Sistem Pengenadalian Manajemen
ORGANISASI MULTINASIONAL
Terdapat tiga masalah khusus dalam organisasi global: perbedaan kebudayaan, harga transfer,
dan perbedaan nilai tukar mata uang.
1. Perbedaan Budaya
Salah satu variabel konteksual yang penting yang memengaruhi pengendalian
manajemen di dalam sebuah perusahaan multinasional adalah perbedaan budaya antar
Negara. Menurut defiinisinya, sebuah organisasi multinasional akan beroperasi di
banyak negara dan harus siap menghadapi perbedaan budaya seiring dengan
koodinasi dan pengendalian yang dilakukan oleh kantor pusat terhadap anak-anak
perusahaannya. Baik dalam konteks sebuah organisasi atau suatu bangsa, kata
budaya akan merujuk kepada nilai-nilai, asumsi dan norma perilaku yang diakui
bersama. Ketika sebuah organisasi merentangkan operasinya melintasi berbagai
Negara, perbedaan budaya yang sangat besar yang berkaitan dengan karakter nasional
dan regional yang ada, mempunyai hubungan yang penting dengan pengendalian
manajemen.
Jangkauan Kekuasaan
Merujuk kepada sejauh mana kekuasaan didistribusikan dan dipusatkan secara
tidak seimbang. Budaya dengan jangkauan kekuasaan yang tinggi termasuk Filipina,
Venezuela, dan Meksiko. Budaya dengan jangkauan kekuasaan yang rendah termasuk
Israel, Denmark, dan Austria.
Individualisme/ Koltivisme
Merujuk kepada sejauh mana seseorang mendefinisikan dirinya sendiri sebagai
seorang individu atau sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar. Budaya
individualistik yang tinggi termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. Budaya
kolektiitas yang tinggi termasuk Saudi Arabia, Venezuela, dan Peru.
Menghindari ketidakpastian
Merujuk sampai sejauh mana seseorang akan merasa terancam oleh situasi yang
tidak menentu budaya penghindaran ketidakpastian tertinggi termasuk Jepang,
Portugal, dan Yunani. Budaya penghindaran ketidakpastian terendah termasuk
Singapura, Hongkong, dan Denmark.
Maskulinitas/Feminitas
Merujuk kepada sampai sejauh apakah pengaruh yang dimiliki oleh salah satu dari
kedua nilai dominant tersebut apakah pengaruh yang dimiliki oleh salah satu dari
kedua nilai dominant tersebut berupa
2. Harga Transfer
Harga transfer untuk barang, jasa, dan teknologu merupakan salah satu dari
perbedaan besar yang terjadi antara pengendalian manajemen operasi domestik dan luar
negeri. Namun dalam operasi luar negeri, dibutuhkan beberapa pertimbangan penting
lainnya untuk dapat sampai kepada suatu harga transfer. Pertibangan-pertimbangan
tersebut termasuk perpajakan, peraturan pemerintah, tarif pengendalian devisa, akumulasi
dana, dan joint venture.
Perpajakan
Tingkat pajak penghasilan efektif dapat memiliki perbedaan yang sangat jauh
di masing-masing Negara-negara asing, sistem harga transfer yang memungkinkan
pengalihan keuntungan ke Negara-negara dengan tingkat pajak yang rendah dapat
mengurangi jumlah pajak penghasilan perusahaan yang digabungkan dari seluruh
dunia.
Peraturan Pemerintah
Jika tidak diatur oleh pemerintah, perusahaan akan menetapkan harga transfer
untuk meminimalkan laba kena pajak di Negara-negara dengan tingkat pajak
penghasilan yang tinggi. Namun demikian, otoritas pajak pemerintah menyadari
adanya kemungkinan ini dan mengeluarkan peraturan yang menentukan bagaimana
harga transfer dapat dihitung.
Tarif
Tarif sering kali dipungut berdasarkan persentase tertentu dari nilai impor
suatu produk. Meskipun tarif untuk barang-barang yang dikirimkan ke suatu Negara
tertentu akan lebih rendah jika harga transfernya juga rendah, keuntungan yang dicatat
di Negara itu dan karenanya pajak penghasilan lokal atas laba akan ikut tinggi. Jadi,
efek bersih dari faktor-faktor ini harus ikut diperhitungkan dalam menentukan harga
transfer yang tepat. Karena pajak penghasilan umumnya memiiki jumlahnya yang
lebih besar daripada tarif, harga transfer internasional biasanya lebih banyak
didasarkan pada pajak penghasilan daripada tarif.
Pengendalian Devisa
Beberapa Negara membatasi jumlah devisa yang tersedia untuk mengimpor
beberapa komoditas tertentu. Dalam kondisi ini, harga transfer yang lebih rendah
memungkinkan anak perusahaan untuk memasukkan komoditas tersebut dalam
jumlah yang lebih besar.
Akumulasi Dana
Perusahaan mungkin ingin mengakumulasikan dananya di satu Negara
tertenttu daripada di Negara lain. Harga transfer adalah salah satu cara untuk
mengalihkan dana tersebut ke dalam atau ke luar Negara tertentu.
Joint Venture
Joint venture memberikan komplikasi tambahan dalam harga transfer. Andai
kata sebuah perusahaan AS mempunyai operasi joint venture di Jepang dengan
perusahaan local Jepang. Jika induk perusahaan AS membebankan harga lebih tinggi
bagi komponen yang dikirimkan ke Jepang, mitra joint venture Jepang kemungkinan
besar akan menolak harga tersebut karena harga itu akan memperkecil laba operasinya
dan mengakibatkan bagian keuntungan dari mitra joint venture Jepang tersebut juga
semakin kecil.
Nilai Tukar
Nilai tukar adalah harga dari sebuah mata uang jika dibandingkan dengan mata
uang yang lainnya. Hal ini dapat dinyatakan baik sebagai jumlah unit dari mata uang
Negara induk perusahaan yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang asing
(kita sebut penawaran langsung) atau sejumlah unit mata uang asing yang
diperlukan.Nilai tukar yang biasanya ditawarkan disebut nilai tukar nominal. Nilai
tukar spot adalah nilai tukar nominal yang berlaku pada satu hari tertentu. Nilai tukar
riil adalah nilai tukar spot setelah penyesuaiaan perbedaan inflasi antara dua Negara
yang dihitung. Ada juga nilai tukar forward, yaitu nilai tukar hari ini yang dapat
digunakan menjadi dasar penyelesaian suatu transaksi yang terjadi di suatu waktu di
masa depan.
Berbagai Jenis Eksposur Nilai Tukar
Eksposur translasi atas nilai tukar adalah eksposur dari neraca dan laporan
laba rugi perusahaan multinasional terhadap perubahan yang terjadi di dalam nilai
tukar nominal. Hal ini dikarenakan adanya fakta bahwa perusahaan multinasional
harus mengonsolidasikan pembukuan mereka dalam satu mata uang (biasanya mata
uang Negara induk perusahaan), meskipun arus kas mereka didenominasi dalam
banyak mata uang.
Eksposur transaksi adalah eksposur nilai tukar yang dimiliki oleh perusahaan
untuk transaksi-transaksi antarnegaranya ketika transaksi semacam itu dicatat hari ini
tetapi penyelesaian pembayarannya dilaksanakan di kemudian hari. Selama masa di
mana pembayaran atau komitmen penerimaannya masih belum dilakukan, nilai tukar
nominal dapat berubah dan menimbulkan adanya resiko pada nilai dari transaksi.
Contoh transaksi semacam ini termasuk piutang, kewajiban dan utang atau
pembayaran bunga yang belum dilaksanakan dalam mata uang asing.
Eksposur ekonomi adalah eksposur nilai tukar atas arus kas perusahaan
terhadap perubahan nilai tukar riil. Eksposur ekonomi juga disebut eksposur
operasional atau eksposur kompetitif terhadap nilai tukar.