Anda di halaman 1dari 3

Bahan inisiasi 6

Sdr. Mahasiswa,

Pada inisiasi kali ini kita akan membahas tentang Modul 6 tentang
Hukum Pengelolaan Keuangan Negara, Modul ini membahas
pengertian keuangan Negara, APBN, Keuangan Daerah, pengertian
kerugian Negara, prosedur penyelesaian kerugian Negara,
pertanggungjawaban keuangan Negara, pengawasan keuangan
Negara, dan sanksi-sanksi hukum dalam penyelenggaraan keuangan
Negara.

Salah satu bagian penting dalam kegiatan pemerintahan adalah


kegiatan menyangkut keuangan Negara. Hal ini mengingat segala
sesuatu yang dilakukan dalam kegiatan Negara tentunya
membutuhkan dukungan keuangan Negara untuk menyediakan segala
sarana dan prasarana.

Dalam UU No. 17 tahun 2003 khususnya pada bagian penjelasan,


telah disampaikan bahwa parameter untuk mengukur suatu aktivitas
atau uang/barang merupakan wilayah keuangan Negara, yakni
dengan menggunakan parameter :subjek, objek, prosedur dan
tujuan.

Azas-azas pokok pengelolaan keuangan Negara dalam penjelasan UU


No. 17 tahun 2003 dinyatakan sebagai akuntabilitas berorientasi pada
hasil, profesionalitas, proporsionalitas,, keterbukaan dalam
pengelolaan keuangan.

Dalam pengelolaan keuangan Negara, kekuasaan yang ada pada


Negara untuk mengelola keuangan Negara tentu tidak mungkin
dilakukan oleh Negara. Tentu saja, hal itu harus diserahkan atau
didelegasikan kepada pejabat kepada pejabat tertentu sebagai
pelaksana nyata kegiatan penyelenggaraan keuangan Negara. Dalam
pasal 6 UU PKN dinyatakan bahwa Presiden RI memegang kekuasaan
dibidang keuangan dan kekuasaaan tersebut kemudian didelegasikan,
namun kekuasaan yang diserahkan atau didelegasikan presiden
kepada aparat atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya tersebut
tidak termasuk kewenangan di bidang moneter. Hal ini meliputi
mengeluarkan dan mengedarkan uang yang diatur undang-undang.

Menurut pasal 7 UU PKN sebagai pejabat yang diserahi tugas


kewenangan oleh presiden di bidang keuangan Negara.

Khusus untuk pengelola keuangan yang berada di pemerintah daerah


sebagai pelaksana pengelola keuangan Negara di daerah, ditetapkan
berdasarkan ketentuan pasal 10 ayat 1 UU PKN yang membagi subjek
pelaksana keuangan daerah dalam dua kelompok:

1. Dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelolakeuangan daerah


selaku pejabat pengelola APBD.
2. Dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku
pejabat pengguna anggaran/barang daerah.

Pemeriksaan keuangan Negara mempunyai cakupan yang meliputi dua


hal utama :

1. Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan Negara,


2. Pemeriksaan atas tanggungjawab keuangan Negara.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga yang


bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi pemeriksaan tersebut.
Kedudukan BPK sebagai lembaga pemeriksaan tertinggi melekat
beberapa fungsi, yaitu ; fungsi operasional, fungsi yudikatif, fungsi
rekomendasi.

Selamat belajar!

Salam,

Tutor
OVERVIEW PKN.ppt

Anda mungkin juga menyukai