DOROTHEA E. OREM
Ida Samidah
Biografi
Dorothea E. Orem MSNed, DSc, RN lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Dia
memulai pendidikannya pada sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington
DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930, lulus sarjana keperawatan tahun 1939, dan lulus master
dalam bidang keperawatan tahun 1945 dari Universitas Katolik di Amerika. Pada tahun 1976
Orem menyelesaikan pendidikan doctor of science dari Georgetown University, doctor of
science dari Incarnate Word College, San Atonio Texas. Tahun 1980 mendapat gelat Doctor
of Human Letters dari Illionis Western University Bloomington. Tahun 1988 Orem
merupakan anggota Sigma Theta Tau and Pi Gamma MU. Orem menerima beberapa
penghargaan nasional termasuk dari Chatolic University Amerika sebagai alumni berprestasi
untuk karyanya yaitu model teori keperawatan. Dan penghargaan dari Linda Richard league
for Nursing pada tahun 1991. Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf
perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan.
Sebagai berikut adalah perjalanan karier dari Orem :
1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika
tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri
dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas
pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory
self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem
meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kahilangan seorang ahli dan
dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang
keperawatan.
Model Keperawatan
Tema sentral dari model konseptual Dorothea Orem adalah konsep perawatan diri,
dan defisit perawatan diri yang berkaitan erat. Orem pertama kali menyatakan idenya pada
akhir 1950-an. Bukunya Nursing conccepts of practice pertama kali dipublikasikan pada
tahun 1971 dengan edisi lanjutan diterbitkan pada tahun 1980 dan tahun1985. Orem masih
mengembangkan dan menyempurnakan model konseptualnya, dan teori Orem banyak
digunakan dalam asuhan keperawatan. Orem memberi pengaruh besar pada perkembangan
ilmu keperawatan.
Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinaan setiap orang
memiliki kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga akan membantu individu tersebut
dalam memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejateraannya, oleh karena
itu teoari ini dikenal dengan Self Care Theory ( Teori Perawatan mandiri).
Con
Self care
diti R R
oni
ng R
fact
Self care Self care
or agency demands
R Defic R
it
Nursing
agency
Gambar 1. Conceptual framework for nursing
R = Relationship, < = deficit relationship. (Orem, 1991)
Keperawatan mandiri didefinisikan dan dijelaskan pada teori pertama dan kedua. Pada
teori ketiga Orem merupakan teori Nursing System,Orem menjelaskan bagaimana pasien
membutuhkan perawatan mandiri saat kontak dengan perawat, pasien atau keduanya.
Mengkompensasi
Nurse
Ketidakmampuan klien untuk
Action Terlibat
Whollydalam perawatansistem
compensatory diri
Melakukan
Mendukungbeberapa tindakan
dan melindungi
Perawatan diri
Pasien pasien
untuk
Mengkompensasi keterbatasan
Penggunaan diri pasien
Nurse
Action Memenuhi kebutuhan pasien Patien
Action
Melakukan beberapa
Tindakan perawatan diri Patien
Terpenuhinya perawatan mandiri
Action
Mengatur proses
Nurse Mengatur pelaksanaan
Perawatan diri dan
Action Pengembangan proses
Perawatanbantuan
Menerima diri
dari Perawat
Supportive educative sistem
Teori Orem dan Paradigma Keperawatan
Partly compensatory sistem
Orem mendiskusikan keempat paradigma keperawatan dalam teorinya, paradigma
keperawatan menurut Orem adalah dijelaskan sebagai berikut :
a. Manusia
Manusia merupakan makhluk hidup yang berbeda dengan mahluk hidup yang lain, hal
ini disebabkan oleh kemampuannya, mencerminkan keadaan diri dan lingkungan,
menggunakan pengalaman mereka, memakai yang mereka ciptakan (ide dan kata-kata)
dalam berpikir, komunikasi dan dalam memperjuangkan sesuatu yang mengantungkan diri
mereka dan orang lain ( Orem dalam George, 1995).
Orem mempercayai bahwa individu memiliki kecendrungan untuk belajar dan
berkembang. Faktor yang mempengaruhi kecendrungan belajar termasuk dan berkembang.
Faktor yang mempengaruhi kecendrungan belajar termasuk umur, kapasitas mental,
budaya, sosial dan status emosional dari individu. Jika seseorang tidak dapat mempelajari
langkah perawatan diri, maka orang tersebut membutuhkan bantuan dari orang lain untuk
mendapatkan kemandiriannya kembali atau kemampuan merawat diri sendiri.
b. Kesehatan
Orem mendefinisikan tentang kesehatan sebagai keadaan yang sempurna dari status
fisik, mental dan kehidupan sosial, tidak hanya mengenai kelemahan fisik atau penyakit.
Dia menyatakan bahwa fisik mental, hubungan interpersonal dan hubungan sosial
merupakan aspek dari kesehatan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
individu. Orem juga memberikan dasar kesehatan pada konsep perawatan diri preventif.
Perawatan kesehatan termasuk peningkatan dan pemeliharaan dari kesehatan (primary
prevention), perawatan diri penyakit/luka (secondary prevention), dan komplikasi dari
pencegahan (tertiary prevention).
c. Lingkungan
Lingkungan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan eksternal fisik dan lingkungan
psikososial. Pengembangan lingkungan dilakukan dengan meningkatkan pengembangan
individu melalui motivasi untuk membangun tujuan yang tepat dan mengatur prilaku
untuk meraih tujuan tersebut. Lingkungan dapat berpengaruh positif maupun negatif
terhadap kemampuan seseorang untuk melakukan self care.
d. Keperawatan
Menurut Orem, keperawatan adalah jenis pelayanan kesehatan spesifik yang
berdasarkan pada nilai. Pada komunitas orang menganggap keperawatan sebagai
pelayanan yang penting dan diperlukan.
Orem menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang berhubungan dengan konsep
keperawatan antara lain, seni dan kebijaksanaan keperawatan, keperawatan sebagai
layanan, fungsi teori keperawatan dan teknologi keperawatan.
Orem (1991) mendiskusikan tiga tahap proses keperawatan yang dia namakan dengan
Technologic processs operation of nursing practice, tiga langkah tersebut diperlihatkan
pada tabel 1.
1. Langkah 1
Diagnosa keperawatan dan resep, adalah langkah untuk menentukan kenapa keperawatan
diperlukan, menganalisa dan mengiterpretasikan, membuat keputusan sehubungan
tindakan keperawatan, juga memberikan tanda operasional managemen kasus. Diagnosa
keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang kemampuan
pasien dalam perwatan diri dan kebutuhan terapi perwatan diri serta hubungan antara
keduanya ( Orem dalam George, 1995)
2. Langkah 2
Merancang sistem keperawatan dan merencanakan untuk pelaksanaan self care,
merancang sistem keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid
tentang kondisi klien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam
hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri, melindungi
pengembangan kemampuan diri ( Orem dalam George, 1995).
3. Langkah 3
Produksi dan managemen sistem keperawatan, juga merencanakan kembali dan
melakukan kontrol. Pengaturan sistem keperawatan dilakukan ketika berinteraksi dengan
pasien secara terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah
ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan diri. Dalam tahap ini
tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur sistem keperawatan ( Orem dalam
George, 1995). Selama interaksi perawat pasien, perawat melakukan hal berikut :
a. Melakukan dan mengatur keterampilan perawatan diri untuk pasien, atau membantu
pasien untuk mengatur dan melakukan perawatan diri.
b. Melakukan koordinasi untuk perawatan diri sehingga bisa dilakukan dengan
komponen kesehatan lainnya.
c. Membantu pasien, keluarga, dan lainnya tentang sistem kehidupan sehari hari yang
akan mendorong melaksanaan perawatan diri, dan pada waktu bersamaan merasa puas
dengan hubungan perawat pasien, talenta dan tujuan yang dicapai.
d. Membimbing, secara langsung dan memberi support pada pasien untuk latihannya,
atau atau latihan dengan menggunakan self care agency.
e. Melakukan stimulasi pada pasien agar tertarik melakukan perawatan diri dengan cara
promosi kesehatan dan melakukan diskusi untuk memecahkan masalah kesehatan yang
sedang terjadi.
f. Mendukung dan membimbing pasien mempelajari aktivitas dan menyediakan bahan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan perawatan diri.
g. Mendukung dan membimbing pasien yang sakit atau cacat agar dapat menemukan cara
perawatan diri yang baru akibat adanya perubahan setelah mengalami sakit atau
kecacatan.
h. Monitor dan membantu pasien untuk memantau dirinya sendiri dan dapat menentukan
secara mandiri hasil pelaksanaan perawatan diri yang telah dilakukan untuk melatih
atau mengembangkan agen perawatan diri, dan menentukan tindakan keperawatan
yang efektif dan efisien sampai selesai.
i. Membuat keputusan tentang perawatan diri yang efektif dan efisien, untuk melatih dan
mengembangkan agen perawatan diri dan bantuan perawat.
j. Membuat keputusan tentang arti dan hasil bantuan yang diterima dari perawat dan
merekomendasikan sistem perawatan yang harus dirubah (Orem, 1991).
Komponen Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis untuk
dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik
fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditemukan (Orem dalam George, 1995).
Pengkajian diarahkan pada personal factor, universal self care, developmental self care,
health deviation, medical problem and plan, self care deficit yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Personal faktor (nama, umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan,budaya, ras, status
perkawinan, agama dan pekerjaan)
2. Universal Self Care
Untuk menemukan masalah keperawatan berdasarkan self care deficit, maka perawat perlu
melakukan pengkajian kepada klien melalui observasi berdasarkan klasifikasi tingkat
ketergantungan klien yang terdiri dari minimal care, partial care, total care. Adapun
komponen yang dikaji dalam pengkajian universal self care ini adalah udara, air, makanan,
eliminasi, aktivitas dan istirahat, kesendirian dan iteraksi sosial, bahaya hidup dan
kebahagiaan hidup, promosi manusia, fungsi perkembangan.
3. Developmental Self Care
a. Kebutuhan khusus untuk proses perkembangan
b. Kebutuhan dari kondisi saat ini
c. Kebutuhan yang berhubungan dengan sebuah kegiatan
4. Health Deviation
a. Kondisi penyakit atau cidera
b. Perawatan Untuk Memperbaiki kondisi
5. Medical Problem and Plan
a. Pandangan dokter terhadap penyakitnyaa
b. Diagnosa Medis
c. Penatalaksanaan Medis
Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan mengacu pada diagnosa keperawatan yang aktual, resiko tinggi dan
kemungkinan. Teori Orem lebih berfokus pada usaha untuk memandirikan pasien agar bisa
Self care meminimalkan bantuan dari orang lain, yang sesuai dengan self care deficit yang
dialami oleh klien namun diagnosa dapat dikembangkan ke masalah lain sesuai hirarki
kebutuhan dasar yang dikembangkan maslow.
Rencana Keperawatan
Menurut (Orem dalam George, 1995), rencana keperwatan dibuat sesuai dengan diagnosa
keperawatan, berdasarkan self care demand dan meningkatkan kemampuan self care,
membuat nursing system : wholly compensatory, atau supportive-edukative. Tujuan
keperawatan dibuat sesuai dengan diagnosa keperawatan, berdasarkan self care demand dan
meningkatkan kemampuan self care. Membuat nursing system : Wholly compensatory, parly
compensatory, atau supportive edukative.
Implementasi
Implementasi merupakan proses pelaksanaan dari yang sudah direncanakan sebelumnya.
Orem membuat prinsip-prinsip dalam implementasi sebagai berikut ;
1. Mempromosikan/meningkatkan kemampuan self care
2. Kebutuhan/ menurunkan deficit perawatan diri
Evaluasi
Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam :
1. Meningkatkan kemampuan self care
2. Memenuhi kebutuhan self care
3. Menurunkan self care deficit
Cara Kerja dan karateristik dari teori Orem
1. Konsep dalam teori Orem saling berhubungan untuk menciptakan cara berbeda dalam
melihat fenomena tertentu
2. Teori Orem logis dan alami
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks
sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang
dilakukan melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek
keperawatan.
A. Personal Factor
1. Identitas Klien
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Tinggi badan
e. Berat badan
f. Budaya
g. Ras
h. Status perkawinan
i. Agama
j. Pekerjaan
2. Identitas Penanggung jawab
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Budaya
e. Ras
f. Hubungan dengan pasien
g. Agama
h. Pekerjaan
3. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
2) Riwayat Kesehatan Lalu
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
c. Diagnosa Medis
D. Health Deviations
1. Riwayat penyakit saat ini
2. Penanganan penyakit sebelum dirawat
Langkah 2