Deniriawati Dachi
Eben Ezer Rumapea
b. Beratnya cedera
Glasgow Coma Scale (GCS) digunakan sebagai pengukur secara klinis beratnya
cedera otak.
Penilaian Nilai
Respon buka mata (Eye opening, E)
1. Spontan 4
2. Terhadap suara 3
3. Terhadap nyeri 2
4. Tidak ada 1
Respon motorik terbaik (M)
1. Turut perintah 6
2. Melokalisir nyeri 5
3. Fleksi normal (menarik anggota yang 4
dirangsang) 3
4. Fleksi abnormal (dekortikasi) 2
5. Ekstensi abnormal (deserebrasi) 1
6. Tidak ada (flasid)
Respon verbal (V)
1. Berorientasi baik 5
2. Berbicara mengacau (bingung) 4
3. Kata-kata tidak teratur 3
4. Suara tidak jelas 2
5. Tidak ada 1
Nilai GCS = (E + M + V) ; nilai tertinggi = 15 dan terendah = 3
Klasifikasi berdasarkan derajat kesadaran ini yang banyak dipakai diklinik oleh
karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
c. Morfologi
Cedera kepala dapat meliputi patah tulang tengkorak, kontusio, perdarahan dan cidera
difus.
1) Fraktur Kranium
Fraktur kranium dapat terjadi pada atap atau dasar tengkorak, dapat berbentuk
garis atau linear atau bintang/ stelata, dan dapat pula terbuka atau tertutup.
Fraktur kranium dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan otak, namun biasanya
jejas ini bukan merupakan penyebab utama timbulnya kecacatan neurologis.
Adanya fraktur kranium yang nyata tidak boleh diremehkan, karena menunjukkan
bahwa benturan yang terjadi cukup berat.
2) Lesi Intrakranial
Lesi intrakranial dapat diklasifikasi sebagai lesi fokal atau lesi difus, walaupun
kedua jenis lesi ini sering terjadi bersamaan.
1. American College of Surgeons. Advanced Trauma Life Support Untuk Dokter. Edisi
8. Jakarta : IKABI. 2008
2. Editor : Satyanegara, Hasan R Y, Abubakar S dll. Ilmu Bedah Saraf Satyanegara.
Edisi IV. Jakarta : PT Gramedia. 2010