1. Kondisi Geografis
sampai bergunung.
c. Perawat 42 orang
d. Bidan 12 orang
e. Kesling 1 orang
f. Gizi 1 orang
h. Magang 24 orang
a. Visi
b. Misi
pemberdayaan masyarakat
dan Berkeadilan
Kesehatan
1. Analisis Univariat
a. Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan masalah kesehatan dapat ditemukan
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di
Puskemas Makale tahun 2014-2016 (n=30)
Jenis kelamin n %
Laki-laki 12 40
Perempuan 18 60
Total 30 100
(40%).
b. Peran PMO
Tabel 5.2
Peran PMO n %
Kurang 2 6,7
Baik 28 93,3
Total 30 100
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi efek samping obat penderita TB Paru di
wilayah Puskesmas Makale tahun 2014-2016 (n=30).
Efek samping obat n %
Berat 4 13.3
Ringan 26 86,7
Total 30 100
responden (13,3%).
d. Jarak rumah
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi jarak rumah penderitaTB Paru di
Wilayah Puskesmas Makale tahun 2014-2016
Jarak rumah n %
Jauh 12 40,0
Dekat 18 60,0
Total 30 100,0
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi kepatuhan berobat Penderita TB Paru
Di wilayah puskesmas Makale tahun 2014-2016
Kepatuhan minum obat n %
Patuh 26 86,7
Total 30 100,0
berobat 4 responden(13,3%)
2. Analisis Bivariat
Tabel 5.6
Hubungan Peran PMO dengan Kepatuhan minum obat
Penderita TB Paru di wilayah puskesmas Makale
tahun 2014-2016 (n=30)
dengan uji chi square diperoleh nilai p=1,000 (p>0,05) yang berarti hipotesis
ditolak dan tidak ada hubungan peran PMO dengan kepatuhan minum obat
penderita TB Paru.
b. Hubungan Efek samping obat dengan Kepatuhan berobat pada
Pasien TB Paru
Tabel 5.7
Hubungan Efek Samping Obat Dengan Kepatuhan minum
obat Pada Penderita TB Paru di wilayah puskesmas Makale
tahun 2014-2016 (n=30)
n % n % n %
minum obat, sebanyak 4 responden (15,4%) tidak patuh minum obat. Dari 4
patuh berobat. Hasil Analisa Statistik dengan uji square diperoleh nilai
p=1,000 (p>0,05). Yang berarti hipotesis ditolak dan tidak ada hubungan efek
Tabel 5.8
Hubungan Jarak rumah dengan Kepatuhan Minum Obat pada
Penderita TB Paru di wilayah puskesmas Makale
Tahun 2014-2016
dengan jarak rumah dekat sebanyak 15 responden (83,3%) patuh minum obat,
jarak rumah jauh sebanyak 11 responden (91,7%) patuh minum obat dan
Statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p=0,632 (p>0,05) yang berarti
hipotesis ditolak dan tidak ada hubungan jarak rumah dengan kepatuhan
sedangkan 93,3% peran PMO baik. Hasil uji chi square diperoleh
kepatuhan minum obat. Peran PMO yang baik didukung oleh beberapa
faktor antara lain hubungan PMO dengan pasien dan keterdekatan PMO
yang ringan. Hasil uji chi square di peroleh p=1,000(>0,05). Jadi tidak
ada hubungan antara efek samping obat dengan kepatuhan minum obat.
lebih singkat.
mempunyai jarak rumah yang jauh dan sebanyak 60% responden yang
memiliki jarak rumah yang dekat. Hasil uji chi square diperoleh
kesehatan.
yang lebih baik dan biaya yang murah. Hal ini sejalan dengan teori
berjarak jauh dan responen berjarak dekat dengan kepatuhan minum obat
penderita TB Paru.
D. Keterbatasan