2013-10-22
Ditampilkan : 9288
Anda pasti sudah sering mendengar tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, atau bahkan
sudah pernah mengalaminya. Mendengarnya saja enggan dan pasti tidak ada yang mau
mengalaminya. Banyak sekali mitos di masyarakat tentang penyakit ini. Ada yang bilang
penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Ada pula komentar kalau minum obat hipertensi bisa
terkena penyakit ginjal.
Wahh,,, yang mana yang benar ya? Berikut tim kementrian kesehatan akan memberikan 15
FAKTA TENTANG HIPERTENSI
1. Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
2. Pada tahun 2007 jumlah penderita hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%
3. 76 % dari penderita hipertensi tidak pernah menyadari dirinya sakit.
4. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg, lebih dari itu WASPADA
HIPERTENSI!
5. Seseorang disebut hipertensi bila tekanan darah 140/90
6. Gejala hipertensi diantaranya pusing, sakit kepala, tengkuk terasa pegal, penglihatan
kabur, sering kesemutan, jantung berdebar, dan cepat merasa lelah. Namun jangan
tunggu gejala datang karena sebagian besar penderita hipertensi tidak bergejala.
7. Bahaya hipertensi bisa mengenai banyak organ tubuh diantaranya mata, otak, ginjal,
dan jantung
8. Usia diatas 55 tahun lebih berisiko terkena hipertensi
9. Hipertensi berkaitan dengan keturunan, apabila kedua prang tua hipertensi maka 45 %
berisiko menurun ke anaknya. Maka apabila anda berisiko segeralah ubah gaya hidup
dan control tekanan darah secara teratur
10. Orang dengan obesitas 5 kali lebih berisiko terkena hipertensi
11. Kurang aktivitas, merokok,makanan asin, minum alcohol dan stress dapat
meningkatkan risiko hipertensi
12. Batasi garam 1 sendok teh per hari tiap memasak dapat menurunkan risiko hipertensi
13. Hipertensi dapat dicegah, bila sudah terkena pun dapat dikontrol dengan minum obat
teratur dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
14. Daun kumis kucing, daun seledri dan daun pegagan dapat dijadikan jamu pendamping
obat untuk membantu menurunkan tekanan darah.
15. Hipertensi tidak mematikan, namun apabila dibiarkan maka efek fatal dapat terjadi ke
organ lain seperti stroke pada otak dan gagal jantung. Komplikasi inilah yang dapat
menyebabkan kematian.
Setelah mengetahui beberapa fakta diatas diharapkan anda dapat lebih mengenal tentang
hipertensi. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi tentu
memerlukan peran serta seluruh masyarakat, bukan hanya pemerintah. Mulai dari diri anda,
keluarga anda dan lingkungan terdekat. Perubahan dapat dimulai dengan perilaku CERDIK,
seperti berikut:
Cek kesehatan secara berkala.Periksakan tekanan darah, berat badan, dan kadar kolesterol
ke puskesmas terdekat. Lakukan secara rutin, misal sebulan atau dua bulan sekali.
Kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim yang merupakan
bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama.
1. Pencegahan utama adalah menghindari faktor risiko kanker leher rahim terutama
dengan tidak berperilaku seksual berisiko untuk terinfeksi HPV seperti tidak berganti-
ganti pasangan seksual dan tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini (kurang
dari 20 tahun)
2. Selain itu juga menghindari asap rokok (aktif dan pasif), menindak lanjuti hasil
pemeriksaan IVA/pap smear dengan hasil positif.
3. Melakukan vaksinasi HPV
Obesitas
2013-10-22
Ditampilkan : 4611
DEFINISI
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang dapat
mengganggu kesehatan (WHO, 2011)
Obesitas dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan prevalensi hipertensi,
intoleransi glukosa, dan penyakit jantung koroner aterosklerotik pada pasien-pasien yang
obese.
FAKTOR PENYEBAB
Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki berat badan berlebih atau obesitas
(CDC, 2009). Diantaranya adalah:
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh beberapa ahli fisiologi, dimana salah satu faktor
yang dapat menyebabkan kegemukan adalah dikarenakan kurangnya olahraga. Faktor-faktor
lainnya adalah karena gangguan emosi dengan makan berlebihan yang menggantikan rasa
puas lainnya, pembentukan sel-sel lemak dalam jumlah berlebihan akibat pemberian makan
yang berlebihan pada saat usia anak-anak, gangguan endokrin tertentu seperti hipotiroidisme,
gangguan pusat pengatur kenyak- selera makan (satiety-apetite centre) di hipotalamus dan
kelezatan makanan yang tersedia (Sherwood, 2001).
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan (WHO, 2011).
Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat
badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu,
mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan
hidup yang lebih panjang. Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus
berikut:
2013-10-22
Ditampilkan : 5709
Penyakit Paru Obstruktif Kronik dahulu disebut dengan Penyakit Paru Obstruktif Menahun.
Penyakit ini ditandai dengan adanya perlambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya
reversibel. Perlambatan Aliran udara umumnya bersifat progresif dan berkaitan dengan
respons inflamasi yang abnormal terhadap partikel atau gas iritan.
PPOK
Seseorang dengan PPOK ringan dapat tanpa keluhan atau gejala. Hal ini berbahaya karena
apabila faktor risikonya tidak dihindari maka penyakit ini akan semakin progresif. PPOK
dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
Sesak napas
Batuk-batuk kronis (batuk 2 minggu)
Sputum yang produktif (batuk berdahak)
Pada PPOK eksaserbasi akut terdapat gejala yang bertambah parah seperti:
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun yang berbahaya
untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik. Dengan komponen utama:
Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, khususnya kanker paru, stroke, penyakit
paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh darah, disamping
menyebabkan penurunan kesuburan, gangguan kehamilan, gangguan pertumbuhan janin
(fisik dan IQ), gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal.
Selain berdampak buruk bagi kesehatan perokok itu sendiri, Asap Rokok Orang Lain
(AROL) juga berbahaya bagi kesehatan orang di sekitarnya, yang dalam hal ini menjadi
perokok pasif. AROL adalah gabungan antara asap yang dikeluarkan oleh ujung rokok yang
membara dan produk tembakau lainnya serta asap yang dihembuskan oleh perokok. Tidak
ada batas aman untuk AROL. Hasil survey menunjukkan bahwa jumlah perokok pasif
perempuan di Indonesia 62 juta dan laki-laki 30 juta, dan yang paling menyedihkan adalah
jumlah anak usia 0-4 tahun yang terpapar AROL sebesar 11,4 juta anak. Perokok pasif ini
mempunyai risiko terkena penyakit kanker 30 % lebih besar dibandingkan dengan yang tidak
terpapar asap rokok, juga terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh asap rokok.
Pada PPOK Eksaserbasi akut biasanya disebabkan oleh infeksi mukosa trakeobronkial,
terutama oleh bakteri Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, Moraxella
catarrhalis. Maka vaksinasi influenza dan pneumokok dapat bermanfaat dalam mencegak
PPOK Eksaserbasi akut.
Stroke
2013-11-18
Ditampilkan : 4395
Tuan B 41 tahun mendapat serangan stroke mendadak. Pada pagi hari pasien tidak merasakan
apa-apa. Saat beraktifitas di sawah pasien merasakan sakit kepala yang sangat hebat dan
setelah itu pasien merasakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan. Saat berada
di rumah pasien muntah sebanyak 2 kali dan kemudian bicaranya pelo padahal sebelumnya
tidak pelo.
Kasus lain juga menimpa Ny.N 65 tahun, ia dibawa keluarganya ke Rumah Sakit dengan
keluhan utama lemah pada tangan kanan dan kaki kanan secara mendadak. Keluhan ini
datang mendadak pada saat penderita sedang duduk sambil mengobrol . Selain itu penderita
merasa mulut mencong ke kanan dan bicara pelo.
Dua kasus diatas merupakan satu dari banyak kasus kejadian stroke di Indonesia.
Kejadiannya yang mendadak tanpa permisi memberikan dampak buruk yang drastis pada
penderitanya. Bayangkan saja ketika anda sedang asyik mengobrol tiba tiba mulut anda
mencong dan badan anda lemah sebelah, sungguh mengerikan bukan? Maka tim kami akan
berusaha memberikan informasi seputar stroke agar anda dan keluarga terhindar dari bahaya
penyakit ini.Apa sih yang dimaksud dengan penyakit stroke?
Badan kesehatan dunia atau WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu tanda klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain kelainan pembuluh darah.
Stroke ada 2 macam yang pertama disebut stroke hemoragik yaitu stroke yang diakibatkan
perdarahan pada otak. Kedua stroke non hemoragik yaitu akibat tersumbatnya pembuluh
darah otak sehingga jaringan otak tidak mendapat nutrisi dan oksigen.
Tiba-tiba merasa lemah pada sebelah wajah, serta lengan dan kaki terutama satu sisi
tubuh.
Tiba-tiba kebingungan dan kesulitan bicara
Sakit kepala hebat
Penglihatan mendadak terganggu
Tiba-tiba kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan dan koordinasi
Gejala yang muncul dapat dinilai dengan metode FAST. Metode ini dapat dilihat diartikel
kami selanjutnya
Apa yang harus dilakukan bila keluarga anda menunjukan gejala stroke?
time is brain, waktu sangat berharga untuk penderita stroke, apabila terlambat ditangani bisa
berakhir dengan kematian. Hal-hal yang yang perlu anda lakukan adalah :
Diabetes Mellitus
2013-11-18
Ditampilkan : 6598
Tanpa upaya pencegahan dan program pengendalian yang efektif, maka penderita diabetes
akan terus meningkat di Indonesia. Prediksi WHO memperkirakan pada 2030 ada 21,3 juta
penduduk Indonesia merupakan penderita diabetes. Apakah kita akan menjadi salah satunya?
Tentu saja tidak apabila kita mulai memahami faktor risiko dan memulai gaya hidup sehat.
Unit terkecil dari tubuh kita adalah sel. Dalam melaksanakan fungsinya, sel membutuhkan
energi. Glukosa atau gula, merupakan sumber energi bagi sel. Dalam proses metabolisme
glukosa menjadi energi, membutuhkan hormon yang dinamakan hormon insulin. Apabila
hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas tidak mencukupi untuk mengubah
glukosa menjadi sumber energi bagi sel, maka glukosa tersebut akan tetap berada dalam
darah dan kadar glukosa dalam darah akan meningkat sehingga timbulah penyakit yang
dinamakan dengan Diabetes Melitus (DM) atau Penyakit Gula atau Penyakit Kencing Manis.
Pada awalnya, pasien sering kali tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes melitus,
bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Namun, harus dicurigai adanya DM jika seseorang
mengalami keluhan klasik DM berupa:
Jika keluhan di atas dialami oleh seseorang, untuk memperkuat diagnosis dapat diperiksa
keluhan tambahan DM berupa:
Diagnosis DM bukan hanya dari gejalanya saja, namun harus diikuti dengan pemeriksaan
darah yaitu pemeriksaan glukosa darah dari pembuluh darah vena. Seseorang didiagnosis
menderita DM jika ia mengalami satu atau lebih kriteria di bawah ini:
Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL
Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma puasa 126 mg/dL
Kadar gula plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) 200 mg/dL
Pemeriksaan HbA1C 6.5%
Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir pasien.
Puasa artinya pasien tidak mendapat kalori tambahan minimal selama 8 jam.
TTGO adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan memberikan larutan glukosa
khusus untuk diminum. Sebelum meminum larutan tersebut akan dilakukan
pemeriksaan kadar glukosa darah, lalu akan diperiksa kembali 1 jam dan 2 jam setelah
meminum larutan tersebut. Pemeriksaan ini sudah jarang dipraktekkan.
Jika kadar glukosa darah seseorang lebih tinggi dari nilai normal tetapi tidak masuk ke dalam
kriteria DM, maka dia termasuk dalam kategori prediabetes. Yang termasuk ke dalamnya
adalah
Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT), yang ditegakkan bila hasil pemeriksaan
glukosa plasma puasa didapatkan antara 100 125 mg/dL dan kadar glukosa
plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO 140 mg/dL
Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yang ditegakkan bila kadar glukosa plasma 2
jam setelah meminum larutan glukosa TTGO antara 140 199 mg/dL
Diabetes terdiri dari beberapa jenis yaitu DM tipe 1 yang terjadi karena kekurangan hormon
insulin di dalam tubuh, DM tipe 2 karena hormon Insulin yang dihasilkan tidak bermanfaat
untuk mengatur kadar gula dalam darah (fungsi kerja insulin tidak efektif), DM gestasional
yang terjadi pada masa kehamilan dan DM lainnya yang diakibatkan karena pemakaian obat
mapun disebabkan penyakit lainnya.
Diabetes yang umumnya terjadi pada anak dan remaja adalah DM tipe 1. Sejak dulu DM
pada anak ini sebenarnya sudah ada, namun tidak terdeteksi dengan baik, sehingga
kejadiannya seperti fenomena gunung es. Terjadinya DM tipe 1 pada anak dan remaja dapat
disebabkankarena faktor genetik (keturunan), auto-imun (kelainan sistem imunitas), pola
hidup tidak bersih dan sehat seperti diet yang tidak sehat. Kelainan sistim imunitas terjadi
karena adanya peradangan pada sel beta (insulitis). Insulitis dapat disebabkan oleh
bermacam-macam hal di antaranya virus, seperti rubella dan herpes. Kondisi ini
menyebabkan timbulnya antibodi terhadap sel b yang disebut ICA (Islet Cell Antibody).
Reaksi antigen (sel b) dengan antibodi (ICA) yang ditimbulkannya mengakibatkan kerusakan
sel beta pada pankreas yang mempunyai fungsi memproduksi hormone insulin.
Diabetes dapat mengakibatkan komplikasi yang bersifat akut maupun menahun (kronis).
Komplikasi akut diabetes dapat mengakibatkan koma diabetikum dan kematian mendadak.
Sementara komplikasi kronisnya memberikan beban biaya pengobatan yang mahal, dan
menurunkan produktifitas bagi penderitanya. Komplikasi akut diabetes yaitu hiperglikemia
(kadar gula darah naik cepat secara drastis) dan juga bisa hipoglikemi (kadar gula darah turun
secara cepat). Kondisi ini yang mengakibatkan kematian lebih dini bagi penyandangdiabetes.
Sementara komplikasi kronis dari diabetes dapat berupa :
Gejala yang sering dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, dan lebih terasa sakit
di malam hari.
Monitoring dan deteksi dini faktor risiko DM ini dilakukan di Posbindu (Pos Pembinaan
Terpadu) PTM dan implementasi perilaku CERDIK. Cerdik ini mempunyai makna, Cek
kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet Sehat dan seimbang,
Istirahat cukup, Kelola Stress.
Ditampilkan : 3704
Cedera sudah menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di seluruh negara dan lebih dari dua
per tiga dialami oleh negara berkembang. Kematian akibat cedera diproyeksikan meningkat dari 5,1
juta menjadi 8,4 juta (9,2% dari kematian secara keseluruhan) dan diestimasikan menempati
peringkat ketiga disability adjusted life years (DALYs) pada tahun 2020.
Masalah cedera memberikan kontribusi pada kematian sebesar 15%, beban penyakit 25% dan
kerugian ekonomi 5% growth development product (GDP). Di Indonesia, kerugian ekonomi akibat
cedera khususnya untuk lalu lintas diperkirakan sebesar 2,9% pendapatan domestik bruto (PDB).
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab terbanyak terjadinya cedera di seluruh dunia. Kecelakaan
lalu lintas menempati urutan ke-9 pada DALY dan diperkirakan akan menempati peringkat ke-3 di
tahun 2020 sedangkan di negara berkembang urutan ke-2.
Cedera akibat kecelakaan lalu-lintas adalah penyebab utama kematian dan disabilitas
(ketidakmampuan) secara umum terutama di negara berkembang. Di Indonesia, kecelakaan lalu
lintas merupakan salah satu prioritas penanggulangan penyakit tidak menular berdasarkan
Kepmenkes 116/Menkes/SK/VIII/2003. Kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia
menunjukkan kecenderungan yang meningkat, yaitu dari 1,0% pada tahun 1986, menjadi 1,5% pada
tahun 1992, 1,9% pada tahun 1995, 3,5% pada tahun 1998 dan menjadi 5,7% di tahun 2001. Di
Indonesia sebagian besar (70,0%) korban kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepeda motor
yang berusia produktif (15-55 tahun) dan berpenghasilan rendah. Cedera kepala (33,2%) menempati
peringkat pertama pada urutan cedera yang dialami oleh korban kecelakaan lalu lintas.
Menonjolnya angka kesakitan dan kematian ini merupakan permasalahan kesehatan masyarakat
Kondisi ini merupakan alasan adanya program pengendalian cedera di Indonesia.
Tindak Kekerasan
2013-12-08
Ditampilkan : 2017
Kejadian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan salah satu masalah yang bersifalglobal
yang berdampak luas terhadap kesehatan. Kekerasan terjadi akibat kesenjangan kekuasaan.
Terdapat keterkaitan yang kuat antara faktor individu, hubungan, lingkungan maupun masyarakat
yang merupakan penyebab terjadinya KDRT.
Kekerasan tersebut bukan hanya yang berbentuk fisik, tetapi juga kekerasan psikis, sosial ekonomi
dan seksual yang sering kali luput dari perhatian. Kematian akibat kekerasan terjadi di negara-negara
berkembang mencapai dua kali lipat dari negara maju (Riskesdas 2007).
Dalam laporan Komnas Perempuan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia
meningkat pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Jumlah korban kekerasan terhadap
perempuan pada tahun 2009 mencapai 143.586 orang. Angka ini meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya yaitu 54.425 (2008), 25.522 (2007) dan 22.512 (2006). Menurut bentuk kekerasan yang
dialami pada tahun 2009, yang terbanyak yaitu KDRT (95%), diikuti dengan kekerasan komunitas
(5%) dan kekerasan berkaitan dengan peran negara (1%). Dalam KDRT, kekerasan seksual
merupakan bentuk kekerasan yang mendominasi (48,68%), diikuti dengan kekerasan psikis
(48,28%), kekerasan ekonomi (1,83%) dan kekerasan fisik (1,21%).