Anda di halaman 1dari 12

Hipertensi

2013-10-22

Ditampilkan : 9288

Anda pasti sudah sering mendengar tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, atau bahkan
sudah pernah mengalaminya. Mendengarnya saja enggan dan pasti tidak ada yang mau
mengalaminya. Banyak sekali mitos di masyarakat tentang penyakit ini. Ada yang bilang
penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Ada pula komentar kalau minum obat hipertensi bisa
terkena penyakit ginjal.

Wahh,,, yang mana yang benar ya? Berikut tim kementrian kesehatan akan memberikan 15
FAKTA TENTANG HIPERTENSI

1. Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
2. Pada tahun 2007 jumlah penderita hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%
3. 76 % dari penderita hipertensi tidak pernah menyadari dirinya sakit.
4. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg, lebih dari itu WASPADA
HIPERTENSI!
5. Seseorang disebut hipertensi bila tekanan darah 140/90
6. Gejala hipertensi diantaranya pusing, sakit kepala, tengkuk terasa pegal, penglihatan
kabur, sering kesemutan, jantung berdebar, dan cepat merasa lelah. Namun jangan
tunggu gejala datang karena sebagian besar penderita hipertensi tidak bergejala.
7. Bahaya hipertensi bisa mengenai banyak organ tubuh diantaranya mata, otak, ginjal,
dan jantung
8. Usia diatas 55 tahun lebih berisiko terkena hipertensi
9. Hipertensi berkaitan dengan keturunan, apabila kedua prang tua hipertensi maka 45 %
berisiko menurun ke anaknya. Maka apabila anda berisiko segeralah ubah gaya hidup
dan control tekanan darah secara teratur
10. Orang dengan obesitas 5 kali lebih berisiko terkena hipertensi
11. Kurang aktivitas, merokok,makanan asin, minum alcohol dan stress dapat
meningkatkan risiko hipertensi
12. Batasi garam 1 sendok teh per hari tiap memasak dapat menurunkan risiko hipertensi
13. Hipertensi dapat dicegah, bila sudah terkena pun dapat dikontrol dengan minum obat
teratur dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
14. Daun kumis kucing, daun seledri dan daun pegagan dapat dijadikan jamu pendamping
obat untuk membantu menurunkan tekanan darah.
15. Hipertensi tidak mematikan, namun apabila dibiarkan maka efek fatal dapat terjadi ke
organ lain seperti stroke pada otak dan gagal jantung. Komplikasi inilah yang dapat
menyebabkan kematian.

Setelah mengetahui beberapa fakta diatas diharapkan anda dapat lebih mengenal tentang
hipertensi. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi tentu
memerlukan peran serta seluruh masyarakat, bukan hanya pemerintah. Mulai dari diri anda,
keluarga anda dan lingkungan terdekat. Perubahan dapat dimulai dengan perilaku CERDIK,
seperti berikut:
Cek kesehatan secara berkala.Periksakan tekanan darah, berat badan, dan kadar kolesterol
ke puskesmas terdekat. Lakukan secara rutin, misal sebulan atau dua bulan sekali.

Enyahkan asap rokok


Rajin aktifitas fisik. Olahraga 30 menit dan lakukan dengan rutin dapat menurunkan
risiko hipertensi
Diet sehat dengan kalori seimbang.
Makan makanan yang bervariasi. Kurangi makanan cepat saji atau makanan
berpengawet.
Istirahat yang cukup
Kelola stres

Kanker Leher Rahim


2013-10-22
Ditampilkan : 9561

KENALI LEBIH DINI GEJALA KANKER LEHER RAHIM

APAKAH KANKER LEHER RAHIM ITU ?

Kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim yang merupakan
bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama.

APA FAKTOR RISIKO TERJADINYA KANKER LEHER RAHIM ?

1. Menikah/mulai melakukan aktifitas seksual di usia muda (<20 tahun)


2. Berganti-ganti pasangan seksual
3. Melakukan hubungan seks dengan pria yang sering bergonta-ganti pasangan.
4. Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul (IMS)
5. Perempuan yang melahirkan banyak anak
6. Merokok/ terpapar asap rokok (perokok pasif)
7. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker
8. Kurang menjaga kebersihan alat kelamin
9. Adanya riwayat tes pap yang abnormal sebelumnya
10. Penurunan kekebalan tubuh misalnya karena HIV/AIDS dan penggunaan obat-
obatan kortikosteroid jangka panjang.

BAGAIMANA CARA MENCEGAH KANKER LEHER RAHIM ?

1. Pencegahan utama adalah menghindari faktor risiko kanker leher rahim terutama
dengan tidak berperilaku seksual berisiko untuk terinfeksi HPV seperti tidak berganti-
ganti pasangan seksual dan tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini (kurang
dari 20 tahun)
2. Selain itu juga menghindari asap rokok (aktif dan pasif), menindak lanjuti hasil
pemeriksaan IVA/pap smear dengan hasil positif.
3. Melakukan vaksinasi HPV

APAKAH GEJALA KANKER LEHER RAHIM ?


Stadium dini
Pada tingkat dini, kanker leher rahim seringkali tidak menunjukkan gejala
atau tanda yang khas. Sehingga terkadang sulit untuk dikenali.
Stadium lanjut:
Keputihan dan pendarahan sesudah senggama perlu dicurigai sebagai
gejalanya. Walaupun tidak selalu, hal tersebut juga merupakan gejala pada polip leher
rahim atau radang leher rahim
Gejala kanker leher rahim pada tingkat lanjut :
1. Haid tidak teratur
2. Nyeri panggul
3. Nyeri saat berhubungan seksual
4. Pendarahan spontan tidak pada masa haid/ diantara menstruasi
5. Pendarahan pada masa menopause
6. Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan terkadang bercampur darah
seperti nanah.

APAKAH ITU DETEKSI DINI ?


Pemeriksaan untuk menemukan kanker leher rahim dari sejak perubahan awal sel
(displasia) sampai dengan pra kanker.
Perempuan yang pernah melakukan pemeriksaan deteksi dini (tes pap ataupun IVA)
dapat menurunkan risiko terkena kanker leher rahim.

BAGAIMANA CARA PEMERIKSAANNYA ?


1. Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)
2. Pap Smear (Papanicolau/ Pap test)
3. Biopsi, dll

APAKAH ITU IVA ?


Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan dengan cara
mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas
dengan asam asetat / cuka dapur encer (konsentrasi 3-5%). Pada lesi pre kanker
setelah ditunggu kurang lebih satu menit akan terlihat bercak putih bila terdapat
perubahan pada sel (displasia) yang disebut acetowhite epithelium.

MENGAPA MEMILIH IVA ?


Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan yang sederhana, murah, cepat dan cukup
akurat untuk menemukan kelainan pada tahap kelainan sel (displasia) atau sebelum
pra kanker bila dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya.

APA TINDAKAN BILA DITEMUKAN KELAINAN ?


Jika dalam pemeriksaan IVA terlihat lesi berwarna putih dengan ukuran kurang dari 2
mm, dokter/bidan akan melakukan pengobatan dengan tindakan krioterapi yang dapat
dilakukan di Puskesmas.
Bila bercak putih lebih dari 2 mm, petugas puskesmas akan merujuk ke rumah sakit
untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.


APAKAH ITU KRIOTERAPI ?
Krioterapi adalah tindakan pengobatan memakai alat krioterapi dengan cara
pendinginan agar terjadi pembekuan untuk menghancurkan sel yang tidak normal.

APA YANG DILAKUKAN SETELAH KRIOTERAPI ?
Setelah dilakukan krioterapi, dokter/ bidan akan menjadwalkan pemeriksaan ulang
pada 7 hari dan 6 bulan setelah tindakan.

DIMANA MELAKUKAN TES IVA ?
Tes IVA dapat dilakukan di tempat-tempat sbb :
Bidan Desa
Puskesmas Pembantu
Puskesmas
Rumah Sakit dan
Rumah Bersalin.

PENGOBATAN APA YANG DILAKUKAN BILA DIKETAHUI ADA LESI
PRE KANKER ?
1. Krioterapi
Adalah perusakan sel-sel pre kanker dengan cara dibekukan. Tindakan ini dapat
dilakukan di fasilitas kesehatan dasar seperti Puskesmas oleh tenaga kesehatan
terlatih.
2. Elektrokauter
Adalah perusakan sel-sel pre kanker dengan cara dibakar dengan alat kauter.
Dilakukan oleh dokter ahli kanduingan dengan anestesi.
3. Loop Electrosurgical Excision Procedure (LEEP)
Adalah pengangkatan jaringan yang mengandung sel prakanker dengan jalan LEEP
4. Konisasi
Adalah pengangkatan jaringan yang mengandung sel prakanker dengan jalan operasi
5. Histerektomi
Pengangkatan seluruh rahim termasuk juga leher rahim.

Obesitas

2013-10-22

Ditampilkan : 4611

DEFINISI

Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang dapat
mengganggu kesehatan (WHO, 2011)

Obesitas dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan prevalensi hipertensi,
intoleransi glukosa, dan penyakit jantung koroner aterosklerotik pada pasien-pasien yang
obese.
FAKTOR PENYEBAB

Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki berat badan berlebih atau obesitas
(CDC, 2009). Diantaranya adalah:

Ketidakseimbangan antara asupan kalori dari makanan dengan penggunaan kalori


sebagai energi pada aktivitas fisik.
Lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja.
Faktor genetik.
Faktor lain seperti obat-obatan.Orang yang menggunakan steroid jangka panjang akan
mengalami penambahan berat badan.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh beberapa ahli fisiologi, dimana salah satu faktor
yang dapat menyebabkan kegemukan adalah dikarenakan kurangnya olahraga. Faktor-faktor
lainnya adalah karena gangguan emosi dengan makan berlebihan yang menggantikan rasa
puas lainnya, pembentukan sel-sel lemak dalam jumlah berlebihan akibat pemberian makan
yang berlebihan pada saat usia anak-anak, gangguan endokrin tertentu seperti hipotiroidisme,
gangguan pusat pengatur kenyak- selera makan (satiety-apetite centre) di hipotalamus dan
kelezatan makanan yang tersedia (Sherwood, 2001).

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan (WHO, 2011).

Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat
badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu,
mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan
hidup yang lebih panjang. Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus
berikut:

Berat Badan (Kg)

IMT = Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

2013-10-22

Ditampilkan : 5709

Kenali Gejalanya dan Hindari Faktor Risikonya

Apa yang dimaksud dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)?

Penyakit Paru Obstruktif Kronik dahulu disebut dengan Penyakit Paru Obstruktif Menahun.
Penyakit ini ditandai dengan adanya perlambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya
reversibel. Perlambatan Aliran udara umumnya bersifat progresif dan berkaitan dengan
respons inflamasi yang abnormal terhadap partikel atau gas iritan.
PPOK

Apa saja gejala PPOK?

Seseorang dengan PPOK ringan dapat tanpa keluhan atau gejala. Hal ini berbahaya karena
apabila faktor risikonya tidak dihindari maka penyakit ini akan semakin progresif. PPOK
dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:

Sesak napas
Batuk-batuk kronis (batuk 2 minggu)
Sputum yang produktif (batuk berdahak)

Pada PPOK eksaserbasi akut terdapat gejala yang bertambah parah seperti:

Bertambahnya sesak napas


Kadang-kadang disertai mengi
Bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum (dahak)
Sputum menjadi lebih purulen dan berubah warna
Gejala non-spesifik: lesu, lemas, susah tidur, mudah lelah, depresi

Apa saja faktor risiko PPOK?

1. Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab kausal yang terpenting, jauh


lebih penting dari faktor penyebab lainnya.Dalam pencatatan riwayat merokok
perlu diperhatikan :
o Riwayat merokok
Perokok Aktif
Perokok Pasif
o Bekas perokok: Bila merupakan bekas perokok harus dinilai derakat berat
merokok dengan menggunakan Indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian jumlah
rata-rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun :
Ringan : 0-200
Sedang : 200-600
Berat : >600
2. Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja
3. Hipereaktiviti bronkus
4. Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang
5. Defisiensi antitripsin alfa - 1, umumnya jarang terdapat di Indonesia

Apa saja dampak buruk dari asap rokok?

Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun yang berbahaya
untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik. Dengan komponen utama:

Nikotin, zat berbahaya penyebab kecanduan


Tar, bersifat karsinogenik
CO, menurunkan kandungan oksigen dalam darah

Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, khususnya kanker paru, stroke, penyakit
paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh darah, disamping
menyebabkan penurunan kesuburan, gangguan kehamilan, gangguan pertumbuhan janin
(fisik dan IQ), gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal.

Selain berdampak buruk bagi kesehatan perokok itu sendiri, Asap Rokok Orang Lain
(AROL) juga berbahaya bagi kesehatan orang di sekitarnya, yang dalam hal ini menjadi
perokok pasif. AROL adalah gabungan antara asap yang dikeluarkan oleh ujung rokok yang
membara dan produk tembakau lainnya serta asap yang dihembuskan oleh perokok. Tidak
ada batas aman untuk AROL. Hasil survey menunjukkan bahwa jumlah perokok pasif
perempuan di Indonesia 62 juta dan laki-laki 30 juta, dan yang paling menyedihkan adalah
jumlah anak usia 0-4 tahun yang terpapar AROL sebesar 11,4 juta anak. Perokok pasif ini
mempunyai risiko terkena penyakit kanker 30 % lebih besar dibandingkan dengan yang tidak
terpapar asap rokok, juga terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh asap rokok.

Pemeriksaan apa yang harus dilakukaan untuk menunjang diagnosis PPOK?

Spirometri. Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara


obyektif kapasitas/fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan indikasi medis. Alat
yang digunakan disebut spirometer
Radiologi (Rontgen Thoraks)
Bila eksaserbasi akut: analisis gas darah, DPL, Sputum gram, Kultur MOR

Apa saja prinsip terapi PPOK?

Edukasi dan motivasi untuk berhenti merokok


Farmakoterapi: bronkodilator, steroid, mukolitik, antioksidan
Terapi non-farmakologis:
Rehabilitas: latihan fisik, latihan pernapasan
Terapi oksigen jangka panjang (15 jam sehari) pada PPOK Stadium III
Nutrisi
Pembedahan pada PPOK berat

Vaksinasi apakah yang bermanfaat dalam mencegah PPOK?

Pada PPOK Eksaserbasi akut biasanya disebabkan oleh infeksi mukosa trakeobronkial,
terutama oleh bakteri Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, Moraxella
catarrhalis. Maka vaksinasi influenza dan pneumokok dapat bermanfaat dalam mencegak
PPOK Eksaserbasi akut.

Stroke
2013-11-18

Ditampilkan : 4395

Tuan B 41 tahun mendapat serangan stroke mendadak. Pada pagi hari pasien tidak merasakan
apa-apa. Saat beraktifitas di sawah pasien merasakan sakit kepala yang sangat hebat dan
setelah itu pasien merasakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan. Saat berada
di rumah pasien muntah sebanyak 2 kali dan kemudian bicaranya pelo padahal sebelumnya
tidak pelo.
Kasus lain juga menimpa Ny.N 65 tahun, ia dibawa keluarganya ke Rumah Sakit dengan
keluhan utama lemah pada tangan kanan dan kaki kanan secara mendadak. Keluhan ini
datang mendadak pada saat penderita sedang duduk sambil mengobrol . Selain itu penderita
merasa mulut mencong ke kanan dan bicara pelo.

Dua kasus diatas merupakan satu dari banyak kasus kejadian stroke di Indonesia.
Kejadiannya yang mendadak tanpa permisi memberikan dampak buruk yang drastis pada
penderitanya. Bayangkan saja ketika anda sedang asyik mengobrol tiba tiba mulut anda
mencong dan badan anda lemah sebelah, sungguh mengerikan bukan? Maka tim kami akan
berusaha memberikan informasi seputar stroke agar anda dan keluarga terhindar dari bahaya
penyakit ini.Apa sih yang dimaksud dengan penyakit stroke?

Badan kesehatan dunia atau WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu tanda klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain kelainan pembuluh darah.

Ada berapa macam jenis stroke?

Stroke ada 2 macam yang pertama disebut stroke hemoragik yaitu stroke yang diakibatkan
perdarahan pada otak. Kedua stroke non hemoragik yaitu akibat tersumbatnya pembuluh
darah otak sehingga jaringan otak tidak mendapat nutrisi dan oksigen.

Apa saja risiko terjadinya stroke?

Factor risiko penyakit stroke diantaranya hipertensi, penyakit jantung, diabetes


melitus,merokok, konsumsi alkohol, kelebihan lemak darah atau hiperlipidemia, dan kurang
aktifitas.

Bagaimana gejala dan tanda penyakit stroke?

Gejala yang muncul diantaranya :

Tiba-tiba merasa lemah pada sebelah wajah, serta lengan dan kaki terutama satu sisi
tubuh.
Tiba-tiba kebingungan dan kesulitan bicara
Sakit kepala hebat
Penglihatan mendadak terganggu
Tiba-tiba kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan dan koordinasi

Gejala yang muncul dapat dinilai dengan metode FAST. Metode ini dapat dilihat diartikel
kami selanjutnya

Apa yang harus dilakukan bila keluarga anda menunjukan gejala stroke?

time is brain, waktu sangat berharga untuk penderita stroke, apabila terlambat ditangani bisa
berakhir dengan kematian. Hal-hal yang yang perlu anda lakukan adalah :

Amankan penderita, baringkan dengan posisi setengah duduk


Segera panggil bantuan dan telepon ambulan
Jangan beri makanan atau minuman karena penderita stroke tidak dapat menelan
dengan baik. Cairan yang diminum dikhawatirkan masuk ke saluran napas dan
mengganggu pernapasan
Pastikan jalan napas aman.Perhatikan hidung dan mulut tidak ada sumbatan, bila ada
air liur miringkan tubuh pasien dan bersihkan mulut dari air liur.Waktu yang aman
adalah 20 menit sampai pasien tiba di rumah sakit. Bila lebih dari itu dampak yang
muncul dapat lebih buruk.

Diabetes Mellitus
2013-11-18

Ditampilkan : 6598

PENTINGNYA MEMAHAMI DIABETES MELITUS

Tanpa upaya pencegahan dan program pengendalian yang efektif, maka penderita diabetes
akan terus meningkat di Indonesia. Prediksi WHO memperkirakan pada 2030 ada 21,3 juta
penduduk Indonesia merupakan penderita diabetes. Apakah kita akan menjadi salah satunya?
Tentu saja tidak apabila kita mulai memahami faktor risiko dan memulai gaya hidup sehat.

Apa itu diabetes melitus? Mengapa disebut penyakit kencing manis?

Unit terkecil dari tubuh kita adalah sel. Dalam melaksanakan fungsinya, sel membutuhkan
energi. Glukosa atau gula, merupakan sumber energi bagi sel. Dalam proses metabolisme
glukosa menjadi energi, membutuhkan hormon yang dinamakan hormon insulin. Apabila
hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas tidak mencukupi untuk mengubah
glukosa menjadi sumber energi bagi sel, maka glukosa tersebut akan tetap berada dalam
darah dan kadar glukosa dalam darah akan meningkat sehingga timbulah penyakit yang
dinamakan dengan Diabetes Melitus (DM) atau Penyakit Gula atau Penyakit Kencing Manis.

Apa saja gejala diabetes melitus?

Pada awalnya, pasien sering kali tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes melitus,
bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Namun, harus dicurigai adanya DM jika seseorang
mengalami keluhan klasik DM berupa:

poliuria (banyak berkemih)


polidipsia (rasa haus sehingga jadi banyak minum)
polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-menerus)
penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

Jika keluhan di atas dialami oleh seseorang, untuk memperkuat diagnosis dapat diperiksa
keluhan tambahan DM berupa:

lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal


penglihatan kabur
penyembuhan luka yang buruk
disfungsi ereksi pada pasien pria
gatal pada kelamin pasien wanita
Kapan saya disebut penderita diabetes melitus?

Diagnosis DM bukan hanya dari gejalanya saja, namun harus diikuti dengan pemeriksaan
darah yaitu pemeriksaan glukosa darah dari pembuluh darah vena. Seseorang didiagnosis
menderita DM jika ia mengalami satu atau lebih kriteria di bawah ini:

Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL
Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma puasa 126 mg/dL
Kadar gula plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) 200 mg/dL
Pemeriksaan HbA1C 6.5%

Bagaimana cara pemeriksaan kadar glukosa darah tersebut dilakukan?

Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir pasien.
Puasa artinya pasien tidak mendapat kalori tambahan minimal selama 8 jam.
TTGO adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan memberikan larutan glukosa
khusus untuk diminum. Sebelum meminum larutan tersebut akan dilakukan
pemeriksaan kadar glukosa darah, lalu akan diperiksa kembali 1 jam dan 2 jam setelah
meminum larutan tersebut. Pemeriksaan ini sudah jarang dipraktekkan.

Apakah yang dimaksud dengan prediabetes?

Jika kadar glukosa darah seseorang lebih tinggi dari nilai normal tetapi tidak masuk ke dalam
kriteria DM, maka dia termasuk dalam kategori prediabetes. Yang termasuk ke dalamnya
adalah

Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT), yang ditegakkan bila hasil pemeriksaan
glukosa plasma puasa didapatkan antara 100 125 mg/dL dan kadar glukosa
plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO 140 mg/dL
Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yang ditegakkan bila kadar glukosa plasma 2
jam setelah meminum larutan glukosa TTGO antara 140 199 mg/dL

Benarkah diabetes melitus dapat terjadi pada anak remaja?

Diabetes terdiri dari beberapa jenis yaitu DM tipe 1 yang terjadi karena kekurangan hormon
insulin di dalam tubuh, DM tipe 2 karena hormon Insulin yang dihasilkan tidak bermanfaat
untuk mengatur kadar gula dalam darah (fungsi kerja insulin tidak efektif), DM gestasional
yang terjadi pada masa kehamilan dan DM lainnya yang diakibatkan karena pemakaian obat
mapun disebabkan penyakit lainnya.

Diabetes yang umumnya terjadi pada anak dan remaja adalah DM tipe 1. Sejak dulu DM
pada anak ini sebenarnya sudah ada, namun tidak terdeteksi dengan baik, sehingga
kejadiannya seperti fenomena gunung es. Terjadinya DM tipe 1 pada anak dan remaja dapat
disebabkankarena faktor genetik (keturunan), auto-imun (kelainan sistem imunitas), pola
hidup tidak bersih dan sehat seperti diet yang tidak sehat. Kelainan sistim imunitas terjadi
karena adanya peradangan pada sel beta (insulitis). Insulitis dapat disebabkan oleh
bermacam-macam hal di antaranya virus, seperti rubella dan herpes. Kondisi ini
menyebabkan timbulnya antibodi terhadap sel b yang disebut ICA (Islet Cell Antibody).
Reaksi antigen (sel b) dengan antibodi (ICA) yang ditimbulkannya mengakibatkan kerusakan
sel beta pada pankreas yang mempunyai fungsi memproduksi hormone insulin.

Apa saja komplikasi diabetes melitus?

Diabetes dapat mengakibatkan komplikasi yang bersifat akut maupun menahun (kronis).
Komplikasi akut diabetes dapat mengakibatkan koma diabetikum dan kematian mendadak.
Sementara komplikasi kronisnya memberikan beban biaya pengobatan yang mahal, dan
menurunkan produktifitas bagi penderitanya. Komplikasi akut diabetes yaitu hiperglikemia
(kadar gula darah naik cepat secara drastis) dan juga bisa hipoglikemi (kadar gula darah turun
secara cepat). Kondisi ini yang mengakibatkan kematian lebih dini bagi penyandangdiabetes.
Sementara komplikasi kronis dari diabetes dapat berupa :

Makroangiopati (kerusakan pembuluh darah besar) misalnya:

1. Gangguan pada pembuluh darah jantung


2. Gangguan pada pembuluh darah tepi yang dapat mengakibatkan luka pada
telapak kaki yang sulit sembuh
3. Gangguan pada pembuluh darah otak yang dapat mengakibatkan stroke

Mikroangiopati (kerusakan pembuluh darah kecil) misalnya :

1. Retinopati diabetik yang dapat mengakibatkan kebutaan


2. Nefropati diabetik (penyakit ginjal diabetes) yang dapat mengakibatkan
kegagalan fungsi ginjal
3. Neuropati ( Kelainan saraf)

Gejala yang sering dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, dan lebih terasa sakit
di malam hari.

Tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah diabetes melitus?

Monitoring dan deteksi dini faktor risiko DM ini dilakukan di Posbindu (Pos Pembinaan
Terpadu) PTM dan implementasi perilaku CERDIK. Cerdik ini mempunyai makna, Cek
kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet Sehat dan seimbang,
Istirahat cukup, Kelola Stress.

Cedera akibat lalu lintas


2013-12-08

Ditampilkan : 3704

Cedera sudah menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di seluruh negara dan lebih dari dua
per tiga dialami oleh negara berkembang. Kematian akibat cedera diproyeksikan meningkat dari 5,1
juta menjadi 8,4 juta (9,2% dari kematian secara keseluruhan) dan diestimasikan menempati
peringkat ketiga disability adjusted life years (DALYs) pada tahun 2020.

Masalah cedera memberikan kontribusi pada kematian sebesar 15%, beban penyakit 25% dan
kerugian ekonomi 5% growth development product (GDP). Di Indonesia, kerugian ekonomi akibat
cedera khususnya untuk lalu lintas diperkirakan sebesar 2,9% pendapatan domestik bruto (PDB).
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab terbanyak terjadinya cedera di seluruh dunia. Kecelakaan
lalu lintas menempati urutan ke-9 pada DALY dan diperkirakan akan menempati peringkat ke-3 di
tahun 2020 sedangkan di negara berkembang urutan ke-2.

Cedera akibat kecelakaan lalu-lintas adalah penyebab utama kematian dan disabilitas
(ketidakmampuan) secara umum terutama di negara berkembang. Di Indonesia, kecelakaan lalu
lintas merupakan salah satu prioritas penanggulangan penyakit tidak menular berdasarkan
Kepmenkes 116/Menkes/SK/VIII/2003. Kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia
menunjukkan kecenderungan yang meningkat, yaitu dari 1,0% pada tahun 1986, menjadi 1,5% pada
tahun 1992, 1,9% pada tahun 1995, 3,5% pada tahun 1998 dan menjadi 5,7% di tahun 2001. Di
Indonesia sebagian besar (70,0%) korban kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepeda motor
yang berusia produktif (15-55 tahun) dan berpenghasilan rendah. Cedera kepala (33,2%) menempati
peringkat pertama pada urutan cedera yang dialami oleh korban kecelakaan lalu lintas.

Menonjolnya angka kesakitan dan kematian ini merupakan permasalahan kesehatan masyarakat
Kondisi ini merupakan alasan adanya program pengendalian cedera di Indonesia.

Tindak Kekerasan

2013-12-08

Ditampilkan : 2017

Kejadian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan salah satu masalah yang bersifalglobal
yang berdampak luas terhadap kesehatan. Kekerasan terjadi akibat kesenjangan kekuasaan.
Terdapat keterkaitan yang kuat antara faktor individu, hubungan, lingkungan maupun masyarakat
yang merupakan penyebab terjadinya KDRT.

Kekerasan tersebut bukan hanya yang berbentuk fisik, tetapi juga kekerasan psikis, sosial ekonomi
dan seksual yang sering kali luput dari perhatian. Kematian akibat kekerasan terjadi di negara-negara
berkembang mencapai dua kali lipat dari negara maju (Riskesdas 2007).

Dalam laporan Komnas Perempuan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia
meningkat pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Jumlah korban kekerasan terhadap
perempuan pada tahun 2009 mencapai 143.586 orang. Angka ini meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya yaitu 54.425 (2008), 25.522 (2007) dan 22.512 (2006). Menurut bentuk kekerasan yang
dialami pada tahun 2009, yang terbanyak yaitu KDRT (95%), diikuti dengan kekerasan komunitas
(5%) dan kekerasan berkaitan dengan peran negara (1%). Dalam KDRT, kekerasan seksual
merupakan bentuk kekerasan yang mendominasi (48,68%), diikuti dengan kekerasan psikis
(48,28%), kekerasan ekonomi (1,83%) dan kekerasan fisik (1,21%).

Anda mungkin juga menyukai