BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian di atas, yaitu mengenai Prosedur

Pembayaran Perjalanan Dinas Dalam Negeri Melalui Mekanisme LS Pada Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Perjalanan Dinas Dalam Negeri merupakan perjalanan ke luar tempat

kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk
kepentingan negara. Perjalanan Dinas Dalam Negeri terdiri dari Perjalanan
Dinas Jabatan dan Perjalanan Dinas Pindah.
2. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas Kota
dan/atau dalam Kota dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju,
melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula di dalam
negeri.
3. Pembayaran perjalanan dinas ini dilakukan melalui pembayaran mekanisme
LS. Mekanisme LS yang digunakan adalah mekanisme LS-Bendaraha.
Pembayaran dengan menggunakan mekanisme LS-Bendahara artinya
pembayaran yang dilakukan kepada bendahara pengeluaran atas dasar
perjanjian kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah lainnya
melalui penerbitan Surat Perintah Membayar Lansung (SPM-LS).
4. Pembayaran perjalanan dinas dalam negeri melalui mekanisme LS diberikan
dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA Petikan. Pembayaran
biaya perjalanan dinas kepada Pelaksana SPD atau pelaksana teknis
kerja/pegawai paling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum perjalanan dinas
dilaksanakan. Pembayaran biaya perjalanan dinas juga dapat dilakukan secara
persekot atau sesuai kebijakan kantor yang telah ditetapkan oleh pihak yang
berwenang

56
 57

5. Prosedur pembayaran perjalanan dinas dalam negeri melalui mekanisme LS

dilakukan dengan cara pelaksana teknis kerja/pegawai melaksanakan tugas
dengan membuat dan menyerahkan dokumen pertanggungjawaban kepada
verifikator kemudian melaksanakan proses prosedur pembayaran melalui
PPK, PPSPM, KPPN, Bank Operasional dan Bendahara Pengeluaran atas
dokumen pertanggungjawaban.
4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas yaitu mengenai Prosedur Pembayaran Perjalanan

Dinas Dalam Negeri Melalui Mekanisme LS Pada Balai Besar Pengawas Obat
dan Makanan (BBPOM) Semarang, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut :

1. Untuk meningkatkan pengawasan intern khususnya terhadap pembayaran

perjalanan dinas perlu adanya prosedur pembayaran agar sistem dalam
pembayaran terjalin sesuai prosedur.
2. Penulis mengharapkan dengan adanya prosedur dapat meminimalkan
terjadinya kecurangan-kecurangan yang dapat merugikan Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan di Semarang.
3. Dengan adanya prodesur pegawai tidak akan terlambat dalam
pengumpulan berkas dokumen.
4. Dengan adanya verifikasi pegawai dalam melakukan pembuat dokumen
pertanggungjawaban tidak melakukan kesalahan dalam pembuatan
dokumen tersebut.
5. Adanya prosedur pembayaran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
dapat menjadi lebih baik.
 58

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2008. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Baridwan, Zaki. 1998. Sistem Akuntansi, Penerbit BPFE-Universitas Gajah

Mada, Yogyakarta.

Susanto, Azhar. 2008. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Lingga Jaya.

Bandung.

Madjid, Noor Cholis. 2013. Modul : Pengujian dan Pembayaran Tagihan,

Penerbit DTSS, Bogor.

Sancoko, Bambang, dkk.2013. Modul : Sistem Penerimaan dan Pengeluaran

Negara, Penerbit DTSS, Bogor.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190 tahun 2012 Tentang Tatacara

Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 Tentang Perjalanan

Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai
Tidak Tetap.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya

Masukan (SBM) tahun 2015.

Peraturan Pemerintah, Presiden Republik Indonesia. 2013. Tatacara Pelaksanaan

APBN. https://www.PeraturanPemerintah-Nomor-45-tahun-2013-Tentang-
Tatacara-Pelaksanaan-APBN-pasal-87. (Diakses tanggal 23 Mei 2016).

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Informasi Balai Besar POM Semarang,
http://www.pom.go.id (Diakses tanggal 20 April 2016).