Anda di halaman 1dari 10

Pokok Bahasan : Karies Gigi dan Cara Menggosok Gigi yang Benar

Sub Pokok Bahasan : Karies Gigi


Waktu : 30 Menit
Sasaran : Siswa/siswi kelas 4 A
Hari / Tanggal : Kamis, 13 Juli 2017
Penyaji : Ners Angkatan IV
Tempat : Sekolah Dasar Negeri 5 Menteng

I. Latar Belakang
Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi
yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organis yang berasal
dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi bukanlah penyakit menular,
namun harus senantiasa diwaspadai. Karies gigi merupakan penyakit yang paling
banyak dijumpai di rongga mulut bersama-sama dengan penyakit periodontal,
sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Mekanisme
terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi. Sukrosa
(gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu
berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis.
Sampai saat ini, usaha-usaha baik mencegah penyakit belum berhasil sepenuhnya,
karena adanya faktor-faktor penghambat seperti kurang pengetahuan tentang karies
gigi (pengertian, tanda dan gejala, penyebab akibat tidak merawat gigi, ) dan
pencegahan.

II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa/siswi SD mampu memahami
dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa/siswi SD mampu:
1. Memahami pengertian karies gigi.
2. Mengenali tanda dan gejala karies gigi.
3. Memahami faktor penyebab karies gigi.
4. Mengetahui akibat tidak merawat gigi.
5. Mengetahui cara pencegahan karies gigi.

IV. Materi Penyuluhan


1. Pengertian karies gigi.
2. Tanda dan gejala karies gigi.
3. Penyebab karies gigi.
4. Akibat tidak merawat gigi
5. Cara pencegahan karies gigi.
6. Simulasi menggosok gigi.

V. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
VI. Media
1. Leafleat
2. Poster
3. Gelas
4. Sikat gigi
5. Pasta gigi
VII. Setting tempat
Keterangan :

Penyaji

Fasilitator
VIII. Pengorganisasian
a) Penyaji :1 orang
Audience
Tugas : memimpin jalan acara
b) Fasilitator: 4 Orang
Tugas : memfasilitasi jalannya acara
IX. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan Media Metode
Penyuluh Peserta Dan
Alat
Pendahuluan 1. Memberi salam Menjawab salam Demonstrasi Ceramah
(5 menit) 2. Mengenalkan diri Memperhatikan Ceramah
3. Menjelaskan maksud Memperhatikan Ceramah
dan tujuan
4. Kontrak waktu Memperhatikan Ceramah
5. Menanyakan Menjawab dan Tanya jawab
pendapat siswa/siswi memberikan
SD tentang Karies sumbang saran
gigi
Penyajian 1. Menggali Menjawab dan Demonstrasi Tanya jawab
(20 menit) pengetahuan memberikan
siswa/siswi SD sumbang saran
tentang pengertian
karies gigi
Mendengarkan Ceramah
2. Memberikan
rewards Memperhatikan Ceramah
3. Menyempurnakan
jawaban dan
memberikan
penjelasan tentang Menjawab dan
pengertian karies
memberikan
gigi
4. Menggali sumbang saran

pengetahuan Demonstrasi Tanya jawab


siswa/siswi SD
tentang tanda dan
gejala karies gigi
5. Memberikan
rewards
6. Menyempurnakan Mendengarkan Ceramah
jawaban dan Memperhatikan Ceramah
memberikan
penjelasan tentang
tanda dan gejala
karies gigi
7. Menggali
Menjawab dan Demonstrasi Tanya jawab
pengetahuan peserta
memberikan
tentang penyebab
karies gigi sumbang saran
8. Memberikan Mendengarkan Ceramah
rewards Memperhatikan Ceramah
9. Menyempurnakan
jawaban dan
memberikan
penjelasan tentang
penyebab karies gigi

10. Menggali
Menjawab dan Demonstrasi Ceramah
pengetahuan peserta
memberikan
tentang cara
sumbang saran
pencegahan karies
gigi
11. Memberikan
rewards Mendengarkan Ceramah
12. Menyempurnakan
Memperhatikan Ceramah
jawaban dan
memberikan
penjelasan tentang
cara pencegahan
karies gigi.
13. Memberikan
kesempatan peserta Bertanya Ceramah
untuk bertanya
tentang materi yg
telah disampaikan
14. Menjawab
pertanyaan Memperhatikan Ceramah
15. Menanyakan
kembali tentang Menjawab Tanya jawab
materi yang telah pertanyaan
disampaikan

16. Demonstrasi cara Penyajian


menggosok gigi yang Memperhatikan
benar.
Penutup 1. Menyampaikan Memperhatikan Ceramah
(5 menit) terima kasih kepada
siswa/siswi SD dan
kepala sekolah SD
2. Menutup pertemuan Menjawab
dengan salam. salam Ceramah

X. Evaluasi
1. Struktural
a. Persiapan media yang akan digunakan
b. Setting tempat penyuluhan
2. Proses
a. Selama penyuluhan siswa/siswi SD memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b. Selama penyuluhan penyuluhan siswa/siswi SD aktif bertanya tentang
penjelasan yang disampaikan
c. Selama penyuluhan penyuluhan siswa/siswi SD aktif menjawab pertanyaan
yang diajukan
3. Target yang ingin dicapai
a. 75% penyuluhan siswa/siswi SD mampu memahami tentang pengertian
karies gigi.
b. 75% penyuluhan siswa/siswi SD mampu memahami tentang tanda dan gejala
karies gigi.
c. 75% penyuluhan siswa/siswi SD mampu memahami penyebab karies gigi
d. 75% penyuluhan siswa/siswi SD mampu mengetahui akibat tidak merawat
gigi.
e. 70% penyuluhan siswa/siswi SD mampu mengetahui cara pencegahan karies
gigi.
f. 70% penyuluhan siswa/siswi SD mampu mengetahui cara menyikat gigi yang
baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
Rosdewati, L, 2005. Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan
Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid SMU di Kabupaten Langkat Tahun
2004. Tesis-Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Sumatera Utara.

PDGI, Masalah Gigi dan Mulut, Gerbang Kedatangan Penyakit.


http://www.pdgi-online.com)

Sri Gupta, A.A, 2004. Perawatan Gigi dan Mulut, Cetakan Pertama, Penerbit Prestasi
Pustaka Publisher, Jakarta.

Pintauli, S,,dkk, 2008. Menuju Gigi dan Mulut Sehat Pencegahan Pemeliharaan. Penerbit
USU Press, Medan.

Lampiran;
MATERI KARIES GIGI

A. Pengertian
Karies Gigi Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses
demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam
organis yang berasal dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi merupakan
penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut bersama-sama dengan
penyakit periodontal, sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan
mulut.
B. Tanda dan gejala
Tanda-tanda karies gigi merupakan suatu keretakan pada email atau kavitas
pada gigi, dentin di dalam kavitas lebih lunak dari pada dentin di sekelilingnya, dan
merupakan suatu daerah pada email yang mempunyai warna yang berbeda dengan
email sekelilingnya.
Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan
gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu
tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi
kritis (5,5). Hal ini menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies
gigi. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan
demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai dari
permukaan gigi (pits, fissur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa.
Karies yang berkembang cepat biasanya berwarna agak terang, sedangkan
karies yang berkembang lambat biasanya berwarna agak gelap. Akan tetapi pit
(lekukan pada email gigi) dan fisur (bentuk lekukan email gigi pada gigi molar dan
pre molar) kadang-kadang berwarna tua, bukan karena karies gigi, tetapi karena
noda akibat beberapa makanan. Karbohidrat yang tertinggal di dalam mulut dan
mikroorganisme, merupakan penyebab karies gigi, penyebab karies gigi yang tidak
langsung adalah permukaan dan bentuk gigi tersebut Gigi dan fisur yang dalam
mengakibatkan sisa-sisa makanan mudah melekat dan bertahan, sehingga produksi
asam oleh bakteri akan berlangsung dengan cepat dan menimbulkan karies gigi.
C. Penyebab
Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies.
Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Komposisi mikroorganisme dalam plak
berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, bakteri yang paling banyak dijumpai
adalah Streptokokus mutans, Streptokokus sanguis, Streptokokus mitis dan
Stretokokus salivarius serta beberapa strain lainnya. Selain itu, dijumpai juga
Lactobacillus dan beberapa spesies Actinomyces. Mikroorganisme menempel di
gigi bersama plak sehingga plak terdiri dari mikroorganisme (70 %) dan bahan
antar sel (30 %). Plak akan terbentuk apabila adanya karbohidrat, sedangkan karies
akan terbentuk apabila terdapat plak dan karbohidrat.

D. Akibat Tidak Merawat Gigi


1. Gigi rapuh dan mudah tanggal
2. Gigi berlubang ( karies gigi )
3. Infeksi pada gigi yang berlubang mengenai syaraf gigi ( abses gigi )
4. Infeksi menyebar ke organ lain : paru-paru, jantung, dan lain-lainnya

E. Pencegahan
Pencegahan Primer
Hal ini ditandai dengan:
a. Upaya meningkatkan kesehatan (health promotion)
Upaya promosi kesehatan meliputi pengajaran tentang cara menyingkirkan
plak yang efektif atau cara menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung
fluor dan menggunakan benang gigi (dental floss) serta makanan yang harus di
konsumsi.
b. Memberikan perlindungan khusus (spesific protection)
Upaya perlindungan khusus yaitu untuk melindungi host dari serangan
penyakit dengan membangun penghalang untuk melawan mikroorganisme.
Aplikasi pit dan fisur silen merupakan upaya perlindungan khusus untuk
mencegah karies.

Pencegahan Sekunder
Yaitu untuk menghambat atau mencegah penyakit agar tidak berkembang atau
kambuh lagi. Kegiatannya ditujukan pada diagnosa dini dan pengobatan yang tepat.
Sebagai contoh melakukan penambalan pada gigi dengan lesi karies yang kecil
dapat mencegah kehilangan struktur gigi yang luas.

Anda mungkin juga menyukai