Anda di halaman 1dari 11

4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal disuatu lokasi
yang sama dengan bawah pemerintahan yang sama, area tau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
(Riyadi, 2007: 26).
Menurut Kontjaraningrat, komunitas adalah sekumpulan manusia yang
saling bergaul, dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007: 1).

2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas


Menurut Mubarak (2009), tujuan keperawatan komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya
sebagai berikut:
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, kelompok dan konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
cummunity) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut.
3) Merumuskan serta memecahkan masalah.
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care).

4
5

2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas


Menurut Mubarak (2009), sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh
masyarakat, termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun
yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan
dalam masyarakat.
2.1.3.1 Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, sosial, dan spiritual. Apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh karena sesuatu
hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya dan
keluarga yang ada dilingkungan sekitar tempat mereka. Di sini peran perawat
komunitas adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
karena adanya kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya kemauan menuju kemandirian.
2.1.3.2 Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah
tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga
satu dengan yang lain saling tergantung dan berinteraksi. Apabila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah, maka akan berpengaruh terhadap
anggota keluarga yang lainnya dan keluarga yang ada disekitarnya.
2.1.3.3 Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, usia, permasalahan. Kegiatan yang terorganisasi sangat rawan
terhadap masalah kesehatan. Kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan di
institusi dan dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan serta kebutuhan
yang mereka hadapi, diantaranya sebagai berikut:
1) Kelompok dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhan (groat and development) yaitu:
a) Kelompok ibu hamil dan ibu bersalin.
b) Kelompok ibu nifas.
c) Kelompok bayi.
6

d) Kelompok balita.
e) Kelompok anak usia sekolah.
f) Kelompok usia lanjut.
2) Kelompok dengan keadaan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, yaitu:
a) Penderita penyakit menular, antara lain sebagai berikut:
- Kelompok penyakit kusta.
- Kelompok penderita penyakit kelamin.
- Kelompok penderita HIV/AIDS.
b) Penderita penyakit tidak menular misalnya, kelompok penderita hipertensi,
diabetes militus, penyakit jantung, kanker, stroke dan lain sebagainya.
c) Kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi seperti kebutaan.
d) Kelompok cacat mental, diharapkan angka kesakitan penderita kelainan jiwa
dapat dipertahankan pada rasio 1-3 perseribu penduduk. Sementara
penderita gangguan jiwa yang relatif lebih ringan seperti neurosis dan
gangguan perilaku dapat dipertahankan pada rasio 20-60 perseribu
penduduk.
e) Kelompok cacat sosial.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, yaitu:
a) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika.
b) Kelompok pekerja tertentu.

2.1.4 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas


Ruang lingkup praktik keperawatan kesehatan masyarakat meliputi berbagai
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan
(kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta
memfungsikan kembali baik individu, keluarga dan kelompok (resosialitatif).
Asuhan keperawatan kesehatan masyarakat kegiatan yang ditekankan adalah
upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif, rehabilitatif
dan resosialitatif.
7

2.1.4.1 Upaya Promotif


Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan jalan memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat.
2) Peningkatan gizi.
3) Pemeliharaan kesehatan perorangan.
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
5) Olah raga secara teratur.
6) Rekreasi.
7) Pendidikan seks
2.1.4.2 Upaya Preventif
Ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap invidu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi masal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah.
3) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas atau rumah sakit.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
2.1.4.3 Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan melalui perawatan
orang sakit di rumah. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut daru puskesmas
dan rumah sakit; perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin dan nifas.
2.1.4.4 Upaya Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat rumah
maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya TBC, kusta, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
1) Latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang dan kelainan bawaan.
8

2) Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, misalnya TBC: latihan
nafas dan batuk. Penderita stroke melaui fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat.
2.1.4.5 Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif merupakan upaya untuk mengembalikan individu,
keluarga, dan kelompok khusus kedalam pergaulan masyarakat, diantaranya yang
diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, tuna
wisma dan sebagainya. Disamping itu adalah bagaiman meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan
tersebut dan menjelaskan secara benar maslah kesehatan yang mereka derita tidak
berbahaya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Tentunya perlu memberikan
pengertian dengan batasan yang jelas dan dimengerti.

2.1.5 Strategi Keperawatan Komunitas


2.1.5.1 Proses Kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar
dari pengalaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan atau pengetahuan
individu, media masa, televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan
sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan dan sebagainya. Begitu juga
dengan masalah kesehatan lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran
penyakit yang paling sering mereka lakukan sebelumnya sangat mempengaruhi
pananganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika msyarakat sadar
bahwa penanganan bersifat individual tidak akan mampu mencegah apalagi
memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pendekatan
pemecahan masalah kesehatan menggunakan proses kelompok (Mubarak, 2009:
7).
2.1.5.2 Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer teori atau materi dari seseorang
keorang laindan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut
terjadi karena adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau
masyarakat sendiri (Mubarak, 2009: 7).
9

Pendidikan kesehatan adalah proses yang menjembatani kesenjangan antara


informasi kesehatan dan prtaktik kesehatan yang memotivasi seseorang untuk
memperoleh informasi dan berbuat sesuatu sehingga dapat menjasa dirinya
menjadi lebih sehat dengan menghindari kebiasaan yang buruk dan membentuk
kebiasaan yang menguntungkan kesehatan.
2.1.5.3 Kerjasama (partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerjasama sangat dibutuhkan dalam upaya ini
berbagai persoalan dalam lingkungan masyarakat akan diatasi dengan lebih cepat
(Mubarak, 2009: 8).
2.1.6 Falsafah Keperawatan Komunitas
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah perawatan
kesehatan masyarakat zadalah keyakinan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang
menjadi pedoman dalam melaksanakan asuah keperawatan kesehatan masyarakat
baik ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat sebagai
pelayanan untuk mencapai tujuan keperawatan dan kesehatan dalam memecahkan
masalah yang mereka hadapi dan inilah menjadi pegangan sebagai pandangan
hidup dalam memberikan asuhan keperawatan.
Menurut Mubarak (2009: 8), falsafah keperawatan merupakan pandangan
mendasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka
dasar dalam praktik keperawatan. Keperawatan komunitas merupak pelayanan
yang memberi perhatian terhadap pengaruh lingkungan, baik biologis, psikologis,
sosial, kultural dan spiritual terhadap keperawatan komunitas. Selain itu, hal ini
juga memberikan prioritas pada strstegi pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas yang mengacu pada
filsafat atau paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia merupakan titik
sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nila-
nilai kemanusiaan. Bertolak dari pandangan itu, disusunlah paradigma
keperawatan komunitas yang terdiri dari empat komponen dasar yaitu manusia,
kesehatan, lingkungan dan keperawatan
10

Komunitas dengan
keluarga sebagai unit
pelayanan dasar
Manusia

Keperawatan denagan Kesehatan (sehat-


tiga level pencegahan sakit)

Lingkungan (fisik, biologis,


psikologis, sosial, kultural
dan spiritual)

Gambar 2.1 Komponen paradigma keperawatan (Mubarak, 2009: 9).

2.2 Proses Asuhan Keperawatan


2.2.1 Definisi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Luan (2007: 1), proses keperawatan merupakan suatu metode
ilmiah yang telah dipergunakan dalam dunia keperawatan sebagai suatu
pendekatan dalam proses menyelesaikan masalah.
Menurut Mubarak (2009: 5), proses keperawatan adalah serangkaian
pembuatan atau tindakan untuk menetapkan perencanaan dan pelaksanaan
pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan
memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut
dilaksanakan secara berurutan, terus-menerus, saling berkaitan dan dinamis.
Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan komunitas adalah metode
asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinu dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien,
keluarga, serta kelompok atau masyarakat.
11

2.2.2 Tujuan Dan Fungsi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.2.2.1 Tujuan Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Mubarak (2009: 6), tujuan melaksanakan keperawatan dalam
komunitas adalah sebagai berikut:
1) Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan
efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat.
2) Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan secara
sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3) Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas
harus memiliki ketrampilan dasar tentang epidemiologi, penelitian, pengajaran,
organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.
2.2.2.2 Fungsi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Mubarak (2009: 6), fungsi keperawatan komunitas adalah sebagai
berikut:
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya.
3) Memberi asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran dan masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan dan kebutuhannya, sehingga mendapatkan pelayanan yang baik
agar mempercepat proses penyembuhannya.

2.2.3 Langkah-langkah Proses Keperawatan


Banyak ahli yang mendefinisi tentang langkah-langkah proses keperawatan,
diantaranya:
2.2.3.1 Subdit
Perawatan kesehatan masyarakat Depkes RI membagi dalam 4 tahap yaitu:
1) Identifikasi
2) Pengumpulan data
12

3) Rencana dan kegiatan


4) Serta penilaian
2.2.3.2 Freeman
Freeman, membagi dalam empat tahap, yaitu:
1) Membina hubungan saling percaya dengan klien
2) Pengkajian
3) Penentuan tujuan bersama keluarga dan orang terdekat klien
4) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
5) Hasil Evaluasi
2.2.3.3 S.G. Bailon
Terbagi menjadi empat tahap, yaitu:
1) Pengkajian
2) Perencanaan
3) Implementasi
4) Evaluasi
Dari pendapat-pendapat dari para ahli tersebut diatas maka penulis
menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah-langkah dalam proses keperawatan
komunitas, yaitu:
1) Pengkajian
2) Diagnosa keperawatan
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi dan penelitian.
Apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan, tujuan analisis
data:
1) Menetapkan keperawatan komunitas
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon komunitas
4) Mengidentifikasi kecendrungan penggunaan pelayanan kesehatan.
13

2.2.3.4 Proses Keperawatan Komunitas


1) Pengkajian
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses, upaya untuk dapat mengenal
masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra dan berkontribusi terhadap
keseluruhan proses. Tujuan keperawatn dalam mengkajia komunitas adalah
mengidentifikasi berbagai faktor (negatif maupun positif) yang mempengaruhi
kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi
kesehatan (Anderson, 2006: 203).
Proses pengkajian ditandai dengan kegiatan sistematis mengumpulkan data
dan melakukan pemaknaan data dan informasi tersebut. Data yang dikumpulkan
berupa data kuantitatif dan kualitatif (Luan, 2007: 4).
2) Diagnosa keperawatan
North America Nursing Diagnosis Association (NANDA) mengidentifikasi
diagnosa keperawatan sebagai suatu clinical judgement tentang berbagai respon
yang diberikan oleh individu, keluarga atau komunitas terhadap berbagai masalah
baik yang aktual maupun potensial (Doenges, 2000).
Menurut Mubarak (2009: 15), diagnosis keperawatan akan memberikan
gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang rata
(aktual) maupun yang mungkin terjadi (potensial). Jadi diagnosis keperawatan
adalah suatru pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah
kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.
3) Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan kegiatan memformulasi tujuan (goal) dan
sasaran (objektif) sebagai suatu proses permulaan kegiatan mendesain program
asuhan keperawatan komunitas (Luan, 2007: 6).
Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan
yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang telah ditentuka dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien.
Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan
diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan (Mubarak, 2009: 18).
14

4) Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah fase tindakan dari proses keperawatan yang terkait
dengan pelaksanaan rencana berfokus komunitas. Implementasi berguna untuk
mencapai tujuan dan objektif, tetapi hal yang lebih penting adalah bahwa
intervensi dan implementasi keperawatan berfungsi untuk meningkatkan,
memelihara atau memulihkan kesehatan, mencegah penyakit dan menfasilitas
rehabilitas (Anderson, 2006: 336).
Prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah:
a) Inovatif
b) Integrasi
c) Rasional
d) Mampu dan mandiri
e) Ugem
5) Evaluasi
Menurut Mubarak (2009: 2), evaluasi memuat keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
membandingkan antara proses dan pedoman atau rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian masyarakat dengan perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya.
Sejalan dengan landasan teoritis dalam menjalin kemitraan dengan
komunitas. Program evaluasi yang telah kita jalankan didasarkan pada prinsip
yang dikemukan oleh W.K Kellogg Foundation, prinsip tersebut yaitu:
a) Memperkuat program
b) Menggunakan pendekatan multipel
c) Merancang evaluasi untuk memenuhi isu nyata
d) Menciptakan proses partisipasi
e) Memungkinkan fleksibilitas
f) Membangun kapasitas

Anda mungkin juga menyukai