Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Beras adalah makanan pokok utama untuk lebih dari sepertiga populasi
dunia. Beras diproduksi dan dikonsumsi di Asia, antara 40 sampai 46% dari semua
lahan pertanian irigasi di Asia didedikasikan untuk memproduksi beras. Seperti
diketahui populasi manusia di dunia terus bertambah dan ketersediaan lahan
pertanian menurun, perkiraan bahwa dunia harus menghasilkan tambahan 115 juta
ton beras pada 2035 untuk memenuhi permintaan peningkatan global. Ilmu
pengetahuan dan kebijakan untuk mengawal produksi beras sejak awal milenium
baru telah diterapkan, khususnya di Asia. Hal ini telah menyebabkan panggilan
untuk investasi yang lebih besar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
pertanian padi, penekanan pada intensifikasi produksi padi dan pada penguatan
kemitraan yang terlibat dalam produksi beras, penyediaan beras, dan pemasaran.
kebijakan pertanian yang muncul pada abad ke-21 akan dilaksanakan di
tengah-tengah perubahan global yang cepat dalam masyarakat dan perubahan
lingkungan; termasuk anomali iklim seperti peningkatan suhu global dan frekuensi
kejadian cuaca ekstrem, serta menurunnya keanekaragaman hayati dan mengikis
fungsi ekosistem. Selanjutnya, mengingat ketidakstabilan ekonomi global, terutama
sejak 2008 (ketika Dunia mengalami krisis pangan global dan krisis ekonomi pada
saat yang sama),tuntutan untuk meningkatkan produksi pangan telah menyadarkan
untuk lebih melibatkan sektor swasta dalam mengembangkan strategi dan ilmu
pengetahuan. Akibatnya, skenario produksi saat ini bagi banyak petani padi lebih
pada tuntutan untuk meningkatkan produktivitas. Di banyak daerah, ini telah
memberikan kontribusi terhadap perubahan luar biasa dalam budidaya padi,
khususnya di sistem sawah irigasi dataran rendah, dan sering mendorong petani
melakukan metode intensifikasi. Tanpa regulasi yang tepat dari praktek pertanian
dan terutama regulasi dalam sifat dan penggunaan input pertanian seperti
pestisida, intensifikasi dapat menyebabkan kerawanan pangan global dan
mengurangi efisiensi fungsi ekosistem padi.
Sumber :
1. Bouman B. Talking rice at the food security summit.
http://irri.org/index.php?option=com_zoo&view=item&layout=item&Itemid=1
135 (accessed 30 November 2015)
2. International Rice Research Institute. Preventing planthopper outbreaks in
rice. http://irri.org/resources/publications/brochures/preventing-planthopper-
outbreaks-in-rice (accessed 14 September 2015)
3. Finbarr G. Horgan et al. / Procedia Food Science 6 (2016) dalam
journalnya yang berjudul Applying ecological engineering for sustainable
and resilient rice production systems