Hidroponik
Mar
05
2016
by : admin . Posted in : Hidroponik, Pertanian
Pemasaran produk hidroponik. Produk hidroponik yang terkenal dengan kualitasnya yang super
ini tidak sembarangan loh pemasarannya. Produk hidroponik ini dipasarkan ke Supermarket
hypermarket terkenal di kota-kota besar di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Untuk menjadi
pemasok barang ke supermarket itupun tidak mudah, perlu ada kontrak khusus dan hanya
perusahaan terpercaya yang bisa teken kontrak. Pengiriman Produk juga harus kontinu dan stabil.
Sebelum melakukan pemasaran ada 3 tahap yang arus dilalui setelah panen yaitu: Sortasi,
Pengemasan dan Penyimpanan. Dari 3 tahapan inilah yang akan dilakukan proses perubahan
penampilan dari sayuran agar diminati oleh konsumen dan juga mempermudah dalam proses
penyimpanan dan distribusi.
Tahapan sortasi dilakukan langsung setelah tanaman hidroponik dipanen. Proses sortasi ini
meliputi:
Membuang tanaman yang terlalu kecil, tanaman terlalu besar & terinveksi. Tanaman
harus seragam tidak boleh terlalu kecil ataupun terlalu besar. Tanaman yang terinveksi
penyakit atau virus juga harus dibuang karena biasanya tanaman yang terinveksi ini akan
mudah rusak selama proses penyimpanan dan penjualan.
Membuang kutu yang ada di daun dengan menggunakan kuas yang bersih dan halus.
Jangan sampai pada produk hidroponik masih ada organisme yang menyebabkan
kerusakan sayuran.
Membuang beberapa daun bawah. Untuk tanaman bayam pembuangan daun bawah
berjarak 5-7 cm dari akar. Untuk tanaman sawi dan caiisim diambil 1 atau 2 daun bawah
yang kualitasnya jelek. Termasuk daun yang berubah warna juga harus dibuang. Tujuan
dari pembuangan beberapa daun ini untuk mencegah daun menjadi kuning.
Menggulung akar tanaman, tanpa membuang sisa rockwool. Akar tanaman produk
hidroponik tetap diikutkan selama proses pemasaran untuk membedakan dengan produk
sayuran lain. Maka tidak boleh dipotong, hanya digulung saja. Sisa rockwool yang ada
juga jangan dibuang agar kesegaran sayuran bertahan lebih lama.
Sesudah sortasi proses selanjutnya adalah pengemasan. Pengemasan ini untuk melindungi
sayuran selama menunggu proses ambil alih oleh konsumen dan juga memberi tampilan yang
menarik konsumen. Selain itu pengemasan ini juga memuat informasi tentang produk hidroponik
ini termasuk berat, tanggal kemasan, tanggal kadaluwarsa, jenis product, dan lain-lain. Desain
kemasan juga harus menarik, walaupun produk sama tetapi kalau ddesain kemasannya bagus
akan lebih dipilih oleh konsumen. Adapun tahapan pengemasan sayuran hidroponik adalah:
Sebelum dipasarkan dan menunggu proses distribusi maka sayuran hidroponik ini disimpan
dalam suhu ruang dulu. Perlu diketahui bahwa produk hidroponik sayuran ini mempunyai
aktivitas metabolism yang masih tinggi, inilah yang menyebabkan produk cepat rusak (layu).
Untuk mengatasi agar tidak layu bisa dilakukan metode CAS atau MAP.
Pemasaran Produk hidroponik tidak bisa langsung dipasaran seperti sayuran-sayuran pada
umumnya yang dipasarkan di Pasar tradisional. Dan tidak pula dipasarkan dilapak-lapak terbuka.
Produk hidroponik sayuran ini dipasarkan di minimarket, supermarket dan hypermarket. Jalur
pemasaran hidroponik dimulai dari petani hidroponik, kemudian dijual ke perantara atau
distributor, di jual ke market dan terakhir dibeli oleh konsumen. Distributor atau perantara inilah
yang mempunyai kontrak kerjasama dengan pihak supermarket dan hypermarket. selanjutnya
Distributor membuat kontrak kerjasama dengan petani hidroponik. system penjualan tanaman
hidroponik ini dengan system putus sesuai dengan harga yang tertera dalam kontrak kerjasama,
tidak bisa naik turun sesuai dengan kondisi pasar. Tetapi harga kerjasama dengan distributor ini
biasanya mengambil harga tengah-tengah, relative lebih tinggi dari pada dipasaran tradisional.
Untuk waktu pembayaran juga sudah tertera dalam kontrak, biasanya pembayaran mundur 1
bulan.
Peluang pasar produk hidroponik ini masih terbuka lebar, seiring dengan keinginan konsumen
akan produk yang bermutu tinggi, aman dan lebih sehat. Sepuluh tahun yang lalu mungkin
masyarakat masih sedikit yang mengetahui tentang produk hidroponik tetapi sekarang sudah
banyak yang mengetahuinya bahkan menjadi pecinta hidroponik sejati. Petani dan pekebun
hidroponik juga mulai banyak bermunculan. Banyaknya komunitas-komunitas hidroponik
dibeberapa kabupaten dan kota di Indonesia ini juga mempermudah pemasaran produk
hidroponik.
Saya akan mengulas sedikit tentang komunitas hidroponik. komunitas hidroponik ini sudah
banyak berdiri di penjuru daerah di Indonesia, ada Komunitas Hidroponik Surabaya (KHS),
Komunitas Hidroponik Bali (KHB), Komunitas Hidroponik Lamongan (KOHILA) dan banyak
komunitas hidroponik lainnya. Hidroponik selain ada unsur peluang bisnis di dalamnya juga ada
unsur hobi. Kalau bicara masalah hobi tentunya ada art di dalamnya. Ya seni menanam
hidroponik, terbukti anggota kemunitas hidroponik terlihat semakin kreatif dan inovatif. Banyak
temuan-temuan tentang cara bertanam dengan teknik hidroponik. Sekarang ini anggota
komunitas hidroponik banyak yang mengembangkan hidroponik yang mudah dan murah dengan
memanfaatkan barang bekas yang didaur ulang menjadi media dan sarana tanam hidroponik.
tidak hanya media dan sarana tetapi berkembang mengutak-atik formula nutrisi hidroponik.
Kopdar atau kopi darat menjadi ajang silaturrohim, sharing ilmu tentang hidroponik dan gelar
inovasi hidroponik, yang dibicarakan hidroponikhidroponik dan hidroponik. Semoga maju
hidroponik Indonesia
4. Deskripsi Produk
Roti goreng berbentuk cincin yang telah dikenal masyarakat
Indonesia sejak tahun 1968 ini mulai dijadikan makanan siap saji dan
praktis oleh mereka yang sibuk dengan kegiatan sehari-hari. Selain mudah
dikonsumsi dimana saja, mengkonsumsi donat juga sudah menjadi gaya
hidup masyarakat Indonesia.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan permintaan
masyarakat, jenis dan variasi donat semakin berkembang. Tidak lagi donat
cincin dengan taburan gula halus yang dapat kita nikmati. Oleh karena itu,
kami mencoba membuat variasi donat yang menarik, berkualitas, dan
memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Misalnya
berbentuk bintang, love dan elips dengan taburan khas yang berbagai
macam.
Manfaat Produk
1. Menyajikan makanan siap saji dengan harga yang terjangkau.
2. Produk bersifat praktis sehingga mudah dibawa kemana saja.
3. Dapat dijadikan sebagai pengganti makanan pokok.
Proses Produksi
Alat dan Bahan
Bahan:
1. Tepung terigu
2. Ragi Instant
3. Baking powder
4. Bread improver
5. Gula Pasir
6. Susu bubuk
7. Telur
8. Air
9. Garam
10. Margarine
11. Minyak goreng
Cara Membuat:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Campur semua bahan yang telah disiapkan lalu aduk dengan
menggunakan mixer
3. Masukkan air, aduk dengan kecepatan rendah hingga tercampur rata
atau aduk sampai kalis
4. Masukkan garam dan margarine aduk dengan kecepatan tinggi. Tipiskan
adonan menggunakan rolling pin, lalu potong menggunakan donat cutter.
Angkat adonan.
5. Istirahatkan adonan selama 10 menit
6. Istirahatkan adonan didalam proofer atau tutup dengan plastik selama 30
menit atau sampai mengembang
7. Angkat donat, lalu balik dan masukkan kedalam penggorengan yang
berisi minyak panas. Goreng donat hingga permukaannya berwarna
kecoklatan, lalu tiriskan hingga minyaknya turun.
8. Hiasi bagian atas donat dengan berbagai kreasi sesuai selera.