2. Diagnosis
Diagnosis PV dan ET terbaru adalah menurut kriteria WHO 2016 dan berdasarkan
gabungan dari penilaian klinis dan laboratorium (tabel 2). Perubahan pada kriteria WHO 2016
meliputi penurunan batas hemoglobin untuk diagnosis PV menjadi 16.5 g/dl/49% untuk laki-laki
dan 16 g/dL/48% pada perempuan, memasukkan morfologi sumsum tulang sebagai kriteria
mayor bagi PV dan ET, serta mutasi CALR sebagai salah satu mutasi penyebab ET. Pada tabel 3
disediakan algoritma diagnostik praktikal dimulai dari skrining mutasi JAK26V617F pada darah
perifer. Deteksi laboratoris terhadap mutasi ini tinggi sensitifitasnya (97%) dan 100% spesifik
untuk membedakan PV dari penyebab lain peningkatan hematokrit, kemungkinan false positif
atau false negatifnya dapat dibedakan dengan perhitungan serum eritropoietin yang diharapkan
subnormal pada lebih dari 85% pasien dengan PV. Tabel 4 menyediakan pendekatan diagnostik
untuk eritrositosis yang disebabkan oleh kondisi lain daripada PV seperti policitemia didapat dan
kongenital.
Perubahan batas kadar hemoglobin untuk diagnosis PV adalah berdasarkan hasil
observasi terbaru mengenai masked PV untuk pasien JAK2 yang bermutasi yang memiliki
gambran PV dengan morfologi BM. Kami yakin bahwa level HB 16.5 g/dl/49% untuk laki-laki
dan 16 g/dL/48% pada perempuan atau hematokrit 49% pada laki-laki dan 48% pada permepuan
ini adalah batasan optimal untuk membedakan ET dengan mutasi JAK2 dari masked PV.
Penurunan level Hb untu diagnosis ini juga mempermudah diagnosis kriteria mayor untuk PV
serta membawa relevansi terapeutik karena hubungan terbaru antara peningkatan komplikasi
trombosis dan peningkatan hematokrit borderline (45-50%) pada PV dan mutasi JAK2 pada ET.
Saat mengevaluasi trombositosis, deteksi mutasi JAK2V617F, CALR, atau MPL
memastikan penyebab MPN, namun ketidakaadaan mereka tidak menyingkirkan kemungkinan
tidak adanya ET karena pada 20% pasien dengan ET tidak terdapat mutasi ini sama sekali.
Penting pula untuk diingat bahwa JAK2/CALR/MPL muatsi MPN dapat mirip ET pada
presentasinya, termasuk prePMF, dan anemia refrakter dengan sideroblas cincin disertai
trombositosis nyata. Maka dari itulah, pemeriksaan sumsum tulang terkadang diperlukan untuk
diagnosis akurat ET dan membedakannya dari neoplasma myeloid lainnya. Pada absensnya
mutasi JAK2/CALR/MPL, CML dapat dibedakan dengan mutasi BCR-ABL1 tetapi perlu dicatat
bahwa megakariosit pada CML mudah dibedakan dengan megakariosit pada ET. Diagnosis post
ET MF dan post PV harus diarahkan pada kriteria terbaru dari IWG-MRT pada tabel 1.
Yang masih dipertanyakan mengenai diagnosis PV adakah tentang butuhnya pemeriksaan
sumsung tulang rutin untuk praktek klinik sehari-hari. Umumnya, jika informasi dari hasil
pemeriksaan sumsum tulang tidak secara signifikan mempengaruhi pasien mengenai prognosis
ataupun manajemen, tes tersebut dapat ditunda. Perbedaan ET dan pre PMF mungkin tidak
begitu krusial pada pasien usia tua dimana konfirmasi morfologis dari PV pada pasien dengan
mutasu JAK2 tidak begitu relevan dan tatalaksana pasien sebagai PV juka hematokrit lebih dari
45%.
3. Faktor Resiko untuk kelangsungan hidup dan transformasi leukemik ataupun fibrotik.
Pada studi terbaru dari 826 pasien mayo clinic dengan ET, PV atau PMF, median dari
usia orang yang bertahan hidup adalah secara berturut-turut adalah sekitar 20 tahun untuk ET, 14
tahun untuk PV dan 6 tahun untuk PMF. Beberapa studi juga memperlihatkan lama harapan
hidup pada ET rendah, namun lebih tinggi daripada PV, dengan mengindahakn status mutasi.
Mutasi JAK2/CALR tidak mempengaruhi kelangsungan hidup pada ET. Faktor resiko untuk
bertahan pada ET dan PV meliputih umur lanjut, leukositosis, trombosis. Kecepatan transformasi
leukimia pada usia 20 tahun adalah <10% untuk PV dan 5% untuk ET, transformasi fibrosis
sedikit lebih tinggi.
Pada suatu studi yang dilakukan pada 1500 pasien dengan PV, faktor resiko untuk
bertahan hidup adalah usia lanjut, leukositosis, trombosis vena dan abnormal karyotipe, median
survival adalah 23 9 tahun. Pada suatu studi yang dilakukan pada 1100 pasien dengan ET atau
perPMF, faktor resiko dari survival keseluruhan adalah morfologi prePMF, usia lanjut, riwayat
trombosis, leukositosis, anemia, dan untuk survival tanpa leukimia adalah morfologi prePMF,
trombosis, dan trombositosis ekstrim.
Data terbaru menunjukkan bahwa ada kejadian dan prognostik yang relevan dari mutasi
sekuens DNA selain JAK2/CALR/MPL baik pada PV dan ET. Sekuensi generasi selanjutnya
ditemukan pada 53% dari 133 pasien mayoclinic dengan PV dan 53% dari 183 pasien dengan
ET. Yatu TET2 dan ASXL1.