Bab 3 MKNST - Dokumen Kontrak
Bab 3 MKNST - Dokumen Kontrak
BAB 3
DOKUMEN KONTRAK
Sementara itu dokumen kontrak untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan
dengan dengan sistem Pelelangan Nasional (National/Local Competitive Bidding) dalam
urutan prioritas terdiri dari :
a. Surat Perjanjian termasuk Adendum Kontrak (bila ada);
b. Surat Penunjukan Pemenang Lelang;
c. Surat Penawaran;
d. Adendum Dokumen Lelang;
e. Data Kontrak;
f. Syarat-syarat Kontrak;
g. Spesifikasi;
h. Gambar-gambar;
i. Daftar Kuantitas dan harga yang telah diisi harga penawarannya;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam Data Kontrak pembentuk bagian dari kontrak;
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-1
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
Keppres N0. 80/2003 memuat ketentuan mengenai dokumen kontrak sebagai berikut :
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-2
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
d. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi tenaga
ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi;
e. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk memperoleh hasil
pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang
diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa
serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi;
f. Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa dalam
melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;
g. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu
pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian
perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang pemutusan
kontrak kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah
satu pihak;
j. Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang
timbul di luar kemauan dan kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi
salah satu pihak;
k. Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa
dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan;
l. Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga kerja;
m. Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan
tentang lingkungan.
Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat ketiga
belas uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum.
Kontrak berdasarkan Harga Satuan adalah kontrak pekerjaaan jasa pemborongan yang
berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan yang disepakati.
Pembayarannya dilakukan secara bulanan atas nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan
sampai dengan saat bulan yang bersangkutan. Nilai pekerjaan tersebut dihitung
berdasarkan volume dan harga satuan masing-masing mata pembayaran yang dimuat
dalam daftar kuantitas dan harga.
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-3
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
Pada sistem kontrak harga satuan ini, yang mengikat sebagai harga kontrak adalah harga
satuan masing-masing mata pembayaran untuk sejumlah volume yang dimuat dalam
daftar kuantitas dan harga. Sedangkan nilai total kontrak untuk seluruh pekerjaan yang
merupakan penjumlahan semua hasil perkalian volume dan harga satuan masing-masing
mata pembayaran adalah merupakan nilai yang belum pasti dan bukan merupakan nilai
yang akan dibayarkan pada akhir kontrak apabila seluruh pekerjaan telah terselesaikan.
Volume masing-masing jenis mata pembayaran yang ada di dalam daftar kuantitas dan
harga merupakan volume perkiraan sementara untuk menyelesaikan pekerjaan proyek
dan merupakan volume yang berlaku untuk setiap harga satuan yang ditawarkan oleh
penyedia jasa dalam penawarannya.
Karena harga satuan adalah mengikat dalam kontrak, maka nilai harga satuan masing-
masing mata pembayaran tidak dapat diubah kecuali apabila terjadi perubahan volume
mata pembayaran dari volume awal melebihi nilai tertentu, misalnya 15%, atau karena
adanya penyesuaian harga sebagai akibat fluktuasi harga yang resmi misalnya
berdasarkan data badan statistic.
Sistem kontrak harga satuan ini umumnya diterapkan pada jenis-jenis pekerjaan yang
volumenya tidak dapat dihitung secara pasti sehubungan dengan sifat perencanaannya
sendiri masih harus disesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga akan mempengaruhi
nilai volume awal yang disiapkan pengguna jasa.
Spesifikasi Teknis adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang disusun secara
lengkap dan jelas mengenai suatu barang, metode atau hasil akhir pekerjaan yang dapat
dibeli, dibangun atau dikembangkan oleh pihak lain sedemikian sehingga dapat
memenuhi keinginan semua pihak yang terkait.
Spesifikasi Teknis adalah suatu tatanan teknik yang dapat membantu semua pihak yang
terkait dengan pekerjaan konstruksi untuk sependapat dalam pemahaman sesuatu hal
teknis tertentu yang terjadi dalam suatu pekerjaan. Dengan demikian Spesifikasi Teknis
diharapkan dapat :
o Mengurangi beda pendapat atau pertentangan yang tidak perlu;
o Mendorong efisiensi penyelenggaraan proyek, tertib proyek dan kerjasama dalam
penyelenggaraan proyek;
o Mengurangi kerancuan teknis pelaksanaan pekerjaan;
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-4
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
Spesifikasi Teknis, yang semula merupakan bagian dari Dokumen Pekerjaan Konstruksi,
setelah kontrak ditandatangani oleh penyedia jasa dan pengguna jasa, menjadi bagian
dari Dokumen Kontrak. Sebagai bagian dari Dokumen Kontrak, untuk menghindari
terjadinya kesalahpahaman tentang lembar-lembar spesifikasi yang telah menjadi acuan
untuk pelaksanaan di lapangan, baik penyedia jasa (kontraktor) maupun pengguna jasa
(pemilik proyek) perlu memberikan paraf pada setiap halaman spesifikasi.
Spesifikasi Teknis adalah salah satu elemen dari Dokumen Pekerjaan Konstruksi yang
menguraikan secara rinci ketentuan-ketentuan teknis dari pekerjaan dimaksud.
Dokumen Pekerjaan Konstruksi adalah dokumen yang berisi pengaturan atau prosedur
dan ketentuan administratif maupun teknis untuk penyelenggaraan suatu proyek fisik
(jalan/jembatan), yang pelaksanaannya akan diserahkan oleh pemilik proyek (pengguna
jasa konstruksi) kepada pihak lain (penyedia jasa konstruksi) melalui proses pengadaan.
Jika proses pengadaan yang dipilih adalah pelelangan, biasanya Dokumen Pekerjaan
Konstruksi itu disebut Dokumen Lelang, dibedakan atas Dokumen Lelang LCB (Local
Competitive Bidding) dan Dokumen lelang ICB (International Competitive Biding).
Spesifikasi adalah salah satu elemen dari Dokumen Kontrak yang menguraikan secara
rinci ketentuan-ketentuan teknis dari Pekerjaan Konstruksi dimaksud.
Dokumen kontrak nasional (NCB) sesuai urutan kekuatan hukumnya terdiri atas sebagai
berikut :
1) Surat Perjanjian;
2) Surat Penunjukan Pemenang Lelang;
3) Surat Penawaran;
4) Adendum Dokumen Lelang (bila ada);
5) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
6) Syarat-Syarat Umum Kontrak
7) Spesifikasi Teknis;
8) Gambar-gambar;
9) Daftar Kuantitas dan Harga yang telah diisi hargapenawarannya;
10) Dokumen lain yang tercantum dalam data kontrak pembentuk bagian dari kontrak.
Dokumen kontrak internasional (ICB) sesuai urutan kekuatan hukumnya terdiri atas
sebagai berikut :
1) the Contract Agreement (if completed);
2) the Letter of Acceptance;
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-6
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
Secara umum spesifikasi teknis dibedakan atas 3 jenis yakni: spesifikasi hasil akhir (end
result specification), spesifikasi proses kerja (specification by process), dan spesifikasi
multi langkah dan metoda (multi step and method).
Produk
Akhir
Proses Kerja,
Metode Kerja tidak dipersoalkan
Masih perlu penjelasan lebih lanjut, apa yang dimaksud dengan hasil akhir suatu
pekerjaan, apakah hasil akhir dari suatu item pekerjaan ataukah hasil akhir dari suatu
Seksi Pekerjaan, ataukah hasil akhir dari suatu Divisi Pekerjaan ataukah hasil akhir
dari total pekerjaan konstruksi?
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-7
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
Produk
Mulai Masukan Proses Stop
Akhir
Yang dimaksud dengan proses adalah upaya mencapai produk akhir yang
diatur sesuai dengan ketentuan yang ada pada setiap pay item.
Produk
Mulai Masukan Proses Akhir Stop
Spesifikasi untuk prasarana jalan / jembatan lebih condong kepada jenis Multi Step
and Method Specification, karena jenis spesifikasi ini memberikan bimbingan cara
pelaksanaan langkah demi langkah agar diperoleh hasil pekerjaan yang sesuai
dengan yang dipersyaratkan. Spesifikasi yang dipilih untuk modul pelatihan ini adalah
jenis Multi Step and Method Specification.
Pemilihan jenis Spesifikasi ini juga memberi kemudahan bagi kontraktor yang baru
pertama kali menangani pekerjaan jalan dan jembatan.
Sebagai bagian dari dokumen lelang, dalam rangka memenuhi ketentuan pelelangan
yang efektif, terbuka dan bersaing, dan adil/tidak diskriminatif maka spesifiksi teknis harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu kecuali untuk suku cadang/komponen
produk tertentu;
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-8
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
Spesifikasi digunakan dalam 2 tahap yaitu tahap pra kontrak dan tahap pelaksanaan
kontrak. Baik pada tahap pra kontrak maupun tahap pelaksanaan kontrak, ada 3 unsur
yang berkepentingan terhadap spesifikasi yaitu pemilik (pengguna jasa), kontraktor
(penyedia jasa) maupun konsultan (penyedia jasa). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut
tentang apa kepentingan masing-masing unsur tersebut dalam tiap-tiap tahapan kontrak :
a. Pemilik Proyek
b. Kontraktor
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-9
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
c. Konsultan
Spesifikasi standar yang telah ada biasanya disebut Spesifikasi Umum. Pada
tahap pra kontrak konsultan perlu melakukan review terhadap Spesifikasi Umum
disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan, berkaitan dengan aspek
penyempurnaan perencanaan teknis yang berakibat terhadap kemungkinan
penambahan atau pengurangan item pekerjaan.
Review tersebut di atas bisa berakibat perlu adanya tambahan item pekerjaan
maupun pengurangan item pekerjaan.
Jika di dalam Spesifikasi Umum belum terdapat item pekerjaan sebagaimana
dihasilkan oleh review dimaksud, maka konsultan tidak perlu mengubah
Spesifikasi Umum yang ada akan tetapi harus menyiapkan Spesifikasi Khusus
sebagai tambahan terhadap Spesifikasi Umum.
Spesifikasi Umum dan Spesifiksi Khusus tersebut kemudian disebut sebagai
Spesifikasi.
Membantu Panitia Pengadaan dalam menjelaskan isi Spesifikasi selama proses
penjelasan lelang.
a. Pemilik Proyek
b. Kontraktor
Spesifikasi (Multi Step and Method Specification) harus dijadikan acuan oleh
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi, agar di dalam
melaksanakan seluruh pay item pekerjaan kontraktor dapat mengikuti ketentuan
tentang semua langkah, material yang harus digunakan dan metode kerja, serta
hasil kerja yang diharapkan.
c. Konsultan
Spesifikasi teknis ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan:
Peningkatan Jalan
Pengganian Jembatan
c. Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan.
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-12
Modul Manajemen Proyek Bab 3 Dokumen Kontrak
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 3-13