PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Praktikum
Beberapa tujuan dari penulisan laporan yaitu :
1. Setiap mahasiswa teknik dapat mengoperasikan mesin frais.
2. Mahasiswa teknik dapat mengetahui definisi dan jenis-jenis Frais
(milling).
3. Mahasiswa teknik dapat mengetahui komponen-komponen mesin frais
serta fungsinya.
4. Mahasiswa teknik dapat mengetahui benda kerja apa saja yang dihasilkan
dari mesin frais.
5. Mahasiswa teknik dapat mengetahui rumus untuk menentukan jumlah
gerigi yang dapat dibuat pada benda kerja.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam
proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja
menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau
frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat
3
pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar
oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran
arbor dapat diatur oleh operator mesin frais.
4
3. Mesin Frais Universal
5
Gambar 2.4 Persumbuan Mesin Frais
1. Motor Utama
Motor Utama merupakan motor penggerak dari spindel mesin (rumah alat
potong) untuk memutar pisau. Motor ini adalah motor jenis arus searah (DC)
dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari motor adalah: - Jenjang putaran
600-4000 putaran permenit - Tenaga masukan in-put 500 watt - Tenaga
pengeluaran out-put 300 watt 2
6
3. Step motor
Step motor adalah motor penggerak eretan untuk masing-masing
persumbuan yaitu sumbu: X, Y, dan Z. Jenis dan ukuran masing-masing step
motor baik untuk eretan pada sumbu X, Y, maupun Z adalah sama. 3 Indentifikasi
dari step motor adalah: " Jumlah 1 putaran 72 langkah. " Momen putar sebesar:
0.5 Nm. " Kecepatan gerakan: - Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit. -
Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm/menit. - Gerakan pengoperasian CNC
terprogram 2 - 499 mm/menit.
7
d. Setelah pisau terpasang dengan baik pada penjepit masukkan penjepit
pada rumah alat potong dan mesin siap untuk dioperasikan.
6. Ragum
Ragum pada mesin milling dipergunakan untuk menjepit benda kerja pada
waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung. Karena fungsinya sebagai
pemegang benda kerja, maka alat ini dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan
benda kerja yang akan dijepit. Biasanya pada ragum dilengkapi dengan stoper
yang dapat dipergunakan untuk batas pegangan benda kerja. Adapun cara kerja
ragum ini dengan manual.
7. Arbor
Arbor merupakan tempat kedudukan pisau frais. Arbor dipasang pada spindel
mesin, sehingga bila spindel berputar maka arbor akan ikut berputar pula. Pada mesin
frais mendatar, arbor memiliki bentuk batang bulat yang sepanjang badannya terdapat
alur pasak.
8
Gambar 2.10 Arbor yang didukung lengan dan penopang arbor
9. Meja (Table)
Meja mesin frais merupakan tempat di mana benda kerja akan difrais.
Penempatan benda kerja pada meja dilakukan dengan menggunakan peralatan
penjepit atau penegang benda kerja seperti, ragum, klem, kepala pembagi dan
kepala lepas
9
lutut. Selain dapat digerakkan secara mendatar dalam arah memanjang ataupun
melintang, meja ini dapat juga digerakkan secara vertikal naik atau turun dengan
menutarkan engkol yang biasanya juga terdapat pada lutut. Untuk menggerakkan meja
mesin frais ini dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis.
Pada mesin frais universal, mejanya dapat diputar dengan sudut tertentu, sehingga
dapat dipakai untuk mengefrais roda gigi miring atau roda gigi heliks.
10
B =
Arbor : sebagai penjepit cutter.
C =
Pisau Frais (cutter) : sebagai alat penyayat benda kerja.
D =
Ragum : sebagai tempat untuk menjepit benda kerja.
E =
Meja Mesin : sebagai tempat kedudukan ragum.
F =
Lampu : sebagai alat penerangan saat proses
berlangsung
G = Selang cairan coolant : sebagai tempat mengalirnya air pendingin
dari
penampung ke alat potong
H = Tuas Drill : tuas yang digunakan untuk menaikkan dan
menurunkan spindel ketika proses drilling.
Keterangan Gambar:
I = Tuas Pengatur RPM : sebagai pengatur kecepatan
berputarnya alat
potong (RPM)
J = Eretan Melintang Sumbu Y : sebagai penggerak pahat maju-
mundur ).
K = Eretan Memanjang Sumbu X : sebagai penggerak meja mesin arah
horizontal
( kanan-kiri )
L = Eretan Tinggi Sumbu Z : untuk menggerakkan meja pada
arah naik-
turun.
M = Bak Penampung Collant : untuk menampung cairan
pendingin yang telah
selesai digunakan
11
Gambar 2.15 Mesin Frais
Keterangan Gambar:
O1 = Tombol ON Spindel : untuk menghidupkan putaran
spindel
O = Tombol OFF Spindel : untuk mematikan putaran spindle
P1 = Tombol ON Collant : untuk menghidupkan cairan
P2 = Tombol OFF Collant : untuk mematikan cairan pendingin
Q1 = Tombol ON Fedding : untuk menghidupkan fedding
otomatis
Q2 = Tombol OFF Fedding : untuk mematikan fedding otomatis
R = Tombol Emergency : untuk mematikan mesin secara
mendadak
ketika terjadi kesalahan
T = Lampu Indikator : untuk mengetahui hidup atau
matinya dari
tombol operasional
12
Bila ukuran lebar pisau kebih dari 3/4 inci maka biasanya pisau
memiliki gigi heliks. Pisau frasis dengan ukuran lebar kurang dari 3/4 inci
biasanya mempunyai gigi lurus. Jika pisau fraus rata ini memikiki ukuran
lebar yang lebih besar daripada ukuran diameternya, sering disebut sebagai
pisau frais slab (slab milling cutter). Pisau frais slab umumnya digunakan
untuk mengefrais rata benda kerja yang memiliki permukaan yang luas
dengan cepat. Pisau frais jenis ini dapat dioperasikan pada medin frais
mendatar maupun mesin frais universal.
Pisau frais rata dapat juga dibedakan menjadi pisau frais rata kerja
ringan dan pisau frais rata kerja berat
13
Gambar 2.18 Pahat Profil
14
Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter
yang lain. Pada sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk
menyayat benda kerja dari sisi potong cutter, sehingga cutter ini mampu
melakukan penyayatan yang cukup besar.
15
Pisau frais muka ada yang berbentuk pisau frais solid ada juga yang
berupa pisau frais dengan gigi pemotong sisipan. Pisau frais muka jenis
pisau solid biasanya terbuat dari material HSS, sedangkan pisau frais jenis
susipan, di mana gigi pemotong sisipannya biasanya terbuat dari material
karbida. Pisau frais dengan gigi pemotong dari karbida memiliki kecepatan
menyayat logam 2 - 5 kali lebih cepat dari pisau frais yang terbuat dari
material HSS.
1. Metode Deferensial
Cara pembagian diferensial ini dilakukan bila pembagian dengan cara-
cara yang sudah dibicarakan tidak bias dilakukan, sehingga dengan cara ini
kita mampu mengerjakan pembagian. Pada cara ini, plat indeks tidak
dimatikan pada waktu memutar engkol pembagi. Plat indeks bergerak/
berputar, melalui roda gigi pengganti (koreksi). Gerakan tambahan ini akan
dipindahkan dari poros utama melalui roda gigi pengganti dan roda gigi
paying atau roda gigi heliks ke plat indeks. Posisi vertikal dan pembuatan
spiral (heliks) tidak dapat dilaksanakan dengan cara pembagian diferensial.
Metoda pembagian diferensial menggunakan angka pembagi yang dapat
dibagi dengan lubang-lubang yang ada pada indeksing plate. Menentukan
angka pembagi (T) ini tidak dapat lebih kecil dari 13 % dan tidak lebih besar
dari 17 % terhadap pembagian (T) yang dikehendaki.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam cara pembagian diferensial
adalah sebagai berikut:
16
Untuk mendapatkan putaran yang berlawanan ini harus ada roda gigi antara
sebagai pembalik arah.
Alasan apa dan mengapa plat indeks harus ikut berputar. Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Bila engkol makin jauh diputar maka pembagian yang dibuat makin sedikit.
Sebaliknya bila engkol diputar dekat, maka pembagian yang dibuat berarti
makin banyak. Dengan ikut berputarnya piring pembagi berarti akan
menambah atau mengurangi sudut putar engkol pembagi, yang berarti juga
akan menambah atau mengurangi pembagian.
Contoh:
Akan dibuat roda gigi dengan jumlah gigi (T) = 49.
Mesin frais diketahui : i = 40 : 1, ik = 1 : 1
Roda gigi yang ada : 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 56, 64, 72, 86, 100, 127.
Plat indeks : 43, 37, 29, 21, 18, 15, 47, 39, 31, 23, 19, 47, 41, 33, 27, 20, 17.
jawab :
Langkah 1: Menentukan angka pembagi (T').
Diambil T' = 48.
Langkah 2: Menghitung putaran engkol pembagi
Nc = 1/T' = 40/48 = 5/6 = 15/18
Jadi Nc = 15 lubang pada lingkaran dengan lubang 18.
Langkah 3: Mencari roda gigi pengganti
R = i.iK /T (T'-T)
= 40.1/48 (48-49) = - 5/6 = -40/48
17
2. Metode Sudut
Selain digunakan untuk pembuatan segi banyak, Dividing Head juga
digunakan untuk pembuatan sudut tertentu.
nk = i x ( / 360o )
nk = ( / 9o )
Pada spindle dimana alat pencekam benda kerja terpasang (chuck, collet)
terdapat sebuah piring pembagi yang memiliki jumlah lubang tertentu (misal : 24).
Contoh
Pembuatan kepala baut segi enam, maka dilakukan 6 kali pemotongan.
1. Pemotongan
Agar benda kerja tidak bergerak, maka spindle dikunci dengan
memasukkan pin pengunci ke dalam salah satu lubang pada piring
pembagi 24 lubang, misalnya pada lubang bernomor 7.
2. Benda kerja diputar dengan memutar engkol pemutar (setelah pin
pengunci dibebaskan) ke kanan atau ke kiri, sampai pin pengunci
dapat dimasukkan lagi ke dalam lubang bernomor 11 atau 3.
3. Demikian seterusnya sampai pemotongan yang ke-enam.
4. Metode Tidak Langsung
Pembagian ini dipakai apabila segi yang akan dibuat tidak dapat
dikerjakan dengan menggunakan pembagian langsung, tetapi jumlah segi
18
yang dapat dikerjakan masih terbatas pada jumlah lubang pada piring
pembagi (yang dapat ditukar-tukar).
Didalam housing kepala pembagi ada transmisi poros roda cacing dengan
ratio i = 40 : 1. Poros cacing terhubung dengan engkol pemutar, sedangkan roda
cacing terhubung dengan benda kerja, sehingga benda kerja berputar 1 kali, bila
engkol diputar 40 kali.
2 Jumlah Lubang : 33 38 39 42 46
3 Jumlah Lubang : 29 36 37 40
nk = 40/z
nk = Putaran engkol
2. Untuk segi 17 :
40 4
nk = =3
13 13
19
Harus sesuai dengan jumlah lubang pada piringan yang tersedia
4 3 12
nk = 3 =3
13 3 39
Sehingga untuk pembuatan segi 13, engkol diputar 3x, ditambah 12 lubang
pada piringan 39.
20
2.9 Produk Hasil Pengerjaan Mesin Frais
Konvensional
1. Roda Gigi
Roda gigi merupakan bagian dari mesin yang berputar yang
berguna untuk mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi
yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain.
Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-
sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan
keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber
daya.
21
3. Piston
Piston adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar
bersama sama dengan silinder blok dan silinder head. Piston jugalah
yang melakukan gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja
mesin, serta piston harus mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran
ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa piston memiliki fungsi yang
sangat penting dalam melakukan siklus kerja mesin dan dalam
menghasilkan tenaga pembakaran.
22
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
MULAI
LITERATUR
MEMAKAI ALAT
PROSES GAGAL
PEMBUATAN
FRAIS
KONVENSIONA
L
TEKAN TOMBOL
BERHASIL EMERGENCY
KESIMPULAN
SELESAI
23
3.2 Alat dan Bahan yang digunakan
Sebelum memulai jalannya praktikum ada baikknya di perhatkian alat dan
bahan CNC TU-3A berikut alat dan bahannya :
1. Alat tulis
2. Mesin frais konvensional
3. Benda kerja
4. Gergaji besi
5. Plat indeks
6. Jangka sorong
7. Kuas
8. Sarung tangan
9. Coolant (Pendingin)
10. Wearpack
11. Kacamata safety
24
BAB IV
PEMBAHASAN
25
4.4 Perhitungan Benda Kerja
Dari hasil praktikum penulis akan di operasikan kepala baut dengan sisi
sebanyak segi 6. Perhitungannya menggunakan metode langsung dengan
perbandingan 24 : 6 yaitu artinya 4 kali putar tuas sama dengan 1 sisi. Di
jalankan dengan pemakanan setebal 0.5 sebanyak ??? kali dengan enam sisi.
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mesin frais memiliki 3 jenis yaitu frais vertical, frais horizontal dan frais
universal. Pada praktikum ini mesin frais yang digunakan yaitu frais vertical dimana
pahat bergerak searah sumbu Z dan benda kerja yang bergerak searah sumbu X & Y.
Mesin Frais memiliki bagian-bagian penting yaitu motor utama, pahat, ragum,
meja landasan, dan tambahan plat indeks untuk membuat roda gigi.
Banyak benda kerja yang di hasilkan olehmesin frais sendiri termasuk roda
gigi, piston mur dan baut, dan lain lain.
5.2 Saran
5.2.1 Laboratorium
27
5.2.2 Asisten
28
DAFTAR PUSTAKA
http://pusat-lingkaran.blogspot.co.id/2016/08/mesin-frais-milling-machine-pengertian.html(di akses
pada 24 November 2017 pukul 20.33)
https://anandalutfialfian.wordpress.com/2016/02/05/macam-macam-jenis-mesin-frais-types-of-
milling-machine/(di akses pada 24 November 2017 pukul 20.35)
29
LAMPIRAN
30