Anda di halaman 1dari 14

CBR

FILSAFAT PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : AHMAD TAUFIK HSB

NIM : 2151151001

DOSEN PENGAMPU : Drs.Akden Simanihuruk M.Pd

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami,

sehingga mampu menyelesaikan Critical book report ini yang berjudul . Cbr ini di

buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu Filsafat pendidikan

Cjr ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita

semua dapat bertambah. Kami menyadari bahwa Cjr ini masih jauh dari

kesempurnaan. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pembaca

Apabila dalam membuat Cjr ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami

mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha

Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu kami belum seberapa banyak.Karena itu

kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna

sempurna nya makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga Cjr ini dapat memberikan wawasan dan

pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Medan, 17 Oktober 2016


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.

1.2 Rumusan masalah...

1.3 Tujuan penulisan.

1.4 Identitas buku..

BAB II RINGASAN

1.1 ringkasan.

BAB III KEUNGGULAN

1.1 Keunggulan .......................

BAB IV KELEMAHAN

1.1 Kelemahan ....

BAB V PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah peserta
didiknya, baik itu di Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun
perguruan tinggi. Dalam kaitan dengan pendidikan anak usia SD, guru harus mengetahui
benar sifat sifat tersebut agar dapat memberikan pembinaan dengan baik untuk
meningkatkan potensi kecerdasan dan kemampuan anak sesuai harapan orang tua dan
masyarakat. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa guru mengenal
betul kelebihan dan kelemahan peserta didik sehingga dapat memberikan layanan pendidikan
yang tepat dan bermanfaat bagi masing masing anak.
Filsafat sudah sebagai ilmu pengetahuan yang membingungkan, dan banyak kalangan
yang mempelajari filsafat berakhir dengan rasa pusing dan ketidakmengrtian. Usia filsafat
sudah memberikan bentuk-bentuk pemikiran yang bervariasi, juga telah melahirkan berbagai
aliran dan paham yang mengideologis. Dalam filsafat juga menguraikan pendidikan karakter,
yaitu pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai kepribadian bangsa yang digali dari
keyakinan yang beragama, kebudayaan, dan kreatifan lokal, serta kesucian hati nurani
manusia yang merupakan
1.2 Tujuan
Menanambah pengetahuan tentang aliran aliran filsafat pendidikan dan

melengkapi tugas perkulliahan mata kulliah filsafat pendidikan

Meningkatkan daya analisa dan pengetahuan berkaitan dengan filsafat

pendidikan

Menguatkan kemampuan melakukan cbr terhadap suatu buku

1.3 Manfaat
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang Critical book report
Membantu memahami karakteristik filsafat pendidikan
Membantu memahami perkembangan filsafat pendidikan dalam negeri.
Memilik pengetahuan dan keterampilan tentang filsafat pendidkan

Untuk mengetahui banyak hal tentang buku

1.4 identitas buku


1. Judul buku : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang/penulis : ketua Drs.Edward purba , M.Si, anggota prof.yusnadi,ms
3. Penerbit : unimed press
4. Tahun terbit : 2017
5. Kota terbit : medan
6. Tebal buku : 180 halaman
7. Ukuran : 17 x 25 cm
BAB II RINGKASAN

1. Bab I: Pengertian Filsafat Dan Filsafat Pendidikan


a. Pengertian filsafat
- Secara etimologi : kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy dan dalan bahasa arab
falsafash yang keduanya dari bahasa yunani yakni, philosophia yang terdiri dari 2 kata yakni,
philein(cinta) dan shopia (kebijaksanaan). Sehingga filsafat berarti cinta kebijaksaan.
- Secara terminology : filsafat diawali dengan adanya keragu-raguan yang menimbulkan
banyak hal yang dipertanyakan.
- Menurut para ahli
Plato : filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Aristoteles : filasafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung di dslsm ilmu-
ilmu metsafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik, dan estetika.
Al Faribi : filsafat adalah pengetahuan tentang alam, wujud bagaimana hakikat tang
sebenarnya.
Ali mudhofir : memberikan berbagai arti filsafat yang beragam:
Filsafat sebagai sifat
Filsafat sebagai suatu metode
Filsafat sebagai kelompok persoalan
Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran
Filsafat sebagai analisis logis
Dengan memperhatikan pengertian-pengertian yang dijelakan diatas, dapat diambil sebagai
kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meyelidiki segala sesuatu yang ada
secara mendalam sampai pada hakekatnya dengan menggunakan akal atau pikiran.

Tujuan dan ciri-ciri pikiran kefilsafatan


Tujuan : untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara mendalam.
Ciri-ciri pikiran kefilsafatan : dengan pikiran berfilsafat seseorang tidak akan
menganggap sesuatu masalah yang manapun sebagai hal sepele, tidak akan mudah
dipengaruhi eleh sesuatu, bersikap bebas, dapat mengatasi suatu prasangka tertentu,
bersikap jujur, menanyakan kebenaran perbuatan tertentu dan pada akhinya akan
menemukan kebenaran.
Alasan Berfilsafat
Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yakni; keheranan, kesangsian,
dan kesadaran akan keterbatasan.
Peranan Filsafat
Ada tiga peranan filsafat yakni; pendobrak, pembebas, dan pembimbing.

b. Pengertian Filsafat pendidikan


Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha
sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan
mengarahkan peserta didik dengan berbagai persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul
dalam pelaksannanya.
Filsafat dalam arti luas menurut Mudyahardjo (2004, 5) dapat dibagi 2 macam yakni;
- Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
- Filsafat ilmu pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan
konsep-konep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar, pengukuran
pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum, dan sebagaimana
akhinya menjadi teori pendidikan.

2. Bab II : Filsafat Pendidikan


a. Filsafat pendidikan sebagai sistem
Filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau sistem pemikiran yang
dihasilkan oleh para pemikir atau filsuf.
Filsafat pendidikan terwujud dengan menarik garis linear anatara filsafat dan pendidikan. Selain
pendekatan linier, pendidikan dapat disusun dengan berpangkal kepada pendekatan tertentu dari
pada pendidikan itu sendiri.
b. Substansi filsafat pendidikan
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian dari
fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan tentang
konsep-konsep dasar pendidikan.
c. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan
Filsafat sebagai pandangan hidup berisi nilai-nilai dan kebenaran yang dinjunjung tinggi
oleh penganutnya sekaligus merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup
dan kehidupan manusia, masyarakat, dan bangsa. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang
berfungsi menanamkan dan mewariskan sisten norma-norma tingkah laku perbuatan yang
didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan tenaga
pendidikan dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin agar perlaksanaan pendidkan efektif, maka
dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai normatif dan pedoman
pelaksaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa hubungan fungsional anatara filsafat dan
teori pendidikan adalah:
- Filsafat dalam arti filosofis merupakan cara pendekatan yang dipakai dalam memecahlan
problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
- Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kebutuhan nyata.
- Filsafat dalam hal filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam mengembangkan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

3. Bab III : Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan


a. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan idealisme: menyatakan bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-
gagasan. Prinsipnya aliran idealisme mendasari semua yang ada dan yang nyata di alam ini
hanya idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata
seperti yang nampak dan tergambar. Yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia menganggap
roh atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibanding dengan materi kehidupan manusia.
Filsafat pendidkan realisme : sistem kesilsafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu
atau lain cara, ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang
hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang.
Salah seorang tokoh atau penganut realisme mengemukakan bahwa manusia selalu berusaha
untuk mencapai tujuan hidup. Tujuan pertama, menyatu dalam hidup yang meruoakan kualitas
hidup yang menuju kesempurnaan, sedangkan tujuan kedua, kehidupan sejahtera, damai dan
kebahagiaan yang abadi.
Filsafat pendidikan Materialisme
Aliran ini menyatakan bahwa benda merupakan sumber segalanya.
Filsafat pendidikan Pregmatisme
Menyatakan bahwa pengetahuan adalah apa yang dialami oleh manusia. Menurut john dewey,
pendidikan perlu didasrakan pada tiga pokok:
- Pendidikan merupakan kebutuhan untuk hidup
- Pendidikan sebagai pertumbuhan
- Pendidikan sebagai fungsi sosial
Filsafat pendidikan Eksistensialisme
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.
Filsafat pendidikan Progresivisme
Menurut aliran ini kehidupan manusia berkembang secara terus-menerus dalam suatu
arah yang positif.
Filsafat pendidikan Perenialisme
Perenislisme mengemukakan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan kekacauan dan
ketidakpastian, dan ketidak teraturan terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan
sosio-kultural. Untuk memperbaiki keadaan tersebut, maka kembali pada ajarab dan
pandangan hidup yang kuat pada jaman dulu.
Filsafat pendidikan Esensialisme
Menyatakan bahwa peserta didik memiliki nilai esensial dan perlu dipertahankan.

Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme


Merupakan kelanjutan dari cara berfikir progresifisme dalam pendidikan. Indinidu tidak
cukup belajar di sekolah tetapi sekolah harus mempelopori masyarakat.

4. Bab IV : Filsafat Pendidikan Pancasila


a. Pandangan Filsafat pancasila tentang manusia, masyarakat, pendidikan dan nilai.
- Filsafat Pancasila tentang Manusia: pacasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi
oleh manusia
- Filsafat pancasila tentang masyarakat : Hakekat masyarakat telah dijelaskan bahwa
masyarakat-bangsa dan negara indonesia menuju masyarakat yang aman, damai, sejahtera,
terbuka,adil, dan makmur.
- Pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan
Pendidikan berlansung di keluarga, rumah, sekolah, dan masyarakat.
- Pandangan filsafat pendidikan tentang nilai
Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana yang
sudah dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara, pandangan
hidup bangsa dan sumber nilai bagi bangsa indonesia.
b. Pandangan Filsafat Pendidikan PancasilanTerhadap Sistem Pendidikan Nasional
Sebagai acuan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, UUD 1945 Pasal 31 yang baru
sebagai hasil amandemen Agustus 2002 menjadi:
- Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
- Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
- Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah.

5. Bab V : Hakekat Ilmu Pendidikan


a. Hakekat Pendidikan
Pengertian Hakekat pendidikan
Pada hakekatnya pendidikan bukan membentuk, bukan menciptakan seperti yang diinginkan,
tetapi menolong, membantu dalam arti luas. Membentu menyadarkan anak tentang potensi
seoptimal mungkin, mmberikan pengetahuan dan keterampilan, memberikan latihan-latihan,
memotivai untuk terlibat dalam pengalaman-pengalaman yang berguna, mengolah materi
pelajaran sehingga peserta didik bernafsu untuk menguasainya dan meningkatkan intensitas
proses pembelajaran.
Untuk memberi pemahaman akan hakekat dan pengertian pendidikan, berikut ini sejumlah
pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
- pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku dalam usaha mendewasakan
seseorang melalui peelatihan dan pengajaran.
- dalam arti sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh
pengetahuan sebagai sebuah proses dan metode-metode tertentu
- pendidikan berarti kegiatan yang bersifat kelembagaan.
- pendidkan adalah usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mengalihkan segala pengetahuan
dan pengalaman kepada generasi muda.
- hakekat pendidikan adalah proses kegiatan mengubah perilaku individu kearah kedewasaan.

Tujuan Pendidikan
Dengan adanya tujuan pendidikan, peserta didik harius mampu tujuan yang sudah
ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Pesesrta didik setelah selesai pembelajaran, maka
perumusan tujuan, spesifik, terukur, dan berubah hasil belajar, perilaku atau reformemce peserta
didik yang mencakup aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Pilar Pendidikan
Pendidikan harus didasarkan pada cinta kasih sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa dan
negara, sebagai modal dasra timbulnya dan berkembangnya pengabdian warga negara.

Aliran-aliran Pendidikan
- Nativisme: pribadi seseorang ditentukan oleh bawaan lahir
- Naturalisme: pribadian seseorang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa
- Empirisme: pekembangan seorang anak ditentukan oleh lingkungan
- Konvergensi: pendidikan dapat diberikan, dapat dari pembawaan dan lingkungan.
- Lingkungan pendidikan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan lingkungan
masyarakat.

b. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang
baik dalam kehidupan , sehingga seseorang memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi.
c. Hakekat Mnusia
Pandangan tentang manusia adalah manusia sebagai mahluk berfikir (homo sapiens),
manusia sebagai mahluk suka berbuat sesuatu (homo faber), manusia juga bisa dididik, manusia
juga suka berkawan dan berhati nurani serta memiliki rasa ingin tahu.
Manusia memiliki eksistensi manusia yakni: manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial,
makhluk susila, sebagai makhluk religius.
d. Hakekat Masyarakat
e. Hakekat peserta didik
f. Hakekat Pembelajaran
g. Landasan-landasan Pendidikan: landasan agama,landasan filsafat, landasan sosiologi,
landasan hukum, landasan moral.
h. Asas-asas pendidikan: asas pendidikan sepanjang hayat, asas kasih sayang, asas demokrasi,
asas keterbukaan dan transparansi, asas kualitas, asas tanggung jawab, panca darma taman
sisiwa.
BAB III KEUNGGULAN

Adapun kelebihan dari buku ini adalah sebagai berikut :


1. Pada buk ini, isi buku menjelaskan secara luas mulai dari pengertian filsafat pendidikan
sampai filsfat pendidikan dalam aspek-aspek lain.
2. Format penulisan buku sudah jelas dan mudah dipahami pembaca
3. buku menjelaskan dengan jelas setiap sub sub bahasan pada setiap bab
4. Bahasa penulisan buku mudah untuk dimengerti pembaca
5. buku menjelaskan keseluruhan isi buku sesuai dengan Judul buku
6. buku memiliki indikator yang harus dicapai pembaca pada setiap awal bab
7. Memiliki banyak referensi yang mendukung
8. Buku ini lebih luas dalam menjelaskan materi yang berhubungan dengan filsafat
pendidikan.
9. menampilkan ringkasan buku yang terdapat pada belakang buku

BAB IV KELEMAHAN

1. Buku ini tidak melampirkan biografi penulis


2. Buku ni masih ada kekurangan sedikit tentag penjelaskan materi yang berhubungan
dengan filsafat pendidikan.
3. Kedua buku tidak banyak melampirkan gambar yang menjadi salah satu penarik
perhatian pembaca.
BAB V PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Filsafat Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari atau membahas pendidikan secara
filosofis. Filsafat dan filsafat pendidikan memiliki hubungan erat yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan lainnya, filsafat melandasi dan melatarbelakangi lahirnya filsafat pendidikan.
Senada juga filsafat dan pendidikan memiliki hubungan yang berkait, filsafat menjadi
kerangka dasar yang melandasi praktik pendidikan, dan pendidikan menjadi media
aktualisasi konsep-konsep filsafat. Demikian pula filsafat pendidikan dan pendidikan
memiliki hubungan timbal-balik yang saling membangun dan menguntungkan untuk
kemajuan dunia pendidikan yang terus berkembang pesat; filsafat pendidikan sebagai
landasan filosofis, kaidah nilai dan pola pelaksanaan pendidikan, dan pendidikan menjadi
bahan pemecahan filsafat pendidikan..

1.2 Saran

Berdasarkan hasil Critical Book Report, menyarankan supaya filsafat pendidikan dipelajari
dan dipahami semua lapisan baik guru, orang tua maupun masyarakat sehingga meningkatkan
prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu juga menyarankan kepada penulis supaya
membuat tampilan isi buku yang lebih menarik misalnya dengan mencantumkan gambar gambar
contoh.
Dalam mengkritisi cbr ini kami mungkin masih terdapat kesalahan kesalahan, sehingga
kami mengaharapkan kritik dari pembaca agar laporan yang kami buat ini menjadi lebih baik dan
lebih sempurnaan.

Anda mungkin juga menyukai