Anda di halaman 1dari 12

MODUL KETERAMPILAN KLINIK

BLOK 7.5

BERCAK/BINTIL DI KULIT

Tim Penyusun:
dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp. KK
dr. Thianti Sylviningrum, M.Pd. Ked., M.Sc., Sp.KK

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2017

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

1
Daftar Isi
1. Pendahuluan
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Ilustrasi kasus
4. Pengelolaan ..........................
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
d. Diagnosis dan DD
e. Penulisan resep
f. Edukasi
5. Prosedur Pengelolaan
6. Aktifitas pembelajaran
7. Form penilaian mahasiswa
8. Pustaka
9. Suplemen

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

2
Pendahuluan
Bercak atau bintil merupakan tanda kelainan kulit berupa bintik-bintik kecil
dan dapat disebabkan beberapa faktor, yaitu infeksi dan non infeksi. Bintik tersebut
dapat berisi cairan yang disebut vesikel, sedangkan bintik yang bukan berisi cairan
disebut papul.
Kelainan kulit berupa vesikel dan papul banyak dijumpai dan termasuk dalam
standar kompetensi dokter Indonesia. Informasi yang diperoleh dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sangat membantu dalam penegakan
diagnosis penderita.
Modul bercak atau bintil di kulit ini merupakan bahan belajar bagi mahasiswa
di Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman untuk
lebih memahami bagaimana membentuk pola pikir tata laksana penderita dengan
keluhan bercak atau bintil. Modul ini berisi pengertian, tujuan yang akan dicapai,
dan strategi pengelolaan penderita dengan keluhan bercak atau bintil.

Tujuan Umum
a. Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan klinik
untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan masalah pasien (simulasi)
secara terstruktur dan komprehensif, untuk kasus dengan keluhan utama bercak
atau bintil.

b. Tujuan Khusus :
- Mahasiswa dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, melakukan atau
mengusulkan pemeriksaan penunjang dengan melakukan atau memprediksi
interpretasi hasil dari pemeriksaan penunjang tersebut, menyusun diagnosis
dan diagnosis banding, serta menyusun resep berisi terapi sesuai dengan
kondisi pasien (simulasi) dengan keluhan bercak atau bintil terutama pada :

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

3
1. Kelompok infeksi virus : varisela, herpes zoster, herpes labialis, herpes
genitalis, dan morbili.
2. Kelompok infeksi bakteri : folikulitis, impetigo krustosa, impetigo bulosa,
furunkel-karbunkel.
- Mahasiswa dapat memberi edukasi untuk penanganan bercak atau bintil
sesuai dengan kondisi pasien (simulasi).

Ilustrasi kasus :
Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan bintil-
bintil berisi air yang nyeri di tungkai bawah kanan sejak 2 hari yang lalu.
Pengelolaan pasien :
Pendekatan awal keluhan bercak atau bintil terdiri dari anamnesis dan pemeriksaan
fisik untuk menentukan apakah keluhan tersebut disebabkan termasuk dalam
infeksi virus, atau bakteri atau non infeksi. Adanya lesi kulit primer dan
persebarannya dapat membantu menentukan kemungkinan penyebab keluhan
bercak atau bintil. Pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis dan diagnosis
banding, penentuan terapi dan edukasi serta evaluasi.

I. Pada anamnesis :
Pertanyaan yang harus ditanyakan meliputi:
a. Identitas : jenis kelamin, usia, alamat, pekerjaan wajib ditanyakan untuk
kelengkapan identitas penderita dan informasi tambahan keluhan bercak
atau bintil.
b. Pada anamnesis, pertanyaan yang disampaikan mengacu pada prinsip
Sacred Seven dan Fundamental Four.
Prinsip Sacred seven pada saat menggali informasi dari riwayat penyakit
sekarang terdiri dari :
a. Lokasi
b. Onset/awitan dan kronologis
c. Kuantitas keluhan
d. Kualitas keluhan
Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman
Untuk kalangan sendiri

4
e. Faktor-faktor yang memperberat keluhan
f. Faktor-faktor yang memperingan keluhan
g. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama
c. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
Informasi yang penting untuk diketahui yaitu adanya keluhan yang sama
sebelumnya, penyakit lain yang pernah diderita atau masih diderita sampai
saat ini, dan obat yang sedang atau masih dikonsumsi sampai sekarang.
Riwayat alergi obat juga perlu untuk ditanyakan.
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
Informasi tentang ada tidaknya keluhan yang sama dengan anggota keluarga
maupun orang yang tidak memiliki hubungan persaudaraan tetapi tinggal
serumah, atau teman dekat, perlu diketahui bila ada kecurigaan pada
penyakit yang menular. Informasi tentang kemungkinan keterlibatan
genetik dapat diketahui melalui riwayat penyakit keluarga dalam 3 generasi
terakhir.
e. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Menanyakan status sosial penderita seperti pendidikan, pekerjaan,
pernikahan, kebiasaan/hobi pasien, aktivitas seksual, sumber keuangan,
asuransi kesehatan dan kepercayaan.

II. Pada pemeriksaan fisik :


Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik meliputi : alat
pengukur tinggi badan dan berat badan, tensimeter, termometer, stetoskop, senter,
dan kaca pembesar.
Prinsip umum sebelum melakukan pemeriksaan fisik terdiri dari :
a. Persetujuan dari penderita (informed consent).
b. Pemakaian alat dan tindakan perlindungan diri bila diperlukan : sarung
tangan, masker, cuci tangan menurut WHO baik sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan.

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

5
c. Pemeriksa melakukan komunikasi yang efektif, berusaha membuat
penderita nyaman selama pemeriksaan fisik dilakukan.
d. Penderita diminta untuk menunjukkan area tubuh yang berhubungan dengan
keluhan gatal termasuk untuk membuka baju.
e. Pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik secara lege artis.

Pemeriksaan fisik pada penderita dengan keluhan bercak/bintil di kulit :


Pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum, status gizi, tanda vital, bila diperlukan
dilakukan pemeriksaan general meliputi pemeriksaan kelenjar limfe di beberapa
tempat. Pemeriksaan lokal pada kulit dilakukan dengan mengidentifikasi area tubuh
yang terlibat, ujud kelainan kulit primer dan sekunder beserta pola / distribusinya.

III. Pemeriksaan Penunjang


Jika diagnosis masih belum jelas setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik, atau pemberian terapi awal tidak efektif, maka dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang sebagai berikut :
a. Kerokan vesikel/papul : dilanjutkan dengan pengecatan gram untuk
membantu menemukan ada tidaknya bakteri, serta jumlah dan jenis sel
darah putih.
b. Kerokan dasar vesikel : dilanjutkan dengan pengecatan Tzanck untuk
membantu penegakan infeksi virus melalui penemuan multinucleated giant
cells atau sel akantolitik pada penyakit autoimun.
c. Biopsi kulit jika diperlukan.
d. Kultur dari kulit atau jaringan bila diperlukan.
e. Pemeriksaan darah lengkap, gula darah, ureum, kreatinin, bila diperlukan.
IV. Diagnosis dan diagnosis banding
Diagnosis banding penderita dengan keluhan bercak atau bintil di kulit yang
serig dijumpai :
a. Lesi primer berupa vesikel :
- Varisela

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

6
- Herpes zoster
- Herpes labialis
- Herpes genitalis
- Impetigo bulosa
b. Lesi primer berupa papul :
- Morbili
- Folikulitis
- Furunkel-karbunkel
Diagnosis kerja penderita dengan keluhan gatal dilakukan berdasarkan hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.
V. Terapi
Terapi diberikan pada penderita sesuai dengan diagnosis dan kondisi individu
serta sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia. Apabila termasuk
kompetensi 4 dapat dikelola secara mandiri, sedangkan kompetensi 3 perlu
dilakukan rujukan kepada dokter spesialis yang sesuai setelah tatalaksana
sementara/ awal diberikan.
Terapi farmakologi :
a. Kausatif
b. Simtomatis
c. Suportif bila diperlukan
Terapi non farmakologis : Asupan nutrisi
VI. Edukasi
Edukasi yang diberikan pada penderita meliputi :
a. Berhubungan dengan penyebab, cara penularan, pengobatan, tanda dan
gejala efek samping obat, tanda perbaikan, cara penularan, tanda
kesembuhan.
b. Gaya hidup yang mendukung kesembuhan penyakit.
VII.Tindak Lanjut
Kontrol ke dokter bila belum ada perubahan/perbaikan/muncul efek samping
obat.

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

7
PROSEDUR PENGELOLAAN
a. Perkenalan
b. Inform konsen
c. Anamnesis
d. Cuci tangan & persiapan pemeriksaan
e. Pemeriksaan fisik: (antropometri, KU, kesadaran, TV, status generalis
f. Cuci tangan sesudah pemeriksaan, membereskan peralatan
g. Penentuan & interpretasi pemeriksaan fisik dan penunjang
h. Penegakan diagnosis
i. Penatalaksanaan
j. Edukasi
k. penutup
Aktifitas pembelajaran
waktu aktivitas mahasiswa trainer material
5 menit pendahuluan mendengarkan menjelaskan
2x 10 Latihan Melakukan - observasi - Kasus
menit anamnesis anamnesis - Pasien
( 2 mhs) Standar
5 menit Umpan balik Mendengarkan - memberikan umpan
balik
10 menit Perencanaan Mendiskusikan - memberikan umpan
pemeriksaan diagnosis balik
fisik & banding,
penunjang pemeriksaan fisik
& penunjang
2x 10 Latihan Melakukan - observasi kasus
menit pemeriksaan pemeriksaan fisik Pasien
fisik (2 mhs) Standar
10 menit Umpan balik Mendengarkan, - memberikan umpan
mengamati balik ( &
mendemonstrasikan
bila diperlukan)
2x 15 Latihan Melakukan - memberikan umpan kasus
menit pemeriksaan pemeriksaan balik ( & Pasien
penunjang penunjang &/ mendemonstrasikan Standar
interpretasikan bila diperlukan) intrumen
10 menit Diagnosis Mendiskusikan - memberikan umpan
rencana Dx & tatalaksana, balik
tatalaksana Penulisan resep
10 menit Tatalaksana Menjelaskan dx, - memberikan umpan kasus
tatalaksana dan balik Pasien
memberikan Standar
edukasi ( 1 mhs)
Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman
Untuk kalangan sendiri

8
5 menit evaluasi -bertanya, - evaluasi, penutupan
mendengarkan sesi

FORM PENILAIAN MAHASISWA


Nama Mahasiswa :
NIM :
No Aspek yang Dinilai Nilai
0 1 2
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Diagnosis dan Diagnosis
Banding
5. Terapi dan Tata Laksana
6. Komunikasi
7. Profesionalisme
Jumlah

Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi kurang sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

Purwokerto, .
Evaluator,

(...)

No. Kompetensi 0 1 2 3 Bobot


1 Anamnesis Peserta ujian Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu 2
tidak memfasilitasi pasien memfasilitasi pasien memfasilitasi pasien
Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman
Untuk kalangan sendiri

9
memfasilitasi untuk menceritakan untuk menceritakan untuk menceritakan
pasien untuk kesakitannya dengan kesakitannya dengan kesakitannya dengan
menceritakan menggali1-3 dari 7 menggali 4-6 dari 7 menggali seluruh
kesakitannya. pertanyaan berikut: pertanyaan berikut: pertanyaan berikut:
1. Keluhan utama dan 1. Keluhan utama dan 1. Keluhan utama dan
riwayat penyakit riwayat penyakit riwayat penyakit
sekarang sekarang sekarang
2. Faktor pemicu 2. Faktor pemicu 2. Faktor pemicu
3. Faktor yang 3. Faktor yang 3. Faktor yang
memperberat memperberat memperberat
4. Faktor yang 4. Faktor yang 4. Faktor yang
memperingan memperingan memperingan
5. Riwayat penyakit 5. Riwayat penyakit 5. Riwayat penyakit
dahulu dahulu dahulu
6. Riwayat pengobatan 6. Riwayat pengobatan 6. Riwayat pengobatan
7. Riwayat keluarga 7. Riwayat keluarga dan 7. Riwayat keluarga dan
dan sosial sosial sosial
2 Pemeriksaan Peserta ujian Peserta ujian melakukan Peserta ujian melakukan Peserta ujian melakukan 2
Fisik tidak melakukan pemeriksaan fisik sesuai cuci tangan sebelum cuci tangan sebelum dan
pemeriksaan fisik masalah klinik pasien, dan setelah pemeriksaan, setelah pemeriksaan,
yang sesuai menggunakan senter dan melakukan pemeriksaan
melakukan pemeriksaan
dengan masalah kaca pembesar, namun fisik sesuai masalah klinik
klinik pasien tidak melakukan cuci pasien menggunakan fisik sesuai masalah klinik
tangan sebelum dan senter dan kaca pasien menggunakan
atau setelah pelakukan pembesar dengan senter dan kaca
pemeriksaan fisik menggunakan teknik pembesar dengan
Atau pemeriksaan yang menerapkan prinsip
Peserta ujian melakukan benar tetapi tidak runut sebagai berikut:
cuci tangan sebelum dan
setelah pemeriksaan, Menggunakan teknik
melakukan pemeriksaan pemeriksaan yang
fisik sesuai masalah klinik benar
pasien, menggunakan Sistematik/runut
senter dan kaca sampai ke
pembesar dengan pemeriksaan lokalis
menggunakan teknik
pemeriksaan yang tidak
benar
3 Interpretasi Peserta ujian Peserta ujian dapat Peserta ujian dapat Peserta ujian dapat 2
Pemeriksaan tidak dapat menentukan sebagian menentukan sebagian menentukan seluruh
Penunjang menentukan atau seluruh pemeriksaan penunjang pemeriksaan penunjang
pemeriksaan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan dan yang dibutuhkan dan
penunjang yang yang dibutuhkan tetapi melakukan interpretasi melakukan interpretasi
diperlukan tidak dapat melakukan yang tepat yang tepat
interpretasi yang tepat
4 Menentukan Peserta ujian Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu 2
diagnosis dan tidak dapat menentukan diagnosis, menentukan diagnosis menentukan diagnosis
diagnosis menentukan tetapi tidak dapat dan satu diagnosis dan dua diagnosis
banding diagnosis dan menentukan diagnosis banding banding dengan tepat
diagnosis banding bandingnya
5 Tatalaksana Peserta ujian Peserta ujian memilih Peserta ujian memilih Peserta ujian memilih 2
Farmakoterapi memilih obat yang obat dengan obat dengan tepat sesuai obat dengan tepat sesuai
tidak tepat seluruh prinsip berikut: seluruh prinsip berikut:

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

10
Atau menerapkan beberapa 1.Tepat indikasi 1. Tepat indikasi
prinsip berikut: 2.Tepat dosis 2. Tepat dosis
Peserta ujian 3.Tepat sediaan 3. Tepat sediaan
tidak dapat 1. Tepat indikasi 4.Tepat cara 4. Tepat cara
memilih obat 2. Tepat dosis pemberian pemberian
3. Tepat sediaan 5. Tepat harga 5. Tepat harga
4. Tepat cara TETAPI tidak DAN
pemberian menuliskan resep
dengan lengkap menuliskan resep
dengan lengkap dan
benar.
6 Komunikasi Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian 2
dan Edukasi sama sekali tidak menunjukkan menunjukkan menunjukkan
melakukan 4 kemampuan kemampuan kemampuan
prinsip komunikasi berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan
menerapkan salah satu menerapkan 2-3 dari 4 menerapkan seluruh
prinsip berikut: prinsip berikut: prinsip berikut:

1. mampu membina 1. mampu membina 1. mampu membina


hubungan baik hubungan baik hubungan baik
dengan pasien dengan pasien dengan pasien
secara verbal non secara verbal non secara verbal non
verbal (ramah, verbal (ramah, verbal (ramah,
terbuka, kontak terbuka, kontak terbuka, kontak
mata, salam, mata, salam, empati mata, salam,
empati dan dan hubungan empati dan
hubungan komunikasi dua hubungan
komunikasi dua arah, respon) komunikasi dua
arah, respon) 2. mampu memberikan arah, respon)
2. mampu kesempatan pasien 2. mampu
memberikan untuk bercerita dan memberikan
kesempatan pasien mengarahkan cerita kesempatan
untuk bercerita dan 3. mampu untuk pasien untuk
mengarahkan melibatkan pasien bercerita dan
cerita dalam membuat mengarahkan
3. mampu untuk keputusan klinik, cerita
melibatkan pasien pemeriksaan klinik. 3. mampu untuk
dalam membuat 4. mampu memberikan melibatkan pasien
keputusan klinik, penyuluhan yang dalam membuat
pemeriksaan klinik. isinya sesuai keputusan klinik,
4. mampu dengan masalah pemeriksaan
memberikan pasien klinik.
penyuluhan yang 4. mampu
isinya sesuai memberikan
dengan masalah penyuluhan yang
pasien isinya sesuai
dengan masalah
pasien

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

11
7 Perilaku Peserta ujian tidak Meminta izin secara lisan Meminta izin secara lisan Meminta izin secara lisan 2
profesional meminta izin dan 1-2 poin berikut : dan 3 poin berikut: dan melakukan di bawah
secara lisan dan ini secara lengkap:
sama sekali tidak 1. melakukan 1. melakukan
melakukan poin setiap tindakan setiap tindakan 1. melakukan
dengan berhati- dengan berhati- setiap tindakan
berikut: hati dan teliti hati dan teliti dengan berhati-
sehingga tidak sehingga tidak hati dan teliti
1. melakukan membahayakan membahayakan sehingga tidak
setiap tindakan pasien dan diri pasien dan diri membahayakan
dengan berhati- sendiri sendiri pasien dan diri
hati dan teliti 2. memperhatikan 2. memperhatikan sendiri
sehingga tidak kenyamanan kenyamanan 2. memperhatikan
membahayakan pasien pasien kenyamanan
pasien dan diri 3. melakukan 3. melakukan pasien
sendiri tindakan sesuai tindakan sesuai 3. melakukan
2. memperhatikan prioritas prioritas tindakan sesuai
kenyamanan 4. menunjukan 4. menunjukan prioritas
pasien rasa hormat rasa hormat 4. menunjukan
3. melakukan kepada pasien kepada pasien rasa hormat
tindakan sesuai 5. mengetahui 5. mengetahui kepada pasien
prioritas keterbatasan keterbatasan 5. mengetahui
4. menunjukan dengan dengan keterbatasan
rasa hormat merujuk atau merujuk atau dengan
kepada pasien melakukan melakukan merujuk atau
5. mengetahui konsultasi bila konsultasi bila melakukan
keterbatasan diperlukan diperlukan konsultasi bila
dengan
diperlukan
merujuk atau
melakukan
konsultasi bila
diperlukan

Pustaka
Goldsmith, Lowell A, Fitzpatrick, Thomas B, 2012, Fitzpatriks dermatology in
general medicine, New York: McGraw-Hill Medical.

PERDOSKI, 2014, Panduan Layanan Klinis Dokter Spesialis Dermatovenereologi,


Jakarta: Pengurus Pusat PERDOSKI.

Laboratorium Keterampilan Klinik FK-Universitas Jenderal Soedirman


Untuk kalangan sendiri

12

Anda mungkin juga menyukai