Koordinat
641LU 1219BTKoordinat:
641LU 1219BT
Luas 5,307 km
Didirikan 1992[1]
Taman Nasional Taka Bonerate adalah taman laut yang mempunyai kawasan atol
terbesar ketiga di dunia[2][3] setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di
Kepulauan Maladewa. Luas total dari atol ini 220.000 hektare dengan sebaran terumbu
karang mencapai 500 km. Kawasan ini terletak
di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi
Selatan, Indonesia. Sejak Tahun 2005 Taman Nasional Taka Bonerate telah di
calonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia. Dalam rangkaian Hari jadi
Kepulauan Selayar di lokasi ini setiap tahunnya diadakan festival yang bertajuk Sail
Taka Bonerate atau sebelumnya disebut Takabonerate Island Expedition (TIE)[4].
Ada sebanyak lima belas buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate [1] sehingga
sangat bagus untuk kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya.
Topografi kawasan sangat unik dan menarik, di mana atol yang terdiri dari gugusan
pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk
pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Di antara pulau-pulau gosong karang,
terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan
rataan terumbu, banyak terdapat kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu
karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi
genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Spesies flora
2Spesies fauna
3Ekowisata
4Pencapaian
5Referensi
6Pranala luar
Asal-usul Takabonerate adalah sebuah gunung berapi yang meletus dan sisa-sisanya
terendam sekitar 2.000 meter di bawah permukaan laut. Terbentuklah terumbu karang.
Lantas, aneka tanaman laut mulai tumbuh disana. Sampai-sampai ada satu bagian
yang lapang sekali mirip sabana di daratan. Orang-orang menyebutnya padang lamun.
Tak jauh beda kok dengan padang rumput. Bedanya, padang lamun ini hidup di laut
dengan berbunga, berbuah, dan berbiji. Ikan-ikan kecil nan lucu acap kali main-main di
situ. Berkejaran satu sama lain. Tak ubahnya kuda-kuda yang berkejaran di padang
rumput.
Topografi atau lekuk tubuh Takabonerate sangat menarik, berupa atol seluas 220.000
hektar yang terdiri atas pulau-pulau karang dan rataan terumbu yang begitu luas
tersebar hingga 500 kilometer persegi. Kalau air laut sedang pasang, ada beberapa
pulau yang masih nongol di permukaan, sisanya tenggelam. Jadi, buat teman-teman
yang belum punya lisensi menyelam atau masih amatiran atau hanya bernyali untuk
snorkeling, tak perlu khawatir untuk mencoba di sini. Nah, kalau sedang surut terendah,
Anda bisa melihat bagian yang berupa daratan kering dari karang dengan genangan air
yang mirip kolam-kolam kecil.
Merujuk pada data yang dihimpun Departemen Kehutanan, Takabonerate memiliki 244
jenis moluska, di antaranya lola (Trochus niloticus), triton (Charonia tritonis), batulaga
(Turbo spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Di salah satu titik, teman-
teman bahkan bisa menjumpai begitu banyak nudibranch alias siput telanjang, sampai-
sampai disebut Nudibranch Village atau Kampung Nudi. Saya kira, air hangat dengan
temperatur 28C 32C adalah salah satu penyebab betahnya mereka beranak-pinak
di situ. Selain tentu juga karena ketersediaan makanan dan tempat tinggal yang
disajikan oleh sekitar 261 jenis terumbu karang dari 17 famili, di antaranya Acropora
palifera, Pavona clavus, Fungia concinna, dan sebagainya. Mayoritas mereka
berkolaborasi membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing
reef). Dan, di sinilah 295 jenis ikan karang aneka warna juga turut menyandarkan hidup
dan bertumbuh dengan riang. Dengan visibiltas berkisar 80 100 persen, eagle ray,
manta ray, hingga hiu pun bisa dijumpai berlenggak-lenggok di depan teman-teman.
Takabonerate juga merupakan rumah bagi biota penyu. Ada sekitar empat jenis penyu
yang bisa ditemukan di kantong-kantong air, meliputi: Penyu Sisik (Eretmochelys
imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta)
dan Penyu Hijau (Chelonia mydas). Kekayaaan hayati laut membuat Pemerintah
Kabupaten Kepulauan menjaga Takabonerate hingga pertumbuhan terumbu karang
mencapai rata-rata 41 persen. Bagaimanapun juga, Takabonerate sedang disiapkan
jadi destinasi wisata internasional. Biar tak hanya lokal yang bisa menikmati, tapi juga
turis mancanegara.
Teman-teman bisa berkunjung ke Takabonerate pada bulan April Juni atau Oktober
Desember tiap tahunnya. Apabila ingin menyaksikan atraksi wisata yang sesungguhnya
di Kabupaaten Selayar khususnya Takabonerate maka saya menyarankan teman-
teman berkunjung pada bulan Oktober - Desember untuk ikut dalam even Ekspedisi
Takabonerate. Acaranya mencakup International Fishing Tournament, Underwater
Exhibition (diving dan snorkeling), exploring, Lomba Fotografi Bawah Laut dan Lomba
Foto Darat, Fam Tour, Lomba Penulisan Blog, Parade Joloro Hias, Pagelaran Seni
budaya, juga Bakti Lingkungan Hidup.
Apa saja Fasilitas yang di sediakan di Takabonerate ?
Teman-teman yang ingin berkunjung ke Takabonerate dapat mencari informasi di website resmi
dinas pariwisata kabupaten selayar di website resmi pihak Taman Nasional Takabonerate. Pada
situs tersebut terdapat informasi mengenai akomodasi, travel agent, rumah makan, kantor pos,
money changer, akomodasi (hotel, wisma, resort, homestay), dll lengkap dengan harga, gambar,
dan nomer telepon yang dapat di hubungi. Jika teman-teman ingin sesuatu yang berbeda maka
sebaiknya memilih homestay karena selain bisa bermain-main di halaman terumbu karang yang
luas, teman-teman juga bisa ikut menyaksikan sekaligus melebur dengan aktivitas tradisional
masyarakat suku Bugis dan Bajo yang menetap di situ. Mau melihat proses pengeringan ikan,
bisa. Mau mengamati pembuatan kapal kayu, bisa. Ingin ikut mencari kerang laut, bulu babi,
atau obrol-obrol santai dengan warga juga bisa. Ssssttt Buat yang lidahnya selalu penasaran,
coba deh kuliner masyarakat sini. Ada ikan bakar, kolak sukun, bakso cakalang, bahkan tie-tie
(bulu babi). Pasti jadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup.
Untuk Mencapai kawasan Taman Nasional Takabonerate dari Benteng melalui Jalur Interpretasi
Benteng Tinabo. Perjalanan menuju Pulau Tinabo diawali dengan perjalanan darat dari
Benteng ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan mobil sewaan dengan lama perjalanan 1,5
jam. Setelah itu, perjalanan laut menuju Pulau Tinabo dapat dilakukan menggunakan kapal kayu
jolloro dengan waktu tempuh sekitar 4 5 jam atau menggunakan kapal cepat (speed boat)
dengan waktu tempuh sekitar 1,5 2 jam.
Pada jalur ini, para wisatawan dapat menikmati wisata alam yang terdapat di Pulau Tinabo
khususnya para penyelam disuguhkan spot-spot penyelaman di Pulau Tinabo, Latondu
sedangkan wisata budaya dapat dilakukan di Pulau Tarupa, Pulau Rajuni, dan Pulau Latondu.
Anda juga bisa melalui Jalur Interpretasi Benteng Jinato. Perjalanan menuju Pulau Jinato
diawali dengan perjalanan darat dari Benteng ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan mobil
sewaan dengan lama perjalanan 1,5 jam. Setelah itu, perjalanan laut menuju Pulau Jinato dapat
dilakukan menggunakan kapal kayu jolloro dengan waktu tempuh sekitar 6 7 jam atau
menggunakan kapal cepat (speed boat) dengan waktu tempuh sekitar 2 2,5 jam.
Pada jalur ini, sahabat Wisata Hits dapat menikmati panorama alam yang terdapat di Pulau
Jinato, Pulau Lantigiang khususnya para penyelam disuguhkan spot-spot penyelaman di Pulau
Jinato sedangkan wisata budaya dapat dilakukan di Pulau Jinato, Pulau Pasitallu Timur, dan
Pulau Pasitallu Tengah.
Nikmati Paket Wisata Explore Takabonerate bersama Pesona Indonesia Tour & Travel.
Temukan indahnya pesona taman laut Taka Bonerate di di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten
Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Menikmati suasana pantai yang panjang dan
indah, lambaian daun-daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan
pemandangan alam pantai tropis. Temukan pengalaman serta teman yang baru, nikmati indah
dan eksonisnya wisata di Taman Nasional Taka Bonerate dengan berbagai pesona wisata yang
ada di sekitar Takabonerate Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Jika berkunjung ke Sulawesi Selatan maka Anda wajib untuk Explore Takabonerate, salah satu
kegiatan unggulan wisata bahari provinsi Sulawesi Selatan yang penyelenggaraannya terletak di
kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. Kegiatan ini pertama
kali diselenggarakan pada tanggal 26 hingga 29 November tahun 2009 dan berlanjut hingga
tahun ini. Sail Taka Bonerate merupakan even kegiatan tahunan yang dirangkaikan dengan
peringatan hari jadi Kepulauan Selayar. Bagaimana, Anda tertarik mengikuti Paket Wisata
Explore Takabonerate? Bagi Anda yang tertarik dengan Paket Wisata Explore Takabonerate,
kami membuka Open Trip khusus untuk Anda. Berikut rangkaian perjalanan yang kami
tawarkan
Taman Nasional Taka Bonerate merupakan kawasan terumbu karang (atol) terluas di Indonesia
bahkan Se-Asia Tenggara bersama tingkat biodiversitas yg amat sangat tinggi. Berada di
kawasan Coral Triangle Intiative (CTI), kawasan ini yakni habitat bagi beragam biota laut yg
langka & dilindungi. Tidak berlebihan seandainya ketajiran laut di kawasan yg terletak di
Kecamatan Takabonerate, Kab Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan ini menjadikannya maksud
wisata alam & bahari yg amat menarik.
Terkecuali disebut-sebut sbg atol terluas Se-Asia Tenggara, Taman Nasional Taka Bonerate
yaitu kawasan atol paling besar ke3 didunia sesudah Kwajalein di Kepulauan Marshall &
Suvadiva di Maldives. Luas keseluruhan taman nasional ini ialah 530.765 hektar, di mana
220.000 hektar ialah hamparan atol & laguna bersama sebaran terumbu karang mencapai 500
km.
Taman nasional ini mempunyai lebih dari 50 website menyelam yg gemilang, di antaranya yakni
Pulau Tinabo, Pulau Tinanja, Pulau Kahabia, Belang-Belang, & Taka Lamungan. Kala paling
baik buat menyelam merupakan antara April hingga pertengahan Mei & Oktober atau kadang
pertengahan Nopember diwaktu angin Timur berhembus lembut & tak mengakibatkan
gelombang gede. Angin masihlah berhembus wajar antara Oktober hingga Mei. Bakal namun,
selagi monsoon barat, angin mampu menciptakan gelombang tinggi sampai dua meter atau lebih.
Seluruh feri bakal mogok beroperasi terhadap ketika gelombang tinggi yg berbahaya tersebut.
Perjalanan dimulai dari Jakarta mengabil flight tengah malam menuju Makassar. Disarankan
mengambil jam flight dengan waktu kedatangan di Makassarnya sedini hari mungkin. Saya
mengambil flight jam 22.45 dan tiba jam 02.00. Dari Bandara Makassar saya melanjutkan
perjalanan darat menggunakan mobil yang sudah disewa ke arah Pelabuhan Bulukumba
Tanjung Bira selama 5 jam lalu dilanjutkan dengan menggunakan kapal Ferry menuju Selayar
selama 2 jam. Jadwal keberangkatan kapal ferry ini dalam sehari hanya ada 2 jadwal yaitu pagi
dan siang hari. Kalau sampai di Pelabuhan Bulukumba kapalnya belum jalan, sempatkan waktu
untuk mengambil foto di sini karena memiliki pemandangan yang sangat bagus sekali.
Kapal Ferry yang akan membawa ke Selayar selama 2 jam
Alternatif perjalanan untuk menuju Selayar ada banyak bisa mengikuti cara seperti saya atau
yang lain seperti ini :
1. Langsung naik pesawat dari Makassar Selayar lama perjalanan 45 menit. Saat ini
baru ada maskapai Aviastar yang melayani penerbangan ini jadwalnya di hari Sabtu,
untuk harga bisa langsung di kontak ke agen Aviastarnya. Nah susahnya adalah jadwal
pesawat ini suka berubah-ubah, so harus sering-sering cek ulang ke pihak maskapainya.
Tapi saat ini terdengar kabar kalau Wings Air akan masuk ke Selayar tahun ini. Semoga
2. Mau cara lebih irit bisa. Pakai bus dari Terminal Bus Mallengkeri (Makassar) cari bus
yang menuju Benteng (Selayar) harga tiket untuk bus ber AC sekitar Rp 130.000 per
orang. Perjalanan sama menuju Pelabuhan Bulukumba dulu 5 jam lalu menyebrang
dengan ferry selama 2 jam dan di lanjutkan jalan darat ke kota Benteng.
Habis kenyang sempat mampir sebentar ke Kantor Balai Taman Nasional Takabonerate untuk
mempersiapkan alat-alat diving yang akan dibawa. Ohya karena ini Taman Nasional maka
apapun kegiatan yang akan kita lakukan di dalam kawasan ini kita harus lapor dulu. Dengan
adanya peraturan pemerintah terbaru mengenai tarif masuk Taman Nasional, setiap pengunjung
wajib membayar karcis masuk ke TN. Takabonerate dan membayar aktifitas wisata yang akan
dilakukan di dalamnya. Tidak mahal tiket masuk ke wilayah ini untuk turis domestik hanya Rp
2.500,- dan turis asing Rp 20.000,- saja. Murah kan?
Perjalanan dilanjutkan lagi 1.5 jam dari kota Benteng menuju Pelabuhan Pattumbukan. Di sinilah
kapal kayu siap membawa kita memasuki kawasan Takabonate. Nah ini neh yang saya bilang
lebih disarankan untuk pergi rame-rame jangan sendiri karena untuk kapal kayu di sini masih
sistem sewa, belum ada kapal publiknya ke sana. Perjalanan normal selama 4-5 jam naik kapal
Pelabuhan Patumbukan di Selayar