Anda di halaman 1dari 18

Taman Nasional Taka Bonerate

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Taman Nasional Taka Bonerate

IUCN Kategori II (Taman Nasional)

Atol di Taman Nasional Takabonerate

Taka Bone Rate NP

Letak Sulawesi Selatan, Indonesia

Koordinat
641LU 1219BTKoordinat:
641LU 1219BT
Luas 5,307 km
Didirikan 1992[1]
Taman Nasional Taka Bonerate adalah taman laut yang mempunyai kawasan atol
terbesar ketiga di dunia[2][3] setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di
Kepulauan Maladewa. Luas total dari atol ini 220.000 hektare dengan sebaran terumbu
karang mencapai 500 km. Kawasan ini terletak
di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi
Selatan, Indonesia. Sejak Tahun 2005 Taman Nasional Taka Bonerate telah di
calonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia. Dalam rangkaian Hari jadi
Kepulauan Selayar di lokasi ini setiap tahunnya diadakan festival yang bertajuk Sail
Taka Bonerate atau sebelumnya disebut Takabonerate Island Expedition (TIE)[4].
Ada sebanyak lima belas buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate [1] sehingga
sangat bagus untuk kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya.
Topografi kawasan sangat unik dan menarik, di mana atol yang terdiri dari gugusan
pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk
pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Di antara pulau-pulau gosong karang,
terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan
rataan terumbu, banyak terdapat kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu
karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi
genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.

Daftar isi
[sembunyikan]

1Spesies flora
2Spesies fauna
3Ekowisata
4Pencapaian
5Referensi
6Pranala luar

Spesies flora[sunting | sunting sumber]

Berbagai jenis koral (Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera,


Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna)
Pohon kelapa (Cocos nucifera)
Pandan laut (Pandanus sp.)
Cemara laut (Casuarina equisetifolia)
Ketapang (Terminalia catappa)

Spesies fauna[sunting | sunting sumber]


Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai
ekonomis tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus spp.), Ikan
Napoleon (Cheilinus undulatus), dan baronang (Siganus sp). Sebanyak 244 jenis
moluska di antaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta),
triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang
mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Jenis-jenis penyu
yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia
mydas), dan penyu lekang (Dermochelys coriacea). Terumbu karang yang sudah
teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili di antaranya Pocillopora eydouxi,
Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia
concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk
terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya
merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.

Ekowisata[sunting | sunting sumber]


Pada zaman kerajaan Bone, kawasan ini dinamakan Bone Riattang artinya kerajaan
Bone di sebelah selatan atau gundukan pasir di selatan. Pada zaman kerajaan
Gowa disebut Bone Irate artinya kerajaan Gowa di sebelah selatan ataupun gundukan
pasir di selatan. Tapi ada pula yang mengartikan Taka Bonerate sebagai hamparan
karang di atas pasir(Molengraff 1929) dalam "Sebaran dan Perkembangan Terumbu
Karang di Indonesia Timur" menyebut Taka Bonerate sebagai Atol Harimau atau Tiger
Island. Nama-nama pulau di Taka Bonerate telah tiga kali mengalami perubahan yaitu
nama yang diberikan oleh Molengraff pada tahun 1929, nama dalam peta Dishidros,
dan nama yang berlaku sekarang di masyarakat lokal[5].
Nama Kepulauan Macan diberi berbagai interpretasi makna yang berlainan. Interpretasi
yang dinilai logis menghubungkan nama tersebut dengan bentuk kawasan beserta letak
taka di dalamnya yang menyerupai gigi macan yang tajam dan cukup rapat.
Menyiratkan sebuah peringatan bagi manusia yaitu bagi siapa pun yang ingin masuk ke
kawasan harus mengenal dahulu kepulauan tersebut. Bila tidak, maka orang tersebut
akan sulit keluar karena diandaikan sudah berada di dalam mulut macan. Penamaan
pulau-pulau, taka-taka, clan gusung yang membentuk Kepulauan Macan sekarang
disebut Kawasan Taka Bonerate, bukan sekadar nama melainkan mengandung makna
berkaitan dengan sumber daya yang dikandungnya dan peristiwa-peristiwa sejarah,
sosial ekonomi, serta politik masyarakat masa lalu.
Taman Nasional Taka Bonerate memiliki beberapa pulau yang telah berubah menjadi
tempat tinggal/permukiman. Hal ini disebabkan karena kawasan ini dan wilayah di
sekitarnya kaya akan sumber daya alam laut yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
para nelayan. Penduduk yang menetap di kawasan ini telah mencapai 5.101 jiwa yang
tersebar di beberapa pulau antara lain Pulau Rajuni 1.272 jiwa, Pulau Tarupa 1.204
jiwa, Pulau Latondu 512 jiwa, Pulau Jinato 651 jiwa dan Pulau Pasi Tallu 1.462 jiwa[6].
Selain objek wisata bahari, kawasan ini juga mempunyai beberapa tempat bersejarah
seperti Taka Mariam di mana terdapat meriam kuno milik tentara Belanda dan Taka
Gantarang yang menyimpan meriam kembar milik pedagang-pedagang Cina masa
lampau[7].

[tampilkan]Lokasi ekowisata di Taman Nasional Taka Bonerate

Pencapaian[sunting | sunting sumber]


Musim kunjungan terbaik ke Taman Nasional Takabonerate adalah bulan April s.d. Juni
dan Oktober s.d. Desember setiap tahunnya. Cara pencapaian lokasi menggunakan
bus dari Makassar ke Bulukumba (153 km) dengan waktu tempuh 5 (lima) jam,
kemudian ke Pelabuhan penyeberangan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar
dengan kapal feri sekitar 2 (dua) jam, yang dilanjutkan ke Kota Benteng sekitar 1,5 jam.
Dengan jasa transportasi udara bisa langsung dari Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar ke Bandar Udara H. Aroeppala Kepulauan Selayar. Dari Kota
Benteng ke pulau terdekat yaitu Rajuni dengan kapal kayu sekitar 5 (lima) jam
perjalanan.

Wisata Takabonerate Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan


WISATA HITS 1/21/2016 DESTINASI

Takabonerate adalah Taman Laut Nasional yang terletak di Kabupaten Kepulauan


Selayar, Sulawesi Selatan. Jarak dari Benteng, ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar
adalah 25 kilometer. Sementara kalau dari Kota Makassar sekitar 300 kilometer.
Terhitung jauh memang. Tapi, saya berani menjamin, teman-teman tidak akan kecewa.
Tim Wisata Hits berani bilang begini, tentu ada alasannya.

Teman-teman tahu Kwajalein di Kepulauan Marshall? Atau pernah mendengar


Suvadiva di Kepulauan Maladewa? Mereka berada di peringkat pertama dan kedua
sebagai karang atol terbesar di dunia. Lalu, di peringkat ketiga? . Takabonerate berada
di posisi ketiga. Oleh karena itulah, pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadikan
Takabonerate sebagai salah satu ikon wisata bahari selain Tanjung Bira di Bulukumba.
Bahkan, oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 7 Februari 2005 Takabonerate
diajukan masuk dalam daftar tentatif (sementara) Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kenapa sih Takabonerate layak untuk di kunjungi ?

Asal-usul Takabonerate adalah sebuah gunung berapi yang meletus dan sisa-sisanya
terendam sekitar 2.000 meter di bawah permukaan laut. Terbentuklah terumbu karang.
Lantas, aneka tanaman laut mulai tumbuh disana. Sampai-sampai ada satu bagian
yang lapang sekali mirip sabana di daratan. Orang-orang menyebutnya padang lamun.
Tak jauh beda kok dengan padang rumput. Bedanya, padang lamun ini hidup di laut
dengan berbunga, berbuah, dan berbiji. Ikan-ikan kecil nan lucu acap kali main-main di
situ. Berkejaran satu sama lain. Tak ubahnya kuda-kuda yang berkejaran di padang
rumput.

Topografi atau lekuk tubuh Takabonerate sangat menarik, berupa atol seluas 220.000
hektar yang terdiri atas pulau-pulau karang dan rataan terumbu yang begitu luas
tersebar hingga 500 kilometer persegi. Kalau air laut sedang pasang, ada beberapa
pulau yang masih nongol di permukaan, sisanya tenggelam. Jadi, buat teman-teman
yang belum punya lisensi menyelam atau masih amatiran atau hanya bernyali untuk
snorkeling, tak perlu khawatir untuk mencoba di sini. Nah, kalau sedang surut terendah,
Anda bisa melihat bagian yang berupa daratan kering dari karang dengan genangan air
yang mirip kolam-kolam kecil.

Merujuk pada data yang dihimpun Departemen Kehutanan, Takabonerate memiliki 244
jenis moluska, di antaranya lola (Trochus niloticus), triton (Charonia tritonis), batulaga
(Turbo spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Di salah satu titik, teman-
teman bahkan bisa menjumpai begitu banyak nudibranch alias siput telanjang, sampai-
sampai disebut Nudibranch Village atau Kampung Nudi. Saya kira, air hangat dengan
temperatur 28C 32C adalah salah satu penyebab betahnya mereka beranak-pinak
di situ. Selain tentu juga karena ketersediaan makanan dan tempat tinggal yang
disajikan oleh sekitar 261 jenis terumbu karang dari 17 famili, di antaranya Acropora
palifera, Pavona clavus, Fungia concinna, dan sebagainya. Mayoritas mereka
berkolaborasi membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing
reef). Dan, di sinilah 295 jenis ikan karang aneka warna juga turut menyandarkan hidup
dan bertumbuh dengan riang. Dengan visibiltas berkisar 80 100 persen, eagle ray,
manta ray, hingga hiu pun bisa dijumpai berlenggak-lenggok di depan teman-teman.

Takabonerate juga merupakan rumah bagi biota penyu. Ada sekitar empat jenis penyu
yang bisa ditemukan di kantong-kantong air, meliputi: Penyu Sisik (Eretmochelys
imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta)
dan Penyu Hijau (Chelonia mydas). Kekayaaan hayati laut membuat Pemerintah
Kabupaten Kepulauan menjaga Takabonerate hingga pertumbuhan terumbu karang
mencapai rata-rata 41 persen. Bagaimanapun juga, Takabonerate sedang disiapkan
jadi destinasi wisata internasional. Biar tak hanya lokal yang bisa menikmati, tapi juga
turis mancanegara.

Kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi Takabonerate?

Teman-teman bisa berkunjung ke Takabonerate pada bulan April Juni atau Oktober
Desember tiap tahunnya. Apabila ingin menyaksikan atraksi wisata yang sesungguhnya
di Kabupaaten Selayar khususnya Takabonerate maka saya menyarankan teman-
teman berkunjung pada bulan Oktober - Desember untuk ikut dalam even Ekspedisi
Takabonerate. Acaranya mencakup International Fishing Tournament, Underwater
Exhibition (diving dan snorkeling), exploring, Lomba Fotografi Bawah Laut dan Lomba
Foto Darat, Fam Tour, Lomba Penulisan Blog, Parade Joloro Hias, Pagelaran Seni
budaya, juga Bakti Lingkungan Hidup.
Apa saja Fasilitas yang di sediakan di Takabonerate ?

Teman-teman yang ingin berkunjung ke Takabonerate dapat mencari informasi di website resmi
dinas pariwisata kabupaten selayar di website resmi pihak Taman Nasional Takabonerate. Pada
situs tersebut terdapat informasi mengenai akomodasi, travel agent, rumah makan, kantor pos,
money changer, akomodasi (hotel, wisma, resort, homestay), dll lengkap dengan harga, gambar,
dan nomer telepon yang dapat di hubungi. Jika teman-teman ingin sesuatu yang berbeda maka
sebaiknya memilih homestay karena selain bisa bermain-main di halaman terumbu karang yang
luas, teman-teman juga bisa ikut menyaksikan sekaligus melebur dengan aktivitas tradisional
masyarakat suku Bugis dan Bajo yang menetap di situ. Mau melihat proses pengeringan ikan,
bisa. Mau mengamati pembuatan kapal kayu, bisa. Ingin ikut mencari kerang laut, bulu babi,
atau obrol-obrol santai dengan warga juga bisa. Ssssttt Buat yang lidahnya selalu penasaran,
coba deh kuliner masyarakat sini. Ada ikan bakar, kolak sukun, bakso cakalang, bahkan tie-tie
(bulu babi). Pasti jadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup.

Bagaimana mencapai Takabonerate ?


Menggunakan Pesawat Terbang
Dari Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar) menuju Bandara H. Aeropala (Selayar). Jadwal
penerbangan Aviastar Airlines (DHC-6) setiap hari Sabtu pukul 7.05 Wita dengan harga tiket
Rp. 210.000,- dan lama perjalanan 45 menit. Tarif tersebut belum termasuk Airport Tax. Agen
tiket Aviastar di Bandara H. Aroepala Selayar CP an. Rostina HP (085 395 759 311). Agen tiket
Aviastar di Makassar CP an. Devi HP (081 355 750 076). Jadwal penerbangan Merpati Airlines
(MA-60) setiap hari Senin, Rabu dan Jumat pukul 13.30 Wita dengan harga mulai Rp450- Rp632
ribu. Perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit. Pemesanan tiket dapat dilakukan secara
online.

Menggunakan Bus Umum


Dari Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar) menuju terminal Bus Mallengkeri (Makassar)
menggunakan taksi dengan biaya Rp. 100.000,-. Bus reguler tersedia di terminal Malengkeri
(Makassar) menuju Benteng (Selayar), berangkat pukul 08.00 WITA ke pelabuhan Bira
(Bulukumba) dengan tiket Rp. 100.000/orang untuk bus ber AC, dengan waktu tempuh kurang
lebih 5 jam termasuk istirahat (makan siang). Dari Pelabuhan Bira perjalanan dilanjutkan dengan
menyeberang menggunakan Kapal Ferry selama 2 jam ke Pelabuhan Pamatata (Selayar)
kemudian dilanjutkan menuju kota Benteng dengan kisaran waktu 1,5 2 jam.

Untuk Mencapai kawasan Taman Nasional Takabonerate dari Benteng melalui Jalur Interpretasi
Benteng Tinabo. Perjalanan menuju Pulau Tinabo diawali dengan perjalanan darat dari
Benteng ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan mobil sewaan dengan lama perjalanan 1,5
jam. Setelah itu, perjalanan laut menuju Pulau Tinabo dapat dilakukan menggunakan kapal kayu
jolloro dengan waktu tempuh sekitar 4 5 jam atau menggunakan kapal cepat (speed boat)
dengan waktu tempuh sekitar 1,5 2 jam.

Pada jalur ini, para wisatawan dapat menikmati wisata alam yang terdapat di Pulau Tinabo
khususnya para penyelam disuguhkan spot-spot penyelaman di Pulau Tinabo, Latondu
sedangkan wisata budaya dapat dilakukan di Pulau Tarupa, Pulau Rajuni, dan Pulau Latondu.

Anda juga bisa melalui Jalur Interpretasi Benteng Jinato. Perjalanan menuju Pulau Jinato
diawali dengan perjalanan darat dari Benteng ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan mobil
sewaan dengan lama perjalanan 1,5 jam. Setelah itu, perjalanan laut menuju Pulau Jinato dapat
dilakukan menggunakan kapal kayu jolloro dengan waktu tempuh sekitar 6 7 jam atau
menggunakan kapal cepat (speed boat) dengan waktu tempuh sekitar 2 2,5 jam.

Pada jalur ini, sahabat Wisata Hits dapat menikmati panorama alam yang terdapat di Pulau
Jinato, Pulau Lantigiang khususnya para penyelam disuguhkan spot-spot penyelaman di Pulau
Jinato sedangkan wisata budaya dapat dilakukan di Pulau Jinato, Pulau Pasitallu Timur, dan
Pulau Pasitallu Tengah.

Lokasi Taman Nasional Takabonerate

Nikmati Paket Wisata Explore Takabonerate bersama Pesona Indonesia Tour & Travel.
Temukan indahnya pesona taman laut Taka Bonerate di di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten
Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Menikmati suasana pantai yang panjang dan
indah, lambaian daun-daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan
pemandangan alam pantai tropis. Temukan pengalaman serta teman yang baru, nikmati indah
dan eksonisnya wisata di Taman Nasional Taka Bonerate dengan berbagai pesona wisata yang
ada di sekitar Takabonerate Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Jika berkunjung ke Sulawesi Selatan maka Anda wajib untuk Explore Takabonerate, salah satu
kegiatan unggulan wisata bahari provinsi Sulawesi Selatan yang penyelenggaraannya terletak di
kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. Kegiatan ini pertama
kali diselenggarakan pada tanggal 26 hingga 29 November tahun 2009 dan berlanjut hingga
tahun ini. Sail Taka Bonerate merupakan even kegiatan tahunan yang dirangkaikan dengan
peringatan hari jadi Kepulauan Selayar. Bagaimana, Anda tertarik mengikuti Paket Wisata
Explore Takabonerate? Bagi Anda yang tertarik dengan Paket Wisata Explore Takabonerate,
kami membuka Open Trip khusus untuk Anda. Berikut rangkaian perjalanan yang kami
tawarkan

Paket Wisata Explore Takabonerate

Taman Nasional Taka Bonerate merupakan kawasan terumbu karang (atol) terluas di Indonesia
bahkan Se-Asia Tenggara bersama tingkat biodiversitas yg amat sangat tinggi. Berada di
kawasan Coral Triangle Intiative (CTI), kawasan ini yakni habitat bagi beragam biota laut yg
langka & dilindungi. Tidak berlebihan seandainya ketajiran laut di kawasan yg terletak di
Kecamatan Takabonerate, Kab Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan ini menjadikannya maksud
wisata alam & bahari yg amat menarik.

Terkecuali disebut-sebut sbg atol terluas Se-Asia Tenggara, Taman Nasional Taka Bonerate
yaitu kawasan atol paling besar ke3 didunia sesudah Kwajalein di Kepulauan Marshall &
Suvadiva di Maldives. Luas keseluruhan taman nasional ini ialah 530.765 hektar, di mana
220.000 hektar ialah hamparan atol & laguna bersama sebaran terumbu karang mencapai 500
km.

Taman nasional ini mempunyai lebih dari 50 website menyelam yg gemilang, di antaranya yakni
Pulau Tinabo, Pulau Tinanja, Pulau Kahabia, Belang-Belang, & Taka Lamungan. Kala paling
baik buat menyelam merupakan antara April hingga pertengahan Mei & Oktober atau kadang
pertengahan Nopember diwaktu angin Timur berhembus lembut & tak mengakibatkan
gelombang gede. Angin masihlah berhembus wajar antara Oktober hingga Mei. Bakal namun,
selagi monsoon barat, angin mampu menciptakan gelombang tinggi sampai dua meter atau lebih.
Seluruh feri bakal mogok beroperasi terhadap ketika gelombang tinggi yg berbahaya tersebut.

TAMAN NASIONAL TAKABONERATE, TAK SESULIT NAMANYA

Mei 22, 2014 by MPRITO in Celebes.


Taman Nasional Takabonerate, menyebut namanya saja kadang sulit yah suka kebolak-balik.
Ini ada dimana sih? Jauh gak? Pasti mahal deh ke sana. Nope, tak sesusah, tak sejauh dan tak
mahal untuk ke sini. Taman Nasional Takabonerate ini terletak di Sulawesi Selatan dan
berbatasan juga dengan Laut Flores. Taman Nasional Takabonerate ini merupakan atol terbesar
ketiga di dunia. Tahu apa itu atol ? Atol itu adalah pulau karang yang biasanya berbentuk cincin
dan di bagian tengahnya danau/cekungan/laguna yang telah terisi oleh air laut, dan dijamin pasti
dikelilingi oleh terumbu karang yang sangat indah. Tak heran jika kawasan ini dijadikan sebagai
salah satu Taman Nasional di Indonesia karena memiliki biodiversitas biota dan terumbu karang
yang sangat tinggi serta beragam. Surganya untuk penikmat underwater. Nah, bangga gak
sebagai orang Indonesia kita punya tempat seindah seperti ini?
Kawasan Atol TN Takabonerate dari udara (Sumber: id.wikipedia.org)
Perjalanan untuk menuju salah satu surga bawah laut ini bisa dibilang susah-susah gampang.
Susahnya mungkin jarak tempuh yang panjang dan gampangnya adalah sudah banyak alat
transportasi menuju kawasan ini. Kalau di tanya bisa backpackeran ke sana? Jawabannya bisa,
tapi kalau ditanya bisa pergi sendiri ke sana? Jawabannya mending rame-rame deh. Sendirian
bisa garing di jalan. Kebetulan perjalanan saya ke sana ikutan gabung ke open trip suatu trip
organizer, kebetulan juga menawarkan paket Dive Trip. Perjalanan ini berlangsung dari 1-5 Mei
2014 dengan harga paket Rp 2.500.000 (Non diver) dan Rp 3.750.000 (diver, 5x dive) all in
hanya exclude tiket pesawat saja dan tambahan diving. Saat itu total pesertanya sekitar 16 orang.

Perjalanan dimulai dari Jakarta mengabil flight tengah malam menuju Makassar. Disarankan
mengambil jam flight dengan waktu kedatangan di Makassarnya sedini hari mungkin. Saya
mengambil flight jam 22.45 dan tiba jam 02.00. Dari Bandara Makassar saya melanjutkan
perjalanan darat menggunakan mobil yang sudah disewa ke arah Pelabuhan Bulukumba
Tanjung Bira selama 5 jam lalu dilanjutkan dengan menggunakan kapal Ferry menuju Selayar
selama 2 jam. Jadwal keberangkatan kapal ferry ini dalam sehari hanya ada 2 jadwal yaitu pagi
dan siang hari. Kalau sampai di Pelabuhan Bulukumba kapalnya belum jalan, sempatkan waktu
untuk mengambil foto di sini karena memiliki pemandangan yang sangat bagus sekali.
Kapal Ferry yang akan membawa ke Selayar selama 2 jam
Alternatif perjalanan untuk menuju Selayar ada banyak bisa mengikuti cara seperti saya atau
yang lain seperti ini :

1. Langsung naik pesawat dari Makassar Selayar lama perjalanan 45 menit. Saat ini

baru ada maskapai Aviastar yang melayani penerbangan ini jadwalnya di hari Sabtu,

untuk harga bisa langsung di kontak ke agen Aviastarnya. Nah susahnya adalah jadwal

pesawat ini suka berubah-ubah, so harus sering-sering cek ulang ke pihak maskapainya.

Tapi saat ini terdengar kabar kalau Wings Air akan masuk ke Selayar tahun ini. Semoga

cepat direalisasikan yah.

2. Mau cara lebih irit bisa. Pakai bus dari Terminal Bus Mallengkeri (Makassar) cari bus

yang menuju Benteng (Selayar) harga tiket untuk bus ber AC sekitar Rp 130.000 per
orang. Perjalanan sama menuju Pelabuhan Bulukumba dulu 5 jam lalu menyebrang

dengan ferry selama 2 jam dan di lanjutkan jalan darat ke kota Benteng.

Akses menuju TN. Takabonerate (Sumber : tntakabonerate.com)


Tiba di Pelabuhan Pamatata Selayar saya melanjutkan perjalanan menggunakan mobil ke kota
Benteng 1.5 jam. Selama perjalanan akan puas banget liat pantai-pantai di Selayar, sayang gak
boleh turun. Nah jika ke Selayar sempatkan mampir untuk makan siang atau sekedar nongkrong
di Kafe Tempat Biasa. Ini kata orang-orang disini tempat nongkrong nya para diver. Bisa ketemu
dan ngobrol juga sama staf-staf Taman Nasional disini.
Sama si Om Asri yang foto-foto Takaboneratenya ajib banget
Mau menghabiskan waktu beberapa malam di Selayar bisa, Pulau Selayar wajib dicoba untuk
dijelajahi. Pantai dengan pasir putih, laut biru seperti kristal, kontur pantai dengan tebing-tebing
wajib banget didatengin. Salah satu pantai yang terkenal adalah Pantai Timur Selayar. Lokasi
pantai di Selayar paling bagus untuk hunting foto sunset, paling terkenal dengan gradasi warna
sunset nya. Di sini terdapat salah satu spot diving terkenal yaitu Magic Wall. Mau cari
penginapan di kota Benteng ini banyak dari hotel yang murah sampai yang resort ada. Tidak
terlalu sulit untuk mencarinya karena pusat kota hanya di Kota Benteng. Sayang waktu saya di
Selayar hanya sekedar lewat saja jadi tidak bisa cerita banyak.

Habis kenyang sempat mampir sebentar ke Kantor Balai Taman Nasional Takabonerate untuk
mempersiapkan alat-alat diving yang akan dibawa. Ohya karena ini Taman Nasional maka
apapun kegiatan yang akan kita lakukan di dalam kawasan ini kita harus lapor dulu. Dengan
adanya peraturan pemerintah terbaru mengenai tarif masuk Taman Nasional, setiap pengunjung
wajib membayar karcis masuk ke TN. Takabonerate dan membayar aktifitas wisata yang akan
dilakukan di dalamnya. Tidak mahal tiket masuk ke wilayah ini untuk turis domestik hanya Rp
2.500,- dan turis asing Rp 20.000,- saja. Murah kan?

Perjalanan dilanjutkan lagi 1.5 jam dari kota Benteng menuju Pelabuhan Pattumbukan. Di sinilah
kapal kayu siap membawa kita memasuki kawasan Takabonate. Nah ini neh yang saya bilang
lebih disarankan untuk pergi rame-rame jangan sendiri karena untuk kapal kayu di sini masih
sistem sewa, belum ada kapal publiknya ke sana. Perjalanan normal selama 4-5 jam naik kapal
Pelabuhan Patumbukan di Selayar

Kapal kayu untuk menuju kawasan Takabonerate


Tapi fakta yang terjadi adalah 6 jam di kapal terombang ambing masuk angin. Keadaan
gelombang saat pergi lumayan tinggi maklum kapal berangkat sore hari sekitar jam 15.30.
Awalnya senang lama-lama ngebosenin banget di kapal. Kapal ini menuju ke Pulau Tinabo.
Salah satu pulau yang memiliki resort di dalamnya yaitu Tinabo Dive Center. Sedikit ada
hiburan karena kami bisa menyaksikan sunset di tengah laut yang sangat indah tapi lama
kelamaan langit jadi gelap gulita.
Berlayar menikmati birunya lautan dan hempasan gelombang

Garing di kapal, nyobain narsis di ujung kapal :))


Sempat ada masalah ketika sudah memasuki kawasan Takabonerate. Karena ini atol dikelilingi
terumbu karang dan saat malam hari air sedang surut, kapal sedikit kesusahan memasuki
kawasan ini. ABK sibuk menerangi lautan mencari celah untuk masuk agar kapal tidak
tersangkut. Yak ada satu kapal tersangkut jadi harus sedikit memutar arah. Drama pun usai dan
kami tiba di Pulau Tinabo sekitar jam 9 malam. Badan kuyup, perut lapar, muka bosan langsung
sumringah ketika sudah mencapai daratan.

Beautiful sunset. Indahnya semesta ini ya Allah


Untuk berkunjung ke sini memang harus memperhitungkan waktu. Waktu terbaik untuk
berkunjung ke Takabonerate adalah dari April Mei dan Agustus-November. Tapi mengingat
sekarang di Indonesia sudah terjadi anomali cuaca jadi sangat susah untuk membaca musim
sekarang-sekarang ini. Jadi usaha yang kita keluarkan akan sangat terbayaaar semua nya ketika
bisa menginjakkan kaki di Takabonerate. Trust me!

Anda mungkin juga menyukai