2. Tahapan gingivitis
Perubahan vaskuler. Terdiri dari dilasi pembuluh lapiler, peningkatan aliran darah,
dan vaskulitis.
Perubahan bentuk pembuluh darah, antara lain pelebaran kapiler dan venula
Tidak ada tanda klinis atau perubahan warna gingiva, hanya terlihat adanya
kenaikan aliran cairan gingival.
Terdapat infihtrasi leukosit path jaringan ikat dibawah epitel junction, terdiri dari
limposit primer ( 75% sel T ), juga oleh beberapa neutropil yang migrasi seperti
makrophag, sel plasma dan sel mast. Epitel junction mulai menunjukan retepegs
atau ridge.
Tanda klinis berupa adanya perubahan warna merah kebiruan, konsistensi lunak.
Obat-obat tertentu bisa menyebabkan pertumbuhan gusi yang berlebihan sehingga plak
sulit dibersihkan dan terjadilah gingivitis. Obat-obat tersebut adalah:
Fenitoin (obat anti kejang).
Siklosporin (diminum oleh penderita yang menjalani pencangkokan organ).
Calcium channel blocker (misalnya nifedipin, obat untuk mengendalikan tekanan darah
dan kelainan irama jantung.
Pil atau suntikan KB.
Pemeriksaan dimulai bagian A3, kalau ada debris pada sonde diberi
nilai 3.
Bila bagian A3 bersih pindahkan ke A2, kalau ada debris pada sonde
diberi nilai 2.
Bila bagian A2 bersih pindahlah ke A1, kalau ada debris pada sonde
diberi nilai 1.
Bila bagian A1 bersih maka diberi nilai 0.
Debris index adalah jumlah seluruh skor segmen dibagi jumlah segmen (=6)
Untuk pengukuran kalkulus sama dengan pengukuran debris, yaitu sebagai berikut:
Apabila terdapat kalkuklus lebih dari 2/3 dari permukaan gigi atau
Skor 3
terdapat subgingival kalkulus yang melingkari servikal.
Cara pemeriksaan:
Pemeriksaan dimulai dari bagian insisal gigi dan untuk penilaiannya perhatikan
gambar-gambar berikut ini:
1. Permukaan gigi bersih, nilai 0.
Untuk memeriksa adanya karang gigi dan subgingival selalu dilakukan pada
bagian AL dari permukaan gigi, dan untuk penilaiannya perhatikan gambar-gambar
berikut ini:
Kalkulus indeks adalah jumlah seluruh skor segmen dibagi jumlah segmen (=6)
Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah,
permukaan labial gigi I1 kiri bawah dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah.
Pemeriksaan pada permukaan lingual karena saluran muara untuk kelenjar saliva yaitu
pada glandula sublingualis terletak di darah lingual.
Apabila salah satu gigi indeks telah hilang atau tinggal sisa akar, maka penilaian dapat
dilakukan pada gigi pengganti yang dapat mewakili :
Apabila gigi M1 RA atau RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M2
Ra atau RB.
Apabila gigi M1 dan M2 RA dan RB tidaka ada, maka penilaian dilakukan pada
gigi M3 RA atau RB.
Apabila gigi M1, M2 dan M3 RA dan RB tidak ada, maka penilaian tidak dpt
dilakukan.
Apabila gigi I1 kanan RA tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kiri
RA.
Apabila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada, maka tidak dapat dilakukan
penilaian.
Apabila gigi I1 kiri RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kanan
RB.
Apabila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada, maka tidak dapat dilakukan
penilaian.
Pemeriksaan DI-S dan CI-S dilakukan dengan memeriksa 6 gigi yang telah dijelaskan
di atas. Pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan sonde pada 1/3 insisal atau
oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 1/3 gingival.
Tingkat kebersihan mulut secara klinis pada OHI-S dapat dikategorikan sebagai
berikut :
3. Plaque Index
Pada tahun 1964, Loe dan Silness mengembangkan Plaque Index sebagai komponen
Gingival Index (GI). Penilaian dilakukan pada permukaan distofasial, fasial,
mesiofasial dan lingual.
Penilaian plaque index dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan sonde setelah
gigi dikeringkan. Plaque Index tidak meniadakan gigi atau mengganti gigi dengan
restorasi gigi atau mahkota. Salah satu dari semua gigi atau hanya gigi yang diseleksi
dapat digunakan dalam Plaque Index. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan 6
gigi = 6 2 4
426
Penilaian Plaque Index setiap area diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai dari
keempat permukaan setiap gigi. Jumlah nilai Plaque Index setiap area dibagi empat,
maka diperoleh Plaqu Index untuk gigi. Sedangkan nilai Plaque Index setiap orang
diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai Plaque Index setiap gigi kemudian dibagi
dengan banyaknya gigi yang diperiksa.