Anda di halaman 1dari 49

MEKANIKAL UNTUK BANGUNAN GEDUNG

TRANSPORTASI VERTIKAL

Dr. SUKAMTA, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS


TEKNIK UIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2015
Alat Transportasi Vertikal
Lift, Tangga Umum dan Darurat

Alat transportasi bangunan


merupakan alat yang menunjang dan memfasilitasi sirkulasi di dalam suatu bangunan
gedung,terutama gedung berlantai banyak. Selain itu alat transportasi merupakan sarana
Prasarana yang memperlancar pergerakan manusia di dalam bangunan tersebut.
Transportasi pada bangunan dapat dibagi secara vertical dan horizontal sertamanual dan
mekanis
Transportasi Secara Vertikal dan Horizontal

Transportasi vertical adalah metoda transportasi digunakan


untukmengangkut suatu benda atau manusia dari bawah ke atas ataupun
sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi vertical, di antaranya
tangga, lift, travator, escalator, dan lain-lain.
Transportasi Manual dan Mekanis

Transportasi Manual Sistem transportasi ini disebut juga dengan sistem


transportasitanpa mesin. Sehingga sistem transportasi yang dipakai berupa
tanggadan ramps. Sistem ini pun tidak perlu mengeluarkan banyak biayaseperti
pada sistem mekanis.
Transportasi Manual dan Mekanis
Transportasi Mekanis Berbeda dengan sistem manual , sistem transportasi
ini disebut juga dengan sistem transportasi alat / mesin. Sistem ini
tentunya akanmengeluarkan banyak biaya , diantaranya saat
pemesanan,operasionalnya sehari- hari dan biaya untuk perawatannya.
Sistemtransportasi mekanis ini berupa eskalator, konveyor, lift dan eskalator.

BAGIAN BAGIAN
A. Tangga
Tangga merupakan salah satu alat transportasi dalam bangunanyang
menghubungkan antar lantai satu dengan lantai lain dengan systemtransportasi
manual. Penggunaan tangga pada bangunan bertingkat lebihdari tiga lantai, biasanya
digunakan sebagai tangga darurat.Tangga pada umumnya memiliki syarat:
1. Kemiringan sudutnya tidak diperbolehkan lebih dari 38 derajat.
2. Jika jumlah anak tangga lebih dari 12 anak tangga, aka harus menggunakan
bordes.
3. Lebar anak tangga untuk satu orang cukup 90 cm, sedangkan untuk dua orang
110-120 cm.
4. Tinggi balustrade sekitar 80-90 cm.
Perhitungan optrede dan antrede mempengaruhi kenyamanan
bagi pengguna tangga agar tidak cepat lelah bagi yang naik dan tidak
mudahtergelincir bagi yang turun. Hal ini juga berkaitan dengan estetika
dari bangunan itu sendiri.
B.Tangga darurat
Keriteria dan persyaratan sebuah tangga darurat diantaranya:
a. Kemiringan maximum 40;
b. Letak antar tangga darurat dalam bangunan 30-40 m (+100 feet) ;
c. Dilengkapi penerangan yang cukup dengan listrik cadanganmenggunakan
baterai selama listrik bangunan dimatikan karenakeadaan darurat;
d. Harus terlindung dengan material tahan api termasuk dinding (beton)dan
pintu tahan api(metal);
e. Suplai udara segar diatur / dialirkan (menggunakan Exhaust fan atau
Smoke Vestibule pada puncak / ujung tangga) sehingga pernafasantidak
terganggu;
f. Dilengkapi peralatan darurat;
g. Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung ke arah luar gedung;
h. Pada tangga darurat, tiap lantai harus dihubungkan dengan pintumasuk ke
dalam ruang tangga tersebut
ELEVATOR atau LIFT
Lift
adalah alat transportasi vertikal yang
digunakan untuk mengangkut orang atau
barang. Lift terhubung antar lantai
dalam bangunan bertingkat secara
menerus dengan menggunakan tenaga
mesin (mekanik). Umumnya digunakan
di gedung-gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari tiga atau empat
lantai. Gedung-gedung yang lebih
rendah biasanya hanya mempunyai
tangga atau eskalator.
Persyaratan Umum Lift / Elevator
a. Bangunan lebih dari 3 lantai harus dilengkapi dengan elevator / lift
b. Jika menggunakan traction system, dimensi kabel yang
dapatdigunkan minimum 12 mm
c. Jumlah kabel minimal 3 buah
d. Balok pemikul dari baja / beton bertulang
e. Rel Lift dari bahan bajaf.
f. Saat operasi ruang Lift harus tertutup rapat.
g. Lubang masuk lift hanya satu tidak boleh lebih.
h. Jarak tepi cabin lift dengan tepi lantai maksimal 4 cmi.
i. Tiap lift harus memiliki motor penggerak dan panel kontrol sendiri.
j. Dasar lubang lift harus memiliki pondasi kedap airk.
k. Pintu otomatisl.
l. Panel Control yang jelas pada cabin.
Lanjutan,

m. Elevator barang tidak diperkenankan menjadi satu dengan


tanggadaruratn.
n. Elevator berdiri sendiri / satu kesatuan . Tabung lift
meneruskepuncak bangunano.
o. Ruang mesin lift memiliki ketinggian minimal 2,1 m, terhindar
dari petir, air, api.
ELEVATOR atau LIFT
Lift menurut fungsinya dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut
manusia
2. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang
3. Lift uang/ makanan (dumb waiters)
4. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sebagai lift
barang)

Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang yang


perlu diperhatikan adalah :
1. Type dan fungsi dari bangunan
2. Banyaknya lantai
3. Luas tiap lantai
4. Dan intervalnya
Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :
Sistem gearless Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel,
apartemen, rumah sakit dan sebagainya (sekarang ada juga lift yang mesinnya
disamping).
Sistem hydrolic Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya
digunakan untuk lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai
untuk penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur.

Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :


Lift pit Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer
sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus
dibuat dari dinding kedap air.
Ruang luncur (hoistway) Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2
masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban penyeimbang, meletakkan rel
peluncur dan beban penyeimbang.
Ruang mesin Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control
panel (yang mengatur jalannya kereta)
Macam-Macam Elevator / Lift
Bentuk dan macam lift tergantung pada fungsi dan kegunaan gedung
1. Lift Penumpang (yang tertutup)
Lift yang sering kita jumpai di kantor keempat sisinya tertutup dan
disesuaikan dengan kebutuhan standart.
2. Lift Penumpang (yang transparan)
Lift yang salah satu atau semua sisi interiornya tembus pandang (kaca)
biasanya disebut juga lift panorama. Dalam gedung (mall, pusat perbelanjaan)
biasanya diletakkan di Hall
3. Lift untuk Rumah Sakit
Karena fungsinya untuk RS maka dimensi besarannya memanjang dengan 2
pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi dengan layak
4. Lift untuk kebakaran (barang)
Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadi kebakaran.
Interiornya harus tahan kebakaran minimal 2 jam dengan ruang peluncurnya
terbuat dari beton (dinding tahan api).
Macam-macam Lift / Elevator
Eskalator

Escalator atau tangga berjalan adalah alat transportasi antarlantai,


sebagaimana tangga (manual) yang menghubungkan satu lantaidengan satu
lantai yang di atasnya maupun di bawahnya denganmenggunakan system
tangga yang berjalan dengan bertenaga/bergerakatas bantuan
tenagamesin. Secara horizontal dibutuhkan ruang cukupluas untuk fasilitas
ini, karenanya, Escalator biasa digunakan pada bangunan yang bersifat
public seperti mall, bandar udara, dll.
Syarat eskalator:
a. Dilengkapi dengan railing,
b. Tidak ada celah antara lantai dengan anak tangga pada
Escalator dan Sebaiknya didesain secara otomatis.

PERLETAKAN ESKALATOR:
A. Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya lebih
menekankansegi arsitektural dan memungkinkan sudut pandang yang luas.
B. Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atauturun
saja). Kurang efisien dalam sistim sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi.
C. Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik dan turun,sehingga
dapat mengangkut penumpang dengan dalam jumlah lebih banyak.
PERLETAKAN ESKALATOR:
TRANSPORTASI VERTIKAL
Bangunan-bangunan tinggi dalam Arsitektur tidaklah menjadi
hasil karya para Arsitek dan Insinyur struktur saja, tetapi menjadi
paduan karya berbagai keahlian antara lain juga Insinyur Mesin, Elektro
dan Fisika Teknik, yang merupakan paduan antara karya seni dan
Teknologi.

PERHITUNGAN ELEVATOR (LIFT)


Alat untuk transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat adalah lift
atau elevator. Hal ini akan memakan volume gedung yang akan
menentukan efisiensi gedung.
Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah :
1. Waktu menunggu (Interval, waiting time)
2. Daya angkut (Handling Capacity)
3. Waktu perjalanan bulak-balik lift (round trip time)
TRANSPORTASI VERTIKAL
2. WAKTU MENUNGGU ( Interval, Waiting Time )
Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan negara
dimana gedung itu ada. Orang-orang dikota besaar lazimnya kurang
sabar disbanding dengan orang-orang di kota kecil.
Untuk proyek-proyek komersiil perkantoran diperhitungkan waktu
menunggu sekitar 30 detik. Waktu menunggu = waktu perjalanan
bolak-balik dibagi jumlah lift. Waktu menunggu juga sangat variabel
terantung jenis gedung.
Contoh-contohnya sebagai berikut :
a. Perkantoran 25 45 detik
b. Flat 50 120 detik
c. Hotel 40 70 detik
d. Asrama 60 80 detik
Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu
pengosongan lift ialah kapasitas lift x 1,5 detik per penumpang.
TRANSPORTASI VERTIKAL
3. DAYA ANGKUT LIFT ( Handling Capacity )
Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi
pemuatannya.. Standard daya angkut lift diukur untuk jangka waktu 5
pemuatannya
menit jam
jam--jam sibuk (rush
rush--hour
hour)).
Daya angkut 1 lift dalam 5 menit adalah :

5 x 60x m 5 x 60x m x N
M = =
w T

Dimana :

m = Kap lift (org) dan daya angkut 75 kg/org

w = Waktu menunggu (waitingtime/interval) dalam detik =


T/N.
5 x 60 x m
M =
T
TRANSPORTASI VERTIKAL
4. WAKTU PERJALANAN BOLAK-BALIK LIFT ( Round Trip Time )
Round Trip Time dapat dihitung secara pendekatan, sebab perjalanan lift
antar lantai pasti tidak akan mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan
lift itu sendiri dan pada perjalanan lift non stop, kecepatan kemampuannya
baru tercapai setelah lift bergerak beberapa lantai dulu.
Waktu perjalanan bolak-balik lift terdiri dari :
a. Masuk lift di lantai dasar 1,5 m detik
b. Pintu lift menutup kembali 2 detik
c. Pintu lift membuka di Setiap lantai tingkat (n-1)2 detik
d. Meninggalkan lift di setiap Lantai dalam 1 zone sebanyak (n-1) lantai :
(n-1) x m/n-1 x 1,5 detik 1,5 m detik
e. Pintu lift menutup kembali disetiap lantai tingkat : (n-2)2 detik.
f. Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone (2(n-1)h detik
s

g. Pintu membuka dilantai daras 2 detik


Jumlah :
+ + +
T =(2h 4s)(n - 1) s(3m 4) detik
s
TRANSPORTASI VERTIKAL
Dimana :
T = Waktu Perjalanan bolak-balik lift (Round trip time)
h = Tinggi Lt
s = Kecepatan rata-rata lift
n = Jmh Lt dalam 1 zone
m = Kapasitas lift

5. Beban Puncak Lift (Peak Load)


Beban puncak diperhitungkan berdasarkan pesentasi empiris
terhadap jumlah Penghuni gedung, yang diperhitungkan harus
terangkat oleh lift-lift dalam 5 menit pertama jam-jam padat (rush-
hour).
Untuk Indonesia persentasi tersebut adalah:
a. Perkantoran 4% x Jml penghuni gedung
b. Flat 3% x Jml penghuni gedung
c. Hotel 5% x Jml penghuni gedung
Data-data penaksiran jumlah penghuni gedung :
a. Perkantoran 4 m2/orang
b. Flat 3 m2/orang
c. Hotel 5 m2/orang
TRANSPORTASI VERTIKAL
6. EFISIENSI BANGUNAN ( Building Efficiency )
Efisiensi lantai adalah persentasi luas lantai yang dapat dihuni atau
disewakan terhadap luas lantai kotor.
Untuk proyek perkantoran adalah :
10 Lantai : .. 85%
20 Lantai : Lantai 1 10 80%
Lantai 11 20 85%
30 Lantai : Lantai 1 10 . 75%
Lantai 11 20 . 75%
Lantai 21 30 . 85%
40 Lantai : Lantai 1 10 . 75%
Lantai 11 20 80%
Lantai 21 30 . 85%
Lantai 31 40
.. 90
90%%
TRANSPORTASI VERTIKAL
7. PERHITUNGAN JUMLAH LIFT DALAM 1 ZONE
Puncak lift dalam suatu gedung diperhitungkan sebesar P % x
Jumlah penghuni gedung atas dasar a m2 per orang luas lantai
netto, maka beban puncak lift :
P (a - k)n
L =
a"
Dimana :
P = Persentasi empiris beban puncak lift (%)
a = Luas lantai kotor/tk (m2)
n = Jml lantai
k = Luas inti gedung (m2)
a= Luas lantai netto/org
Sedangkan : K = 5 x N x m x 0,3 =1,5 m N
Maka:
L =P (a - k)n
a"
TRANSPORTASI VERTIKAL
Daya angkut 1 lift dalam 5 menit :
5 x 60 x m 300 m
M = =
w T
Daya angkut 1 lift dalam 5 menit :
300 m N
M N =
T
Persamaan : L = MN P (2a - 3 mN)n 300 m N
=
2a" T
2 anT P
N =
3m (200a" +nTP)
Dimana :
N = Jumlah lift dalam 1 zone
a = Luas lantai kotor per tingkat.
P= persentasi jumlah penghuni gedung yang diperhitungkan
sebagai beban puncak lift
T = waktu perjalanan bolak-balik lift
m= kapasitas lift
a= luas lantai netto per orang.
n = Jumlah lantai dalam 1 zone.
TRANSPORTASI VERTIKAL
8. KORELASI JUMLAH LANTAI DALAM 1 ZONE KAPASITAS LIFT
DAN JUMLAH LIFT
Daya angkut lift dalam 5 menit :
5 x 60 x m =300 m
M =
w w
Beban puncak lift :
Luas lantai netto dalam 1 zone
L =P% x
Luas lantai netto per orang
= na'
L P a"
Dimana : n a adalah luas lantai netto dalam 1 zone.
Persamaan : M = L 300 m = a' nP
w a"
300 a" m a' nwP
Maka : n = &
a' w P 300a"
= 300 a" m N
n a' P T

a' n P T
N =
300 a" m
TRANSPORTASI VERTIKAL
9. SISTEM ZONE BANYAK ( Multi Zone System )
Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang berusaha memperkecil
volume gedung yang dipergunakan untuk sirkulasi vertikal, terutama
dalam bangunan tinggi ( lebih dari 20 lantai ).
Juga untuk memperpendek waktu perjalanan bolak-balik lift dan waktu
menunggu lift terutama di lantai dasar. Untuk tujuan ini orang
melakukan Zoning lift artinya pembagian kerja kelompok-kelompok lift,
misalnya 4 lift melayani lantai 1-15, 4 lift melayani 16-30, jadi tidak
berhenti di lantai 1-15.
Contoh perhitungan :
Suatu gedung 30 lantai dengan luas rata-rata a = 1200 m2, tinggi lantai
sampai dengan lantai h = 3,60 m dibagi dalam 2 zone ; zone bawah 15
lantai, dan zone atas 15 lantai. Gedung tersebut direncanakan untuk
dilayani oleh lift-lift berkecapatan rata-rata 4 m/detik dan kapasitas m =
20 orang/lift.
Perhitungan Zone-2
Waktu perjalanan bolak-balik lift (1-15 non-stop) dengan kecepatan rata-
rata S2 =5 m/detik.
TRANSPORTASI VERTIKAL
- + - + +
T =2(n1 1) h +( 2h 4S2)( n2 1) S2(3m 4)
2 S2 S2
2h(n1 -1) +( 2h +4S2)( n2 -1) +S2(3m +4)
T
2 =
S2
Untuk :
h = 3.60 m
n1 = 15
n2 = 15
S1 = 3 m/det
S2 = 5 m/det
m = 20 org/lift
Maka : T2 = 160,32 detik

Beban puncak lift untuk zone-2 :


n 2 x (2a - 3 m N 2 )
L2 =
2 a"
Daya angkut lift dlm 5 menit untuk zone-
zone-2 :
300 m N
M 2
= 2

T2
TRANSPORTASI VERTIKAL
Persamaan : L2=M2 n 2 P (2a - 3m N 2 ) 300 m N 2
=
Maka : 2a" T2
2 an2 T2 P
N
2 =
600 a" m + 3mn T P
2 2

Untuk :
a = 1200 m2
n2 = 15
T2 = 160,32 detik
P = 4%
a = 4 m2/orang
m= 20 orang/lift

Maka : N2 = 4 lift @ 20 orang


w2 = 40,08 detik > w min = 30 detik
< w max = 45 detik

Perhitungan zone-1

Beban puncak lift untuk zone-1:


TRANSPORTASI VERTIKAL
L1 = [
n 1 P 2a - 3m (N 1
+N )
2 ]
2 a"
n 1 P 2a - 3m (N +4 )
N =4 ; L1 = 1
2
2 a"
Daya angkut lift dalam zone-1 sebanyak N1 buah selama 5 menit.
300 m N 1
M1 =
T1
(2h+4s1) (n1 -1) +s1 (3m+4)
Sedangkan : T1 =
s1
Persamaan : L1=M1 n P (2a- 3m(N +4) 300m N
1 1 = 1
2a" T
1
2n T P (a - 6 m)
N 1 = 1 1
Untuk : 3m (200 a" +n T P)
1 1
a = 1200 m2
n1 = 15
m = 20
h = 3,60 m
s1= 3 m/detik
a= 4 m2/orang
P=4%
T1= 153,6 detik
TRANSPORTASI VERTIKAL
Maka :
N1 = 4 lift @ 20 org
W1= 38,4 det > W min = 30 detik
< W max = 45 detik
Jadi :
Zone-1 dan zone-2 masing-masing dilayani 4 lift @ 20 orang dengan
kecepatan rata- rata 3 m/detik dan 5 m/detik.
10. SISTEM ZONE BANYAK DENGAN SKYLOBBY
Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah puluhan lantai
mendekati 100 lantai atau lebih perlu diadakan penghematan volume
inti gedung dengan mengadakan zoning pelayanan elevator ditambah
lobby-lobby antara (sky lobby) yangdapat dicapai dari lantai dasar
dengan lift-lift express yang langsung menuju skylobby-skylobby
tersebut.
Skylobby berfungsi sebagai :
1. Lantai perpindahan menuju lift-lift lokal dalam zone di atasnya.
2. Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada waktu ada
keadaan darurat.
3. Karena ada lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka
diperlukan ruang mesin lift langsung di atasnya.
TRANSPORTASI VERTIKAL
Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan
ruang mesin AC, ruang mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk
persediaan air bersih dan lain-lain.
Ruang mesin tersebut berupa ruang beton tulang yang padat
dan kokoh yang berfungsi pula sebagai penghadang menjalarnya
kebakaran ke atas. Sedangkan skylobby-sklylobby tersebut terletak di
atas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut.
Adanya ruang-ruang antara tersebut juga sangat menghemat
energi listrik untuk pemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan
AC dan penghematan rongga-rongga untuk tabung-tabung instalasi
listrik, AC maupun pemipaan.
Secara struktural, ruang mesin yang kokoh tersebut, pasti dapat
menambah ketahanan gedung terhadap gaya-gaya horizontal akibat
gempa ataupun angin.
PERHITUNGAN JUMLAH LIFT
Suatu gedung dengan luas lantai rata rata 2190 m2 dan jumlah
lantai 63 dibagi dalam 5 zone dengan 5 skylobby. Setiap zone
mengandung 11 lantai termasuk skylobby
TRANSPORTASI VERTIKAL
1. Perhitungan lift lokal
Luas lantai rata
-rata a = 2190 m2
Jumlah lantai n = 10 (non Skylobby)
Waktu me
nunggu w = 30 detik
Luas lantai netto a = 1814 m2
Luas lantai netto/org a= 4 m2/org
Persentasi penghuni untuk beban puncak lift p = 4%
Tinggi lantai s/d lantai h = 3,60 m
a'n w P
Kapasitas lift m= =18 0rg/lift
300 a"
Kecepatan rata - rata lift s= 3 m/detik.
Waktu perjalanan bolak - balik lift :

( + ) ( ) +( + )
Jumlah lift lokal:T = 2h 4s n - 1 s 3m 4
s
T =126,4detik.
TRANSPORTASI VERTIKAL
a'n P T
N= =5 lift /18org
300a"m

126,4
w= =25,28det<w min=1,5m =27 det.
5
Dicoba dengan lift lokal kapasitas 20 org/lift.
Diketahui :
T= 132,4 det, N= 4 lift @ 20 org
Maka : w= 33 det > w min = 30 det.

Jadi setiap zone dilayani lift lokal sebanyak 4 buah dengan kapasitas
20 orang/lift dan kecepatan rata-rata 2 m/detik.
2. Perhitungan lift express
a. Untuk mencapai skylobby diatas zone-1.
n = 14
s = 2 m/detik
h = 3,60 m
W minimum = 24 detik
W maximum = 45 detik
Kapasitas lift = 20 orang/lift.
TRANSPORTASI VERTIKAL
Waktu perjalanan bolak-balik lift :
Pintu lift membuka di Lantai dasar = 2 detik
Penumpang masuk lift @ 1,5 detik/orang = 20 x 1,5 =30 detik
Pintu lift menutup kembali di lantai dasar = 2 detik
Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik
Penumpang keluar lift di skylobby @ 1,5 detik/orang = 30 detik
Perjalanan bolak-balik lift 2 (14 - 1) 3,60 = 46,8 detik
2 T = 114,8 detik
Beban puncak lift express diatas zone-1:
Beban puncak lift lokal : 0,04 x 10 x 1814
Jumlah lift : 4
a' n P T
N =
300 a" m
1814 x 10 x 0,04 x 114,8
N = =4
300 x 4 x 20
114,8
Waktu menunggu w = = 28,7 det
4
TRANSPORTASI VERTIKAL
Jadi skylobby di atas zone-1 dilayani 4 lift @ 20 orang.
b. Untuk mencapai skylobby di atas zone-2 :
n = 26
s = 3,5m/detik
h = 3,60 m
m = 20 orang/lift
w min = 24,3 detik
w max = 45 detik
Waktu perjalanan bolak-balik lift T :
Pintu membuka dan menutup di lantai dasar = 4 detik
Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik
Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1,5 detik = 30 detik
Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1,5 detik = 30 detik
Perjalanan bolak-balik lift = 2(26 -1)3,60 = 51,43 detik
3,5 T = 119,43 detik
TRANSPORTASI VERTIKAL
1814 x 10 x 0,04 x 119,43
N = =4 lift @ 20 org
300 x 4 x 20
Waktu menunggu w = 1194, 43 =29,86 det
c. Untuk mencapai skylobby di atas zone - 3
Diketahui :
n = 38
s = 5 m/det ik
h = 2,60 m
m = 20 or ang/lift
W min = 24 det ik
W max = 45 det ik
Waktu perjalanan bolak - balik lift :
0. Pintu membuka dan menutup di lantai dasar = 4 detik
1. Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik
2. Penumpang masuk di Lt dasar = 20 x 1,5 det ik = 30 detik
3. Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1,5 detik = 30 detik
4. Perjalanan bolak- balik lift = 2(38-1)3,60 = 53,28 det ik
5 T =121,28 det ik
N =1814 x 10 x 0,04 x 121,28 =4 lift @ 20 orang
300 x 4 x 20
Waktu menunggu w = 121,28 = 30 , 32 detik
4
TRANSPORTASI VERTIKAL
d. Untuk mencapai skylobby di atas zone - 4
Diketahui :
n = 50
s = 7 m/det ik
h = 3,60 m
m = 20 orang/lift
w min = 24 det ik
w max= 45 detik

Waktu perjalanan bolak - balik lift :


0. Pintu membuka dan menutup di lantai dasar = 4 detik
1. Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik.
2. Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1,5 det ik = 30 detik
3. Penumpang keluar lift di skylobby = 20 x 1,5 detik = 30 detik
4. Perjalanan bolak - balik lift = 2 (50-1) 3,60 = 50,4 detik
7 T = 118,4 detik
N =1814 x 10 x 0,04 x 118,4 =4lift @ 20 orang
300 x 4 x 20
w =118,4 =29,60 detik
4
TRANSPORTASI VERTIKAL
e. Untuk mencapai skylobby di atas zone
-5
Diketahui :
n = 62
s = 8,5 m/det ik
h = 3,60 m
m = 20 or ang/lift
w min = 24 det ik
w max = 45 det ik

Waktu perjalanan bolak- balik lift :


0. Pintu membuka dan menutup di lantai dasar = 4 detik
1. Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik
2. Penumpang masuk di Lantai dasar= 20 x 1,5 det ik= 30 detik
3. Penumpang keluar lift di skylobby = 20 x 1,5 det ik= 30 detik
4. Perjalanan bolak- - balik lift = 2 (62- 1) 3,60 = 51,67 detik
8,5 T = 119,67 detik
N =1814x30010 x 0,04x119,67 =4 lift @ 20 org
x 4 x 20
w =119,67
4
=29,92detik
TRANSPORTASI VERTIKAL
10. PROYEK PERKANTORAN BENTUK TOWER
Perhitungan Lift 2 Zone Jumlah Lantai 30
Data :
Luas lantai bertulang/typ
ical a = 42 x 42=176 m2
Kapasitas lift m = 20 orang
Kecepatan lift zone
- 1 s1 = 3,5 m/detik
Satuan luas kantor/orang a= 4 m2/orang
Tinggi lantai ama
s dengan lantai h = 3,60 m
Jumlah lantai zone
- 1 n1= 15
Waktu menunggu min imum w1= 30 detik.
Waktu perjalanan bolak- balik : Zone-1

T1 =( 2h +4s1) ( n1- 1) +s1(3m +4)


s1
T1 =( 2 x 3,6 +4 x 3,5) 3,5
(15 - 1) +(3 +20 +4) =148,8 detik

N 1 =0,8 x 1764 x 15 x 0,04 x 148,8 =5 lift kap 20 orang


300 x 4 x 20
w1 =1485
,8 =30 detik.
TRANSPORTASI VERTIKAL
Zone - 2: n1=15 ; s2= 7 m/det.
- + - + +
T2 =2(n1 1)h +(2h 4s2) (n2 1) s2(3m 4)
s2 s2
- + +
T2 =2 (15 1) 3,6 +(2 x 3,6 4 x 7) (15- 1) 7 (3 x 20 x 4)
7 7
=148,8 detik.
N 2 =0,8 x 1764 x 15 x 0,04 x 148,8 =5 lift kapasitas 20 orang.
300 x 4 x 20
w 2 =148 ,8 =30 detik
5
Luas lantai produktif total = 30 x 0,8 x 1764 = 42.336 m
2. Perhitungan Lift 3 Zone dengan 2 Skylobby Jumlah Lantai T otal 45.
Perhitungan lift lokal sertiap zone sama dengan sistem 1- zone A
15 lantai, dengan hasil 5 lift kapasitas 20 orang kecepatan 3,5 m/det
(700 FPM) , waktu menunggu 30 detik.
Perhitu ngan lift ekspres di atas -1 zone
0. Jumlah lantai pencapaian lift ekspres nE -1 = 11
1. Kecepatan lift ekspres s E-1 = 4 m/detik.
TRANSPORTASI VERTIKAL
Waktu perjalanan bolak - balik lift ekspres :
Pintu membuka dan menutup di lobby dasar dan skylobby = 8 detik.
Penumpang ke luar dan masuk di lobby dan skylobby
2 x 20x 1,5 detik = 60 detik.
2. Waktu perjalanan bolak - balik = 2 (11 -41) 3,60 = 18 detik
T = 86 detik
Jumlah lift ekspres :
N =11 x 0,8 x 1764 x 0,04 x 86 =2 lift A 20 org
300 x 4 x 20
Waktu menunggu w :w =86 =43 detik
2
w min=1,5 x 20 =30 detik
Lift ekspres di atas Zone -2 :
nE 2 = 26 ; sE 2 = 7 m/det
T = 2(26 - 1)3,60 +68 =93 , 7 detik
7
N =15 x 0,8 x 1764 x 0,04 x 93,7 =3 lift A 20 org
300 x 4 x 20
w = 93,7 =31 , 2 det 30 detik
3
TRANSPORTASI VERTIKAL
Jumlah lift eks pres = 5
Luas lantai produksi = 35 x 0,8 x1764 +2 x 2 x 0,36 x 1764= 51.862 m 2
(Setiap skybolly mengurangi 2 x 0,64 x 1764 m + 2 x 1764 m 2 )
N =0,75 x 1764 x 13 x 0,04 x 138,8 =4 lift A 20 org
300 x 4 x 20
w =138,8
4
=34,7 det.
= 68.690 m2
Luas lantai produktif total= 50 x 0,75 x 1764 2+ x 2 x 0,36 x 1764
Catatan :
Lift ekspres 1 dan 2 masing- masing melayani sebagian penghuni zone
-3 dan zone -4
3. Perhitungan Lift 4 Z one dengan 2 Skylobby Jumlah Lantai T otal 60
Perhitungan lift lokal:
Zone - 1 : n=13; s=3 m/det; m=20

T =(2 x 3,6 +4 x 3) (13


3
- 1) +3(3 x 20 +4) =140,8 det

N =0,75 x 1764 x 13 x 0,04 x 140,8 =4 lift A 20 org


300 x 4 x 20
w =140,8
4
=35,2 det.
TRANSPORTASI VERTIKAL
Skema Lift Bangunan Tinggi .
Multizone + Skylobby

Skylobby

M&E

n = 60 n = 45 n = 30

Zone-2 : s = 6 m/det; n1= n2; m = 20


TRANSPORTASI VERTIKAL
2(13 - 1)3,6 ( 2 x 3,6 +4 x 6) (13 - 1) +6(3 x 20 +4)
T= +
6 6
=139,54 det
0,75 x 1764 x 13 x 0,04 x 139,54
N=
300 x 4 x 20
=4 lift A 20 org
139,54
w= =34,9 det
4
Lift ekspres di atas zone-2 :
N=24; s=2,5 m/det; m=20

2(24 - 1)3,6
T = +68 =134 , 24 det
2 ,5
0 , 75 x 1764 x 13 x0,04 x 134,24
N =
300 x 4 x 20
=4 lift A 20 org
134,24
w = =33 , 6 det
4
TRANSPORTASI VERTIKAL
Lift ekspres ke skylobby puncak :
n = 60; s = 6 m/det; m = 20
2 (60- 1) 3,6
T= +68 =138, 8det
6
12. DAYA LISTRIK UNTUK LIFT
Daya listrik yang diperlukan untuk satu kelompok lift sangat
tergantung kapasitas, kecepatan dan jumlah lift.
Suatu lift dengan kapasitas m dan kecepatan s m/det memerlukan
daya:
0,75x m x 75 x s
E = HP =0,75mskw.
75

Sedangkan faktor kebutuhan daya untuk suatu kelompok lift adalah :


lift 2 3 4 5 6 7 10 15 20 25
daya 0.85 0.77 0.72 0.67 0.63 0.59 0,52 0,44 0,40 0,35
TRANSPORTASI VERTIKAL
Contoh :
Lift dengan kapasitas 3500 lb = 1587,6 kg dan kecepatan 3 m/det
memerlukan daya listrik.
0,75 x 1587,6 x 3
HP 48 HP
75
Untuk 5 lift = 0,67 x 5 x 48 HP = 160 HP
Catatan :
1 orang diperhitungkan 75 kg. Penggunaan daya listrik oleh lift(10
jam/hari): 0,746kw
Kwh=0,20x160HP x x 10 jam
HP
=240 kwh
13. BEBAN PANAS RUANG MESIN LIFT
Beban panas ruang mesin lift maximum diperhitungkan 1/3 x
jumlah HP Dimana 1 HP = 2500 Btu (1 Btu=0,25 calori). Temperatur
ruang mesin lift harus dipertahankan antara 60-90oF.
Suatu lift dengan kapasitas 2000 lb dan kecepatan 2,5 m/det
memerlukan daya Listrik:
TRANSPORTASI VERTIKAL
0,75 x 2000 x 0,4536 x 2,5
HP =23 HP
75
(1 pound=0,4536 kg; 1 HP = 75 kg m/det; 1 HP = 0,746 KVA) beban
panas = 1/3 x 23 x 2500 btu = 19,167 btu
14. LIFT BARANG
Setiap gedung bertingkat baik dalam bentuk perkantoran, flat,
atau penggunaan campuran dengan gedung komersiil pasti
memerlukan sarana sirkulasi vertikal untuk barang disamping untuk
orang. Kriteria untuk lift barang yang penting ialah ukuran dan berat
barang yang harus diangkut..
Perkiraan yang dapat digunakan dalam perencanaan ialah
untuk setiap 5 lift orang diperlukan 1 lift barang. Kapasitas lift barang
berkisar antara 1-5 ton dengan ukuran dlm antara 1.60 x 2.10 m
sampai 3.10 x 4.20 m dan kecepatan bergerak 1,5 2 m/det maximum
atau rata-rata 0,25 1 m/detik.
Thank You

Make Presentation much more fun

Anda mungkin juga menyukai