BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(OCl-) dan fenol (C6 H5 OH) yang dikatalisis oleh natrium nitroprusida
(C5 FeN 6 Na2 O2 ) membentuk senyawa biru indofenol. Ammonia (NH3 ) dapat di
analisa dengan metode titrasi bila kadarnya tinggi. Bila kadarnya rendah seperti
0,1 mg/L hingga 0,6 mg/L dapat mempergunakan metode spektrofotometer fenat
Salah satu senyawa yang dapat mengganggu dalam budidaya pada air
oksidasi ammonia (NH3 ) menjadi nitrit dan nitrat tidak berjalan baik atau
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele
mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta
memiliki kumis yang panjang yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
mengetahui kadar amonia dengan spektrofotometer ultra violet visibel secara fenat
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu berapa kadar ammonia (NH3 )
dalam air tambak ikan lele dengan menggunakan Spektrofotometer ultra violet
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui berapa kadar ammonia
(NH3 ) dalam air tambak ikan lele dengan menggunakan Spektrofotometer ultra
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Spektrofotometer UV-Vis
Penggunaan spektrofotometer ultra violet dan sinar tampak bisa untuk contoh
cairan maupun padatan, seperti air laut, lumpur atau sedimen dan batuan, oleh
karena prinsip kerja spektrofotometer ultra violet dan sinar tampak berdasarkan
penyerapan cahaya oleh suatu larutan, maka semua contoh yang akan diperiksa
spektrofotometer sinar tampak larutan tersebut harus berwarna, hal ini bisa
berada di dalam jalur optik baik sebelum atau dsesudah sistem dispersi tergantung
pada dasain instrumen. Instrumen yang digunakan untuk analisis rutin tidak
pita spektrum yang kurang baik. Namun yang penting adalah bahwa instrumen
3
4
UV-Vis mampu memeberi hasil kuantitatif yang tepat dalam beberapa unit
absorbansi.2
Gambar II. 1. Bagan susunan alat Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak .
Keterangan:
A = sumber cahaya.
B = monokromator.
C1 = contoh.
C2 = pelarut.
D = detektor.
ultraviolet dan daerah tampak digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif
spesies kimia. Absorbansi spesies ini berlangsung dalam dua tahap yang pertama
dengan waktu hidup terbatas (10-8 10-9 detik). Tahap kedua adalah relaksasi
ikatan.4
tampakm oleh suatu larutan berwarna, oleh karena itu, metode ini dikenal sebagai
metode kalorimetri. Hanya larutan senyawa berwarna saja yang dapat ditentukan
standar dengan sampel yang dibuat pada kondisi yang sama dalam tabung Nessler
diserap (A) berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Sedangkan pada ultra
violet yang diabsorpsi adalah cahaya ultraviolet, sehingga larutan yang tidak
B. Metode Fenat
kemudian amonia yang telah dibebaskan ditangkap dengan kertas yang telah
dibasahi dengan reagen fenat yaitu : natrium hipoklorit (NaOCl), asam klorida
(HCl), mangan sulfat (MnSO4 ) dan fenat (fenol dalam suasana basa). Fenat
4
S.M. Khopkar, Basic Comcepts Of Analytical Chemistry, terj. A.Saptoraharjordjo,
Konsep Dasar Kimia Analitik (Jakarta: UI-Press, 1990), h. 211.
5 Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 194.
6 Hermin
Sulistyarti, Pembuatan Tes Kit Kertas Nitrogen-Amonia Berdasarkan
Pembentukan Senyawa Indofenol Biru Jurnal Kimia, FMIPA V 7, No.1 (2014). Http:// 4850-
9347-1-S.pdf (Diakses 19 November 2014), h. 21.
6
C. Teknik Sampling
dari bahan ruah atau lapangan yang menjadi objek analisis. Sampel yang diambil
harus menggambarkan komposisi dari objek analisis agar diperoleh hasil yang
tahapan sampling.7
lapangan.
analitk.
D. Ammonia (NH3 )
sumber energi dalam proses nitrifikasi bakteri aerobik, di dalam air ammonia
berada dalam dua bentuk yaitu ammonia tidak terionisasi yang bersifat racun dan
ammonia terionisasi yang daya racunnya lebih rendah. Daya racun ammonia
dalam air akan meningkat saat kelarutan oksigen rendah. Keberadaan bakteri
Amonia berada di dalam air dalam dua bentuk yaitu berupa ion amonium
(NH4 +) atau non-ion amonium (NH3 +), keseimbangan amonium dalam larutan
sangat dipengaruhi oleh pH, hal ini menunjukkan bahwa hanya dalam bentuk
peristiwa ledakan populasi (blooming), yang diikuti oleh kematian masal (die
E. Tambak
dapat dimanfaatkan untuk budidaya biota laut yang bernilai ekonomis. Sumber air
pada tambak merupakan campuran dari air laut dan air tawar. Oleh karena itu,
Konsentrasi Amonia (NH3 ) pada Air Tambak J.Tek.Ling. P3TL-BPPT 4, No.2 (2003), h. 65-66.
10 RihastiwiSetiya Murti, Christiana Maria Herry Purwanti dan Suyatini, Adsorpsi
Amonia dari Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Menggunakan Abu Terbang Bagas Majalah
Kulit, Karet dan Plastik 29, No.2 (2013). Http://2013-292-41.pdf (Diakses 19 Novenber 2014), h.
87.
11 Hendrawati, Tri Heru Prihadi dan Nuni Nurbani Rohmah, Analisis Kadar Phosfat dan
N-Nitrogen (Amonia, Nitrat, Nitrit) pada Tambak Air Payau akibat Rembesan Lumpur Lapindo di
Sidoarjo, Jawa Timur Jurnal Kelautan dan Perikanan (2010). Http://id.wikipedia.org/wiki
(Diakses 19 November 2014), h. 139-140.
8
kadar garamnya jauh lebih rendah dibandingkan air laut. Selain itu, jenis airnya
mempunyai sifat kimia dan fisika yang sangat berbeda dengan air laut maupun air
tawar. Lokasi tambak yang baik terletak di daerah pantai atau tempat yang masih
dipengaruhi oleh lingkungan pantai agar mudah untuk mendapatkan air laut dan
air tawar.12
12 Chandra Tri Febriwahyudi dan Wahyono Hadi, Resirkulasi Air Tambak Bandeng
dengan Slow Sand Filter Jurnal Teknik Pomits 1, No. 1 (2012). Http://ejurnal.
bppt.go.id/index.php/JTL/ article/view/365/560.pdf (Diakses 19 November 2014), h.1.
9
BAB III
METODE PERCOBAAN
Makassar.
1. Alat
pipet volume 25 mL, pipet skala 1 mL, pipet skala 5 mL, pipet tetes 3 mL,
labu takar 50 mL, labu takar 100 mL, gelas kimia 100 mL, gelas kimia
1000 mL, erlenmeyer 100 mL, spatula, corong, bulp, batang pengaduk dan
labu semprot.
2. Bahan
(H2 O), aluminium foil, amonium klorida (NH4 Cl), etanol (C2 H5 OH),
sitrat (C6 H5 Na3 O7 ) p.a, sampel air tambak ikan lele dan tissu.
10
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut:
analisis selanjutnya.
ke dalam gelas kimia 100 mL, menambahkan akuabides (H2 O) hingga tanda
selanjutnya.
8. Preparasi Sampel
disiapkan untuk menggunakan sistem. Lampu hijau akan berkedip, hal ini
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Konsetrasi
No. Larutan Absorbansi
(ppm)
1. Blanko 0 0,0003
2. Standar 1 2 0,0037
3. standar 2 4 0,0144
4. Standar 3 6 0,0303
5. Standar 4 8 0,0463
6. Standar 5 10 0,0598
7. Air tambak (I) UNCAL 0,2819
8. Air tambak (II) UNCAL 0,2960
2. Reaksi
(NH2 Cl).
NH3 + OCl- NH2Cl + OH-
13
14
3. Grafik
a. Kurva Kalibrasi
0.07
0.06
y = 0,006x - 0,005
0.05 R = 0,970
0.04
Absorbansi
0.03 Absorbansi
0.01
0
0 5 10 15
-0.01
Konsentrasi (ppm)
b. Grafik Sampel
0.35
0.3
0.25
0.2 Series1
Absorbansi
0.15 Series2
Linear (Series1)
0.1
Linear (Series2)
0.05
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
-0.05
Konsentrasi (ppm)
B. Pembahasan
(NH3 ) yang terdapat pada air tambak. Air tambak yang akan diuji dengan metode
spektrofotometer UV-Vis.
klorida (NH4 Cl), memipet larutan induk ammonia (NH3 ) 1000 ppm hingga ke
deraet standar dan diencerkan dalam labu takar. Deret standar yang digunakan
(C5 FeN 6 Na2 O) dan pengoksida yang dilakuakan dalam lemari asam karena
larutannya berbahaya.
untuk memisahkan resedu dan filtratnya, memipet hasil penyaringan air tambak ke
Menutup dengan aluminium foil dan membiarkannya selama satu jam untuk
pembentukan warna pada larutan dari bening menjadi biru. Sementara itu dibuat
larutan untuk kurva kalibrasi untuk menentukan kurva kalibrasi. Menguji dengan
Panjang gelombang yang digunakan 640 nm, dari kurva kalibrasi dapat
dan absorbansi yaitu y = 0,006x - 0,005 dengan R= 0,970. Kelayakan suatu kurva
kalibrasi diuji dengan uji kelinieran kurva. Uji ini diperoleh dengan penentuan
17
terdapat korelasi yang linier antara konsentrasi dan absorbansi dan hampir semua
titik terletak pada 1 garis lurus dengan gradien yang positif. Nilai R2 yang baik
Nilai R2 kurva kalibrasi larutan standar pada penelitian ini adalah 0,970,
sehingga berdasarkan nilai korelasi tersebut maka kurva kalibrasi ini layak
dan absorbansi yaitu y = 0,006x - 0,005, dalam hal ini y adalah absorbansi, x
nilai( -0,005) menunjukkan intersep yaitu titik potong antara kurva dengan sumbu
didapatkan kadar ammonia (NH3 ) dalam sampel air tambak I sebesar 45,65 ppm
(NH3 ) dalam air tambak yang tercemar sebesar 12,32 ppm dan yang tidak
tercemar sebesar 1,35 ppm sehingga dapat disimpulkan sampel air tampak ikan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam sampel air tambak I (simplo) sebesar 45,65 ppm dan sampel air tambak II
secara fenat.
B. Saran
menguji kandungan ammonia (NH3 ) pada air sawah untuk mengetahui perbedaan
kandungan kadar ammonia (NH3 ) pada air sawah dan air tambak ikan lele.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Riskayanti
Nim : 60500112028
Kelompok : II (Dua)
telah diperiksa secara teliti oleh Asisten atau Koordinator asisten dan dinyatakan
dapat diterima.
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
LAMPIRAN PERHITUNGAN
x rata-rata = 5
y rata-rata = 0,0258
N =6
x = 30
y = 0,1548
xy = 1,2152
x2 = 220
y2 = 0,00685896
Ditanyakan:
a. b = .............?
b. a = .............?
c. garis regresi y = a + bx
d. R2 = ...........?
22
Penyelesaian:
( x )(y)
xy
N
= 2 () 2
N
(30)(0,1548)
1,2152
= 6
(900)
220
6
(4,644)
1,2152
= 6
(900)
220
6
1,2152 0,774
=
220 150
0,4412
=
70
= 0,0063
b. Nilai a
a = y rata-rata b (x rata-rata)
= 0,0258 0,0315
= -0,0057
23
y = a + bx
0,2876 = 0,0063x
0,2876
x=
0,0063
x = 45,65 ppm
y = a + bx
0,3017 = 0,0063x
0,3017
x=
0,0063
x= 47,89 ppm
d. Konsentrasi blanko
x=
0,0003 (0,0057)
x=
0,0063
0,006
x=
0,0063
x = 0,9524 ppm
24
0,0201
x=
0,0063
x = 3,1905 ppm
Standar 3 :
x=
0,0303 (0,0057)
x=
0,0063
0,036
x=
0,0063
x = 5,7143 ppm
Standar 4:
x=
0,0463 (0,0057)
x=
0,0063
0,052
x=
0,0063
x = 8,2539 ppm
Standar 5:
25
x=
0,0598 (0,0057)
x=
0,0063
0,0655
x=
0,0063
x = 10,3968 ppm
R2 =
[( 2 ) ( ) 2 ] [( 2 ) () 2 ]
6 ( 1,2152) 30 (0,1548)
R2 = [(6 220)(900)][ (6 x 0,00685896 )(0,02396304 )]
7,2912 4,644
R2 =
[( 1320) ( 900) ] [( 0,04115376 ) ( 0,02396304) ]
2,6472
R2 =
(420 )(0,01719072)
2,6472
R2 =
7,2201024
2,6562
R2 =
2,687024823
R2 = 0,985