Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG ATOM

KELOMPOK 1
RIZKA ELMA SELVIANA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


TAHUN AJARAN 2017/2018
KABUPATEN BANJAR

i
KATA PENGANTAR

Makalah tentang Perkembangan Atom ini disusun untuk


melengkapi tugas Kimia Farmasi Dasar untuk Kelompok 1.
Pengembangan dan penyusunan materi diberikan secara urut. Penyajian
materi didesain untuk memperkuat pemahaman konsep tentang
perkembangan Model atau Teori Atom.
Makalah ini disajikan dengan dilengkapi kelemahan dan kelebihan
masing-masing model atau teori atom yang ada.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat
dari buku dan internet. Segala kritik dan saran yang membangun
senantiasa diharapkan penulis demi penyempurnaan tugas makalah yang
mungkin akan ada lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi guru
serta rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu kimia serta ilmu farmasi.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............i


KATA PENGANTAR .....ii
DAFTAR ISI........iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................1
C. TUJUAN PENULISAN........................1
BAB II ..........................................................2
BAB III........................................................................................................................13
KESIMPULAN............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teori atom merupakan suatu perubahan yang terjadi akibat dari
pemikiran atau pendapat para ahli yang berbeda disesuaikan dengan perubahan
zamannya. Perkembangan teori atom terdiri dari beberapa macam yaitu teori atom john
dalton,teori atom j.j thomson,teori atom rutherford,teori atom bohr teori atom modern
(mekanika gelombang). Semua teori tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang
harus diketahui agar dapat mengidentifikasinya satu persatu dan tidak keliru dalam
mendeskripsikanya.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa pengertian dari atom ?


Hal apa saja yang berkaitan dengan perkembangan teori atom?
Apakah kelemahan yang terdapat pada macam-macam perkembangan teori atom?
Apakah kelebihan yang terdapat pada macam-macam perkembangan teori atom?

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan teori atom


Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihn dari masing-masing teori
perkembangan
Untuk mengetahui Lambang, struktur dan reaksi kimia dari atom

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ATOM

(Syukri, 1999) Atom adalah partikel terkecil unsur yang tidak dapat dilihat
walaupun dengan mikroskop. Atom merupakan partikel paling kecil yang masih
mempunyai sifat unsur. Menurut para ahli fisika, jari-jari suatu atom sekitar 3 15 nm
(1 nm = 10-9meter). Sampai sekarang belum ada alat yang dapat memperbesar atom
sehingga dapat diamati secara jelas. Walaupun atom tidak dapat dilihat dengan jelas,
para ahli dapat membuat perkiraan gambaran mengenai atom berdasarkan data
eksperimen dan kajian teoretis yang dilakukannya. Perkiraan tentang gambaran atom
tersebut dinamakan model atom. Itulah sebabnya mengapa model atom telah beberapa
kali mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

(Suparmin, Hartaty) Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh leucippus


dan muridnya Democritus, untuk menyebut partikel dasar penyusun seluruh benda-
benda. Dalam teorinya, menyebutkan bahwa atom memiliki sifat antara lain:

Merupakan partikel terkecil penyusun benda-benda


Atom tidak dapat dibagi, tidak dapat dihancurkan, dan tidak dapat
ditempa/ditekan
Atom-atom itu pada dasarnya terbuat dari materi yang sama (seragam), hanya
berada pada bentuk, ukuran dan geraknya saja
Atom-atom senantiasa bergerak dan saling bertumbukan satu sama lain
membentuk senyawa baru

2
B. PERKEMBANGAN TEORI ATOM

1. Teori Atom John Dalton (1803 1807)

Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tidak terbagi, dinamai atom.
Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari unsur yang
berbeda mempunyai sifat-sifat yang berbeda, termasuk mempunyai massa yang
berbeda. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain,
tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan
penataan ulang atom-atom. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis
unsur atau lebih bergabung dengan perbandingan tertentu.
(Suparmin, Hartaty) Berikut merupakan teori atom yang dikemukakan
oleh Dalton:
Unsur bukan intensitas kontinue melainkan tersusun dari suatu
zat kecil yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom
Atom-atom yang menyusun sebuah unsur adalah identik
terutama beratnya, sedangkan atom yang menyusun unsur
berbeda memiliki sifat dan berat yang berbeda
Reaksi kimia tidak dapat menciptakan atau memusnahkan atom

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal


seperti pada tolak peluru.
Kelemahan:

Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya
hantar arus listrik.

Kelebihan:
-Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (hukum lavoisier)
-Dapat menerangkan hukum perbandingan tetap(hukum proust)

(Suparmin, Hartaty)

3
2. Teori Atom J. J. Thomson (1900)

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William


Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan
dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar
baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan
ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun
atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut
elektron.

(Suparmin, Hartaty) Thomson membuat gagasan mengenai model


atom, berikut merupakan ciri-ciri yang dikemukakan oleh Thomson:

Atom adalah sebuah bola bermuatan listrik


Jumlah muatan total elektron selalu sama dengan muatan positif
atom sehingga atom netral
Jika atom kehilangan satu atau beberapa elektron, maka muatan
atom menjadi positif, yang disebut ion positif

Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron


bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk
menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut,
Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan
teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. (Syukri, 1999)

Yang menyatakan bahwa:

Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya


tersebar muatan negatif elektron

Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

4
Kelebihan:
Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut
partikel sub atomik.

3. Teori Atom Rutherford (1910)

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners


Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa ()
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa,
yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar
sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya
bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa
apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka
sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari
1), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90 bahkan lebih. (Syukri, 1999)

(Suparmin, Hartaty) Berikut ciri-ciri model atom Rutherford


Massa atom tidak tersebar merata melainkan terpusat di inti atom yang
berukuran 1/10.000 dari ukuran atom secara keseluruhan
Inti atom bermuatan positif. Elektron beredar mengelilingi inti atom,
seperti planet pada tata surya.

Kelemahan:
-Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Kelebihan:
-Dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis
emas.
-Mengemukakan keberadaan inti atom. (Suparmin, Hartaty)

5
4. Teori Atom Bohr (1913)

Ada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr


memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran
keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Dalam atom
terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron dapat mengorbit inti tanpa
disertai pemancaran atau penyerapan energi. Lintasan itu juga disebut kulit
atom, adalah orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu (Kulit K, L, M,
N, O, P, dan Q).
Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang ada, tidak
boleh diantara dua lintasan. Lintasan yang akan ditempati elektron bergantung
pada energinya. Pada keadaan normal elektron menempati tingkat energi
terendah. Keadaan seperti itu disebut tingkat dasar (ground state).
Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai
pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energi. Perpindahan elektron ke
kulit lebih luar akan disertai penyerapan energi, dan berlaku sebaliknya.
(Suparmin, Hartaty) berikut penjelasan Bohr tentang model atomnya:
Disekitar inti atom terdapat orbit yang stabil ditempati elektron.
Pada orbit tersebut elektron tidak menyerap ataupun melepaskan
radiasi elektromagenetik
Jika elektron berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya yang
memiliki jari-jari lebih kecil maka elektron akan memancarkan
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang sebanding
dengan selisih tingkat energi dua orbit stabil tersebut
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron
banyak.
Kelebihan:
Mengaplikasikan teori teori kuantum untuk menjawab kesulitan dalam model
atom rutherford. (Suparmin, Hartaty)

6
5. Teori Atom Modern

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger


(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner
Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan
prinsip ketidakpastian yaitu Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan
momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat
ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari
inti atom.

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan


elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh
Erwin Schrodinger. Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

C. LAMBANG ATOM

(Syukri, 1999) Yang membedakan satu atom dengan yang lain adalah
jumlah partikel neutron dan proton. Atom netral memiliki jumlah neutron dan
proton yang sama dengan jumlah elektron.

Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk


menyebutkan jumlah proton. Massa atom ataau nomor massa (A) untuk
menyebutkan jumlah nucleon ( jumlah proton + neutron ) dalam inti atom.

Cara penulisan nomor atom (Z) dan massa atom (A)

A
Z X

X = tanda atom (unsur)

A = nomor atom

Z = massa atom

7
Nomor atom (Z) = jumlah electron (e) = jumlah proton (p)

Massa atom (A) = jumlah proton + neutron

Jumlah neutron = A Z

Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton

D. TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM / MEKANIKA GELOMBANG


(LOUIS DE BROGLIE & ERWIN SCHRODINGER, 1927)

Gerakan elektron menyerupai gelombang, sehingga posisi elektron


tidak dapat ditentukan dengan pasti. Jadi orbit elektron yang berbentuk
lingkaran dengan jari-jari tertentu tidak dapat diterima. Daerah dengan peluang
terbesar untuk menemukan elektron (daerah kebolehjadian ditemukan elektron)
disebut dengan orbital. Kulit atom tempat elektron beredar terdiri atas beberapa
subkulit.

(Suparmin, Hartaty) Ciri khas model atom mekanika kuantum:

Gerakan elektron yang memiliki sifat gelombang, sehingga


lintasannya tidak stasioner, tetapi mengikuti penyelesaian
kuadrat fungsi gelombang
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga
bilangan kuantumnya
Posisi elektron sejauh 0,529A dari inti H menurut Bohr
bukannya sesuatu yang pasti, tetapi merupakan peluang yang
besar ditemukannya elektron.

(Suparmin, Hartaty) Pada setiap subkulit terdapat orbital-orbital yang


ditempati elektron-elektron.

Bilangan Kuantum

8
Bilangan kuantum yang dimiliki oleh suatu elektron dalam atom
akan memberikan gambaran tentang keadaan elektron tersebut.
Nilai-nilai bilangan kuantum dapat menentukan bentuk dan ukuran
orbital.

Ada 4 macam bilangan kuantum, yaitu:

1. Bilangan Kuantum Utama (n)

2. Bilangan Kuantum Azimut (l)

3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)

4. Bilangan Kuantum Spin (s)

1. Bilangan Kuantum Utama (n)

Memberikan gambaran tentang besarnya tingkat


energi yang dimiliki oleh elektron dan melukiskan
besarnya ukuran orbital yang dihuni oleh suatu elektron
dalam atom. Bilangan kuantum ini memiliki nilai
bilangan bulat positif yang tidak sama dengan 0.

n = 1, 2, 3, 4, ...

Nilai n melambangkan ukuran orbital, semakin


besar n semakin besar pula orbitalnya. Sesuai dengan
teori Bohr, bilangan kuantum n dapat pula
melambangkan kulit elektron,

n = 1 (K), n = 2 (L), n = 3 (M), ...

Menurut teori kuantum, besarnya energi orbital


tidak hanya ditentukan oleh n, tetapi juga oleh nilai
bilangan kuantum azimut (l).

2. Bilangan Kuantum Azimut (l)

9
Memberikan gambaran tentang bentuk orbital
yang ditempati oleh suatu elektron dalam atom atau
sebaran peluang adanya elektron. Bilangan kuantum ini
mempunyai nilai 0 dan bilangan bulat positif (tidak
boleh negatif dan tidak dapat lebih besar dari n = 1).

l = 0, 1, 2, 3, 4, ..., n-1

Orbital dengan l = 0 disebut orbital s, l = 1


disebut orbital p, l = 2 disebut orbital d, dan l = 3 disebut
orbital f.

3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Bilangan kuantum magnetik suatu orbital


menunjukkan arah orbital itu dalam ruang. Bilangan
kuantum ini dapat berupa bilangan bulat positif, negatif
dan 0, dan akan mempunyai selang dari l ke +l.

Misalnya orbital d (l = 2), maka akan memiliki


nilai m = -2, -1, 0, +1, +2.

4. Bilangan Kuantum Spin (s)

Disamping bergerak memiliki inti, elektron-


elektron dalam suatu orbital akan mengalami rotasi di
sekitar sumbunya, sehingga akan timbul momentum
angular. Momentum ini memiliki nilai tertentu yang
ditandai dengan bilangan kuantum spin, yaitu s = +1/2
dan s = -1/2.

Kaidah Hund (Friedrich Hund)

Elektron-elektron pada orbital yang memiliki tingkat energi


yang sama akan mengisi terlebih dahulu kotak-kotak yang kosong

10
dengan arah spin tertentu. Kemudian, orbital diisi dengan elektron
berikutnya dengan arah spin yang berlawanan.

Asas Larangan Pauli (Wolfgang Pauli)

Elektron-elektron dalam satu atom tidak boleh mempunyai


bilangan kuantum yang keempat-empatnya sama.

E. STRUKTUR ATOM

PARTIKEL DASAR

1) Elektron

(Suparmin, Hartaty) Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati plat


katoda dan plat anoda dalam tabung hampa udara yang dialiri listrik
bertengangan tinggi. Thomson menemukan bahwa plat katoda memancarkan
sinar yang bergerak menurut garis lurus menuju plat anoda. Selain bergerak
luru, sinar katoda juga memiliki sifat yang unik, yaitu dapat dibelokkan oleh
medan magnet atau medan listrik menuju ke kutub positif. Percobaan ini
membuktikan bahwa sinat dari plat katoda merupakan partikel penyusun atom
bermuatan negatif yang disebut elektron.

Elektron merupakan partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai


massa dan bermuatan -1

2) Proton

(Suparmin, Hartaty) seorang ahli fisika Jerman, Eugene Goldstein


melakukan eksperimen menggunakan tabung hampa bermuatan listrik dengan
menggunakan lempeng katoda yang berlubang. Dari percobaan ini diketahui
adanya sinar yang berlawanan arah dengan sinar katoda. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa sinar tersebut merupakan partikel bermuatan positif
yang disebut proton.

11
Proton merupakan partikel pembentuk atom yang mempunyai massa
sma dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1.

3) Neutron

(Suparmin, Hartaty) Pada tahun 1932, James Chanwick melakukan ekserimen


yang membuktikan dugaan rutherford bahwa atom itu netral. Yaitu dengan cara
menembakkan sinar alfa bermuatan negatif ke atom berilium. Percobaan ini
mendeteksi adanya artikel tidak bermuatan yang disebut neutron.

Neutron merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa 1,67x 10-24

F. REAKSI KIMIA

Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu


1. Reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan elektron
Biasanya penggabungan/pemisahan ion-ion atau molekul-
molekul. Contohnya bila larutan berair natrium klorida
dicampur dengan larutan berair perak nitrat, maka suatu reaksi
kimia terjadi yang ditunjukkan dengan terbentuknya suatu
endapan putih. Padatan putih ini terdiri dari ion-ion perak dan
klor yang bergabung bersama dalam gugusan besar.
2. Reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan
elektron
Dikenal sebagai reaksi redoks atau reaksi oksidasi-
reduksi. Contoh, penggabungan satu atom natrium dengan satu
atom klor yang dapat dipandang sebagai hasil perpindahan satu
elektron dari atom natrium ke atom klor (Sastrohamidjojo,
2001).

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam pembahasan makalah ini adalah :

Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dansederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom
oksigen.
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembalidari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain.Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sastrohamidjojo, Hardjono, 2012. Kimia Dasar, Gajah Mada Universitas Press,


hal. 3-66
S, Syukri, 1999. Kimia Dasar 1, Bandung, ITB, hal 115-154
Brady, J.E, 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid 1, Edisi Ke 5,
terjemahan Maun, Sukmariati dkk, Jakarta, Penerbit Binarupa Aksara, Hal 48-
60
Suparmin dan Hartaty. Kimia kelas X , Media Proffesional, Penerbit
Mediatama, hal 14-23

14

Anda mungkin juga menyukai