Anda di halaman 1dari 4

Bahasa Indonesia

Diksi dan Definisi Halaman 3


BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Diksi
Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi
bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau
menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan
sebagainya. Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian pilihan kata. Kalimat,
paragraf, atau wacana menjadi efektif jika dieksprikan dengan gaya bahasa yang tepat. Gaya
bahasa mempengaruhi terbentuknya suasana, kejujuran, kesopanan, kemenarikan, tingkat
keresmian, atau realita. Gaya resmi misalnya dapat membawa pembaca/ pendengar ke dalam
suasana serius dan penuh perhatian. Suasana tudak resmi mengarahkan pembaca/ pendengar ke
dalamsituasi rileks tapi efektif. Gaya percakapan membawa suasana ke dalam situasi realistis.
Selain itu, pilihan dan kesesuaian kata yang didukung dengan tanda baca yang tepat dapat
menimbulkan nada kebahasaan, yaitu sugesti yang terekspresi melalui rangkaian kata yang
disertai penekanan mampu menghasilkan daya persuasi yang tinggi. Gaya bahasa berdasarkan
nada yang dihasilkan pilihan kata ini ada tiga macam, yaitu: 1.

Gaya bahasa bernada rendah (gaya sederhana) menghasilkan ekspresi pesan yang mudah
dipahami oleh berbagai lapisan pembaca, misalnya dalam buku-buku pelajaran, penyajian

Bahasa Indonesia
Diksi dan Definisi Halaman 3
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Diksi
Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi
bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau
menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan
sebagainya. Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian pilihan kata. Kalimat,
paragraf, atau wacana menjadi efektif jika dieksprikan dengan gaya bahasa yang tepat. Gaya
bahasa mempengaruhi terbentuknya suasana, kejujuran, kesopanan, kemenarikan, tingkat
keresmian, atau realita. Gaya resmi misalnya dapat membawa pembaca/ pendengar ke dalam
suasana serius dan penuh perhatian. Suasana tudak resmi mengarahkan pembaca/ pendengar ke
dalamsituasi rileks tapi efektif. Gaya percakapan membawa suasana ke dalam situasi realistis.
Selain itu, pilihan dan kesesuaian kata yang didukung dengan tanda baca yang tepat dapat
menimbulkan nada kebahasaan, yaitu sugesti yang terekspresi melalui rangkaian kata yang
disertai penekanan mampu menghasilkan daya persuasi yang tinggi. Gaya bahasa berdasarkan
nada yang dihasilkan pilihan kata ini ada tiga macam, yaitu: 1.

Gaya bahasa bernada rendah (gaya sederhana) menghasilkan ekspresi pesan yang mudah
dipahami oleh berbagai lapisan pembaca, misalnya dalam buku-buku pelajaran, penyajian fakta,
dan pembuktian. 2.

Gaya bahasa bernada menengah, rangkaian kata yang disusun berdasarkan kaidah sintaksis
dengan menimbulkan suasana damai dan kesejukan, misalnya: dalamseminar, kekeluargaan, dan
kesopanan. 3.
Gaya bahasa bernada tinggi mengekspresikan maksud degnan penuh tenaga, menggunakan
pilihan kata yang penug vitalitas, energi, dan kebenaran universal. Gaya ini menggunakan kata-
kata yang penuh keagungan dan kemuliaan yang dapat menghanyutkan emosi pembaca dan
pendengarnya. Gaya ini sering digunakan untuk menggerakkan massa dalam jumlah yang sangat
banyak.
2.2 Ketepatan Kata
Diksi adalah ketetapan pilihan kata. Penggunaan ketepatann pilihan kata ini dipengaruhi oleh
kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami,
menguasai

dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara
tepat sehingga mapu mengomunikasikannya secaraefektif kapada pembaca dan pendengarnya.
Indicator ketepatan kata ini, antara lain: 1.

Mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah
bahasa Indonesia. 2.

Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah penafsiran atau salah makna.
3.

Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis atau pembicara. 4.

Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan. Selain pilihan kata yang tepat, efektivitas
komunikasi menurut persyaratan yang harus dipenuhi oleh penggunga bahasa, yaitu kemampuan
memilih kata yang sesuai degnan tuntutan komunikasi. Syarat-syarat ketepatan pilihan kata: 1.

Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat, denotasi yaitu kata yang bermakna
lugasdan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbulkan dapat menimbulkan
makna yang bermacam-macam, lazim digunakan dalam pergaulan, untuk tujuan estetika, dan

Bahasa Indonesia
Diksi dan Definisi Halaman 4
dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara
tepat sehingga mapu mengomunikasikannya secaraefektif kapada pembaca dan pendengarnya.
Indicator ketepatan kata ini, antara lain: 1.

Mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah
bahasa Indonesia. 2.

Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah penafsiran atau salah makna.
3.

Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis atau pembicara. 4.
Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan. Selain pilihan kata yang tepat, efektivitas
komunikasi menurut persyaratan yang harus dipenuhi oleh penggunga bahasa, yaitu kemampuan
memilih kata yang sesuai degnan tuntutan komunikasi. Syarat-syarat ketepatan pilihan kata: 1.

Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat, denotasi yaitu kata yang bermakna
lugasdan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbulkan dapat menimbulkan
makna yang bermacam-macam, lazim digunakan dalam pergaulan, untuk tujuan estetika, dan
kesopanan. 2.

Memebedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, kata yang hampir
bersinonom misalnya: adalah, ialah, yaitu, merupakan dalam pemakainnya berbeda-beda. 3.

Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanya, misalnya: infrensi
(kesimpulan) dan iterferensi (saling mempengaruhi), sarat (penuh, bunting), dan syarat
(ketentuan). 4.

Tidak menafsirkan makna kata secara subjektive berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman
belum dapat dipastikan, pemakaian kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus,
misalnya: modern sering diartikan secara subjektive canggih menurut kamus modern berarti
terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka mengganggu, banyak mengetahui,
bergaya intelektual. 5.

Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat,
misalnya: dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya koordinasi. 6.

Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar, misalnya: sesuai
bagi seharusnya sesuai dengan. 7.

Menggunakan kata umum dan kata khusus, secara cermat. Untuk mendapatkan pemahaman yang
spesifik karangan ilmiah sebaiknya menggunakan kata khusus, misalnya: mobil (kata umum)
corolla (kata khusus, sedan buatan toyota)

Bahasa Indonesia
Diksi dan Definisi Halaman 6
antara kata yang dipakai dengan situasi yang hendak diciptakan sehingga tidak mengganggu
suasana batin, emosi, atau psikis antara penulis dan pembacanya, pembicara dengan
pendengarnya. Misalnya: keformalan, keilmiahan, keprofesionalan, dan situasi tertentu yang
hendak diwujudkan oleh penulis. Oleh karena itu, untuk menghasilkan karangan berkualitas,
penulis harus memperhatikan ketepatan dan kesesuaian kata. Penggunaan kata dalam surat,
profosal, laporan, pidato, diskusi ilmiah, karangan ilmiah, dan lain-lain harus tepat dan sesuai
dengan situasi yang hendak diciptakan. Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan
sebuah konsep, pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi suatu masalah. Tegasnya, diksi
merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas sebuah karangan. Pilihan kata yang tidak
tepat dapat menurunkan kualitas karangan. Memilih kata yang tepat untuk menyampaikan
gagasan ilmiah menentukan penguasaan : 1.
Keterampilan yang tinggi terhadap bahasa yang digunakan 2.

Wawasan bidang ilmiah yang ditulis, 3.

Konsistensi penggunaan sudut pandang, istilah, baik dalam makna maupun bentuk agar tidak
menimbulkan salah penafsiran 4.

Syarat ketepatan kata 5.

Syarat kesesuaian kata. Fungsi diksi: 1.

Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal. 2.

Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca. 3.

Menciptakan komunikasi yang baik dan benar. 4.

Menciptakan suasana yang tepat. 5.

Mencegah perbedaan penafsiran. 6.

Mencegah salah pemahaman. 7.

Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.


2.4 Perubahan Makna
Bahasa berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat pemakainya. Pengembangan diksi
terjadi pada kata. Namun, hal ini berpengaruh pada penyusunan kalimat, paragraph, dan wacana.
Pengembangan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi. Komunikasi kreatif
berdampak pada perkembangan diksi, berupa penambahan atau penguranga

Anda mungkin juga menyukai