PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diperlukan oleh manusia, selain itu protein adalah komponen terbesar setelah air
yang terdapat pada daging ikan. Tingginya kandungan protein dan kadar air pada
tubuh ikan merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, oleh karena
itu ikan adalah komoditi yang mudah rusak atau cepat mengalami kemunduran
mutu. Hal inilah yang menyebabkan ikan disebut sebagai perishable food atau
maupun secara modern. Selain itu terdapat suatu cara yang telah lama digunakan
mikrobia kontaminan atau mikrobia lainnya yang dianggap akan merusak produk
fermentasi.
atau bekasem ikan merupakan ikan awetan yang diolah dengan cara penggaraman
dan peragian. Produk ikan awetan ini banyak dikenal di daerah Jawa Tengah dan
1
2
nama wadi. Jenis ikan yang biasa dipakai dalam pembuatan bekasam adalah ikan
umumnya berlangsung secara spontan (tanpa inokulum). Oleh karena itu mikrobia
kualitas produk fermentasi menjadi kurang baik dan sering terkontaminasi oleh
mikrobia patogen dan perusak, sehingga masa simpan produk tersebut menjadi
yang perlu diperbaiki sehingga dapat dibuat produk bekasam dengan kualitas yang
baik.
fermentasi, yang dapat dilakukan dengan penambahan kultur atau starter. Dalam
hal ini bakteri yang berperan dalam proses fermentasi adalah kelompok bakteri
asam laktat.
produk dalam segi keawetan meningkat dan dapat dikurangi tingkat cemaran
bakteri baik bakteri perusak maupun bakteri patogen. Selama proses fermentasi,
bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat sebagai produk utama, dan asam
bakteri yang hidup pada suasana netral maupun alkalis. Selain itu bakteri asam
sehingga makanan hasil fermentasi oleh bakteri asam laktat mempunyai masa
Selain itu bakteri yang bersifat halofil atau tahan terhadap kondisi garam dan
acidofil atau tahan terdapat kondisi asam, diharapkan masih dapat tumbuh karena
ditambahkan sumber karbohidrat yaitu nasi yang bertujuan sebagai sumber karbon
ini dilakukan karena pada proses pembuatan bekasam ingin diketahui pengaruh
bakteri asam laktat dan bukan pengaruh garam. Konsentrasi garam sebesar 10%
dapat menekan dan membunuh bakteri pembusuk pada ikan. Telah diketahui
bahwa garam merupakan pengawet yang sangat baik. Semakin tinggi konsentrasi
yang digunakan maka produk yang dihasilkan akan semakin baik, tetapi akan
mengurangi rasa produk yang dihasilkan, selain itu produk akan memiliki rasa
yang sangat asin, akibatnya akan mengurangi tingkat kesukaan para konsumen.
Kultur bakteri asam laktat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yang menghasilkan asam laktat sebagai produk utamanya (hampir 90%), serta
itu L. plantarum dapat membentuk cita rasa yang khas bagi produk fermentasi.
B. Tujuan
bekasam ikan mujair dengan penambahan kultur bakteri asam laktat, dan