Apabila terjadi musim trek ( buah sedikit di pokok ) maka sebagian karyawan potong
buah dapat di pekerjakan di tunas pokok atau di lakukan pengaturan cuti tukang potong buah .
Seksi potong buah harus di susun sedemikian rupa sehingga blok yang akan di panen
setiap hari menjadi terkonsentrasi ( tidak terpencar-pencar ) . Selain itu juga harus di hindari
adanya potongan-potongan ancak panen agar satu seksi selesai pada satu hari . Hal ini bertujuan
untuk mempermudah kontrol pekerjaan , meningkatkan output karyawan potong buah ,
meningkatkan efisiensi transportasi buah , dan memudahkan pengaturan keamanan produksi .
Jumlah tenaga potong buah per mandoran antara 20-25 orang . Jumlah mandoran per afdeling
1000 ha maksimum tiga mandoran .
Alat-alat kerja untuk potong buah yang akan digunakan berbeda berdasarkan tinggi
tanaman . Penggolongan alat kerja dibagi menjadi tiga bagian yaitu alat untuk memotong TBS ,
alat untuk bongkar muat TBS dan alat untuk membawa TBS ke TPH . Alat untuk memotong
buah / TBS yaitu dodos kecil , dodos besar , pisau egrek , bambu egrek dan batu asah .
Dodos kecil berbentuk seperti tembilang dengan lebar mata 8 cm dan panjang mata 8
cm . Alat ini di pasang pada sepotong gagang kayu dengan panjang sekitar 1,5 m .
Dodos kecil digunakan sejak tanaman selesai di tunas pasir ( umur 3 tahun ) sampai
selesai ditunas selektif .
Dodos besar berbentuk seperti tembilang dengan lebar mata 14 cm dan panjang mata 12
cm . Alat ini di pasang pada sepotong gagang kayu dengan panjang sekitar 1,5 m .
Dodos besar digunakan sejak tanaman selesai di tunas selektif sampai tanaman
mencapai 3 meter ( berumur sekitar 8 tahun ) .
Pisau egrek berbentuk seperti pisau arit dengan panjang pangkal 20 cm , panjang pisau
45 cm dan sudut lengkung dihitung pada sumbu sebesar 135 0.
Bambu egrek merupakan gagang pisau egrek dengan panjang sekitar 10 m , tebal 1-1,5
cm , pangkal 5-7 cm . Setiap kebun dengan luas sekitar 5000 ha , harus menyediakan
lahan areal bambu minimum seluas 1,5 ha atau 160 rumpun bambu . Batu asah
digunakan untuk mengasah dodos dan pisau egrek supaya tetap terjamin ketajamannya .
Alat untuk bongkar muat TBS yaitu gancu dan tojok/tombak . Gancu terbuat dari besi
beton dengan diameter 3/8 inci dan panjangnya di sesuaikan dengan kebiasaan setempat
.Sementara , tojok / tombak terbuat dari pipa besi dengan ujung besi beton lancip dan panjangnya
sekitar 1-1,5 m . Alat ini digunakan khusus untuk pemuatan TBS ke dalam truk angkut buah .
Alat untuk membawa / mengangkat buah / TBS ke TPH yaitu angkong , goni eks-pupuk
, keranjang buah , pikulan dan tali nilon . Angkong adalah kereta soring satu roda yang
digunakan sebagai tempat atau wadah buah / TBS yang akan di bawa ke tempat pengumpulan
hasil ( TPH ) . Goni eks-pupuk digunakan sebagai tempat atau wadah buah/TBS yang akan
dibawa ke tempat pengumpulan hasil ( TPH ) atau memuat brondolan ke alat transport .
Keranjang buah digunakan sebagai tempat atau wadah buah / TBS ( sebagai alternatif ) yang
akan di bawa ke tempat pengumpulan hasil ( TPH ) , Pikulan terbuat daru kayu , bambu atau
cabang kelapa sawit yang panjangnya berkisar 1,5-2 meter sebagai alat untuk memikul keranjang
buah / goni eks-pupuk . Tali nilon digunakan untuk mengikat goni eks-pupuk atau keranjang
buah ke pikulan dan mengikat pisau egrek ke bambu egrek .