NIM : 1703106076
PRODI : PIAUD
Rencana Program Semester PAUD (PROMES = PROSEM) adalah program rencana pembelajaran
PAUD yang berisi daftar tema satu semester dan alokasi waktu setiap tema. Penyusunan prosem
dilakukan dengan langkah-Iangkah sebagai berikut:
Memilih, menata dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip tema antara lain :
Menjabarkan tema kedalam sub tema dan dapat dikembangkan lebih rinci lagi menjadi sub-sub
tema. Satuan PAUD diberikan keleluasaan dalam menentukan format Prosem.
NAMA : RISTA BETIANI
NIM : 1703106076
PRODI : PIAUD
1. Ibnu Sina
Menurut Ibnu Sina, bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan
seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangannya yang sempurna,
yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Selain itu tujuan pendidikan
menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat
hidup dimasyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pekerjaan atau keahlian
yang dipilihnya sesuai dengan bakat, kesiapan, kecendrungan dan potensi yang
dilmilikinya.
Khusus pendidikan yang bersifat jasmani, ibnu sina mengatakan hendaknya tujuan
pendidikan tidak melupakan pembinaan fisik dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya seperti olah raga, makan, minum, tidur dan menjaga kebersihan. Ibnu Sina
berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kebahagiaan (saadat).
Melalui pendidikan jasmani olahraga, seorang anak diarahkan agar terbina
pertumbuhan fisiknya dan cerdas otaknya. Sedangkan dengan pendidikan budi pekerti
di harapkan seorang anak memiliki kebiasaan bersopan santun dalam pergaulan hidup
sehari-hari. Dan dengan pendidikan kesenian seorang anak diharapkan dapat
mempertajam perasaannya dan meningkat daya hayalnya.
Ibnu Sina juga mengemukakan tujuan pendidikan yang bersifat keterampilan yang
ditujukan pada pendidikan bidang perkayuan, penyablonan dsb. Sehingga akan muncul
tenaga-tenaga pekerja yang profesional yang mampu mengerjakan pekerjaan secara
professional. Selain itu tujuan pendidikan yang dikemukakan Ibnu Sina tersebut tampak
didasarkan pada pandangannya tentang Insan Kamil (manusia yang sempurna), yaitu
manusia yang terbina seluruh potensi dirinya secara seimbang dan menyeluruh. Selain
harus mengembangkan potensi dan bakat dirinya secara optimal dan menyeluruh, juga
harus mampu menolong manusia agar eksis dalam melaksanakan fungsinya sebagai
khalifah di masyarakat.
2. M.J. Langeveld.
Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah
kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan
tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan
juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.
5. Prof. Hoogeveld,
mendidik adalah membantu anak supaya anak itu kelak cakap menyelesaikan tugas
hidupnya atas tanggung jawab sendiri.
6. Ki Hajar Dewantara,
mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya.
7. Al Ghazali,
Pendidikan dalam prosesnya haruslah mengarah kepada pendekatan diri kepada Allah
dan kesempurnaan insan, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu
bahagia dunia dan akhirat. Pendekatan diri kepada Allah merupakan tujuan pendidikan,
Orang dapat mendekatkan diri kepada Allah hanya setelah memperoleh ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu sendiri tidak akan dapat diperoleh manusia kecuali
melalui pengajaran.
8. Ibnu Khaldun.
Ibnu Khaldun menyatakan bahwa ilmu pendidikan bukanlah suatu aktivitas yang semat-
mata bersifat pemikiran dan perenungan yang jauh dari aspek-aspek pragmatis di dalam
kehidupan, akan tetapi ilmu dan pendidikan merupakan gejala konklusif yang lahir dari
terbentuknya masyarakat dan perkembangannya dalam tahapan kebudayaan.
Menurutnya bahwa ilmu dan pendidikan tidak lain merupakan gejala sosial yang
menjadi ciri khas jenis insani.