SEL adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang membentuk struktur dan fungsi
Robert Hooke : Pengamatannya terhadap gabus dari kulit pohon Quecus Suber terlihat
Felix Dujardin : Menemukan bahwa didalam Sel yang hidup tidak kosong melainkan
terhadap subtansi.
Robert Brown : Menemukan adanya inti Sel pada setiap Sel hidup. (Majid, 2013)
Sel merupakan unit fungsional dan struktural dasar dari suatu makhluk hidup. Sel tersusun
atas bagian-bagian yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Berdasarkan
beberapa sifat, antara lain ada tidaknya sistem endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel,
Sel ialah unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel
tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari
banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel
Bagian-Bagian Sel
Membran Sel adalah selaput yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia. Fungsi
dari membran sel ini adalah sebagai pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau meninggalkan
sel. (Majid, -)
Inti dari sel, berbentuk bulat, dibatasi oleh membran sehingga cairan sel bisa keluar masuk .Secara
kimia terdiri dari DNA, RNA dan protein (histon). Dalam nukleus terdapat kromosom yang
Fungsi nukleus :
(Pambudi, -)
Sitoplasma dan Organel sel Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan
yang berada dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air
(90%). Berfungsi sebagai pelarut zatzat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.
Organel sel adalah benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta
a. Nukleus mengendalikan seluruh kegiatan Sel. Beberapa bagian penting dari nucleus antara
b. Ribosom (ergastoplasma) adalah organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi ribosom adalah
d. Mitokondria. Fungsi mitikondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan
banyak energi ATP. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati
jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus krebs yang berlangsung di dalam
mitikondria.
e. Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler.
f. badan golgi (aparatus golgi / diktiosom) berhubungan dengan fungsi menyotir dan
mengirim produk sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat
dalam sekresi.
g. Sentrosom (sentriol) berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis
maupun meiosis.
h. Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada
alga dan tumbuhan (kingdom plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu : (1) Leukoplas :
berwarna putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan. (2) Kloroplas : plastida berwarna
berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Mikro lamen
terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin seperti pada otot.
(Majid, 2013)
Sel Prokariot
Sel prokariot adalah organisme dengan struktur sederhan. Pada sel ini tidak mempunyai membran
pembungkus nukleus. Merupakan sel uniseluler. Yang termasuk dalam golongan ini adalah bakteri,
2. Perbanyakan sel dengan cara pembelahan diri (binary vision) yang sangat sederhana.
Sel prokariot dikelilingi oleh membran sitoplasma yang mengatur keluar masuknya bahan
Inti dari sek prokariot hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya. Tidak
mempunyai kromosom yang terikat, tidak mempunyai nukleolus dan membran nukleus.
Dinding sel
pada bakteri terdapat struktur peptidoglikn yang tidak dipunyai golongan sel lain. Bakteri terbagi
2 menurut struktur dinding sel yaoti bakteri gram positif terdiri dari 90% peptidoglikan dan 10%
asam teikoat, dinding bakteri gram negatif 5-20% peptidoglikan dan struktur lainnya terdiri dari
Ribosom : Merupakan partikel kecil yang terdiri dari protein dan RNA (Ribo Nucleic Acid) yang
Nukleus : bahan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) sebagai pembawa informasi genetik
Flagela : merupakan alat gerak terdiri dari protein dengan garis tengah 12-30 nm.
Sel Eukariot
Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebih maju dari pada sel-sel prokariotik. Sel pada
umumnya terlihat sebagai massa yang jernih dengan bentuk yang tidak teratur, dibatasi oleh suatu selaput
1. Membran Sel
Membran sel berupa selaput tipis, disebut juga plasmalemma. Pengamatan dengan mikroskop
2. Plasma Sel
Disebut juga sitoplama. Istilah ini digunakan untuk memberikan nama dari cairan sel dan segala
sesuatu yang terlarut didalamnya, untuk membedakan cairan yang berada di dalam inti sel yaitu
Retikulum
Ribosom
Mitokondria
Badan golgi
Lisosom
Sentrosom
Vakuola
Khloroplas
a. Retikulum Endoplasma
Berupa sistem membran yang sangat luas didalam ssel, berupa saluran-saluran dan tabung
pipih. Ruang yang terkurung membran itu saling berhubungan. Membran yang menyusunnya
sama dengan membran plasma hanya lebih tipis. Ada dua jenis RE yaitu RE halus dan RE kasar
Retikulum endoplasma halu dalam bahasa inggris disebut SER (Smooth Endoplasmic
Reticulum). Permukaannya halus karena tidak adanya ribosom yang menempel. Sedangkan
Retikulum Endoplasma kasar disingkat RER (Rough Endoplasmic Reticulum). Permukaannya
b. Ribosom
Merupakan struktur yang paling kecil yang tersuspensi didalam sitoplasma. Bentuknya
agak bulat dengan diameter kurang lebih 250. Ada yang melekat pada bagian luar RE dan
c. Mitokondria
Bentuknya lonjong atau oval, berdiameter kurang lebih 0,2m. mitokondria memiliki
membran rangkap, membran dalam bentuk lipatan-lipatan didalam krista. Fungi utama dari
d. Badan Golgi
sisternae atau sakulus. Tiap sakulus cenderung mempunyai bentuk seperti cakram. Usunan
e. Lisosom
adalah struktur yang agak bulat yang dibatasi oleh membran tunggal. Lososm hanya
ditemukan pada sel hewan saja, dan hingga saat ini belum ada bukti meyakinkan bahwa lisosom
ditemukan pada sel tumbuhan. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik untuk memecah
f. Sentrosom
Sentrosom berupa bola duri karena adanya saraf radial. Didalamnya terdapat sentrosfer
yang mengandung dua buah sentriol yang berguna untuk sel dalam menduplikasikan diri. Pada
beberapa sel sentriol menduplikasikan diri membentuk basal bodi dari silia hingga flagella.
g. Vakuola
Adalah organel sitoplasmik yang dibatasi oleh selaput tipis yang disebut tonoplas,
umumnya berupa rongga atau gembungan. Pada hewan vakuola biasa berukuran kecil
h. Khloroplas
Hanya terdapat pada tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel tumbuhan, khloroplas
umumny dijumpai dalam bentuk cakram dengan diameter 5-8m dan tebal antara 2-4 m.
dilamnya terdapat stroma yaitu suatu cairan. Didalam stroma terdapat struktur membran
tilakoid. Tumpukannya disebut granum. Bagian dalam tilakoid disebut lokulus. Dalam tilakoid
terdapat enzim untuk kelengkapan reaksi terang fotosintesis dan disinilah terdapat khlorofil.
i. Organel Lain
Bagian lain yang terdapat pada el eukariotik adalah dinding sel. Protista, fungi dan
tumbuhan, sel-selnya dikelilingi oleh dinding sel. Dinding ini disusun oleh molekuk
polisakarida.
Organel lain adalah plastida yang juga terdapat pada sel-sel eukariotik. Sel tumbuhan
mengandung plastida.
3. Inti Sel
Inti sel atau nukleus berbentuk bulat lonjong, dibatasi oleh membran rangkap. Ada dua variasi
bentuk inti sel pada beberapa sel. Misalnya pada sel darah putih berbentuk lengkung sedangkan sel
darah merah tidak ada inti sel. Jumlah inti sel umumnya hanya 1 namun ada beberapa sel memiliki
nukleus lebih dari 1. Bagian dari inti sel adalah membran inti atau karioteka, nukleoplasma,
nukleolus, dan benang kromatin. Nukleoplasma adalah cairan didalam membran inti yang terlarut
materi fosfat, gula ribosa, dan deoksiribosa, protein, nukleotida, dan asal inti. Kromosom
mengandung materi genetik yang mengontrol aktivitass hidup sel dan mengatur pewarisan sifat
keturunan.
Pewarnaan Bakrteri
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop,
memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri
seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri
dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya. Teknik
pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu pengecatan sederhana,
pengecatan diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad
renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang
perbedaan di antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba disebut teknik pewarnaan
Beberapa jenis pewarnaan antara lain adalah pewarnaan langsung dengan pewarnaan basa,
pewarnaan tidak langsung atau pewarnaan negatif dengan pewarnaan asam, pewarnaan gram, dan
pewarnaan endospora. Pewarna basa akan mewarnai dinding sel bakeri yang relatif negatif,
contohnya metiline blue dan kristal violet. Sedanglan pada pewarnaan tidak langsung, yang
terwarnai adalah lingkungan sekitar sel, tetapi tidak mewarnai sel karena daya mewarnai pada zat
ini berada pada ion negatif dan tidak bereaksi dengan ion negatif lainnya dari sel bakteri. (Temaja,
2010)
Bakteri dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat
menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu
bersih. Kemudian difiksasi diatas nyala api Bunsen atau di udara barulah dilakukan pewarnaan
dengan larutan kristal violet selama 1-1,5 menit. Selanjutnya dicuci dengan air suling dan ditetesi
dengan larutan garam iodine, dibiarkan selama 1 menit. Kemudian dicuci dengan larutan alkohol
95% sampai warnanya terhapus yang biasanay selama 30 detik. Cuci kembali dengan air dan
kemudian diwarnai dengan safranin atau karbol fuhsin selama 5 15 menit. Cuci lagi dengan air,
kelebihan air dibuang dengan menggunakan kertas hisap tanpa menggosok sediaan. Selanjutnya
dikeringkan di udara atau diatas nyala api Bunsen. Diamati dibawah mikroskop dengan
Teknik pewarnaan warna pada bakteri juga dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu pengecatan
sederhana, pengecatan diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau
jasad- jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau
olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana. Prosedur pewarnaan yang
menampilkan perbedaan di antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba disebut teknik
KESIMPULAN
1. Sel merupakan unit fungsional dan struktural dasar dari suatu makhluk hidup. Berdasarkan
beberapa sifat, antara lain ada tidaknya sistem endomembran, dikelompokkan dalam dua
2. Bagian-bagian dari sel antara lain membrane sel, inti sel, bosom, badan golgi, mitokondria,
3. Sel prokariot adalah organisme dengan struktur sederhan. Pada sel ini tidak mempunyai membran
pembungkus nukleus. Merupakan sel uniseluler. Yang termasuk dalam golongan ini adalah bakteri,
4. Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebih maju dari pada sel-sel prokariotik. Sel pada umumnya
terlihat sebagai massa yang jernih dengan bentuk yang tidak teratur.
memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam
bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas
daripada bakteri
6. Bakteri dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut
dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan
DAFTAR PUSTAKA
Syaman, O., Edward,E., Syahrial,F,N., Saputr,G,B., 2009, Struktur sel, Fursi organel dan
BAWANG BOMBAY (Allium cepa), DAN JAMUR PADA TEMPE (Rhizopus oryzae),
Khoirin,M., 2014, Reproduksi dan Pertumbuhan Bakteri, Universitas Syahkuala. Banda Aceh
Lira,F,R., Sari,D,A., Filayani, I., Septian,R,E., 2010, Mikrobiologi : Bakteri. Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya
Malang