Anda di halaman 1dari 6

KOMPLIKASI PADA PENYEMBUHAN LUKA

TUGAS DASAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Oleh:
Deka Isnatu Raka Joni (162310101132)
Nabillatuz Zulfa S (162310101143)
Gilang Ramadhan (162310101140)
Annisah Dwi Intan (162310101166)
Bagus Martha Raharja (162310101261)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2017
KOMPLIKASI PADA PENYEMBUHAN LUKA

JENIS KOMPLIKASI

1. KOMPLIKASI DINI
a. Infeksi

Infeksi adalah proses invasif oleh mikrooorganisme (bakteri,


parasit, fungsi, virus, prion, dan viroid) dan berpolifersi di dalam tubuh
yang menyebabkan sakit. (Potter dan Perry 2005). Invasi
mikroorganisme pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama
pembedahan, atau setelah pembedahan. Gejala sering muncul pada hari
ke 2-7 setelah pembedahan. Menurut Boyle (2008) infeksi dapat
menghambat proses penyembhan luka dan juga dapat menyebabkan
kerusakan pada jaringan jaringan sel penunjang, sehingga akan
menambah ukuran dar luka tersebut baik panjangnya maupun kedalaman
luka.
Proses infeksi :
1. Periode inkubasi : jarak interval dari masuknya pantogen ke dalam
tubuh dan munculnya geala pertama
2. Tahap prodormal : munculnya tanda gejala nonspesifik (ex: demam
ringan) sampai gejala yang spesifik. Pada tahap ini mikroorganisme
mulai tumbuh dan berkembang biak serta mampu menyebarkan
penyakit ke orang lain.
3. Tahap sakit : munculnya tanda gejala yang spesifik terhadap jenis
infeksi
4. Pemulihan : munculnya gejala akut infeksi

Tanda-tanda infeksi

1. Calor (panas) : daerah tempat erjadinya peradangan menjadi lebih


panas dibandingkan dengan ara disekitarnya hal tersebut disebabkan
karena darah banyak yang dialurkan ke daerah yang terjadi infeksi.
2. Dolor (rasa sakit) : peneluaran zat kimia terntentu seperti histamin
atau zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf nyeri.
Pembengkakakn jaringan yang meradang juga dapat meingkatkan
tekanan lokal dan menimbulkan rasa sakit.
3. Rubor (kemerahan): saat reaksi peradangan mulai timbul maka akan
terjadi pelebaran pada ateriol yang mensuplai darah dan akan lebih
banyak darah yang mengair pada area yang terjadi infeksi yang
akhirnya menimbulkan kejadian yang dinamakan hiperemia atau
kongesti
4. Tumor (pembengkakan) : ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan
sel-sel dari sirkulasi dari kejaringan interstitial. Campuran cairan dan
sel yang tertimbun di daerah peradangan disebu ekusudat.
5. Functiolaesa : adanya perubahan fungsi secara pada bagian yang
bengkak dan sakit disertai sirkulasi dan lingkungan kimiwai lokal
yang abnomral shingga organ tersebut terganggu dalam menjalankan
fungsi secara normal
b. Perdarahan :

Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit


membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh
benda asing. Balutan dan luka dibawah balutan harus sering dilihat
selama 48 jam pertama setelah pemmbedahan dan tiap 8 jam setelah itu.
Jika terjadi perdarahan penambahan balutan luka steril mungkin perlu
ditambah. Pemberian cairan dan intervensi pembedahan mungkin
diperlukan.
c. Dehiscence dan Eviscerasi

Dehiscence adalah gangguan pada luka bedah yaitu terbukanya


tepi-tepi luka, luka ini dapat terjadi 4-5 hari setelah operasi sebelum
kollagen meluas di daerah luka. Sedangkan eviscerasi adalah penonjolan
isi luka yang disebabkan oleh keluarnya pembuluh melalui daerah irisan .
Dua komplikasi ini merupakan jenis komplikasi yang paling serius. Jika
terjadi luka dehiscence dan eviscerasi maka harus segera dilakuka
penutupan luka dengan balutan luka steril yang lenar, kompres dengan
normal saline dan klien disiapkan untuk segera dilakuka perbaikan pada
daerah luka. Komplikasi ini sering terjadi pada jahitan yang lepas, infeksi
dan yang lebih sering lagi sebabkan karena batuk keras dan mengejan.
2. Komplikasi Lanjut
Keloid timbul karena reaksi serat kolagen yang berlebihan dalam proses
penyembuhan luka. Menurut Gentur S (2011) keloid adalah jaringan perut
yang tumbuh melebihi area luka/ cidera pada kulit yang menyembuh,
sedangkan keloidosis yaitu keloid multiple atau pertumbuhan berulang keloid
meskipun tidak pada tempat yang sama. Keloid umumnya dianggap sebagai
hasil dari penyembuhan luka yang berlebihan, meskipun beberapa juga
percaya bekas luka ini menjadi tumor jinak berserat (slemp dan kirschnerc
2006).
DAFTAR PUSTAKA

Baroroh, D.B. 2011. Konsep Luka. http://s1-


keperawatan.umm.ac.id/files/file/konsep%20luka.pdf

Damayanti, I.P. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyembuhan luka


post sectio caesarea di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau 2013. Jurnal
Kesehatan Komunitas. Vol 2(5): 207-210

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-umilatifah-5199-3-
babiip-f.pdf

http://digilib.stikesmuhgombong.ac.id/files/disk1/30/jtstikesmuhgo-gdl-
nisama2110-1464-1-bab1-3-m.pdf

htpps://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu
s.ac.id/bitstream/handle/123456789/56869/Chaptur%2520II.pdf%3Fsequen
ce%3D4%26isAllowed%3Dy&ved=0ahUKEwjs7a_izeLWAhUBv48KHXI
XB7gQFggpMAA&usg=AOvVaw1W1N01IDAWJgP_Fn0zOAm-

Anda mungkin juga menyukai