Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PELEPASAN ANAK

DEWASA

MAKALAH

Oleh

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2017
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PELEPASAN ANAK
DEWASA

MAKALAH

diajukan guna melengkapi tugas Keperawatan Keluarga dengan dosen pengampu


Ns. Latifa Aini., M.Kep, Sp.Kom

Oleh

Kelompok

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2017
I. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah sautu pemikiran dasar dari suatu proses keperawatan
yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi, atau data tentan klien, agar dapat
mengidentifikasi,mengenai masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan baik
secara fisik,mental, sosial, dan lingkungan. (Nasrul Effendi, 1995)
Pengkajian adalah tahapan seorang perawat mengambil informasi secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dikelola sebagai tahap awal dalam
melakukan asuhan keperawatan. Dimana pengkajian asuhan keperawatan keluarga
berdasarkan gabungan dari pengkajian asuhan keperawatan keluarga Friedman
dengan adaptasi indikator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga yang
terdiri dari 6 kelompok data yaitu: data identifikasi, tahap perkembangan dan
riwayat keluarga, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping dan
stres keluarga (Friedman, 1992).
Dari pengkajian yang dilakukan pada keluarga dalam tahap melepas anak
usia dewasa yang perlu diperhatikan terutama tahap perkembangan keluarga dan
tugas keluarga sesuai dengan tahap yang sedang dijalani yaitu melepas anak usia
dewasa.
1. Data Umum
Data umum berisikan data demografi keluarga, yaitu identitas kepala keluarga
dan anggota keluarga yang berisi nama, usia, pendidikan, pekerjaan, serta
hubungan anggota keluarga dengan kepala keluarga serta alamat rumah
keluarga.
Selain data demografi, data umum juga berisi hal lain yaitu genogram, tipe
keluarga, suku bangsa, agama, status ekonomi sosial dan juga aktivitas
rekreasi yang dilakukan keluarga. Format data umum :
a. Identitas Keluarga
Nama Kepala keluarga (KK) :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Komposisi Anggota Keluarga :
No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dengan
KK
1

2
3
b. Genogram
Berisi tentang susunan dalam keluarga klien yang dilakukan pengkajian
dan diberikan sebuah tanda jika ada keluarga yang sudah meninggal dan
identitas sesuai jenis kelamin.
c. Tipe Keluarga
Berisi tentang tipe keluarga yang dimiliki oleh klien misalnnya keluarga
inti dimana terdapat ayah,ibu, dan anak atau extended family dengan tiga
generasi atau tipe keluarga lainnya.
d. Suku bangsa
Mengkaji suku bangsa keluarga dan kepercayaan kepercayaan yang ada
dalam keluarga terutama yang berkaitan dengan perawatan kesehatan
misal kepercayaan tertentu mengenai perawatan ibu hamil, perawatan anak
sakit dan lainnya
e. Agama
Keyakinan yang dianut dalam keluarga klien misalnya islam. Dan kaji
aktifitas klien dalam beribadah dan keyakinan klien apabila sakit
bangaimana.
f. Status sosial ekonomi
Penghasilan yang diadapatkan oleh keluarga dalam kurun waktu sebulan
yang digunakan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dan siapa saja
yang mencari nafkah dalam keluarga.
g. Aktivitas rekreasi keluarga
Dalam keluarga apakah pernah rekreasi ke suatu tempat wisara atau pernah
berkumpul bersama dengan keluarga. Dan apakah ada keiginana dalam
berekreasi bersama keluarga.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Tahap keluarga yang sedang dijalani oleh keluarga adalah Keluarga
dengan Anak Dewasa ( Pelepasan ). Keluarga pada tahap pelepasan anak
dewasa memiliki tugas perkembangan sebagai berikut :
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Adalah tugas perkembangan yang belum dapat dilaksanakan atau dipenuhi
oleh keluarga sesuai dengan tahap yang sedang dijalani oleh keluarga.
Pada keluarga tahap pelepasan anak dewasa, tugas perkembangan
mungkin tidak dapat dipenuhi oleh keluarga, misalnya keluarga tidak dapat
membantu orang tua dari suami/istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua karena tinggal di kota yang berbeda dan kesulitan untuk
membantu orang tua dari pasangan.
c. Riwayat keluarga inti
Riwayat keluarga inti berisi tentang apakah penyakit yang diderita berasal
dari penyakit turun-temurun atau penyakit penyakit menular. Dikaji sesuai
jumlah keluarga baik dari istri dan anak dari keluarga klien.
d. Riwayat Kesehatan kelaurga sebelumnya
Berisi riwayat kesehatan yang dimiliki oleh keluarga. Misalkan dua orang
menikah, maka kedua pasangan harus mengetahui riwayat keluarga sendiri
maupun pasangan, misalnya keluarga dari pihak suami memiliki riwayat
diabetes. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya dapat membantu
perawat dan tenaga medis lainnya menentukan penyebab terjadinya suatu
penyakit.
3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Menjelaskan tentang rumah klien terbuat dari apa, dan apakah tanah yang
ditempati merupakan tanah milik pribadi atau saudara. Luas rumah klien,
kamar-kamra yang ada didalam rumah baik kamar tidur, kamar mandi,
dapur, ruang tamu dan ruangan lainnya. Interior rumah terdiri atas jumlah
kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar tidur), penggunaan kamar-
kamar dan bagaimana kamar-kamar tersebut diatur, bagaimana kondisi
dan kecukupan perabot, apakah penerangan, ventilasi, pemanas memadai
(buatan atau panas matahari), apakah lantai, tangga, susuran, dan
bangunan yang lain dalam kondisi yang adekuat, bagaimana suplai air
minum, sanitasi, dan adekuasi pendinginan, bagaimana kamar mandi,
fasilitas yang ada di kamar mandi, dan kaji pengaturan tidur di dalam
rumah: apakah pengaturan tersebut memadai bagi para anggota keluarga,
dengan pertimbangan usia keluarga, hubungan, dan berbagai kebutuhan
khusus keluarga yang lain. Serta amati keadaan umum kebersihan dan
sanitasi rumah.
b. Karakteristik lingkungan dan Komunitas tempat tinggal
Menjelaskan tentang lingkungan tempat tinggal yang ditempati kodisinya
bangaimna ramai atau tidak. Lingkunan sekitar rumah (tetangga) klien
bangaimana baik atau acuh terhadap klien. karakteristik-karakteristik fisik
dari lingkungan yang paling dekat dan komunitas yang lebih luas. Tipe
lingkungan atau komunitas (desa, kota, subkota, antar kota). Tipe tempat
tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industri kecil, agraris) di
lingkungan.Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak,
tidak terpelihara, sementara diperbaiki). Sanitasi jalan raya, rumah
(kebersihan, pengumpulan sampah).Masalah yang berkaitan dengan
kemacetan lalu lintas.Adanya industri dan berbagai industri di lingkungan
(udara, kebisingan, berbagai masalah polusi air).
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Apakah keluarga klien sering pindah rumah atau menetap dan tidak
pindah.
d. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Masyarakat
Hubungan antara klien dengan masyarakat terganggu karena penyakit
yang diderita oleh penyakit hepatitis sering dianggao penyakit kutukan dan
dapat menular.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Semua keluarga menajdi system pendukung terhadap penyembuhan klien
baik ibu, bapak dan orang terdekat dapat menjadi sistem pendukung
keluarga.
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan klien dalam sehari-hari terhadap
keluarga maupun lingkugan sekitar. Dimana pada pola komunikasi
keluarga pada tahap pelepasan anak sangat penting. Orang tua yang akan
melepaskan anak yang sudah dewasa harus dapat berkomunikasi dengan
baik dengan anaknya yang sudah dewasa dalam banyak hal. Anak yang
sudah dewasa telah dapat membuat keputusan yang tepat untuk diri sendiri
dan juga hidup mandiri, tetapi komunikasi masih sangat diperlukan untuk
menjaga keharmonisan keluarga yang merupakan tugas perkembangan
dari keluarga pada tahap ini.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur kekuatan keluarga adalah pembuatan keputusan dalam keluarga.
Apakah keputusan dalam keluarga dibuat oleh salah satu anggota keluarga
seperti kepala keluarga atau ibu, atau keputusan keluarga dibuat dengan
musyawarah antar anggota keluarga. Pembuatan keputusan keluarga pada
keluarga melepas anak dewasa misalnya keputusan apakah seorang anak
perempuan akan menikah atau melanjutkan sekolah, apakah orang tua
menyetujui pasangan dari anak mereka dan keputusan lainnya.
c. Struktur Peran
Peran dalam keluarga dari mulai kepala keluarga dan anggota keluarga
yang lain. Pada keluarga melepas anak dewasa, orang tua berperan untuk
membantu anak mandiri dimasyarakat dan mempertahankan keintiman
pasangan serta penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga. Anak
yang telah dewasa berperan dalam membantu orang tua dari pasangan
yang sakit dan memasuki masa tua serta memperluas keluarga inti menjadi
keluarga besar dengan menikah.
d. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga klien dan yang dianut oleh klien
dan diterimah oleh lingkungan sekitar rumah klien.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Apakah keluarga dapat memenuhi kebutuhan psikosial, saling mengasah
dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung antar
anggota keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisi keluarga dengan lingkungan selama keluarga menjalani tahap
perkembangan keluarga.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Mengenal masalah
Kemampuan keluarga dalam tahap melepas anak dewasa mengenali
masalah yang dapat muncul pada keluarga baik dari sisi kesehatan,
sosial dan masalah lainnya.
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Pengambilan keputuasan yang diambil oleh keluarga terhadap masalah
yang terjadi atau pada beberapa hal yang perlu keputusan bersama.
Misal pada keluarga yang anaknya akan melanjutkan kuliah, keputusan
keluarga diperlukan untuk menentukan universitas yang akan dipilih
dan lainnya.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Setelah dilakukan pemeriksaan dan dirawat dan kemudian dijelaskan
bangaimana penyebaran, pencegahan, penanganan sampai pengobatan.
Dijelaskan secara rinci dikarenakan keluarga kebanyakan belum paham
mengenai penyakit yang diderita.
4. Memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Mengenalkan kepada keluarga tentang pentingnya memahami
kebersihan lingkungan yang dapat dibuktikan pada saat adanya
kunjungan rumah,jelaskan mengenai manfaat pemeliharaan lingkungan,
mengetahui pencegahan penyakit.
5. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat.
Keluarga memahami dan mengetahui tempat pelayanan terdekat dari
lingkungan rumahnya shingga apabila ada anggota keluarga yang sakit
dapat dibawah ke pelayanan terdekat. Diharapkan keluarga paham
mengenai manfaat adanaya pelayanan terdekat di masyarakat.
d. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi pada keluarga pada tahap keluarga melepas anak
dewasa dapat dikaji baik dari orang tua maupun dari anak dewasa yang
baru menikah.
e. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi pada keluarga tahap pelepasan anak dewasa dan
perubahan fungsi keluarga yang mungkin terjadi.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stress Jangka pendek
Sumber masalah yang datang semenjak 1 tahun terakhir dalam keluarga.
Keluarga yang melepas anak dewasa muda mendapat stres jangka pendek
dari perpisahan orang tua dengan anak.
b. Stress Jangka Panjang
Stress yang dialami oleh keluarga lebih dari 1 tahun tertakhir.
c. Mekanisme koping keluarga
Keluarga berperan penting dalam memotivasi anggotanya dalam berbagai
hal sesuai dengan perkembangannya.
d. Strategi disfungsional keluarga
Adanya suatu masalah dalam keluarga yang dapat dipecahkan melalui
dengan berdiskusi dengan klien dan mencari solusi secara bersama-sama.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada setiap anggota. Berikut tabel
pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Fisik Nama Hasil
TTV
Nadi
RR
Suhu
BB

8. Harapan keluarga
Harapan keluarga sesuai dengan tahap perkembangan keluarga. Misal pada
keluarga yang melepas anak dewasa, harapan keluarga adalah anak dapat
membangun rumah tangga yang harmonis dan dapat melanjutkan
keturunan dengan baik dan harapan lainnya.

II. ANALISA DATA DAN PERUMUSAN MASALAH


1. Penjajakan Tahap I
Penjajakan keluarga perlu dilakukan untuk membina hubungan baik
dengan keluarga, dengan melakukan kontak pada keluarga yang
bersangkutan secara langsung unuk mengidentifikasi masalah yang terjadi
dan menetapkan tujuan serta mengatasi masalah keluarga kedepannya.
Dalam penjajakan tahap I ini, perawat mengumpulkan data dasar keluarga.
Terdapat 3 kelompok masalah kesehatan yang harus diidentifikasi oleh
perawat yaitu ancaman kesehatan, kurang/tidak sehat, dan krisis.
a. Ancaman kesehatan adalah keadaan yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit, kecelakaan, atau kegagalan dalam mencapai
potensi kesehatan.
b. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan,
yang meliputi keadaan sakit apakah telah terdiagnosis atau belum dan
kegagalan tumbuh kembang sesuai dengan kecepatan normal.
c. Krisis adalah kondisi yang terlalu menuntut individu atau keluarga
dalam hal penyesuaian dan sumber daya yang di luar batas kemampuan
mereka. Kondisi krisis antara lain pernikahan, kehamilan, persalinan,
masa nifas, abortus, masa anak masuk sekolah, masa remaja, dan lain
lain.
2. Penjajakan Tahap II
Penjajakan tahap II adalah tahap pengumpulan data yang lebih berfokus
terhadap respon keluarga pada masalah kesehatan yang dialami. Data yang
dikumpulkan pada tahap penjajakan II menggambarkan sampai mana
keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas kesehatan yang berhubungan
dengan ancaman kesehatan, kurang/tidak sehat, atau krisis yang dialami
oleh keluarga pada penjajakan I. Pengkajian yang tergolong dalam
penjajakan tahap II diantaranya adalah pengumpulan data-data yang
berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan sehingga dapat ditegakkan diagnosa. Menurut Bailon dan
Maglaya, ada 5 tugas perkembangan keluarga yang harus dipenuhi. Tugas
perkembangan tersebut adalah:
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk tindakan
3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
4. Kemampuan memodifikasi lingkungan untuk keluarga yang sakit
5. Ketidaksanggupan memanfaatkan pelayanan kesehatan dan sosial
yang ada
3. Jenis Masalah
a. Aktual : menjelaskan masalah yang nyata, sesuai dengan data kilnik yang
ditemukan (Keliat, 2009)
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Kecemasan orang
Keluarga mengatakan tua terhadap
tidak siap jika anaknya pelepasan anak
yang dewasa tinggal jauh dewasa awal
dari keluarga
Kepala keluarga
mengatakan anak mereka
yang telah dewasa masih
sangat manja kepada
kedua orang tuanya.
DO:
Anak dewasa keluarga
masih terlihat manja
kepada kedua orang tuanya
dan masih belum dapat
mengambil keputusan
sendiri.
2. DS:
DO:

b. Resiko: menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak
dilakukan intervensi (Keliat, 2009)
No Data Etiologi Masalah
3. DS:
DO:

c. Kesejahteraan/Well-being: Merupakan keputusan klinik tentang individu,


keluarga, masyarakat dalam keadaan transisi dari tingkat kesejahteraan
tertentu ke tingkat yang lebih tinggi (Keliat, 2009)
No Data Etiologi Masalah
4. DS:
DO:

4. Cara Memprioritaskan Masalah


Penyusunan prioritas masalah dalam menangani dan menyelesaikan
masalah sangatlah peting untuk dilakukan. Dalam menentukan prioritas
masalah terdapat 4 kriteria yang dapat digunakan, yaitu:
a. Sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat
atau yang mengancam kehidupan keluarga karena yang pertama
memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga.
Ancaman kesehatan
Keadaan sakit atau kurang sehat
Situasi krisis
Kemungkinan masalah dapat dirubah apabila dilakukan intervensi
keperawatan.
b. Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masalah
Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik (sarana dan prasarana),
keuangan dan tenaga
Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan
waktu
Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat (Posyandu, Polindes) dan sokongan masyarakat.
c. Potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan
adalah:
Kepelikan atau kesulitan dari masalah, yang berhubungan dengan
beratnya penyakit atau masalah
Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah
itu ada atau jangka waktu terjadinya masalah. Lamanya masalah
berhubungan erat dengan beratnya masalah yang meninmpa keluarga
dan potensi masalah untuk dicegah.
Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat
dalam memperbaiki atau mencegah masalah dalam rangka
meningkatkan status kesehatan keluarga.
Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah.
Untuk kriteria keempat yaitu meninjolnya masalah, perawat perlu
menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan
tersebut.
d. Menonjolkan masalah. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga
melihat dan menilai masalah dalam hal berat dan mendesak masalah untuk
segera diatasi dengan intervensi keperawatan dan kesehatan
5. Pengukuran Bobot Masalah
No. Kriteria Bobot Nilai
1. Sifat Masalah:
a. Tidak/kurang sehat 3
b. Ancaman kesehatan 2
c. Krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah:
a. Dengan mudah 2
b. Hanya sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah:
a. Tinggi 3
b. Hanya sebagian 2
c. Tidak dapat 1
4. Menonjolkan masalah:
a. Masalah berat, harus ditangani 2
b. Masalah tidak perlu segera 1
ditangani
c. Masalah tidak dirasakan 0
TOTAL
Keterangan cara penilaian:
1) Tentukan nilai untuk setiap kriteria
2) Nilai dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlahkan nilai di semua criteria
4) Skor tertinggi adalah 5

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Aktual
NO Diagnosa Paraf
1. Kecemasan orang tua terhadap pelepasan anak dewasa awal TAR
b.d kurangnya kemandirian anak

2. TAR

2. Resiko
NO Diagnosa Paraf
TAR

3. Wellnes
NO Diagnosa Paraf
TAR
IV. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan Indikat Standart Hasil Intervensi
Keperawatan Tujuaan Tujuan jangka or
jangka pendek
panjang
1 Kecemasan Setelah Setelah Respon Berikan ibu kesempatan untuk
orang tua dilakukan pertemuan 2 x verbal mengamati bagaimana anak hidup
terhadap tindakan 30 menit mandiri
pelepasan anak keperawatan dalam satu Berikan anak penyuluhan tentang
dewasa awal selama 5 minggu pentingnya kemandirian
b.d kurangnya minggu pada keluarga dapat: Berikan penyuluhan tentang tingkat
kemandirian keluarga Keluarga kecemasan
anak diharapkan mampu
ketakutan mengatasi
keluarga kecemasan
dalam Keluarga
melepas anak mengetahui
nya melepas
berkurang. dewasa awal
2
3
4

Anda mungkin juga menyukai