Anda di halaman 1dari 48
PEDOMAN PENYELENGGARAAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT DEPARTEMEN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN MEDIK DIREKTORAT INSTALASI MEDIK JAKARTA 1992 KATA PENGANTAR Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. 409/Yanmed/Instmed/V/1991 tgl. 23 Mei 1991 tentang Pembentukan Tim Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) Klas A, B, dan C, sesuai jadwal kerja yang telah ditentukan dan dengan melalui pembahasan-pembahasan yang teratur, Tim telah berhasil menyelesaikan buku pedoman ini. Isi buku pedoman ini lebih ditekankan pada pola dan mekanisme kerja secara organisasi. Adapun pelaksanaan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan rumah sakit setempat, sehingga pelaksanaan tugas akan berjalan lancar dan seefisien mungkin. Diharapkan dengan terbitnya buku Pedoman Penyelenggaraan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Klas A, para pengelola rumah sakit dapat memanfaatkannya dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan pembinaan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit sehingga akan tercipta suatu mekanisme pemeliharaan fasilitas rumah sakit yang berkesinambungan, dan dapat menjamin keadaan siap pakai. Kepada penyusun buku pedoman ini yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya, juga kepada instansi terkait sehingga tersusunnya buku ini kami ucapkan terima kasih. Akhirnya kami menyadari, walaupun telah diusahakan sebaik-baiknya tidak tertutup kemungkinan adanya kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan pedoman ini dan perlu penyesuaian serta penyempurnaan pada kan datang. masa yan, Demikian semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi kita semua. .L PELAYANAN MEDIK Instalasi Medik, DIREKTORAT JEND! KATA SAMBUTAN Dengan terbitnya buku Pedoman Penyelenggaraan Instalasi Pemelibaraan Sarana Rumah Sakit klas A, satu langkah telah kita selesaikan dalam rangka menunjang keberhasilan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pedoman ini merupakan salah satu jabaran dari Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 134/Menkes/SK/IV/78 tgl. 28 April 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum yang berarti akan mendukung keberhasilan pelayanan Kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna. Diharapkan buku ini dapat menjadi pegangan dan petunjuk dalam rangka penyelenggaraan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit yang sudah banyak kita investasi. Investasi yang besar akan memberi manfaat yang luas apabila investasi tadi dipelihara dengan baik. Semua pihak, baik sebagai pembina, pengawas maupun pelaksana pada Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) sudah sewajarnya dalam pelayanan sehari-hari senantiasa berpedoman pada buku ini. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada penyusun dan instansi terkait yang telah membantu penyelesaian buku ini. DEPARTEMEN KESEHATAN RI DIREKTUR JENDERAL PELAYANANMEDIK 1. BROTO WASISTO. MPH NIP. 140 022 724 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN DAFTARISI...... BABI PENDAHULUAN A. Pengertian B. Sistem... BAB II | ORGANISASI DAN TATA LAKSANA IPSRS .. A. Bagan Organisasi .. B. Peran dan Wewenang C. Uraian Tugas D. Ketenagaan BAB III LINGKUP PEKERJAAN. 16 A. Fungsi Kerja IPSRS. 16 B, Kegiatan IPSRS .... 17 BAB IV MEKANISME KERIA ... ‘A. Mekanisme Kerja Perbaikan dan Pemeliharaan Peralatan B. Mckanisme Kerja Pengadaan Barang dan Jasa Teknil BAB V__ FASILITAS KERJA IPSRS KLAS A .... A, Tempat Kerja .... B, Fasilitas Peralatan Kerja C. Gudang . BAB VI RUJUKAN ...... 27 A. Batasan dan Pengertian .. 27 B, Alur Kegiatan Rujukan 28 BAB Vil PENUTUP . 31 Lampiran : Daftar Peralatan Kerja Teknik yang menjadi alat kerja IPSRS Klas A... vi BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) adalah suatu unit fungsional untuk melaksanakan kegiatan, agar fasilitas yang menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu sarana, prasarana dan peralatan selalu berada dalam keadaan laik pakai. Dalam kegiatan dan kedudukan IPSRS berada langsung di bawah serta bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit. Untuk tugasnya secara fungsional IPSRS mendapat pembinaan dari Seksi Instalasi Kesehatan Kantor Wilayah Depkes setempat, sedangkan pembinaan dari pusat oleh Direktorat Instalasi Medik Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. 1. Tujuan Umum Untuk mencapai kondisi pelayanan rumah sakit secara optimal terintegrasi dalam sistem pelayanan rumah sakit. 2. Tujuan Khusus a. Terciptanya kegiatan instalasi pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit. b. Terciptanya pembinaan teknis bagi teknisi rumah sakit melalui bimbingan bengkel rujukan maupun dari pihak ketiga. B. SISTEM Dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit memerlukan suatu sistem yang me- libatkan bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain yaitu : 1. Sistem Pengadaan a. Merancangrencana kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan yang digunakan dalam program pelayanan kesehatan serta kebutuhan suku cadang yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan. 1 b. Mengadakan prasarana dan peralatan perbengkelan yang memadai untuk digunakan oleh teknisi rumah sakit dalam pemeliharaan dan perbaikan serta tenaga-tenaga yang terampil dan berkualitas. 2. Sistem Pemeliharaan a. Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan dilakukan oleh operator. b. Pemeliharaan secara rutin atau berkala dilakukan oleh teknisi rumah sakit. c. Melaksanakan perbaikan-perbaikan, dilakukan oleh teknisi rumah sakit yang dianggap cakap dan mampu. d. Melaksanakan perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang sesuai persyaratan yang berlaku. 3. Sistem pembinaan a. Melakukan kebersihan terhadap sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit yang dilakukan secara rutin setiap hari dan ber- kesinambungan. b. Meningkatkan sistem pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit melalui pendidikan, penataran dan latihan untuk menunjang dan mengembangkan diri dalam rangka pelaksanaan program pelayanan kesehatan. c. Berpartisipasi dalam tim penyuluhan, pembinaan tethadap pasien, pengunjung dan petugas/karyawan rumah sakit secara langsung maupun melalui stiker dan pamflet. BAB II ORGANISASI DAN TATA LAKSANA IPSRS A. BAGAN ORGANISASI Tugas pokok IPSRS Klas A adalah melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur Rumah Sakit di bidang pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit, sebagai pelaksanaan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 134/Menkes/SK/IV/78, tanggal 28 April 1978 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum. Ka. IPSRS Ka. Sub Inst. ADM — Unvsan Adm Teknik = Unisan Adm Umum = Urusan Logistik & Perlengkapan | Ka, Sub Inst Ka. Sub Inst. Ka, Sub Inst. Prl. || Ka. Sub Inst. Pri. Sarana Prasarana Medik Non Medik | - Urusan Ged Unisaat List = Urusan Pri. || ~ Urisan Dapur Rawat =sUnisan-Air'Bete Radiasi & Cucian = tela sin & AirLimbab ||| _ Grucan — Unusan CSSD RawatJalan_ | | ~ Unisan Gas Me~ Elektromedik || ~ Urisan Mesin | — Urusan Gea dik dan Non |} _ Urysan Pendingin Penunjang Medik Laboratorium }] ~ Urusan Lift & — Umsan Komu- Incenerator nikasi — Urusan Ken- ~ Unusan AC daraan ~ Urusan Uap [ PERBENGKELAN | ET B. PERAN DAN WEWENANG 1. Nv IPSRS : ‘Adalah satu instalasi kerja, merupakan unsur pelaksana dalam orga- nisasi rumah sakit yang bertugas melaksanakan penyediaan, peme- liharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit. . Kepala IPSRS ‘Adalah Pimpinan yang mengkoordinir IPSRS dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit. . Kepala Sub Instalasi Administrasi : Adalah Pimpinan Sub Instalasi yang mengkoordinir kegiatan adminis- trasi teknik, umum, urusan logistik dan perlengkapan, bertanggung jawab kepada Kepala IPSRS. Kepala Sub Instalasi Sarana : Adalah Pimpinan Sub Instalasi yang mengkoordinir kegiatan sarana yaitu urusan gedung rawat nginap, gedung rawat jalan dan gedung penunjang di rumah sakit, bertanggung jawab kepada Kepala IPSRS. Kepala Sub Instalasi Prasarana : Adalah Pimpinan Sub Instalasi yang mengkoordinir kegiatan prasarana yaitu urusan listrik, air bersih dan limbah, gas, uap, AC dan komunikasi di rumah sakit, bertanggung jawab kepada Kepala IPSRS. Kepala Sub Instalasi Peralatan Medik : Adalah Pimpinan Sub Instalasi yang mengkoordinir kegiatan peralatan medik yaitu urusan peralatan radiasi, elektromedik dan laboratorium di rumah sakit, bertanggung jawab kepada Kepala IPSRS. . Kepala Sub Instalasi Peralatan Non Medik : Adalah Pimpinan Sub Instalasi yang mengkoordinir kegiatan peralatan non medik yaitu urusan peralatan dapur dan cucian, CSSD, mesin pendingin, lift dan incenerator serta kendaraan di rumah sakit, bertanggung jawab kepada Kepala IPSRS Perbengkelan : Adalah tempat melakukan kegiatan pemeliharaan/perbaikan dan kalibrasi peralatam medik dan non medik di rumah sakit. Jenis peralatan kerja perbengkelan IPSRS terlampir. 9. Teknisi Adalah petugas yang bekerja di bengkel maupun di bagian atau UPF dalam melaksanakan kegiatan teknis sarana, prasarana, peralatan medik atau peralatan non medik di rumah sakit dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi atau Kepala UPF yang terkait. 10. Pembagian bengkel . Bengkel sipil Bengkel perkayuan . Bengkel mekanik Bengkel plumbing Bengkel painting Bengkel listrik Bengkel mekanik halus & optik . Bengkel mesin Bengkel elektronik Bengkel peralatan elektromedik Bengkel peralatan radiasi Bengkel peralatan laboratorium m. Bengkel peralatan ukur dan kalibrasi n, Bengkel kendaraan meange os rey C. URAIAN TUGAS 1. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit a. Kedudukan : 1) Kepala IPSRS Klas A adalah seorang yang melaksanakan tugasnya dibawah koordinasi Direktur Rumah Sakit bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit. 2) Didalam melaksanakan tugasnya Kepala IPSRS bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit. 3) Kepala [PSRS dalam melaksanakan tugasnya dibantu dan didampingi oleh : a) Kepala Sub Instalasi Administrasi, dibantu oleh : s (1) Urusan Administrasi Teknik (2) Urusan Administrasi Umum (3) Urusan Administrasi Logistik dan Perlengkapan b) Kepala Sub Instalasi Sarana, dibantu oleh : (1) Urusan Gedung Rawat Nginap (2) Urusan Gedung Rawat Jalan (3) Urusan Gedung Penunjang c) Kepala Sub Instalasi Prasarana, dibantu oleh : (1) Urusan Listrik (2) Urusan Air Bersih & Air Limbah (3) Urusan Gas Medik & Gas Non Medik : (4) Urusan Komunikasi (5) Urusan AC . (6) Urusan Uap d) Kepala Sub Instalasi Perlatan Medik, dibantu oleh : (1) Urusan Peralatan Radiasi (2) Urusan Peralatan Elektromedik (3) Urusan Peralatan ‘Laboratorium ©) Kepala Sub Instalasi Peralatan Non ’Medik, dibantu oleh : (1) Urusan Peralatan Dapur dan Cucian (2) Urusan Peralatan CSSD (3) Urusan Peralatan Mesin Pendingin (4) Urusan Peralatan Lift dan Incenerator (5) Urusan Kendaraan . Tugas Pokok “ Sebagai Kepala IPSRS bertugas menyelenggarakan kegiatan peme- : liharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit serta memberikan masukan kepada Direktur Rumah Sakit tentang kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokoknya. . Fungsi : 1) Mempersiapkan dan melaksanakan tugas penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit. 2) Mempersiapkan dan melaksanakan tugas administrasi IPSRS. d) Uraian tugas 1) Merencanakan kegiatan penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit. Melaksanakan kegiatan teknis dalam pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit. Melaksanakan kegiatan pengawasan dalam pelaksanaan pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit. Menyiapkan dan melaksanakan penelaahan teknis dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit yang dilaksanakan oleh pihak ke III Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit. Menyiapkan dan melaksanakan penyediaan prasarana kebutuhan rumah sakit. Lv 3) 4) 1) 3 ’) Melaksanakan pengawasan dan pengoperasian peralatan rumah sakit. 8) Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan kalibrasi peralatan di rumah sakit. 9) Menyiapkan dan melaksanakan sistem pelaporan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit. 10) Menyiapkan dan melaksanakan sistem rujukan dengan instansi terkait. 2. Kepala Sub Instalasi Administrasi a. Kedudukan 1) Kepala Sub Instalasi Administrasi adalah seorang pelaksana yang membantu Kepala IPSRS, bertugas menyelenggarakan pelayanan administrasi untuk menunjang kelancaran tugas IPSRS. 2) Kepala Sub Instalasi Administrasi bertanggung jawab langsung xepada Kepala IPSRS. 3) Kepala Sub Instalasi Administrasi di dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : a) Urusan Administrasi Teknik b) Unusan Administrasi Umum c) Urusan Administrasi Logistik dan Perlengkapan. b. Tugas Pokok : Sebagai salah seorang pelaksana di bidang administrasi dalam membantu Kepala IPSRS bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan administrasi umum, teknik, inventarisasi, laporan dan pelatihan demi kelancaran tugas IPSRS. c. Uraian Tugas : 1) Menyiapkan dan memberikan data kepada Kepala IPSRS 2) Menyiapkan data pelaporan kegiatan IPSRS 3) Menyiapkan dan memberikan data keuangan serta kepegawaian di lingkungan IPSRS demi kelancaran tugas IPSRS 4) Menyiapkan dan memberikan data Surat Perintah Kerja kepada Kepala IPSRS demi kelancaran tugas IPSRS 5) Menyimpan data inventarisasi sarana, prasarana dan peralatan yang berada di rumah sakit. 6) Menyimpan gambar dan situasi gedung, instalasi prasarana dan buku manual peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas IPSRS. 7) Menyimpan data dan daftar keagenan peralatan. 3. Kepala Sub Instalasi Sarana a. Kedudukan : 1) Kepala Sub Instalasi Sarana adalah seorang pelaksana yang membantu Kepala IPSRS bertugas menyelenggarakan penyediaan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi sarana di rumah sakit. 2) Kepala Sub Instalasi Sarana IPSRS bertanggung jawab langsung kepada Kepala IPSRS. 3) Kepala Sub Instalasi Sarana IPSRS dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : a) Urusan Gedung Rawat Nginap b) Urusan Gedung Rawat Jalan c) Urusan Gedung Penunjang b. Tugas Pokok : Sebagai seorang pelaksana dibidang sarana dalam membantu Kepala IPSRS, bertugas menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan dan melaksanakan penyediaan, pemeliharaan, perbaikan, rehabilitasi dan laporan sarana di rumah sakit. c. Uraian Tugas : 1) Merencanakan pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi sarana di rumah sakit. 2 Menyiapkan pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi sarana di rumah sakit. Menelaah teknis pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi sarana di rumah sakit. ra Menyiapkan kebutuhan data inventarisasi sarana di rumah sakit. Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi sarana di rumah sakit. ) Menyiapkan dan mengolah data sarana di rumah sakit. 3 Menyiapkan dan menyusun laporan sarana di rumah sakit. Menerapkan program keselamatan kerja sarana di rumah sakit. 9 Menerapkan program pemeliharaan berkala sarana di rumah sakit. 10) Menyusun program latihan kerja untuk peningkatan kualitas teknisi sarana di rumah sakit. 4. Kepala Sub Instalasi Prasarana a. Kedudukan : 1) Kepala Sub Instalasi Prasarana adalah seorang pelaksana yang membantu Kepala IPSRS, dalam menyelenggarakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi prasarana di rumah sakit. 2) Kepala Sub Instalasi Prasarana IPSRS bertanggung jawab langsung kepada Kepala IPSRS. 3) Kepala Sub Instalasi Prasarana IPSRS dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : a) Urusan Listrik b) Urusan Air Bersih dan Air Limbah b. a 10 ) Urusan Gas Medik dan Gas Non Medik 4) Urusan Komunikasi e) Urusan AC f) Urusan Uap. Tugas Pokok : Sebagai salah seorang pelaksana dj bidang prasarana dalam membantu Kepala IPSRS bertugas menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan dan melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi, inventarisasi, laporan dan program keselamatan kerja prasarana di rumah sakit. Uraian Tugas : 1) Menyiapkan rencana pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi prasarana di rumah sakit. Menyiapkan pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan, perbaikandan rehabilitasi prasarana di rumah sakit. Melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi prasarana di rumah sakit. 4) Menelaah teknis kondisi prasarana di rumah sakit. Menelaah tekins hasil pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi prasarana di rumah sakit. Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi prasarana di rumah sakit. 2 Menyiapkan dan menyusun data pelaporan prasarana dirumah sakit. 8) Menyiapkan dan menyusun data pelaporan hasil pemasangan, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi prasarana di rumah sakit. 9) Menerapkan program keselamatan kerja prasarana di rumab sakit. 10) Menerapkan program pemeliharaan berkala prasarana di rumah sakit. 11) Menyusun program latihan kerja untuk peningkatan kualitas teknisi prasarana di rumah sakit. 5. Kepala Sub Instalasi Peralatan Medik a. Kedudukan : 1) Kepala Sub Instalasi Peralatan Medik adalah seorang pelaksana yang membantu Kepala IPSRS, dalam menyelenggarakan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan medik di rumah sakit. )) Kepala Sub Instalasi Peralatan Medik bertanggung jawab langsung kepada Kepala IPSRS. Kepala Sub Instalasi Peralatan Medik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 3 a) Urusan Peralatan Radiasi b) Urusan Peralatan Elektromedik c) Urusan Peralatan Laboratorium Tugas Pokok : Sebagai seorang pelaksana dibidang peralatan medik dalam membantu Kepala IPSRS bertugas menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan, melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, inventarisasi, Japoran dan program keselamatan kerja peralatan medik di rumah sakit. Uraian Tugas : 1) Menyiapkan rencana pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan medik di rumah sakit. 2) Menyiapkan pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan medik di rumah sakit. 3) Melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan medik di rumah sakit. 4) Menelaah teknis kondisi peralatan medik di rumah sakit. 5) Menelaah teknis hasil pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan medik di rumah sakit. 6) Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi_ peralatan medik di rumah sakit. 7) Menyiapkan dan menyusun data pelaporan peralatan medik di rumah sakit. i 8) Menyiapkan dan menyusun data pelaporan hasil pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan medik di rumah sakit. 9) Menerapkan program keselamatan kerja peralatan medik di rumah sakit. 10) Menerapkan program pemeliharaan berkala peralatan medik di rumah sakit. 11) Menyusun program latihan kerja untuk peningkatan kualitas teknisi peralatan medik di rumah sakit. 6. Kepala Sub Instalasi Peralatan Non Medik a. 9 Kedudukan : 1) Kepala Sub Instalasi Peralatan Non Medik adalah seorang pelaksana yang membantu Kepala IPSRS, dalam menyelenggarakan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan non medik di rumah sakit. 2) Kepala Sub Instalasi Peralatan Non Medik bertanggung jawab langsung kepada Kepala IPSRS. Kepala Sub Instalasi Peralatan Non Medik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : a) Urusan Peralatan Dapur dan Cucian. b) Urusan Peralatan CSS D. c) Urusan Peralatan Mesin Pendingin d) Urusan Lift dan Incenerator e) Urusan Kendaraan 2 Tugas Pokok : Sebagai seorang pelaksana dibidang peralatan non medik dalam membantu Kepala IPSRS, bertugas menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan dan melaksanakan pemasangan pemeliharaan, perbaikan, inventarisasi, laporan dan program keselamatan kerja peralatan non medik di rumah sakit. . Uraian Tugas 1) Menyiapkan rencana pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan non medik di rumah sakit. Menyiapkan pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan non medik di rumah sakit. Melaksanakan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan non medik di rumah sakit. Menelaah teknis kondisi peralatan non medik di rumah sakit. v2 2 = Menelaah teknis hasil pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan non medik di rumah sakit. Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi peralatan non medik di rumah sakit. fey 6 3 Menyiapkan dan menyusun data pelaporan peralatan non medik di rumah sakit. Menyiapkan dan menyusun data pelaporan hasil pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan non medik di rumah sakit. 2 9 Menerapkan program keselamatan kerja peralatan non medik di rumah sakit. 10) Menerapkan program pemeliharaan berkala peralatan non medik di rumah sakit. 11 Menyusun program latihan kerja untuk peningkatan kualitas teknisi peralatan non medik di rumah sakit. ). KETENAGAAN Pelaksanaan kegiatan IPSRS dalam menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit diperlukan tenaga teknis yang sesuai dengan bidang tugasnya yaitu : 1. Instalasi Sarana. Pendukung tenaga kerja di Instalasi Sarana adalah tenaga kerja dengan latar belakang teknik sipil/penilik kesehatan mulai dari tingkat SLTA sampai dengan sarjana. vv . Insialasi Prasarana. Pendukung tenaga kerja di Instalasi Prasarana adalah tenaga kerja dengan latar belakang teknik sipil, listrik maupun mesin dari tingkat SLTA sampai dengan sarjana. 3, Instalasi Peralatan Medik. Pendukung tenaga kerja di Instansi Peralatan Medik adalah tenaga kerja dengan latar belakang teknik elektromedik, fisika, instru- mentasi, yaitu tenaga kerja teknik yang dididik dan dilatih di bidang peralatan kesehatan mulai dari tingkat Diploma II sampai dengan sarjana. Instalasi Peralatan Non Medik. Pendukung tenaga kerja di Instalasi Peralatan Non Medik adalah tenaga kerja dengan latar belakang teknik mesin, listrik yaitu tenaga teknik yang dididik dan dilatih di bidang peralatan non medik dari tingkat Diploma I] sampai dengan sarjana. cs KETENAGAAN IPSRS KLAS A No. | JABATAN JUMLAH | PENDIDIKAN | KETERANGAN |. | Kepala IPSRS 1 s1/DIV Kowalifikasi | 2. | Sub Instalasi 5 $1/DIV/DIl tenaga dise- 3. | Unusan 20 DISLTA suaikan de- | 4. | Teknisi 58 DINDWSLTA .| gan didang [ 5. | Tenaga Administrasi 6 DEVDIVSLTA | ‘gasnya. | Kriteria tenaga yang diharapkan sebagai berikut : 1. Kepala IPSRS : Tingkat pendidikan $ I/D IV bidang fisika medik, 1 orang instalasi medik/elektro- medik, instrumentasi, mesin, listrik. 2. Kepala Sub Instalasi : Tingkat pendidikan SI/DIV/DII _ bidang adminsitrasi 1 orang pendidikan S/DIV/D II bidang sipil Lorang ‘Tingkat pendidikan SI/DIV/DII__ bidang mesin/listrik 2 orang Tingkat pendidikan SI/DIV/DII bidang elektronika, 1 orang elektromedik Jumlah S orang 14 3. Urusan: Tingkat pendidikan D III/D I/SLTA Tingkat pendidikan D III/D I/SLTA Tingkat pendidikan D II/D I/SLTA Tingkat pendidikan D II/D II/SLTA Jumlah 4. Teknisi : Tingkat pendidikan D II/D I/SLTA Tingkat pendidikan D III/D II/SLTA Tingkat pendidikan D IN/D II/SLTA Jumlah 5. Tenaga Administrasi Tingkat pendidikan D III/D I/SLTA bidang administrasi 3 orang bidang sipil, mesin 4 orang bidang mesin, listrik 9 orang bidang elektronika,’ 4 orang elektromedik 20 orang bidang sipil 8 orang bidang mesin, listrik 46 orang bidang elektronika, Sorang elektromedik 59 orang bidang administrasi 6 orang BAB Ill LINGKUP PEKERJAAN Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 134 /Menkes/ SK/IV/1978 tgl. 28 April 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSU, telah ditetapkan tugas dan fungsi IPSRS sebagai berikut : A, FUNGSI KERJA IPSRS 1 n Penyediaan a. Penyediaan air bersih yang memenuhi standard atau kriteria untuk dapat dijadikan air minum. b. Penyediaan air panas dan uap untuk kegiatan sterilisasi. c. Penyediaan gas teknik, gas medis d. Penyediaan tenaga listrik . Penyediaan udara segar £. Penyediaan komunikasi g. Penyediaan jasa teknis . Pengelolaan 4. Pengelolaan sampah basah, kering maupun sisa radio aktif. b. Pengelolaan air bersih dan instalasi air limbah. c. Pengelolaan peralatan pensuci hamaan alat, instrument dan bahan Jain. . Pemeliharaan dan perbaikan a. Bangunan yaitu gedung perawatan, kantor, poliklinik, instalasi dan rumah dinas/asrama b. Instalasi air bersih, air panas dan wap c. Instalasi listrik d. Instalasi gas teknik, gas medis e. Instalasi pembuangan sampah, cairan buangan/air limbah f. Peralatan listrik dan optik g. Peralatan elektronika dan elektromedik h. Peralatan radiasi dan laboratorium 4, Pelatihan a. Operator peralatan listrik dan elektromedik b. Paramedis guna menjaga keselamatan kerja peralatan bagi petugas/operator, penderita dan pekerja lainnya. c. Pemeliharaan berkala bagi operator dalam menjaga peralatan laik pakai. d. Teknisi selaku pelaksana pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana daa peralatan. e. Pengukuran dan kalibrasi peralatan. B. KEGIATAN IPSRS 1. Perencanaan a, Menyusun rencana kerja dan kegiatan IPSRS tahunan, bulanan, mingguan dan harian. b. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari pemakaian sarana dan peralatan. c. Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan peralatan yang menunjang pelayanan kesehatan. 2. Pelaksanaan a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana dan peralatan baik yang baru maupun yang selesai diperbaiki. b. Melakukan pemeliharaan : 1) Pola Dasar Pemeliharaan a) Pemeliharaan pencegahan (preventif) ialah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu tertentu, dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan atau bagian-bagiannya tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima. 17 Contoh : (1) Pemeliharaan harian (2) Pemeliharaan mingguan (3) Pemeliharaan bulanan (4) Pemeliharaan tahunan b) Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian atau selurubnya, termasuk penyetelan, penggantian bagian yang telah rusak untuk memenuhi kondisi yang dapat diterima. Contoh : (1) Perbaikan ringan (2) Perbaikan besar (overhaulth) 2) Pelaksanaan pemeliharaan : 4) Pemeliharaan dilaksanakan oleh IPSRS, sepanjang memiliki fasilitas kerja, tenaga yang mampu, dan peralatan kerja tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma keselamatan, kerja yang berlaku. b) Pemeliharaan yang dilaksanakan oleh pihak ke II] yaitu dengan cara : (1) Perbaikan insidentil terhadap peralatan tanpa terikat waktu. (2) Kontrak Service : Yaitu peralatan dipelihara atau diperbaiki dalam jangka waktu yang ditentukan misalnya jangka waktu 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan atau 1 (satu) tahun. Jenis kegiatan disesuaikan dengan ketentuan pabrik. © Melakukan pekerjaan teknis dalam tindakan medis, yaitu : 1) Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis. 2) Melakukan pelayanan teknis dalam tim medis. 3) Mengambil tindakan dalam keadaan darurat terhadap peralatan medis dan penunjangnya. d. Melakukan telaahan terhadap sarana, prasafatla dan peralatan, yaitu : 18 1) Dalam rangka pengadaan. 2) Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan. 3) Dalam rangka pengukuran dan kalibrasi. 4) Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan. e. Menyusun laporan teknis mengenai sarana, prasarana dan peralatan, yaitu 1). Menyusun laporan data keadaan atau inventarisasi 2) Menyusun laporan kegiatan. f. Melakukan pengelolaan teknis, yaitu : 1) Melaksanakan pengelolaan teknis pengamanan lingkungan 2) Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 24 jam. 3) Bertugas dalam tim pengadaan, pembanding harga, penerima barang maupun pengujian teknis. Pengawasan Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan, pema- sangan, pemelibaraan dan perbaikan sarana, prasarana maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga. Pelatihan Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas 1 program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan Jancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan yang lama/akan teknis sehit datang, BAB IV MEKANISME KERJA Proses penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit diperlukan pola yang sistematis. A. MEKANISME KERJA PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN Proses SPK Proses I 4 + Proses IIL/ Pibak IIT 20 Alur kerja di dalam IPSRS 1. Surat permintaan dari UPF ditujukan kepada Kepala IPSRS. 2. Secara administrasi diproses oleh Sub Instalasi Administrasi untuk diteruskan ke masing-masing Sub Instalasi, diantaranya : a. Sub Instalasi Sarana b. Sub Instalasi Prasarana c. Sub Instalasi Peralatan Medik d. Sub Instalasi Peralatan Non Medik 3. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan di bengkel/UPF setempat dengan prosedur sebagai berikut : . a) ProsesI: Untuk ‘kegiatan yang dapat dilaksanakan di bengkel/UPF tanpa membutuhkan suku cadang. Peralatan yang telah selesai diperbaiki, dikem- balikan ke UPF yang bersangkutan. b) Proses I: Untuk kegiatan yang dapat dilaksanakan di bengkel/UPF namun membutuhkan suku cadang. Suku cadang dimintakan ke Gudang IPSRS. Peralatan yang telah selesai diperbaiki, dikem- balikan ke UPF yang bersangkutan. FS Proses IIT Kegiatan yang tidak dapat dilakukan oleh IPSRS disebabkan karena keterbatasan keterampilan, alat kerja,suku cadang khusus, maka Kepala IPSRS membuat perencanaan untuk perbaikan yang nanti dilakukan oleh Pihak ke III. 21 B. MEKANISME PENGADAAN BARANG DAN JASA TEKNIK DIREKTUR RUMAH SAKIT/ WADIR [2 PANITIA PENGADAAN a PIHAK KE III da BARANG/JASA) 5 PANITIA PENERIMA U GUDANG 8 9 LL . IPS RS/GUDANG Keterangan : 1. Permintaan IPSRS kepada Direktur Rumah Sakit untuk pengadaan barang/jasa teknik yang diperlukan. 22 we Perintah Direktur Rumah Sakit kepada Panitia Pengadaan Barang untuk pengadaan barang/jasa teknik. Panitia Pengadaan Barang menyusun dan membuat prioritas sesuai dengan anggaran yang ada untuk pengadaan barang/jasa teknik, kemudian memprosesnya. Pihak ke III melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SPK (Surat Perintah Kerja). Untuk kegiatan yang berupa jasa teknik pelaksanaannya diawasi oleh IPSRS. Panitia Penerima menerima barang/jasa teknik Kegiatan berupa jasa teknik diserahkan ke UPF. ‘an berupa barang diserahkan ke Gudang Rumah Sakit. UPF memberitahukan ke IPSRS bahwa kegiatan berupa jasa teknik oleh Pihak ke III sudah selesai. Barang yang telah diterima di Gudang Rumah Sakit diserahkan ke IPSRS untuk selanjutnya disimpan di Gudang, BAB V FASILITAS KERJA IPSRS KLAS A A. TEMPAT KERJA i 2 3 5. . Ruang Kepala IPSRS dan ruang pertemuan/rapat . Ruang Sub Instalasi Administrasi, terdiri dari : a. Kepala Sub Instalasi Administrasi b. Urusan Administrasi Teknik c. Urusan Administrasi Umum d. Urusan Administrasi Logistik/Perlengkapan . Ruang Sub Instalasi Sarana a. Kepala Sub Instalasi Sarana b. Urusan Gedung Rawat Nginap c. Urusan Gedung Rawat Jalan d. Urusan Gedung Penunjang Ruang Sub Instalasi Prasarana a. Kepala Sub Instalasi Prasarana b. Urusan Listrik c. Urusan Air Bersih dan Air Limbah d. Urusan Gas Medik dan Gas Non Medik e. Urusan Komunikasi f, Urusan AC g. Urusan Uap Ruang Sub Instalasi Peralatan Medik a. Kepala Sub Instalasi Peralatan Medik b. Urusan Peralatan Radiasi c. Urusan Peralatan Elektromedik d. Urusan Peralatan Laboratorium 6. Ruang Sub Instalasi Peralatan Non Medik . Kepala Sub Instalasi Peralatan Non Medik Urusan Peralatan Dapur dan Cucian . Urusan Peralatan CSSD Urusan Mesin Pendingin . Urusan Lift Dan Incenerator se eanpge Urusan Kendaraan _ . Ruang Bengkel (Workshop) a. Sipil b. Perkayuan » Mekanik d. Plumbing e. Painting f. Listrik g. Mekanik halus dan optik h. Mesin i. Elektronika j. Peralatan elektromedik e k. Laboratorium dan farmasi 1. Peralatan radiologi m. Pengukuran B. FASILITAS PERALATAN KERJA : 1, Peralatan Administrasi : a. Mesin tik b. Filling kabinet, lemari arsip, rak data teknik . Kalkulator, data processor . Meja kursi kerja Meja kursi tamu Meja gambar . Over head projector Feameag . Sound system 25 c 26 2. Peralatan kerja teknik Peralatan kerja sipil cP . Peralatan kerja perkaywan . Peralatan kerja mekanik ee . Peralatan kerja plumbing . Peralatan kerja painting ~ Peralatan kerja listrik Peralatan kerja mekanik halus & optik = 0 . Peralatan kerja mesin i. Peralatan kerja elektronika j. Peralatan kerja elektromedik k. Peralatan kerja laboratorium dan farmasi |. Peralatan kerja radiasi m. Peralatan kerja pengukuran Daftar peralatan kerja teknik yang menjadi alat kerja IPSRS KLas A terlampir. GUDANG Gudang IPSS tempat penyimpanan suku cadang prasarana dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan. pAv va RUJUKAN A. BATASAN DAN PENGERTIAN Le Rujukan Pemeliharaan dan Perbaikan Alat-Alat Kesehatan adalah kegiatan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat kesehatan yang dilaksanakan oleh IPSRS dari rumah sakit yang memiliki tenaga, peralatan dan kemampuan yang lebih tinggi kepada RS/Instansi Kesehatan lain yang lebih rendah. Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan rujukan dapat dialokasikan dalam : a. Anggaran Kanwil Depkes, bila kegiatan direncanakan oleh Kanwil. b. Anggaran rumah sakit/Instansi Kesehatan bila rujukan diminta oleh rumah sakit/Instansi Kesehatan bersangkutan. . Komponen biaya meliputi : a. Biaya perjalanan petugas/teknisi pelaksana rujukan yang terdiri dari: transport lumpsum (jumlah petugas dan hari kerja disesuaikan dengan beban kerja) b. Biaya suku cadang. Beberapa istilah yang dipergunakan dalam Rujukan Pemeliharaan Alat-Alat Kesehatan : a. Rumah Sakit Induk Rujukan : adalah rumah sakit/IPSRS yang memiliki tenaga, peralatan dan kemampuan tertinggi di propinsi yang bersangkutan dan mampu melaksanakan rujukan ke rumah sakit/Instansi Kesehatan lain. b. Rumah Sakit Pelaksana Rujukan : adalah rumah sakit(PSRS yang memiliki tenaga peralatan dan kemampuan untuk melaksanakan rajukan pada rumah sakit/Instansi Kesehatan Jain berdasarkan penugasan yang diberikan oleh Rumah Sakit Induk Rujukan 27 c. Peminta Rujukan : adalah rumah sakit/Instansi Kesehatan lain yang meminta rujukan atas biaya rumah sakit sendiri. d. Penerima Rujukan : adalah ramah sakit/Instansi Kesehatan lain yang menerima rujukan atas biaya dari Kanwil Depkes/Departemen Kesehatan. B. ALUR KEGIATAN RUJUKAN 1. Rumah Sakit Klas A sebagai Induk dan Pelaksana Rujukan _.| KANTOR WILAYAH DIREKTORAT | | DEPARTEMENKESEHATAN | INSTALASI MEDIK . | | | 4 2a | 4a | 2 RSU KLAS A SEBAGAI INDUK/ PELAKSANA RUJUKAN | | ; RUMAH SAKIT/INSTANSI \__;_ KESEHATAN SEBAGAI PE- 2b MINTA/PENERIMA RUJUKAN a Keterangan : 1. Permintaan rujukan dari rumah sakit/Instansi Kesehatan lain kepada Kanwil Depkes dengan tembusan : a. Rumah Sakit Induk Rujukan. (Apabila anggaran disediakan oleh Kanwil garis no. 1 pada alur ini tidak ada) 2. Penunjukan pelaksanaan rujukan oleh Kanwil kepada Rumah Sakit Induk Rujukan dengan tembusan : a. Direktorat Instalasi Medik b. Rumah Sakit Peminta Rujukan 3. Pelaksanaan rujukan 4. Pelaporan pelaksanaan rujukan dari Rumah Sakit Induk/Pelaksana Rujukan ke Kanwil dengan tembusan : a. Direktorat Instalasi Medik b. Rumah Sakit Penerima/ Peminta Rujukan . Medik. Laporan hasil rujukan dari-Kanwil Depkes kepada Direktorat Instalasi 2. Rumah Sakit Klas A sebagai Induk Rujukan | KANTOR WILAYAH 6 DIREKTORAT | | DEPARTEMEN KESEHATAN INSTALASIMEDIK Lo za | | os] a Tat sf 2 | 7 » RSU KLAS A I] _RSUKLAS B/C SEBAGAI re SEBAGAIINDUK RUJUKAN [~ | PELAKSANARUJUKAN Boe RUMAH SAKIT/INSTANSI ‘| KESEHATAN SEBAGAIPE- |_ 2b MINTA/PENERIMA RUJUKAN |, 3c Keterangan : 1, Permintaan rujukan dari rumah sakit /Instansi Kesehatan lain kepada Kanwil Depkes dengan tembusan : a. Rumah Sakit Induk Rujukan (Apabila anggaran disediakan oleh Kanwil, garis no. 1 pada alur ini tidak ada) 29 30 Penunjukan pelaksanaan rujukan dari Kanwil kepada Rumah Sakit Induk Rujukan dengan tembusan : a. Direktorat Instalasi Medik b. Rumah Sakit Peminta/Penerima Rujukan . Penujukan pelaksanaan rujukan oleh Rumah Sakit Induk Rujukan kepada RSU Klas B/C sebagai pelaksana rujukan dengan tembusan : a. Kanwil Departemen Kesehatan b. Direktorat Instalasi Medik c. Rumah sakit/Instansi Kesehatan lain peminta/penerima rujukan Pelaksanaan rujukan. Laporan pelaksanaan rujukan dari Rumah Sakit Pelaksana Rujukan kepada Kanwil dengan tembusan : a. Direktorat Instalasi Medik. b. RS Induk Rujukan c. Rumah Sakit Peminta/Penerima Rujukan Laporan basil rujukan dari Kanwil Depkes kepada Direktorat Instalasi Medik. BAB VII PENUTUP Buku Pedoman Penyelenggaraan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan sistem pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit. Penyusunan buku pedoman ini diusahakan dengan sebaik-baiknya, walaupun demikian tentu masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam buku ini yang perlu diperbaiki. 31 Lampiran: Daftar peralatan kerja teknik yang menjadi alat kerja IPSRS Klas A. L Peralatan kerja Kayu . Gergaji potong Gergaji belah . Gergaji triplek . Gergaji kayu listrik . Serut kayu tangan (listrik) Serut biasa Serut skoneng Bor listrik Bor tangan ). Mata bor Pahat . Kapak . Obeng (+) . Obeng (-) Kakak tua Martil . Martil kepala kambing . Siku-siku . Roll meter 2m . Roll meter 5m Meter lipat Kikir kayu . Kikir besi . Kape 5, Solder talang . Gunting seng . Batu asah (halus, kasar) Meja kerja Bangku serut . Ragum _ Amplas electric 3 set 3 set 1set Lunit Lunit 3set 1 set 1 buah 1 buah 1set 1 set 2buah 1set 1 set 2buah 1 set 2buah 2 buah 2buah 2 buah 2 buah 2 set 1set set 1 set 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 2buah Lunit Peralatan kerja kaca 1. Pemotong kaca 2. Gurinda kaca 3. Martil 4. Kakak tua 5. Obeng (+) 6. Obeng (-) 7. Pemegang kaca 8. Bor listrik 9. Kunci pas (mili) 10. Kunci pas (inch) 11. Siku-siku 12. Sigmat 13. Penggaris stainless steel Peralatan kerja sipil 1. Cangkul 2. Sekop 3. Linggis 4. Blencor 5. Sendok semen 6. Water pas 7. Lot 8. Slang plastik (water pas) 9. Pahat beton 10. Gergaji besi 11. Roll meter 2m 12. Roll meter 5m 13. Martil 14. Kunci besi 15. Tang kombinasi 16. Kape 2 buah 1buah 2buah 2buah Iset 1 set 4buah 1 buah 1 set iset 2buah 2buah 2 buah 2buah 2buah 2buah 1 buah 2set 2buah 1buah 10m 2 set 2 set 1buah 1 buah 1 set 1set 1 buah 1 set 33 34 17. 18. 19. 20. 21. 22. Penghalus plesteran (rooskram) Saringan pasir (1 m) Ember Drum air Tangga alumunium Penfotontg kefamik (mesin) Peralatan kerja mekanik Rene ao 20. 25. 26. Mesin las listrik Mesin las karbit Kompresor . Bor listrik standard (duduk) . Bor listrik (tangan) Mata bor Mesin gurinda duduk . Mesin gurinda tangan (10 inch) . Ragum Klem besi . Paron (anvil) .. Tang kombinasi besar . Obeng (+) . Obeng (-) Palu konde Sigmat . Siku-siku Penggaris stainless stell 60 cm . Roll meter 2m. Roll meter 5m . Kikir plat Kikir segitiga . Kikir bulat . Kikirsetengah bulat Gergaji besi Oil gun 2buah 1 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2buah 2set 1 buah 1 buah 2 buah 3buah 1 buah 1 set 1set 1 set 1set 1 buah 2buah 1 buah 2 buah 2buah set 1set 1set 1set 2 buah 1 buah 27. Kunci Inggris besar 28. Kunci Inggris kecil 29, Kunci pas (mm) 30. Kunci pas (inch) 31. Kunci sok 32. Kunci ring 33. Kunci L 34. Traker 35. Snei block (2 irich) 36. Catok snei 37. Kunci pipa 0.5 inch s/d 2 inch 38. Gunting plat 39. Drip 40. Marking drip (huruf) 41. Marking drip (angka) 42. Obeng ketok 43. Spray gun 44, Trolly barang 45. Mesin bubut 46. Mesin scraf 47. Mesin gergaji besi 48. Mesin gergaji electric 49. Pelipat plat 50. Pembengkok pipa 51. Pemotong plat 52. Spot welding 53. Pistol keling 54, Gurinda electric portable Peralatan kerja Plumbing 1. Pemotong pipa s/d 2 inch 2. Gergaji besi 3. Snei pipa s/d 2 inch 4. Klem pipa 1buah 1 buah 1set 1set 1set 1set Tset 1 buah 1set 1set 2set 1 set 1 buah Lset 1set Lset 1buah 2buah unit Lunit Lunit unit Lunit Lunit Lunit Lunit 2unit 2unit 2 buah 2buah 2buah 2buah 35 VL Vol. 36 . Kunci pipa besar Kunci pipa kecil Ragum Mesin las accetelyn . Obeng (+) . Obeng (-) . Kunci pas (inch + mm) Kunci ring (inch + mm) . Kunci Inggris |. ‘Tang pres pipa . Pembengkok pipa Peralatan Kerja Electro Plating 1. 2 3. yen AY Electro Plating Gurinda listrik (belt grinder) Kikir besar (segitiga, persegi, bulat, setengah bulat) |. Kikir kecil (segitiga, persegi, bulat, setengah bulat) . Tang kombinasi Ragum Marti] besi Martil karet ). Sigmat Peralatan Kerja Painting NOU eP NE . Kompressor (besar, kecil) Spry gun Tangga alumuniom |. Kape dempul . Kape plammur . Obeng (+) . Obeng (-) 4buah 4buah 1buah 1 unit 2set 2set 2set 2set 2buah 2buah 1buah unit 1 unit Iset 1 set 2buah 1 buah 2baah 2buah 1 buah 2buah 2buah 2buah 4set 4set Iset 1 set 8. Kunci pas (inch + mm) 9. Martil besi (besar, kecil) VIII. Peralatan Kerja Listrik 1. AVO meter 2. Megger 3. Electric engineer tool set 4. Bor listrik tangan 5. Kunci pas 6. Kunci Inggris besar 7. Kunci Inggris kecil 8. Kunci L 9. Kunci shock 10. Kunci ring 11. Tang ampere 12. Tang kombinasi 13. Tang potong 14. Tang pengupas kabel 15. Tang lancip 16. Tang lancip bengkok 17. Press sepatu kabel (s/d 50 mm) : - 4s/4 16mm - 16s/d50mm 18. Solder listrik 60 watt 19. Pisau kupas kabel 20. Obeng (+) 21. Obeng (-) 22. ObengL 23. Kikir halus 24. Test Pen 25. Roll meter 2m 26. Roll meter 5m 27. Sigmat 28. Meja kerja 2set 2set 2buah 1buah 2set 1buah 1set 1 buah 1buah 1set 1set 1 set 1 buah 2buah 2buah 2buah 2buah 2 buah 1 buah 1 buah 2buah 2 buah 1set 1set 1set 1set 2bduah 2buah 2buah 1 buah 1buah 37 x 38 ‘Winding machine (manual) High Voltage tester |. Isolation tester Isohtion stick High voltage hand glove Lampv senter ‘Tangga alumunium (berdiri) ‘Tangga sandar 4 m Sabuk pengaman Press sepatu kabel (hydrolic) Pistol paku beton Baterry charger Extention cable with ground (10 m) Phase tester 8B BPESSRESRRERS Peralatan kerja mekanik halos dan optik 1. Sigmat Obeng jam Kikir halus Gurinda listrik Kunci L (inch) Kunci L(mm) Kunci ring (inch) Kunci ring, (mm) Kunci Inggris 10. Kunci shock (inch) 11. Kunci shock (mm) 12. Kaca pembesar 13. Lampusorot 14. Tang kombinasi 15. Tang lancip lamas 16. Tang lancip bengkok 17. Pinset lures 18. Pinset bengkok Neve wP 2 1buah 1buah 1buah 1buah 2 pasang 2buah 2buah 2buah 3buah 1unit Lunit unit lunit unit 1 buah 2set 2set unit set 1set 1set 1set 2 buah ‘1 set 1 set 2buah 1 buah 2buah 2buah 2buah 2set 2 set 19. Ragum kecil 20. Meja kerja 21. Vacuum suction 22. Obeng (+) 23. Obeng (-) 24. Oven Peralatan kerja elektro medik 1. Oscilloscope, dual channel 2. Signal genrator 3. DC Powersupply 4. Voltage regulator 5. AVO meter 6. Ground tester 7. Solder 15 Watt 8. Solder 20 Watt 9. Solder 30 Watt 10. Soldering suction 11. Pinset 12. Obeng (+) 13. Obeng (-) 14. Obeng trimmer 15. Obeng jam 16. Obeng L 17. Tang kupas 18. Tang potong 19. Tang lancip lurus 20. Tang lancip bengkok 21. Tang kombinasi 22. Ring holder 23. Kunci pas (mm) 24, Kunci pas (inch) 25. Kunci L (mm) 26. Kunci L (inch) 1 buah 1 buah unit 1set 1set unit 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah set 1set 1set 1 set 1 set 1 set 2buah 2 buah 2buah 2 buah 2buah 2buah set 1set 1set 1set 39 XI. 40 . Kunci Inggris besar . Kunci Inggris kecil ). Kikir halus ). Vacuum Cleaner . Ragum kecil . Bangku kerja . Storage oscilloscope . Bor PCB . PCB Processing tank . Camera PCB . ECG Simulator . Frequensi generator . Rak komponen Patern generator Oven Martil karet (besar, kecil) Martil plastik (besar, kecil) Electronic hand tool Iron soldering (20 W, 30 W, 40 W) Extention cable with ground (10 m) Rack of drawer for electronic component Peralatan Radiasi Rene en) 2 10. tt. . Vacuum pump & heater mAs Meter Time Counter KVP meter/Voltage devider Storage Oscilloscope . Line resistor tester Obeng trimmer Obeng L Obeng (+) Obeng (-) Kunci L (inch) 1 buah 1 buah 1 set 1 buah 1 buah 1buah 1 buah 1 buah 1unit 1 buah 1 buah unit 1 set Lunit 1 unit 1 buah 2 buah 1set 3 buah 1set 1set 1 unit 1 buah 1 unit Lunit 1 unit Lunit 1set 1 set 1 set 1 set 1 set XIl. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 2 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 33. 34, 35. 36. 37. Kunci L (mm) Kunci pas (inch) Kunci pas (mm) Kunci ring (inch) Kunci ring (mm) Kunci shock (inch) Kunci shock (mm) Tang kombinasi Tang kupas kabel Tang lancip ‘Tang potong Kunci Inggris Bor tangan AVO meter Solder 20 Watt Solder 30 Watt Solder 40 Watt Solder 200 Watt Solder suction Electronic set Extension cable with ground (10 m) Pinset lurus Pinset bengkok Tang grip Tang Ampere |. Meja kerja Peralatan kerja non medik aa enr . Compressor air . Vacuum Suction . Manometer Welding press Pemotong pipa Kunci pas (inch) 1set 1set 1set 1set 1set 1 set Lset 2buah 2buah 2buah 2buah 2buah 1 buah 2buah 1buah 1buah 1buah 1 buah 2buah 1set 1 set 1set 1set 2buah 1 buah 1 buah Lunit 1 unit 2buah Lunit 1buah 1 set 41 29. 30. 31. 32. 33. 34, 35, 36. 37. . Kunci pas (mm) . Kunci ring (inch) . Kunci ring (mm) . Kunci shock (inch) . Kunci shock (mm) . Kunci Inggris . Kunci pipa (besar + kecil) . AVO meter . Tang Ampere . Isolation tester . Tang kombinasi . Tang potong . Tang grip Obeng ketok . Obeng (+) . Obeng (-) . Transport trolley . Tangga alumunium . Gergaji besi . Martil besi . Pahat beton 28. Water pas Oil gun Pompa air Bor tangan (elektrik) Water sprayer gun Air drill Air grinder Air wrenches Pompa air Bor tangan (elektrik) XIII. Peralatan Pengukuran 1. 42 Ventilator tester 1 set 1set set 1set 1 set 2buah 2buah 1 buah 1 buah 1buah 2 buah 2buah 2buah 2 buah 2 set 2 set 2 buah 2 buah 2 set 2buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2buah Lunit unit unit 1 buah 1 buah 1unit XIV. . Electrical safety analyzer . ESU analyzer . Dathermy analyzer . Defibrillator analyzer . ECG Simulator . Anaesthesia App. analyzer . Strobolight/Tachometer . mAs meter |. KVP meter . Universal Presure meter PRN DANeRUD Oxygen concentration analyzer . Waree length analyzer 14. Sound level meter 15. Lux meter 16. Phase indicator 17. Isolation tester 18. Ground tester 19. Temperature tester 20. Time counter 21. AVO meter 22. Survey meter 23. Dosimeter 24. Salinity tester 25. PH meter Peralatan Prasarana lingkungan . Parang Golok . Gunting rumput . Mesin gergaji . Mesin potong rumput Cangkul Skop Skop garpu PARAARHYHE unit Lunit lunit lunit 1unit Lunit Funit lunit 1unit unit unit Lunit unit lunit lunit unit lunit Lunit lunit unit Lunit 1 unit 1 unit 1unit 3 buah 3 buah 3 buah unit unit 3 buah 3 buah 2buah 43 . Tangga alumunium ). Gerobag sampah . Slang (50 m) + water spray gun Incenerator . Sendok semen . Water field test kit . Sepatu boat . Sarung tangan kulit |. Helm 2buah 1 buah 3 set Lunit Sbuah Lunit 5 pasang 5 pasang Sbuah

Anda mungkin juga menyukai