CAT KUKU
Nama Kelompok :
Mery Multiyana
Novalia Eriska
Triwulandari
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kuku adalah organ tubuh yang berhubungan langsung dengan makanan yang dimakan.
Kuku merupakan alat tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi
ujung jari dan fungsi estetis untuk menunjang penampilan. Kuku merupakan alat tambahan
kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi ujung jari dan fungsi estetis untuk
menunjang penampilan. Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari.
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat
mulai tumbuh dari ujung jari. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut
dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan
rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Cat kuku adalah sediaan kosmetika terbesar yang sering digunakan dalam sediaan untuk
memperindah dan merawat kuku. Cat kuku merupakan pigmen yang diendapkan dalam
pelarut yang mudah menguap untuk menutupi warna alami kulit. Pada umumnya terdiri dari
zat-zat yang mudah terbakar, jadi pembuatannya dan pemakaiannya harus jauh dari sumber
api.
2. Micro-Shimmer
Hampir mirip seperti Shimmer, biasanya di dalamnya terdapat kilauan kecil seperti
tampak gambar di bawah ini.
3. Micro Glitter
Type Kuteks yang hampir mirip dengan Micro-Shimmer, hanya saja Butiran Gliter lebih
menonjol.
4. Glitter
Kuteks yang berisi butiran mengkilap dengan berbagai bentuk, biasanya berbentuk
bintang, bulat atau love. Ukuran butirannya lebih besar dari Micro Glitter. Jenis kuteks/nail
polish yg ini cocok untuk dikenakan saat pergi ke pesta.
5. Frost
Tipe Kutek Frost adalah Kutek yang mengkilap lebih rendah, kutek seperti ini hanya ada
pada kutek jadul dan sudah tidak populer lagi.
6. Lustre
Tipe Kutek Lustre memiliki karakter mengkilap seperti metalic, Kesan metal pada kuteks
ini sangat cocok untuk wanita usia separuh baya.
7. Creme
Creme sesuai dengan warnanya yaitu cream, memiliki warna yang cocok untuk warna
kulit jadi baik terang maupun kulit gelap.
10. Opalescent
Tipe kuteks Opalescent memiliki warna yang terkesan unik, sama seperti namanya
yaitu batu opal. Biasanya didominasi dengan warna yang lembut.
11. Matte
Matte atau Duff, Tipe Kuteks ini memberikan kesan buram yang elegant. Baik
digunakan secara polos atau dikombinasi dengan warna berkilau. Cenderung warna original
dan tak banyak pilihan, warna ini cocok dikenakan pada nuansa cassual dan sehari-hari.
12. Duo-chrome
Duo-chrome merupakan perpaduan warna Metalik dan Mengkilat serta memiliki kesan
berminyak yg indah. Hampir sama seperti Opalescent, hanya saja untuk Duo-chrome
menggunakan warna lebih tua.
13. Jelly or translucent
Tipe Kutek ini memberikan kesan transparant layaknya seperti jelly, Kebanyakan dari
jenis tipe kutek ini berwarna muda.
14. Magnetic
Keunikan dari tipe kuteks ini adalah pada serbuk besi yang ada di dalamnya, Untuk
membentuk motif dari kutek ini menggunakan Magnet (besi berani).
15. Crackled
Kuteks ini memberikan kesan Sesuai dengan namanya Crackeled atau pecah atau retak
jika kuteks ini mengering saat di poles.
16. Glass-flecked
Keunikan kutek ini adalah memberikan kesan berlapis Kaca. Kutek ini sangat popular
pada saat peluncuran perdananya di tahun 90an.
2.5 Komponen penyusun Cat Kuku
Komponen yang menyusun cat kuku, diantaranya :
1. Bahan-bahan pembentuk selaput utama/film (15%)
Misalnya nitroselulosa, polimer metakrilat, polimer vinil, merupakan komponen tahan air
yang menghasilkan selaput mengkilat dan melekat pada nail plate.
2. Selaput untuk membentuk resin (7%)
Misalnya formaldehid, p-toluene sulfonamid, poliamide, akrilat, alkyd dan vinil resin,
untuk melekatkan kuku dengan cat dan meningkatkan kilauan;
3. Plasticizers/zat plastik (7%)
Karena larutan nitrocellulose yang mengering di permukaan kuku akan membentuk lapisan
yang keruh dan mudah terkelupas, maka cat kuku perlu di tambah bahan plasticizer. Misalnya
dibutil pthalat, dioktil pthalat, trikresil pospat, kamfor, minyak jarak, trifenil fosfat untuk
meningkatkan kelenturan..
4. Pelarut dan cairan lain (70%)
Pelarut dan cairan lain untuk memodifikasi viskositas misalnya asetat, keton, toluen,
xylene, alkohol, metilen klorida, eter;
5. Pewarna (0-1%)
Umumnya digunakan adalah kombinasi pigmen dengan lakes, karena soluble dyes saja akan
membuat kuku kurang mendalam dan kurang intens. Dari ubi ungu juga dapat digunakan sebagai
zat pewarna cat kuku (Tranggono, 2009).
6. Pengisi, yaitu guanine fish scale atau titanium dioksida dilapisi misca flakes atau bismuth
oksiklorida untuk pewarnaan.
7. Bahan pengendap (1%), tetapi tidak selalu ditambahkan
4.1. Kesimpulan
Cat kuku adalah sediaan kosmetika terbesar yang sering digunakan dalam sediaan untuk
memperindah dan merawat kuku. Cat kuku merupakan pigmen yang diendapkan dalam
pelarut yang mudah menguap untuk menutupi warna alami kulit. Pada umumnya terdiri dari
zat-zat yang mudah terbakar, jadi pembuatannya dan pemakaiannya harus jauh dari sumber
api.
Jenis-jenis nail polish : Matte, Glitter, Color Changing Nail Polish, Metallic,Extra shine,
Shimmer.
Komponen yang menyusun cat kuku : Pembentuk selaput, utama/film, Selaput
untuk membentuk resin, Plasticizers/zat plastik, Pelarut dan cairan lain, Pewarna, Pengisi,
Bahan pengendap.
4.2. Saran
1. Harjanti, Novita.2009. Nail Cosmetics: between Aesthetic and Safety. Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UGM. Yogyakarta
2. Chandra, Ram, dkk. 2012. Evaluation Of Nail Lacquer, Indo Global Journal Of
Pharmaceutical Scinces, 2012; 2(4): 379-382
3. Ulinuha, Fahmi. 2015. NAIL ART SEBAGAI FASHION STATEMENT DALAM
FOTOGRAFI. UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA. Yogyakarta.