Anda di halaman 1dari 7

A.

JUDUL
Pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga di desa Muara Danau sebagai produsen olahan
jagung manis (susu, dodol dan selai) di Bumi Sekundang Setungguan
B. LATAR BELAKANG
Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai salah satu kabupaten yang secara
administratif termasuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu, memiliki berbagai kekayaan
sumber daya alam dan berbagai potensi yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Kabupaten Bengkulu Selatan berada di sebelah Barat Bukit Barisan dengan luas
administrasi lebih kurang 1.186,10 kilometer persegi dan luas wilayah lautan 384
kilometer persegi. Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada 4o 5o LS dan 102o 103o
BT.
Salah satu potensi daerah dan peluang investasi di kabupaten Bengkulu Selatan
adalah pertanian tanaman pangan. Luas panen bersih tanaman padi di Kabupaten
Bengkulu Selatan pada tahun 2009 adalah seluas 16.638 Hektar padi sawah dan 828
Hektar padi ladang. Luas panen tanaman jagung pada tahun 2009 tercatat seluas 3.440
Hektar dengan produksi 15.835 ton jagung pipilan kering, kedelai seluas 143 hektar
dengan produksi 48 ton biji kering, kacang tanah seluas 372 hektar dengan produksi 676
ton biji kering, kacang hijau seluas 105 hektar dengan produksi 309 ton biji kering.
Produksi jagung di kabupaten Bengkulu selatan selain jagung pipilan kering
sekarang ini sudah bergeser ke jagung manis. Dalam hal perawatan hampir sama dengan
jagung pipilan, namun petani lebih memikirkan efesien waktu yang digunakan. Jagung
manis hanya memerlukan waktu 2 bulan sudah bisa di panen, dan di distribusikan ke
seluruh wilayah Bengkulu bahkan sampai ke luar Bengkulu, seperti Palembang.
Desa Muara Danau merupakan salah satu desa di kabupaten Bengkulu Selatan,
dengan jumlah penduduk kurang lebih 786 jiwa, yang terdiri dari 74 kepala keluarga
(KK). Rata-rata masyarakat hidup dengan tingkat sosial ekonomi menengah. Ketika para
suami berangkat bekerja, istri hanya sebagai ibu rumah tangga saja, Sehingga potensi
alam yang ada di Desa Muara Danau khususnya dibidang pertanian kurang dimanfaatkan
oleh ibu-ibu yang ada di desa Muara Danau. Kebanyakan hasil pertanian yang didapat
langsung dijual, Padahal hasil pertanian yang didapat bisa diolah menjadi sesuatu yang
memiliki daya jual yang tinggi. Dari hasil-hasil pertanian yang ada di desa Muara danau,
salah satunya adalah jagung manis.
Jagung manis merupakan salah satu varian dari tanaman jagung dimana memiliki
karakter spesial yaitu memiliki rasa manis secara alami. Rasa manis pada jagung manis

1
disebabkan adanya gen resesif yang menghambat pembentukan gula menjadi tepung.
Tak hanya kaya serat, jagung juga kaya sumber karbohidrat kompleks, dan sejumlah zat
gizi lainnya seperti vitamin B, dan C, karoten, kalium, zat besi, magnesium, fosfor,
omega 6, dan lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kolesterol. salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk memberi nilai tambah bagi petani jagung manis
adalah dengan menjual produk jagung manis menjadi produk olahan. Produk olahan
jagung manis dapat berupa : jagung manis rebus yang dijual berupa jagung manis pipil
dalam cup dan diberi aneka rasa seperti keju, strawbery, ditambahkan creamer, susu dan
seterusnya. Seperti yang sedang dikembangkan salah satu francise dari malaysia (daily
fresh).
Selain dalam bentuk rebusan, jagung manis dapat di olah menjadi, selai, susu
maupun susu fermentasi (yogurt). Pada kesempatan kali ini kami mencoba untuk
membuat Susu, Selai, dan Dodol dengan bahan dasar jagung manis varietas sweet boy
dari cap kapal terbang yang banyak ditanam petani.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut :
Bagaimana cara meningkatkan penghasilan ibu rumah tangga melalui pengolahan
komoditas jagung manis yang banyak terdapat di desa Muara Danau ?
D. TUJUAN
1. Memanfaatkan pangan lokal dan meningkatkan penghasilan ibu rumah tangga
melalui pengolahan jagung manis di desa Muara Danau
2. Memproduksi dan mempublikasikan kepada masyarakat umum bahwa desa Muara
Danau dapat menghasilkan produk olahan jagung manis menjadi susu, selai dan
dodol.
E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
1. Terjadi perubahan Perilaku masyarakat Desa Muara Danau dan menyadari bahwa
jagung dapat diolah dalam bentuk yang lain dan dapat menghasilkan nilai jual yang
sangat tinggi.
2. Dari hasil pengolahan ini ibu-ibu yang ada di Desa Muara Danau dapat menambah
penghasilan dalam rumah tangga.
3. Program ini dapat di kembangkan lebih besar dan bekerjasama dengan pemerintah
desa Muara Danau dan pihak swasta untuk meningkatkan kreatifitas ibu-ibu.

2
F. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Mengembangkan kreatifitas ibu-ibu dalam mengolah buah jagung manis dan
bersaing dengan produk olahan lainnya di pasaran.
2. Pengolahan buah jagung manis oleh ibu-ibu Desa Muara Danau akan di
publikasikan dengan WEB Dan BROSUR agar masyarakat umum dapat mengenal
produk yang di hasilkan
3. Pemasangan Banner pada saat acara-acara yang diselengggarakan oleh pemerintah
maupun institusi pendidikan, dll.
G. KEGUNAAN PROGRAM
1. Memberikan kegiatan yang positif untuk ibu-ibu Desa Muara Danau dalam
mengelola buah jagung manis menjadi susu, selai, dan dodol.
2. Meningkatkan penghasilan Ibu-ibu di Desa Muara Danau melalui pengolahan buah
jagung manis.
3. Memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu di Desa Muara Danau tentang tingginya
kandungan gizi yang terdapat pada jagung manis
H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Daerah sasaran adalah Desa Muara Danau, Kecamatan Seginim, Kabupaten
Bengkulu Selatan. Jarak dari kota Bengkulu ke desa Muara danau sekitar 167,9 Km
kurang lebih dibutuhkan waktu 4 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan mobil,
Latar belakang pendidikan masyarakat desa Muara Danau kebanyakan lulusan SMP, dan
bermata pencarian sebagai petani.
Desa Muara Danau mempunyai potensi alam yang beragam baik dari bidang
perikanan maupun pertanian. Potensi alam dari bidang pertanian seperti beras, tanaman
palawija, Jagung manis dan lain-lain. Tetapi, adanya potensi ini kurang disadari oleh
masyarakat setempat, sehingga hasil pertanian yang ada hanya langsung dijual ke pasar.
Rata-rata masyarakat hidup dengan tingkat sosial ekonomi rendah yang mayoritas ibu-
ibu tidak bekerja dan suami kebanyakkan hanya bekerja sebagai petani. Waktu senggang
yang ada, juga tidak digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan dan bermanfaat.
kreatifitas ibu-ibu rumah tangga dapat diberdayakan melalui pelatihan pengolahan buah
jagung manis menjadi susu, selai dan dodol.

3
I. METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
Desa Muara Danau yang letaknya tidak terlalu jauh dari kota manna
merupakan penghasil buah jagung manis yang cukup besar di Bengkulu Selatan.
Apabila datang musim buah ini, buah yang dihasilkan sangat banyak terkadang
dengan harga yang kecil karena buah yang melimpah dari desa lain, sehingga
banyak jagung manis yang tidak masuk dalam kriteria pembeli hanya di bagikan
kepada tetangga rumah saja. Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan cara
mengolah jagung manis menjadi susu, selai dan dodol, sehingga dapat menambah
penghasilan serta keterampilan masyarakat.
2. Penyusunan Program
a. Persiapan
b. Sosialisasi
c. Pelatihan Pembuatan Susu, Selai dan Dodol
d. Pelatihan pemasaran dan publikasi melalui web dan social media
e. Evaluasi program bersama tim masyarakat dan desa binaan
3. Pelaksanaan program
a. Tahap Sosialisasi Pengolahan jagung manis
Pada tahap ini, akan diadakan sosialisasi tentang pengolahan buah jagung
menjadi susu, selai dan dodol agar menjadi inovasi baru yang berdaya jual tinggi.
b. Tahap Pelatihan Pembuatan Susu, Selai dan dodol jagung
Dilakukan praktek langsung tentang bagaimana cara pembuatan susu, selai dan
dodol jagung. Kegiatan ini akan diadakan secara terpusat di balai desa Muara
Danau.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan :
1) Alat yang digunakan adalah infokus,blender dan lain-lain.
2) Bahan dan peralatan yang digunakan adalah
Bahan Alat
1. Buah jagung 1. Mesin Parut Kelapa
2. Gula pasir/merah 2. Mesin jagung
3. Air 3. Blender
4. Tepung Ketan 4. Wajan
5. Mentega 5. Pengaduk

4
6. Garam Dapur 6. Alat penggiling/blender
7. Vanili secukupnya 7. Kompor
8. Santan kelapa sebanyak 1 liter 8. Cetakan/baki
dari 2 butir kelapa

3) Cara pembuatan
a. Susu Jagung Manis
Bersihkan jagung manis yang masih segar dari rambut jagung
setelah itu kita pipil, supaya mudah sisir saja pakai pisau. ( 4
Buah jagung manis ukuran sedang untuk 3 gelas jagung manis)
Masukkan pipilan jagung manis kedalam blender, lalu tambahkan
air hangat sebagai penegncer dan meminimalisir aroma langu
jagung manis
Blender jagung manis sampai benar-benar halus
Saring jagung manis yang sudah di blander, tambahkan air
dengan perbandingan 1 : 4, sisihkan ampas jagung manis karena
masih bisa dimanfaatkan untuk menjadi selai jagung manis.
Rebus sari jagung manis diatas api sampai suhu 80 derajat
Celcius
Jika masih mau di ambil sarinya aja, bisa disaring lagi karena
biasanya setelah direbus, sebagian zat pati yang ikut dalam
rebusan akan menggupal seperti jelly
Tambahkan susu kental manis atau susu skim biar tambah gurih,
bisa ditambahkan juga gula pasir atau gula jawa untuk minuman
berenergi, dan kalau lagi diet gula bisa dikonsumsi langsung.
b. Selai
Ampas dari sisa susu jagung diambil dan dimasak dengan air sampai
mendidih, kemudian ditambahkan gula secukupnya, kemudian diaduk
sampai kering, dinginkan dan masukkan pada gelas yang telah di
sterilkan
c. Dodol
Jagung dipisahkan dari kulitnya dengan cara dikupas lalu di cuci
sampai bersih

5
Jagung yang telah dibersihkan diparut, guna untuk mendapatkan
bubur jagung halus
Takar bubur jagung tadi sebanyak 2 kg
Rebus gula merah dan saring
Bubur jagung tadi di campur bersama santan, cairan gula merah,
mentega dan gula pasir
Masakkan diatas api sedang sambil diaduk-aduk sampai adonan
mengental
Tambahkan tepung ketan yang sudah dicairkan tujuannya untuk
menghindari terjadinya penggumpalan selama pemasakan
berlangsung
Lakukan proses pemasakan sampai matang, ciri-ciri dodol jika
sudah matang adonan akan kalis serta tidak lengket
Matikan api setelah itu angkat dan tuang dodol yang telah matang
pada Loyang yang telah di olesi dengan minyak goring
Tunggu sampai dingin lalu di potong-potong kecil sesuai selera
dan kemas dengan kertas minyak
4. Tahap Pelatihan Promosi dan Publikasi Melalui Situs Web dan Social Media

Dalam tahap ini, masyarakat akan mendapatkan pelatihan tentang proses


pembuatan Web dan cara menggunakan sosial media, guna mempromosi serta
mempublikasikan hasil karya mereka. Dengan demikian akan menambah
pengetahuan di bidang teknologi informatika dalam proses promosi.
5. Tahap Evaluasi Program
Tahap monitoring dilakukan agar proses keberlanjutan oleh tim pengelola
dari masyarakat tentunya masih membutuhkan pembimbingan.Tahap
Monitoring ini bertujuan :
a. Melihat perkembangan program yang telah dilaksanakan
b. Mengetahui kendala yang ada dalam proses pelaksana program
c. Mencari solusi terhadap masalah yang ada.
6. Tahap Pembuatan Laporan
a. Laporan awal

6
Pembuatan laporan awal disesuaikan dengan hasil yang telah dicapai
selama melakukan pembinaan. memaparkan proses pelaksanaan program
dari awal sampai akhir.
b. Revisi Laporan
Revisi laporan dilakukan apabila terdapat perkembangan baru saat
program bina desa berlangsung atau telah selesai terlaksana.
c. Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan
apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan agar dalam penyusunan
laporan akhir diperoleh hasil yang lebih baik dari laporan awal.
J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu yang di butuhkan oleh tim peneliti selama 6 bulan
K. KEMITRAAN
Dalam pelaksanaan hiba bina desa, tentunya tim pemberdayaan tidak bisa
melaksanakannya sendiri.Pastinya tim pemberdayaan membutuhkan bantuan dan kerja
sama dari pihak-pihak yang kan membatu demi kelancaran kegiatan ini. Berikut adalah
pihak-pihak yang akan berkerja sama dalam pelaksanaan program hibah bina desa:
1. Masyarakat di Desa Muara Danau.
2. Pemerintahan Desa Muara Danau
3. Puskesmas Kecamatan Seginim
4. Kelompok PKK Desa Muara Danau
5. Koperasi Desa
6. Teman-Teman Mahasiswa/i
L. USULAN BIAYA
Dalam melakukan suatu kegiatan tidaklah lepas dari biaya atau anggaran yang di
butuhkan agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Sehubungan dengan hal di atas
kami mengusulkan jumlah biaya yang di butuhkan agar terlaksana program ini sebesar
Rp. 40.000.000 yang dana tersebut bersumber dari DIREKTORAT PEMBELAJARAN
DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Anda mungkin juga menyukai