244 584 1 PB PDF
244 584 1 PB PDF
244
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa berbahan dasar turunan fenol dan diuji
aktivitasnya sebagai antioksidan. Senyawa yang disintesis yaitu 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-butil-fenil)-
metil]piperazin yang dilakukan melalui reaksi Mannich dengan bahan dasar p-t-butilfenol,
paraformaldehid, dan piperazin. Karakterisasi senyawa dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer IR dan 1H-NMR. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode
perendaman radikal bebas DPPH (1,1 difenil-2-pikrilhidrazil). Produk hasil sintesis diperoleh
sebagai suatu padatan putih dengan titik lebur 252,7-254,7 C dengan rendemen 65,76 %. Hasil
pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-butil-fenil)-
metil]piperazin memiliki nilai IC50 yaitu 0,84 mM. Hal ini berarti bahwa senyawa 1,4-bis[(1-
hidroksi-4-t-butil-fenil)-metil]piperazin berpotensi sebagai antioksidan.
Kata kunci: antioksidan, p-t-butilfenol, reaksi Mannich, 1,4-bis[(1-hidroksi-4-t-butil-fenil)-
metil]piperazin.
ABSTRACT
A study has been conducted to synthesize 1,4-bis [(1-hydroxy-4-t-butyl-phenyl)-methyl]piperazin
using phenol derivate and investigate the capability of that compound, as an antioxidant. The
synthesis was carried out through Mannich reaction using p-t-butylphenol, paraformaldehyde, and
piperazine. The product was characterized by IR and 1H NMR spectroscopic. Testing of antioxidant
activity was done with the immersion of DPPH (1,1-diphenyl-2 picrylhydrazyl) free radical
method. The product was obtained as a white solid, with a point of 252,7-254,7 C and a yield of
65.76%. The test of antioxidant activity with DPPH method showed that 1,4-bis [(1-hydroxy-4-t-
butyl-phenyl)-methyl]piperazin had the IC50 values was 0.84 nM. It means that the 1,4- bis[(1-
hydroxy-4-t-butyl-phenyl )methyl]piperazine has potential as antioxidants.
Keywords: antioxidant, Mannich reaction, p-t-butylphenol, 1,4-bis[(1-hydroxy-4-t-butyl-
phenyl)methyl]piperazin.
220
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto
Radikal bebas terbentuk di dalam tubuh metabolisme sulit diketahui secara pasti.
akibat produk samping proses Hal ini memberikan peluang untuk
metabolisme ataupun karena terpapar mengembangkan senyawa antioksidan
melalui pernafasan dan tersebar ke seluruh baru yang diharapkan memiliki aktivitas
tubuh (Salamah, Widyaningsih, Izzati, antioksidan yang tinggi. Penemuan suatu
dan Susanti 2015). antioksidan sintetik menjadi lebih menarik
Pada dasarnya, tubuh memiliki dan menjanjikan karena struktur senyawa
mekanisme pertahanan terhadap serangan target dapat diketahui dengan pasti.
radikal bebas yaitu dengan bantuan enzim Aktivitas antioksidan senyawa
dan nutrisi antioksidan (Yu, 2008). Akan fenolik seperti fenol, dipengaruhi oleh
tetapi, paparan bahan-bahan kimia dari kemudahan melepas atom hidrogen dan
polusi dan asap rokok yang terus menerus kestabilan struktur radikal yang terbentuk
serta gaya hidup yang tidak sehat dapat setelah melepas atom hidrogen. Aktivitas
meningkatkan jumlah radikal bebas dalam senyawa ini dapat ditingkatkan dengan
tubuh hingga melebihi kapasitas sistem menambahkan suatu gugus pendonor
pertahanannya. Oleh karena itu, tubuh elektron pada posisi orto dan para dari
memerlukan antioksidan tambahan yang gugus hidroksi pada cincin benzen (Klein,
dapat membantu melindungi tubuh dari Luke, dan Cibulkov, 2005). Oleh karena
serangan radikal bebas. Zat antioksidan ini dalam penelitian ini akan disintesis
dapat menstabilkan kekurangan elektron senyawa baru dari turunan fenol melalui
yang dimiliki radikal bebas dan suatu reaksi Mannich dengan
menghambat terjadinya reaksi berantai menggunakan piperazin sebagai gugus
pada proses pembentukan radikal (Yu, pendonor elektron. Piperazin sebagai
2008). amina sekunder akan terikat pada posisi
Senyawa-senyawa fenolik yang orto dari gugus hidroksi p-t-butilfenol dan
terdapat dalam berbagai tanaman dengan adanya dua buah atom N pada
dianggap sebagai metabolit sekunder yang piperazin maka akan dihasilkan suatu
berperan dalam aktivitas biologi seperti senyawa baru yaitu 1,4-bis [(1-hidroksi-4-
antifungi, antibakteri, dan antioksidan t-butil-fenil)-metil]piperazin. Diharapkan
(Khalil, Moustafa, dan Naguib, 2007; senyawa baru hasil sintesis ini juga akan
Eryanti, Zamri, dan Jasril, R., 2010; memiliki aktivitas sebagai antioksidan
Muthumani dkk., 2010). Beberapa bahan yang cukup baik.
alam termasuk buah-buahan yang
METODE PENELITIAN
mengandung senyawa flavonoid seperti
buah apel, pisang dan manggis diduga Alat dan Bahan
mengandung senyawa yang berfungsi Alat yang digunakan adalah
sebagai antioksidan. Demikian pula seperangkat alat refluk, pemanas listrik,
vanilin ataupun eugenol dan turunannya pipa kapiler, lampu UV, neraca analitik,
dilaporkan juga memiliki aktivitas sebagai alat-alat gelas pada umumnya, spectronic
antioksidan akan tetapi belum 20 Visible, alat penentu titik lebur
memberikan hasil yang memuaskan (elektrotermal 9100), spektrofotometer
(Shyamala, Naidu, Sulochanamma, dan infra merah (IR, Shimadzu 8201 PC),
Srinivas,2007; Prabawati dan Agustina, spektrometer resonansi magnet inti (1H-
2015). NMR, JEOL-MY400).
Penggunaan bahan alami memang Bahan yang digunakan dalam
lebih menguntungkan karena ekonomis sintesis adalah piperazin (Merck),
dan dapat diperoleh dalam jumlah yang paraformaldehid (Merck), p-t-butilfenol
berlimpah. Namun demikian, kelemahan (Merck), benzena (Merck), metanol
dari penggunaan bahan alami ini yaitu teknis, dan etanol absolut. Bahan yang
gugus aktif yang berperan dalam proses
221
Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.244
222
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto
non polar (kepolaran 0,111) dengan tahap pertama ini terjadi reaksi subtitusi
tetapan dielektrik 2,27 dan titik didih 80,1 nukleofilik dari atom N dari piperazin ke
C. Spesifikasi ini menjadikan benzena C karbonil dari formaldehid. Atom
merupakan pelarut yang tepat untuk tipe nitrogen memiliki pasangan elektron
reaksi yang terjadi. Benzena kering bebas (PEB) sehingga bersifat nukleofilik,
umumnya digunakan dalam reaksi yang sedangkan C karbonil pada formaldehid
dapat terganggu oleh adanya air. Piperazin bersifat elektrofilik karena kuatnya
merupakan senyawa yang mudah terhidrat elektronegativitas dari atom O sehingga
dan terhidratnya piperazin akan awan elektron akan lebih mengarah pada
menurunkan reaktivitas dari piperazin atom O yang menyebabkan atom C
dalam suatu reaksi. Oleh karena itu, bersifat elektrofil.
pelarut benzena kering diharapkan dapat Pada mekanisme reaksi tahap kedua
memberikan hasil yang optimal (Chi dkk, terjadi reaksi substitusi elektrofilik pada
2002). cincin benzen dari p-t-butilfenol.
Mekanisme reaksi pembentukan Elektrofil berasal dari ion iminium yang
senyawa 1,4-bis[(1-hidroksi-4-t-butil- terbentuk pada reaksi tahap pertama.
fenil)-metil]piperazin terjadi dalam dua Selain membentuk senyawa target, reaksi
tahap reaksi yaitu diawali dengan ini juga menghasilkan 2 ion H+.
pembentukan ion iminium oleh piperazin Mekanisme reaksi selengkapnya
dan formaldehida. Pada mekanisme reaksi sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
223
Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.244
224
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto
Menurut Coates (2000) spektrum IR juga Spektrum 1H-NMR dari produk hasil
dapat mengidentifikasi terbentuknya suatu sintesis menunjukkan adanya 3
amina tersier. Jika amina tersier telah lingkungan yang berbeda. Ketiga
terbentuk maka dapat dipastikan reaksi lingkungan tersebut masing-masing
telah berjalan dengan baik. Amina primer, berada pada pergeseran kimia () 1,27;
amina sekunder dan amina tersier 3,72 dan sekitar 7,2 ppm. Puncak dengan
memiliki serapan N-H yang khas pada pergeseran kimia 3,72 ppm merupakan
daerah bilangan gelombang 3200-3400 puncak yang menyatakan proton dari dua
cm-1. Karakteristik spektrum IR dari jembatan metilen (N-CH2) dengan
suatu amina primer yaitu memiliki integrasi setara dengan 4 hidrogen.
serapan N-H ganda pada bilangan Puncak pada daerah pergeseran kimia
gelombang 3200-3400 cm-1, amina sekitar 7,2 ppm merupakan puncak dari
sekunder dengan serapan tunggal, dan atom hidrogen pada cincin benzena.
amina tersier tidak menunjukkan adanya Sementara itu pada pergeseran kimia 1,27
serapan. Sementara itu, hasil spektrum IR terdapat puncak yang menyatakan atom
dari senyawa 1,4-bis[(1-hidroksi-4-t-butil- hidrogen dari gugus tersier butil.
fenil)metilpiperazin pada penelitian ini Informasi krusial yang sangat
tidak menunjukkan adanya serapan N-H diperlukan dari spektrum 1H-NMR
tetapi masih menunjukkan adanya serapan tersebut adalah munculnya puncak pada
C-N. Hal ini menandakan bahwa senyawa daerah pergeseran kimia 3,72 ppm yang
target yang berupa amina tersier telah merupakan puncak dari lingkungan proton
terbentuk. Berdasarkan analisis spektrum jembatan metilen (N-CH2-). Hasil
IR yang ada terlihat bahwa gugus-gugus penelitian yang dilakukan oleh Chi dkk,
fungsional dalam senyawa target telah 2002; Prabawati, Setiawan, dan Fauzia,
terdeteksi semua dalam spektrum IR. 2012; Prabawati, dan Fauzia 2015 dengan
Identifikasi lebih lanjut dilakukan menggunakan piperazin juga
menggunakan spektroskopi 1H-NMR. menunjukkan serapan proton jembatan
Spektrum 1H-NMR dari produk hasil metilen muncul pada daerah pergeseran
sintesis ditunjukkan pada Gambar 3. kimia antara 3,7-3,8 ppm.
225
Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.244
226
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto
227
Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.244
228
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto
229