Anda di halaman 1dari 20

Praktikum Telekomunikasi Analog

PERCOBAAN III
MODULASI DAN DEMODULASI AM-SSB

3.1.Tujuan
Mengetahui dan memahami proses modulasi AM SSB
Mampu mengetahui karakteristik modulasi AM SSB
Mengetahui dan memahami proses demodulasi AM SSB

3.2.Alat dan Bahan


Modul DC Power Supply 1 buah
Modul Function Generator 1 buah
Modul CF Transmitter 20kHz 1 buah
Modul DSB/SSB Receiver 1 buah
Osiloskop Dual Trace 1 buah
Kabel BNC to banana 2 buah
Jumper secukupnya
Kabel banana to banana secukupnya
Penyangga besi 1 buah
Software matlab

3.3.Teori Dasar
3.3.1. Pengertian AM SSB
Single-sideband modulation (SSB) merupakan perbaikan dari Amplitude
Modulation(AM) yang lebih efisien dalam penggunaan daya dan bandwidthnya. Jika
pada DSB menghasilkan sinyal output termodulasi yaitu LSB dan USB, maka pada
SSB hanya diambil salah satunya saja, yakni Lower Sideband(LSB) atau Upper
Sideband (USB). AM SSB (Single Sideband) adalah salah satu jenis modulasi
amplitudo dimana spektrum frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari
spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau frekuensi USB
(Upper Sideband) saja.

Politeknik Negeri Malang 1


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.3.2. Prinsip Kerja Modulasi AM SSB

Gelombang pembawa yang dimodulasi sinyal informasi, akan


menghasilkan sinyal baru dari proses modulasi. Frekuensi-frekuensi baru disebut
side frequency atau sideband (frekuensi-frekuensi sisi).
Maka gelombang pembawa termodulasi akan mengandung 3 komponen
frekuensi. Pertama, frekuensi pembawa. Kedua, penjumlahan dari frekuensi sinyal
pembawa dan frekuensi sinyal pemodulasi fm yaitu (fc + fm). Ketiga, selisih
frekuensi sinyal pembawa dan frekuensi sinyal pemodulasi (fc fm).
Untuk menggambarkan tiga komponen frekuensi termodulasi dapat diamati
dari diagram spektrum frekuensi yang merupakan fungsi frekuensi atau sering disebut
frequency domain, seperti gambar berikut.

Gambar 3.1 Spektrum Frekuensi Gelombag AM

Gambar 3.2 Gelombang AM kawasan waktu

Politeknik Negeri Malang 2


Praktikum Telekomunikasi Analog

Gambar 3.3 Spektrum Gelombang AM dengan Informasi Suara


Jadi, bilamana lebar pita sinyal pemodulasi bertambah maka lebar pita
gelombang termodulasi juga akan bertambah. Sistem transmisi yang baik harus
mampu mengatasi perubahan lebar pita seperti ini.

Gambar 3.4 Penjumlahan Dua Pita Sisi


Seluruh gelombang pembawa termodulasi amplitudo dari pita sisi bawah
sampai pita sisi atas memerlukan lebar pita yang lebih besar dari pada yang benar-
benar diperlukan untuk mentransmisikan sinyal informasi, karena sebenarnya seluruh
informasi sudah dapat dibawa oleh salah satu pita sisi saja. Yaitu frekuensi LSB
(Lower Sideband) atau frekuensi USB (Upper Sideband) saja. Karena USB maupun
LSB memiliki informasi yang sama sehingga cukup untuk mentransmisikan salah satu
sideband saja.

Politeknik Negeri Malang 3


Praktikum Telekomunikasi Analog

Maka diperlukan filter SSB yang akan memfilter salah satu side. Apakah USB
atau LSB untuk meminimalkan energi yang diperlukan. Output dari filter SSB
memiliki sinyal dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi carrier. Untuk bekerja
pada frekuensi yang dikehendaki, maka kita dapat menggunakan variable frequency
ossilator guna mencampur frekuensi yang sudah termodulasi.

3.3.3 Karakteristik AM SSB


Sinyal AM SSB mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan sinyal
AM DSB SC hanya aja dalam modulasi SSB, hanya satu dari kedua sideband yang
dipancarkan. Karena modulasi amplitudo menghasilkan sinyal output yang memiliki
dua kali bandwidth asli baseband sinyal. Sehingga pada modulasi SSB hanya
memancarkan salah satu sideband untuk menghindari penggandaan bandwidth, Hal
ini bertujuan untuk efisiensi bandwidth.
Pembangkitan sinyal SSB dilakukan dengan membangkitkan sinyal DSB
terlebih dahulu, kemudian menekan salah satu sideband dengan filter. Jika USB yang
ditekan, maka akan menghasilkan sinyal SSB-LSB. Sebaliknya menghasilkan SSB-
USB. Dengan menekan salah satu sideband dengan menggunakan filter, sehingga
akan dihasilkan sinyal SSB-LSB dan sinyal SSB-USB. Sehingga menghemat daya
hingga 83.3% dari daya total yang ditransmisikan.

Gambar 3.5 blok diagram modulasi AM SSB


Tipe modulasi ini disebut dengan modulasi SSB (Single-sideband
modulation) karena hanya salah satu sideband yang ditransmisikan lantaran LSB dan
USB memiliki komponen informasi yang sama.

Politeknik Negeri Malang 4


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.3.4 Spektrum sinyal AM SSB

Sinyal informasi, sinyal carrier (pembawa) dan sinyal AM SSB bentuk


gelombangnya dapat diilustrasikan seperti gambar berikut dengan menggunakan
Oscilloscope yang merupakan fungsi waktu (timed domain).

Gambar 3.6 Sinyal Informasi

Gambar 3.7 Sinyal Carrier Gambar 3.8 Sinyal hasil modulasi AM SSB SC

Cara lain untuk menggambarkan sinyal termodulasi AM SSB dapat


diamati dari diagram spektrum frekuensi seperti gambar berikut :

(a.) (b.)
Gambar 3.9 Sinyal SSB (a) domain waktu ; (b) domain frekuensi

Gambar 3.10 Spektrum AM SSB dengan LSB dan USB

3.3.5 Aplikasi modulasi AM SSB


AM SSB banyak digunakan dalam sistim komunikasi radio.

Politeknik Negeri Malang 5


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.4 Prosedur Percobaan


3.4.1 Simulasi MATLAB
1. Dengan menggunakan matlab, buatlah program untuk melakukan proses simulasi
modulasi dan demodulasi AM SSB. Tampilkan sinyal carrier, informasi, sinyal
termodulasi, dan sinyal hasil demodulasi!
2. Ubah nilai amplitudo dan frekuensi sinyal informasi sesuai dengan Tabel 3.1
3. Amati sinyal hasil termodulasinya. Bagaimana bentuk sinyalnya? Apa efek
perubahan amplitudo dan frekuensi sinyal informasi?
4. Amati sinyal demodulasinya. Bandingkan dengan sinyal informasi awal!

3.4.2 Praktik
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkan modul power supply, generator fungsi, CF transmitter 20kHz, serta
DSB receiver secara berurutan pada penyangga besi
3. Beri catu daya masing-masing modul sebesar 15 V dan sambungkan
groundnya! (jangan nyalakan modul power supply sebelum rangkaian dicek oleh
dosen)
4. Ubah switch pada modul CF transmitter ke posisi DSB
5. Sambungkan output function generator ke input CF transmitter. seperti gambar
berikut :

Gambar 3.11 Rangkaian Modul Percobaan Modulasi dan Demodulasi AM SSB SC

6. Atur sinyal keluaran function generator sinusoida dengan amplitudo 2Vpp dan
frekuensi 2 kHz.

Politeknik Negeri Malang 6


Praktikum Telekomunikasi Analog

7. Letakkan channel 1 osiloskop di input CF transmitter


8. Letakkan channel 2 osiloskop di jalur output SSB
9. Amati sinyal yang dihasilkan
10. Hubungkan output CF transmitter ke input SSB receiver
11. Ubah posisi channel 2 osiloskop ke output SSB receiver sebelum bandpass
filter
12. Amati sinyal yang dihasilkan
13. Ubah posisi channel 2 osiloskop ke output SSB receiver setelah bandpass filter
14. Amati sinyal yang dihasilkan
15. Ubah nilai frekuensi dan amplitudo sinyal keluaran function sesuai dengan
Tabel 3.2. Ulangi langkah 7-14!

Politeknik Negeri Malang 7


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.5 Hasil Percobaan


Tabel 3.1 Gambar Sinyal Carrier, Informasi, Termodulasi, dan Demodulasi AM SSB
Hasil Simulasi
No Keterangan Gambar Sinyal
1 Sinyal carrier
= 4
= 20
2 Sinyal informasi
= 2
= 1
Sinyal hasil
demodulasi
= 2
= 1

3 Sinyal informasi
= 4
= 2
Sinyal hasil
demodulasi
= 4
= 2.026

4 Sinyal informasi
= 6
= 4
Sinyal hasil
demodulasi
= 6
= 4

Politeknik Negeri Malang 8


Praktikum Telekomunikasi Analog

Tabel 3.2 Gambar Sinyal Carrier, Informasi, Termodulasi, dan Demodulasi AM SSB
Hasil Praktik
No Keterangan Gambar Sinyal
1.
Sinyal carrier

= 3,56
= 20

Gambar 3.12 Sinyal Carrier

Sinyal informasi
= 1,96
= 1

Sinyal termodulasi
= 20

Sinyal hasil
demodulasi

= 0,92 Gambar 3.13A Sinyal termodulasi


= 1

Gambar 3.13b Sinyal Gambar 3.13c Sinyal


demodulasi sebelum filter demodulasi setelah filter

Politeknik Negeri Malang 9


Praktikum Telekomunikasi Analog

3 Sinyal informasi
= 4,16
= 2

Sinyal termodulasi
= 20

Sinyal hasil
demodulasi

= 1,68
= 2 Gambar 3.14A Sinyal termodulasi

Gambar 3.14b Sinyal Gambar 3.14c Sinyal


demodulasi sebelum filter demodulasi
4 Sinyal informasi

= 5,96
= 4

Sinyal termodulasi
= 20

Sinyal hasil
demodulasi
Gambar 3.15A Sinyal termodulasi
= 0,162
= 4

Gambar 3.15b Sinyal Gambar 3.15c Sinyal


demodulasi sebelum filter demodulasi setelah filter

Politeknik Negeri Malang 10


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.6 Analisis Hasil Praktikum


3.6.1 Script matlab dan penjelasan masing-masing line
clc;
clear all;

Ac=2; %carrier amplitude (volt) Vp


fc=20000; %carrier frequency (Hz)
Am=1; %message signal amplitude (Volt) VP
fm=1000; %message signal frequency (Hz)
Fs=1000*fc; %sampling rate/frequency, the higher the better (Hz)

t=[0:1/Fs:0.003];%defining the time range & disseminating it into


samples (s)
wc=cos(2*pi*fc*t); %defining carrier cos signal (Volt)
ct=Ac*wc; %defining the carrier signal wave (volt)
wm=cos(2*pi*fm*t);%defining message cos signal (volt)
mt=Am*wm; % defining the message signal (volt)
% Am=(Ac+mt).*wc; %Amplitude Modulated wave, according to the
standard definition
SSB=ssbmod(mt,fc,Fs); %defining of SSB SC modulation (volt)
u=ssbdemod(SSB,fc,Fs); %Defining of demodulation (volt)

%menampilkan
figure (1) % memposisikan gambar 1
subplot (4,1,1) %menentukan posisi gambar 1 / figure 1 (jumlah
gambar/kolom/urutan)
plot (t,mt), grid on; % menggambarkan sumbu y(mt) terhadap sumbu x(t)
% grid on untuk menampilkan garis putus putus
title('signal modulasi'); % menampilkan judul sinyal
xlabel ('waktu (s)'); % memberi keterangan pada sumbu x / horizontal
ylabel ('Amplitudo (volt)'); % memberi keterangan pada sumbu y /
vertikal

%menampilkan
subplot (4,1,2) %menentukan posisi gambar 2 di figure 1(jumlah
gambar/kolom/urutan)
plot (t,ct), grid on;% menggambarkan sumbu y(ct) terhadap sumbu x(t)
% grid on untuk menampilkan garis putus putus
title (' signal carrier'); % menampilkan judul sinyal
xlabel ('waktu (s)'); % memberi keterangan pada sumbu x / horizontal

Politeknik Negeri Malang 11


Praktikum Telekomunikasi Analog

ylabel ('Amplitudo (volt)'); % memberi keterangan pada sumbu y


vertikal

%menampilkan
subplot (4,1,4) % menentukan posisi gambar 3 di figure 1(jumlah
gambar/kolom/urutan)
plot (t,u), grid on; % menggambarkan sumbu y(u) terhadap sumbu x(t)
% grid on untuk menampilkan garis putus putus
title (' hasil demodulasi AM'); % menampilkan judul sinyal
xlabel ('waktu (s)'); % memberi keterangan pada sumbu x / horizontal
ylabel ('Amplitudo (volt)'); % memberi keterangan pada sumbu y /
vertikal

%menampilkan
subplot (4,1,3)% menentukan posisi gambar 4 di figure 1(jumlah
gambar/kolom/urutan)
plot (t,SSB), grid on;% menggambarkan sumbu y(SSB) terhadap sumbu
x(t)
% grid on untuk menampilkan garis putus putus
title ('hasil modulasi SSB');% menampilkan judul sinyal
xlabel ('waktu (s)');% memberi keterangan pada sumbu x / horizontal
ylabel ('Amplitudo (volt)');% memberi keterangan pada sumbu y /
vertikal

Politeknik Negeri Malang 12


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.6.2 Fungsi masing-masing komponen blok modul yang digunakan dalam


praktikum.
A. DC Power Supply

Gambar 3.16 Modul PSU


Memiliki fungsi utama sebagai penyuplai tegangan(memberikan catu daya) yang
akan masuk pada modul function generator yang memiliki cara kerja jenis Step-
down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan
kebutuhan komponen elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor (DC
Power Supply).

B. Function Generator

Gambar 3.17 Modul Function Generator


Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau
membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan
bentuk gelombang pulsa.

Politeknik Negeri Malang 13


Praktikum Telekomunikasi Analog

Fungsi tiap button pada modul function generator pada gambar 3.13 adalah :
1. Button amplitude: digunakan untuk mengatur amplitude sinyal.
2. Button frekuensi pada nomor 2 : digunakan untuk mengatur kelipatan/
skala frekuensi yang digunakan pada gelombang.
3. Button frekuensi pada nomor 3: digunakan untuk mengatur nilai frekuensi
suatu glombang.
C. Transmitter 20 KHz
Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengubah perubahan
sensing element dari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan
oleh controller. Transmitter sendiri ada yang berfungsi sebagai pengirim sinyal
saja, atau ada juga yang mengkonversi besaran yang diinginkan. Selain
ditransmisikan ke controller (control room), transmitter juga memiliki display
di lapangan yang digunakan untuk pengecekan secara manual.

Gambar 3.18 Modul CF Transmitter 20 Khz

Fungsi tiap bagian pada Modul CF transmitter pada gambar 3.18 adalah :
1. Option = kiri untuk AM dan kanan untuk DSB.
2. Bandpass Filter 300-3400Hz = digunakan untuk melewatkan isyarat
dalam suatu pita frekuensi 300-3400Hz dan untuk menahan isyarat
diluar jalur pita frekuensi 300-3400Hz
3. Jalur output Modulasi Fc & DSB-SC = digunakan sebgai transmisi di
mana frekuensi yang dihasilkan oleh modulasi amplitudo yang simetris
berada di bawah frekuensi pembawa dan tingkat pembawa berkurang ke
tingkat praktis terendah.

Politeknik Negeri Malang 14


Praktikum Telekomunikasi Analog

4. Mixer : digunakan untuk mencampurkan / memadukan sinyal informasi


dengan sinyal carrier.
5. Jalur output Modulasi SSB = merupakan jenis komunikasi yang
memakai frekuensi HF (3 30 Mhz) menggunakan pemodulasi AM
dengan salah satu sisi band, baik itu sisi band atas USB (uper side band)
atau sisi band bawah LSB (lower side band).
6. Amplfier : Digunakan sebagai penguat sinyal sinus maupun kotak
7. Gelombang carrier kotak / Sinus = untuk menampilkan sinyal carrier
sinus maupun kotak.

D. SSB Receiver

Gambar 3.19 Modul SSB Receiver


SSB receiver dapat menerima sinyal AM, DSB maupun SSB. Berdasarkan
praktikum, SSB receiver juga berfungsi untuk mengembalikan sinyal hasil modulasi
DSB maupun SSB menjadi sinyal informasi, dengan kata lain SSB receiver juga
berfungsi sebagai demodulator.
Fungsi tiap bagian pada Modul SSB Receiver pada gambar 3.19 adalah :
1. Mixer : digunakan untuk mencampurkan / memadukan sinyal termodulasi
dengan sinyal carrier.
2. Bandpass Filter 300-3400Hz : digunakan untuk melewatkan isyarat dalam suatu
pita frekuensi 300-3400Hz dan untuk menahan isyarat diluar jalur pita frekuensi
300-3400Hz.
3. Osilator : berfungsi untuk menghasilkan sinyal carrier.
4. Output yang menampilkan sinyal demodulasi AM SSB SC

Politeknik Negeri Malang 15


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.6.3 Karakteristik sinyal hasil termodulasi AM SSB


Berdasarkan hasil teori, simulasi dan praktik yang telah dilakukan pada
praktikum kali ini dapat di simpulkan, karakteristik sinyal hasil termodulasi AM SSB
adalah :
Berdasarkan teori, modulasi AM SSB mempunyai karakteristik yang hampir
sama dengan modulasi AM DSB-SC dalam pembentukannya, namun yang
membedakan adalah pada sinyal AM SSB hanya salah satu dari kedua sideband yang
dipancarkan atau menekan salah satu sideband dengan menggunakan filter, sehingga
akan menghemat daya hingga 83,3% dari daya total yang ditransmisikan.
Hal ini sesuai dengan hasil simulasi dan praktikum yang kami cantumkan pada
gambar berikut :

(a.)

(b.)

Gambar 3.20 Sinyal termodulasi AM SSB SC; (a). Hasil Simulasi matlab; (b). Hasil praktikum

Adapun bentuk spektrum frekuensi dari gelombang termodulasi SSB SC


domain waktu didapat dengan mencari transformasi Fourier dari xSSB(t). Sehingga di
dapat spektrum frekuensi sebagai berikut:

Gambar 3.21 Sinyal termodulasi AM SSB domain frekuensi

Politeknik Negeri Malang 16


Praktikum Telekomunikasi Analog

Sinyal hasil termodulasi AM SSB dibangkitkan dengan membangkitkan sinyal


DSB terlebih dahulu yakni mengalikan sinyal informasi m(t) dengan sinyal carrier
yang dihasilkan oscillator. kemudian menekan salah satu sideband dengan filter. Jika
USB yang ditekan, maka akan menghasilkan sinyal SSB-LSB. Sebaliknya
menghasilkan SSB-USB. Pernyataan teori diatas sesuai dengan hasil simulasi dan
praktikum. Perhatikan blok diagram modul CF transmitter yang digunakan praktikum

Gambar 3.22 blok diagram modulasi AM DSB SC pada modul CF Transmitter


Gambar 3.22 menunjukkan bahwa output sinyal SSB ( bagian nomor
2) dihasilkan dari mengalikan sinyal infromasi (bagian nomor 1) dengan
sinyal carier ( bagian nomor 3) yang dihasilkan osilator ( bagian nomor 4).
Kemudian, salah satu side band ditekan dengan menggunakan filter ( bagian
nomor 5). Sehingga output yang di tampilkan pada bagian nomor 2 ( AM
SSB) hanya akan menampilkan satu side band saja.
Untuk hasil simulasi dan praktikum, besar kecilnya sinyal modulasi
yang dihasilkan tergantung pada nilai amplitudo yang diinputkan, sedangkan
tingkat rapat renggangnya sinyal termomodulasi tergantung besar nilai
frekuensi yang ditentukan. Semakin besar frekuensi sinyal informasi, maka
hasil dari gelombang termodulasi ssb semakin renggang. Hal ini dapat di
buktikan dengan mengamati tabel 3.1 dan 3.2 .

Politeknik Negeri Malang 17


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.6.4 Spektrum frekuensi sinyal termodulasi AM SSB


Tabel 3.3 Gambar Spektrum frekuensi hasil Simulasi

No Keterangan Gambar Sinyal


1.
Vusb = Vlsb
Vc.Vm
=
2
42
= 2
= 4 Vpp

Fusb = fc+fm
= 20 + 1
= 21 Khz
Flsb = fc-fm
= 20 -1
= 19 Khz

2 Vusb = Vlsb
Vc.Vm
=
2
44
= 2
= 8 Vpp

Fusb = fc+fm
= 20 + 2
= 22 Khz
Flsb = fc-fm
= 20 -2
= 18 Khz
3 Vusb = Vlsb
Vc.Vm
=
2
46
= 2
= 12 Vpp

Fusb = fc+fm
= 20 + 4
= 24 Khz
Flsb = fc-fm
= 20 -4
= 16 Khz

Politeknik Negeri Malang 18


Praktikum Telekomunikasi Analog

Tabel 3.4 Gambar Spektrum frekuensi hasil Praktikum

No Keterangan Gambar Sinyal


1.
Vusb = Vlsb
Vc.Vm
=
2
3,561,96
= 2
= 3,49 3,5 Vpp

Fusb = fc+fm
= 20 + 1
= 21 Khz
Flsb = fc-fm
= 20 -1
= 19 Khz

2 Vusb = Vlsb
Vc.Vm
=
2
3,564,16
= 2
= 7,4048 7,4Vpp

Fusb = fc+fm
= 20 + 2
= 22 Khz
Flsb = fc-fm
= 20 -2
= 18 Khz

3 Vusb = Vlsb
Vc.Vm
=
2
3,565,96
= 2
= 10,6 Vpp

Fusb = fc+fm
= 20 + 4
= 24 Khz
Flsb = fc-fm
= 20 -4
= 16 Khz

Politeknik Negeri Malang 19


Praktikum Telekomunikasi Analog

3.7 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis teori, simulasi dan hasil praktikum
adalah :
AM SSB (Single Sideband) adalah jenis modulasi amplitudo dimana
spektrum frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari spektrum
frekuensi AM yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau frekuensi USB
(Upper Sideband) saja.
Hasil sinyal demodulasi pada hasil simulasi sama dengan sinyal informasi
sehingga Vdemod = Vm dan Fdemod=Fm , namun terdapat sedikit noise pada
tampilan sinyal awal demodulasi dikarenakan rumus yang digunakan pada
matlab menggunakan floating point perhitungan.
Hasil sinyal demodulasi pada praktikum memiliki perbedaan yang cukup
significant pada nilai Vdemod dengan Vm sinyal informasi. Nilai
amplitudonya hanya dari amplitude awalnya bahkan bisa lebih kecil dari
ini, ( Vdemod < Vmodulasi ), namun fdemod= fm. Perbedaan ini disebabkan oleh
adanya resistansi beban pada alat ukur, galat instrumen dan kesalahan
pembacaan alat ukur, adanya rugi-rugi transmmisi dan noise. Sehingga
receiver memerlukan amplifier agar amplitude kembali ke nilai awal (
sesuai sinyal informasinya).
Frekuensi SSB pada hasil praktikum mengikuti frekuensi pada carriernya
sehingga FSSB = Fc.
Proses demodulasi merupakan proses pembentukan kembali sinyal
informasi dari sinyal carier yang sebelumnya telah termodulasi.
3.8 Referensi
http://desnantara.blogspot.co.id/2013/05/single-side-band-modulation.html
diakses pada 06 November 2017
http://infoselular.blogspot.co.id/2007/06/single-side-band-generator-bagian-
i.html diakses pada 06 November 2017
https://www.academia.edu/11896688/SINGLE_SIDE_BAND_SSB_diakses
pada 06 November 2017
http://dennisambalinggi.blogspot.co.id/2014/10/single-side-band-ssb.html
diakses pada 06 November 2017
Modul Modulasi AM semester 2

Politeknik Negeri Malang 20

Anda mungkin juga menyukai