Anda di halaman 1dari 10

Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.

244

SINTESIS SENYAWA 1,4-BIS[(1-HIDROKSI-4-T-BUTIL-FENIL)-


METIL]PIPERAZIN SEBAGAI ZAT ANTIOKSIDAN

SYNTHESIS OF 1,4-BIS [(1-HYDROXY-4-T-BUTYL-PHENYL)


METHYL]PIPERAZINE AS ANTIOXIDANTS

Susy Yunita Prabawati1*, A. Wijayanto2


1
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2
Laboratorium Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
*email: susyprabawati@gmail.com
Received 12 May 2016; Accepted 13 October 2016; Available online 29 November 2016

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa berbahan dasar turunan fenol dan diuji
aktivitasnya sebagai antioksidan. Senyawa yang disintesis yaitu 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-butil-fenil)-
metil]piperazin yang dilakukan melalui reaksi Mannich dengan bahan dasar p-t-butilfenol,
paraformaldehid, dan piperazin. Karakterisasi senyawa dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer IR dan 1H-NMR. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode
perendaman radikal bebas DPPH (1,1 difenil-2-pikrilhidrazil). Produk hasil sintesis diperoleh
sebagai suatu padatan putih dengan titik lebur 252,7-254,7 C dengan rendemen 65,76 %. Hasil
pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-butil-fenil)-
metil]piperazin memiliki nilai IC50 yaitu 0,84 mM. Hal ini berarti bahwa senyawa 1,4-bis[(1-
hidroksi-4-t-butil-fenil)-metil]piperazin berpotensi sebagai antioksidan.
Kata kunci: antioksidan, p-t-butilfenol, reaksi Mannich, 1,4-bis[(1-hidroksi-4-t-butil-fenil)-
metil]piperazin.
ABSTRACT
A study has been conducted to synthesize 1,4-bis [(1-hydroxy-4-t-butyl-phenyl)-methyl]piperazin
using phenol derivate and investigate the capability of that compound, as an antioxidant. The
synthesis was carried out through Mannich reaction using p-t-butylphenol, paraformaldehyde, and
piperazine. The product was characterized by IR and 1H NMR spectroscopic. Testing of antioxidant
activity was done with the immersion of DPPH (1,1-diphenyl-2 picrylhydrazyl) free radical
method. The product was obtained as a white solid, with a point of 252,7-254,7 C and a yield of
65.76%. The test of antioxidant activity with DPPH method showed that 1,4-bis [(1-hydroxy-4-t-
butyl-phenyl)-methyl]piperazin had the IC50 values was 0.84 nM. It means that the 1,4- bis[(1-
hydroxy-4-t-butyl-phenyl )methyl]piperazine has potential as antioxidants.
Keywords: antioxidant, Mannich reaction, p-t-butylphenol, 1,4-bis[(1-hydroxy-4-t-butyl-
phenyl)methyl]piperazin.

PENDAHULUAN keberadaan radikal bebas (Sugianto,


2011).
Salah satu faktor penyebab
Radikal bebas akan bereaksi dengan
terganggunya kesehatan manusia adalah
molekul di sekitarnya untuk memperoleh
adanya senyawa radikal bebas dalam
pasangan elektron sehingga dapat menjadi
tubuh. Beberapa sumber radikal bebas
molekul yang stabil. Reaksi ini akan
antara lain polusi udara dari asap
berlangsung terus-menerus di dalam tubuh
kendaraan bermotor, asap rokok, asap
dan merupakan salah satu penyebab
pabrik, bahan pencemar dan radiasi sinar
kerusakan sel atau jaringan yang dapat
ultra violet akibat dari penipisan lapisan
menimbulkan penyakit degeneratif,
ozon juga menjadi sumber utama
penyakit autoimun, hingga kanker.

220
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto

Radikal bebas terbentuk di dalam tubuh metabolisme sulit diketahui secara pasti.
akibat produk samping proses Hal ini memberikan peluang untuk
metabolisme ataupun karena terpapar mengembangkan senyawa antioksidan
melalui pernafasan dan tersebar ke seluruh baru yang diharapkan memiliki aktivitas
tubuh (Salamah, Widyaningsih, Izzati, antioksidan yang tinggi. Penemuan suatu
dan Susanti 2015). antioksidan sintetik menjadi lebih menarik
Pada dasarnya, tubuh memiliki dan menjanjikan karena struktur senyawa
mekanisme pertahanan terhadap serangan target dapat diketahui dengan pasti.
radikal bebas yaitu dengan bantuan enzim Aktivitas antioksidan senyawa
dan nutrisi antioksidan (Yu, 2008). Akan fenolik seperti fenol, dipengaruhi oleh
tetapi, paparan bahan-bahan kimia dari kemudahan melepas atom hidrogen dan
polusi dan asap rokok yang terus menerus kestabilan struktur radikal yang terbentuk
serta gaya hidup yang tidak sehat dapat setelah melepas atom hidrogen. Aktivitas
meningkatkan jumlah radikal bebas dalam senyawa ini dapat ditingkatkan dengan
tubuh hingga melebihi kapasitas sistem menambahkan suatu gugus pendonor
pertahanannya. Oleh karena itu, tubuh elektron pada posisi orto dan para dari
memerlukan antioksidan tambahan yang gugus hidroksi pada cincin benzen (Klein,
dapat membantu melindungi tubuh dari Luke, dan Cibulkov, 2005). Oleh karena
serangan radikal bebas. Zat antioksidan ini dalam penelitian ini akan disintesis
dapat menstabilkan kekurangan elektron senyawa baru dari turunan fenol melalui
yang dimiliki radikal bebas dan suatu reaksi Mannich dengan
menghambat terjadinya reaksi berantai menggunakan piperazin sebagai gugus
pada proses pembentukan radikal (Yu, pendonor elektron. Piperazin sebagai
2008). amina sekunder akan terikat pada posisi
Senyawa-senyawa fenolik yang orto dari gugus hidroksi p-t-butilfenol dan
terdapat dalam berbagai tanaman dengan adanya dua buah atom N pada
dianggap sebagai metabolit sekunder yang piperazin maka akan dihasilkan suatu
berperan dalam aktivitas biologi seperti senyawa baru yaitu 1,4-bis [(1-hidroksi-4-
antifungi, antibakteri, dan antioksidan t-butil-fenil)-metil]piperazin. Diharapkan
(Khalil, Moustafa, dan Naguib, 2007; senyawa baru hasil sintesis ini juga akan
Eryanti, Zamri, dan Jasril, R., 2010; memiliki aktivitas sebagai antioksidan
Muthumani dkk., 2010). Beberapa bahan yang cukup baik.
alam termasuk buah-buahan yang
METODE PENELITIAN
mengandung senyawa flavonoid seperti
buah apel, pisang dan manggis diduga Alat dan Bahan
mengandung senyawa yang berfungsi Alat yang digunakan adalah
sebagai antioksidan. Demikian pula seperangkat alat refluk, pemanas listrik,
vanilin ataupun eugenol dan turunannya pipa kapiler, lampu UV, neraca analitik,
dilaporkan juga memiliki aktivitas sebagai alat-alat gelas pada umumnya, spectronic
antioksidan akan tetapi belum 20 Visible, alat penentu titik lebur
memberikan hasil yang memuaskan (elektrotermal 9100), spektrofotometer
(Shyamala, Naidu, Sulochanamma, dan infra merah (IR, Shimadzu 8201 PC),
Srinivas,2007; Prabawati dan Agustina, spektrometer resonansi magnet inti (1H-
2015). NMR, JEOL-MY400).
Penggunaan bahan alami memang Bahan yang digunakan dalam
lebih menguntungkan karena ekonomis sintesis adalah piperazin (Merck),
dan dapat diperoleh dalam jumlah yang paraformaldehid (Merck), p-t-butilfenol
berlimpah. Namun demikian, kelemahan (Merck), benzena (Merck), metanol
dari penggunaan bahan alami ini yaitu teknis, dan etanol absolut. Bahan yang
gugus aktif yang berperan dalam proses

221
Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.244

digunakan dalam uji aktivitas antioksidan dengan persen inhibisi (Y).


adalah DPPH dan kloroform (Merck). Persen (%) inhibisi =
(Abs kontrol Abs sampel)
Prosedur Penelitian x100%
Abs kontrol
Sintesis senyawa 1,4-bis[(1-hidroksi 4-t-
butil- fenil)-metil]piperazin HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebanyak 15 mmol p-t-butilfenol Hasil Sintesis Senyawa 1,4-bis[(1-
dan 15 mmol paraformaldehid (0,45 g) hidroksi-4-t-butil-fenil)-metil]piperazin
dilarutkan dalam 50 mL benzena kering Aktivitas antioksidan senyawa
kemudian ditambahkan 7,5 mmol fenolik seperti fenol, dipengaruhi oleh
piperazin (0,646 g) sebagai pendonor kemudahan melepas atom hidrogen dan
elektron. Campuran direfluk selama 20 kestabilan struktur radikal yang terbentuk
jam dalam kondisi atmosfer nitrogen. setelah melepas atom hidrogen (Winarsi,
Hasil reaksi tersebut disaring dengan 2007). Fenol yang telah bereaksi dengan
penyaring Buchner. Residu yang radikal bebas akan menjadi radikal baru,
didapatkan kemudian direkristalisasi akan tetapi radikal tersebut bersifat stabil
dengan kloroform-metanol. Senyawa hasil karena adanya stabilitasi struktur
sintesis diukur titik leburnya dan resonansi dari cincin benzena yang
dikarakterisasi dengan menggunakan dimilikinya. Hal inilah yang menjadikan
spektrometer IR dan 1H-NMR. fenol berpotensi sebagai zat antioksidan.
Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode Peningkatan aktivitas antioksidan
DPPH dari suatu senyawa golongan fenol dapat
dilakukan dengan menambahkan suatu
Pereaksi DPPH dibuat dengan cara
gugus pendonor elektron pada posisi orto
melarutkan 2 mg DPPH dalam 50 mL
dan para dari gugus hidroksi pada cincin
kloroform sehingga dihasilkan larutan
benzena. Dengan adanya gugus pendonor
stok DPPH dengan konsentrasi 0,1 mM.
elektron, maka stabilisasi resonansi dari
Larutan induk dari hasil sintesis dibuat
radikal fenoksi yang terbentuk menjadi
dengan konsentrasi 2 mM kemudian
lebih banyak sehingga akan menjadi lebih
diencerkan hingga mendapatkan variasi
stabil. Dengan demikian diharapkan
konsentrasi 0,2; 0,4; 0,6; dan 1 mM.
aktivitasnya sebagai antioksidan juga
Masing-masing konsentrasi diambil 0,5
dapat menjadi lebih tinggi.
mL untuk ditambahkan pada larutan
Pada penelitian ini senyawa 1,4-
DPPH hingga total larutan adalah 5 mL.
bis[(1-hidroksi-4-t-butil-fenil)-metil]
Selanjutnya, larutan diputar selama 30
piperazin disintesis dengan modifikasi
detik dan diinkubasi pada suhu kamar
metode sintesis yang dilakukan oleh Chi,
selama 69 jam. Setelah 69 jam,
Yoon, Kwang, Hwang, dan Jeong, (2002).
absorbansi larutan diukur dengan
Berdasarkan persamaan reaksi yang
spektrofotometer pada panjang gelombang
terjadi diketahui bahwa setiap 1 molekul
530 nm. Perlakuan yang sama juga
piperazin akan bereaksi dengan 2 molekul
dilakukan pada larutan kontrol (0,5 mL
p-t-butilfenol dan 2 molekul formaldehid
kloroform dalam 4,5 mL larutan DPPH).
untuk membentuk 1 molekul senyawa
Penentuan aktivitas antioksidan
target dengan hasil samping 2 molekul
dilakukan melalui perhitungan nilai IC50
H2O. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
(inhibitory concentration 50%) yaitu nilai
perbandingan mol antara piperazin, p-t-
yang menggambarkan besarnya
butilfenol, dan paraformaldehid yang
konsentrasi sampel yang dapat
direaksikan masing-masing adalah 1:2:2.
menghambat radikal bebas sebesar 50%
Pelarut yang digunakan dalam
yang diperoleh melalui persamaan regresi
sintesis yaitu benzena kering. Benzena
linier antara konsentrasi sampel (X)
merupakan pelarut yang memiliki sifat

222
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto

non polar (kepolaran 0,111) dengan tahap pertama ini terjadi reaksi subtitusi
tetapan dielektrik 2,27 dan titik didih 80,1 nukleofilik dari atom N dari piperazin ke
C. Spesifikasi ini menjadikan benzena C karbonil dari formaldehid. Atom
merupakan pelarut yang tepat untuk tipe nitrogen memiliki pasangan elektron
reaksi yang terjadi. Benzena kering bebas (PEB) sehingga bersifat nukleofilik,
umumnya digunakan dalam reaksi yang sedangkan C karbonil pada formaldehid
dapat terganggu oleh adanya air. Piperazin bersifat elektrofilik karena kuatnya
merupakan senyawa yang mudah terhidrat elektronegativitas dari atom O sehingga
dan terhidratnya piperazin akan awan elektron akan lebih mengarah pada
menurunkan reaktivitas dari piperazin atom O yang menyebabkan atom C
dalam suatu reaksi. Oleh karena itu, bersifat elektrofil.
pelarut benzena kering diharapkan dapat Pada mekanisme reaksi tahap kedua
memberikan hasil yang optimal (Chi dkk, terjadi reaksi substitusi elektrofilik pada
2002). cincin benzen dari p-t-butilfenol.
Mekanisme reaksi pembentukan Elektrofil berasal dari ion iminium yang
senyawa 1,4-bis[(1-hidroksi-4-t-butil- terbentuk pada reaksi tahap pertama.
fenil)-metil]piperazin terjadi dalam dua Selain membentuk senyawa target, reaksi
tahap reaksi yaitu diawali dengan ini juga menghasilkan 2 ion H+.
pembentukan ion iminium oleh piperazin Mekanisme reaksi selengkapnya
dan formaldehida. Pada mekanisme reaksi sebagaimana terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Mekanisme reaksi pembentukan senyawa 1,4-bis[(1-hidroksi-4-t-butil-


fenil)metil]piperazin

223
Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.244

Gambar 2 Spektrum IR dari Senyawa Hasil Sintesis


Sebagai bahan dasar, p-t-butilfenol rentangan gugus O-H. Hal ini diperkuat
memiliki dua gugus pengaktivasi yaitu dengan munculnya serapan gugus C-O
gugus hidroksi (-OH), dan gugus t-butil ( yang berasal dari ikatan antara C cincin
C(CH3)3). Gugus-gugus tersebut benzena dengan atom oksigen gugus
merupakan gugus pengarah orto dan para hidroksil pada daerah 1249,87 cm-1.
saat terjadi reaksi substitusi aromatik Serapan yang terihat pada daerah
elektrofilik. Akan tetapi gugus -OH 3062,96 cm-1 disebabkan adanya vibrasi
merupakan gugus peng-aktivasi yang dari rentangan C-H tak jenuh aromatik,
lebih kuat daripada gugus C(CH3)3, sedangkan serapan rentangan cincin C=C
sehingga gugus -OH akan lebih dominan aromatik muncul pada serapan di daerah
mempengaruhi produk dari reaksi 1597,06 cm-1. Hal ini diperkuat dengan
substitusi aromatik elektrofilik yang munculnya serapan pada daerah 817,82
terjadi pada p-t-butilfenol. Dengan cm-1, yang menunjukkan bahwa cincin
demikian, piperazin akan menyerang tersubstitusi pada posisi para. Serapan
cincin benzena dan masuk pada posisi pada daerah sekitar 2954,95 cm-1 dan
orto dari gugus OH. 2823,79 cm-1 merupakan rentangan dari
Senyawa hasil sintesis yang C-H (sp3) alifatik. Keberadaaan gugus
diperoleh yaitu berupa padatan berwarna alkil diperkuat oleh serapan bengkokan
putih dengan rendemen 65,76%, dan titik gugus t-butil pada daerah 1249,87 cm-1.
lebur 252,7-254,7 oC, memiliki kelarutan Sementara itu serapan C-N terlihat pada
yang baik dalam kloroform akan tetapi bilangan gelombang 1311,59 cm-1 dan
tidak larut dalam pelarut polar maupun serapan bengkokan gugus metilen (-CH2-)
non polar. muncul pada bilangan gelombang 1504,48
Selanjutnya identifikasi terhadap cm-1. Hal ini mempertegas bahwa
produk dilakukan dengan menggunakan jembatan metilen dari produk reaksi telah
spektrofotometer IR, dan diperoleh terbentuk.
spektrum sebagaimana terlihat pada Reaksi Mannich dapat terjadi dan
Gambar 2. Dari spekrum terlihat adanya akan mengalami perubahan yang khas
serapan melebar pada daerah sekitar 3425 yaitu dengan terbentuknya amina tersier
cm-1 yang karakteristik untuk serapan dari suatu amina sekunder (piperazin).

224
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto

Menurut Coates (2000) spektrum IR juga Spektrum 1H-NMR dari produk hasil
dapat mengidentifikasi terbentuknya suatu sintesis menunjukkan adanya 3
amina tersier. Jika amina tersier telah lingkungan yang berbeda. Ketiga
terbentuk maka dapat dipastikan reaksi lingkungan tersebut masing-masing
telah berjalan dengan baik. Amina primer, berada pada pergeseran kimia () 1,27;
amina sekunder dan amina tersier 3,72 dan sekitar 7,2 ppm. Puncak dengan
memiliki serapan N-H yang khas pada pergeseran kimia 3,72 ppm merupakan
daerah bilangan gelombang 3200-3400 puncak yang menyatakan proton dari dua
cm-1. Karakteristik spektrum IR dari jembatan metilen (N-CH2) dengan
suatu amina primer yaitu memiliki integrasi setara dengan 4 hidrogen.
serapan N-H ganda pada bilangan Puncak pada daerah pergeseran kimia
gelombang 3200-3400 cm-1, amina sekitar 7,2 ppm merupakan puncak dari
sekunder dengan serapan tunggal, dan atom hidrogen pada cincin benzena.
amina tersier tidak menunjukkan adanya Sementara itu pada pergeseran kimia 1,27
serapan. Sementara itu, hasil spektrum IR terdapat puncak yang menyatakan atom
dari senyawa 1,4-bis[(1-hidroksi-4-t-butil- hidrogen dari gugus tersier butil.
fenil)metilpiperazin pada penelitian ini Informasi krusial yang sangat
tidak menunjukkan adanya serapan N-H diperlukan dari spektrum 1H-NMR
tetapi masih menunjukkan adanya serapan tersebut adalah munculnya puncak pada
C-N. Hal ini menandakan bahwa senyawa daerah pergeseran kimia 3,72 ppm yang
target yang berupa amina tersier telah merupakan puncak dari lingkungan proton
terbentuk. Berdasarkan analisis spektrum jembatan metilen (N-CH2-). Hasil
IR yang ada terlihat bahwa gugus-gugus penelitian yang dilakukan oleh Chi dkk,
fungsional dalam senyawa target telah 2002; Prabawati, Setiawan, dan Fauzia,
terdeteksi semua dalam spektrum IR. 2012; Prabawati, dan Fauzia 2015 dengan
Identifikasi lebih lanjut dilakukan menggunakan piperazin juga
menggunakan spektroskopi 1H-NMR. menunjukkan serapan proton jembatan
Spektrum 1H-NMR dari produk hasil metilen muncul pada daerah pergeseran
sintesis ditunjukkan pada Gambar 3. kimia antara 3,7-3,8 ppm.

Gambar 3 Spektrum 1H-NMR senyawa 1,4-bis[(1-hidroksi-4-t-butil-fenil)metilpiperazin

225
Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.244

Terlihatnya puncak serapan dan Nilai IC50 menggambarkan besarnya


kesesuaian hasil integrasi jumlah proton konsentrasi senyawa uji yang dapat
dari gugus metilen ini menunjukkan menghambat radikal sebesar 50 %.
bahwa telah terjadi reaksi sehingga Semakin kecil nilai IC50 suatu senyawa
piperazin terikat diantara dua molekul p-t- maka semakin baik aktivitas
butilfenol yang dijembatani oleh gugus antioksidannya. Nilai IC50 diperoleh dari
metilen. Berdasarkan interpretasi dari persamaan regresi linier yang menyatakan
spektrum IR dan 1H NMR diatas maka hubungan antara konsentrasi sampel
dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil (senyawa uji) dengan aktivitas antioksidan
sintesis merupakan senyawa target yang (Yu, 2008).
diharapkan yaitu 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t- Hasil uji aktivitas antioksidan
butil-fenil)metil]piperazin. senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-butil-
fenil)metil]piperazin memberikan nilai
Hasil Uji Aktifitas sebagai Zat
persen inhibisi sebagaimana disajikan
Antioksidan
pada Tabel 1. Berdasarkan data pada
Metode pengujian dilakukan dengan Tabel 1 terlihat bahwa kemampuan
menggunakan metode perendaman radikal senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-butil-
bebas DPPH. Metode ini dipilih karena fenil)metil]piperazin dalam menghambat
merupakan metode yang cepat, sederhana DPPH adalah cukup baik yaitu pada
dan murah untuk mengukur aktivitas konsentrasi yang relatif kecil (pada
antioksidan (Prakash dkk. 2007). Selain konsentrasi 0,2 mM), senyawa tersebut
itu, metode DPPH adalah metode yang telah mampu menghambat DPPH hingga
paling umum digunakan untuk 23,48 %. Apabila dibandingkan dengan
mengevaluasi aktivitas antioksidan bahan awalnya yaitu p-t-butilfenol, yaitu
khususnya untk senyawa fenol dan pada konsentrasi 0,2 mM hanya mampu
polifenol (Salamah dkk, 2015). Ketika menghambat sebesar 22,5 %. Sementara
suatu larutan DPPH dicampurkan dengan itu jika dibandingkan dengan senyawa
senyawa yang dapat memberikan atom hasil sintesis lainnya yang telah dilakukan
hidrogen, molekul DPPH akan tereduksi, sebelumnya, maka senyawa 1,4-bis [(4-t-
ditandai dengan berubahnya warna ungu butil-1-hidroksi-fenil)-metil] piperazin
menjadi kuning. Interaksi antara memberikan penghambatan terhadap
antioksidan dengan DPPH dapat berupa DPPH dengan cukup baik. Senyawa
transfer elektron atau donor hidrogen, vanilin dan turunan vanilin yaitu senyawa
kedua interaksi tersebut akan menetralkan 1,4-bis [(2-hidroksi-3-metoksi-5-metanal-
radikal bebas (Prakash dkk. 2007). fenil)-metil]piperazin, pada konsentrasi
Penentuan aktivitas antioksidan 0,2 mM mampu menghambat DPPH
dilakukan dengan menghitung nilai IC50 masing-masing sebesar 5,04 % dan 22,68
(Suryawati, Frengki, dan Suardi, 2013). % (Prabawati, dkk, 2012).
Tabel 1. Nilai persen inhibisi (%) dari senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-
butil- fenil)metil]piperazin
Persen Inhibisi (%)
No Konsentrasi (mM)
senyawa hasil sintesis
1. 0,2 23,48
2. 0,4 26,89
3. 0,6 43,33
4. 0,8 47,27

226
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto

Gambar 4 menunjukkan kurva memiliki mekanisme penghambatan


antara konsentrasi dan penghambatan terhadap radikal DPPH yang sama. Reaksi
persen dari 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-butil- antara radikal DPPH dengan senyawa 1,4-
fenil) metil] piperazine. Berdasarkan bis [(4-t-butil-1-hidroksi-fenil)-metil]
kurva tersebut dapat diperoleh nilai IC50 piperazin ditunjukkan pada Gambar 5.
dari senyawa 1,4-bis [(1 hidroksi-4-t- Berdasarkan reaksi tersebut
butil-fenil) metil] piperazin adalah 0,84. diketahui bahwa dua molekul DPPH akan
Hal ini berarti bahwa senyawa 1,4-bis [(1 menjadi stabil setelah bereaksi dengan
hidroksi-4-t-butil-fenil)metil]piperazin sebuah molekul senyawa 1,4-bis [(4-t-
berpotensi sebagai antioksidan (Jun dkk, butil-1-hidroksi-fenil)-metil] piperazin.
2003; Suryawati dkk, 2013). Meskipun Radikal DPPH menjadi DPPHH karena
demikian masih perlu dilakukan penelitian mendapat donor radikal hidrogen dari
lanjutan untuk memperoleh nilai IC50 senyawa 1,4-bis [(4-t-butil-1-hidroksi-
yang lebih baik. fenil)-metil] piperazin. Reaksi tersebut
Senyawa fenolik memiliki aktivitas menyebabkan molekul 1,4-bis [(4-t-butil-
antioksidan karena mampu mendonorkan 1-hidroksi-fenil)-metil] piperazin menjadi
radikal hidrogen untuk menetralkan radikal baru, akan tetapi radikal yang
radikal bebas dan radikal fenolik yang terbentuk tetap stabil karena adanya
terbentuk akan terstabilkan oleh resonansi. struktur resonansi. Struktur resonansi dari
Senyawa 1,4-bis [(4-t-butil-1-hidroksi- radikal 1,4-bis [(4-t-butil-1-hidroksi-
fenil)-metil] piperazin yang juga fenil)-metil] piperazin terlihat
merupakan senyawa fenolik akan sebagaimana pada Gambar 6.

Gambar 4 Kurva Konsentrasi vs % Inhibisi dari senyawa 1,4-bis [(4-t-butil-1-hidroksi-


fenil)-metil] piperazin yang diuji dengan metode DPPH.

Gambar 5. Reaksi antara senyawa 1,4-bis [(4-t-butil-1-hidroksi-fenil)-metil] piperazin


dengan radikal DPPH

227
Molekul, Vol. 11. No. 2, November 2016: 220 229 doi: 10.20884/1.jm.2016.11.2.244

Gambar 6. Struktur resonansi dari radikal 1,4-bis [(4-t-butil-1-hidroksi-fenil)-metil]


piperazin
Aktivitas antioksidan yang cukup relationship analysis of isoeugenol,
baik dari senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t- eugenol, vanilin and their
butil- fenil)metil]piperazin dapat derivatives. Indonesian Journal of
disebabkan karena adanya gugus piperazin Chemistry, 7 (1), 61-66.
sebagai gugus pendonor elektron yang Apak R., Gl K., Demirata B., zyrek
memperendah nilai BED O-H (Aini, M., elik S.E., Bektaolu B., Berker
Purwono, dan Tahir, 2007). Selain itu K.I., dan zyurt D. (2007).
adanya dua gugus hidroksi (yang Comparative Evaluation of Various
merupakan gugus aktif) dalam satu Total Antioxidant Capacity Assays
molekul 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t-butil- Applied to Phenolic Compounds with
fenil)metil]piperazin menyebabkan lebih the CUPRAC Assay. Molecules, 12,
banyak radikal hidrogen yang dapat 1496-1547.
disumbangkan untuk menetralkan radikal Chi K.W.,Yoon, S.A., Kwang, T.S.,
bebas (Apak dkk., 2007). Hwang, H., dan Jeong, S.A. (2002).
Synthesis of Diazacrown Ethers
KESIMPULAN
Containing Phenolic Side Arms and
Berdasarkan hasil penelitian dan Their Complex with Divalent Metal
pembahasan, maka dapat disimpulkan Ions. Bulletin of the Korean Chemical
bahwa senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t- Society, 23 (5).
butil-fenil)-metil]piperazin dapat Eryanti, Y., Zamri, A., Jasril, Rahmita.
disintesis menggunakan bahan dasar p-t- (2010). Sintesis Turunan 2-hidroksi
butilfenol, piperazin, dan paraformaldehid Kalkon melalui Kondensasi Claisen-
melalui reaksi Mannich dengan rendemen Schmidt dan Uji Aktivitasnya sebagai
65,76 %. Hasil uji aktivitas antioksidan Antimikroba. Jurnal Natur Indonesia,
dengan metode DPPH menunjukkan 12, 2, 223-227.
bahwa senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t- Jun, M., Fu, H-Y., Hong, J., Wan, X.,
butil-fenil)metil]piperazin mempunyai Yang, C.S., Ho, C-T. (2003).
nilai IC50 yaitu 0,84 mM. Hal ini berarti Comparison of Antioxidant
bahwa senyawa 1,4-bis [(1-hidroksi-4-t- Activities of Isoflavones from
butil-fenil)metil]piperazin berpotensi Kudzu Root (Pueraria lobate Ohwi).
sebagai antioksidan. Journal of Food Science, 68 (6).
DAFTAR PUSTAKA 2117-2122.
Khalil, M.Y., Moustafa, A.A., dan
Aini, N., Purwono, B., Tahir, I. (2007). Naguib, N.Y. (2007). Growth,
Structureantioxidant activities

228
Sintesis Senyawa 1,4-Bis[(1-Hidroksi-4-t-Butil Susy Yunita Prabawati dan A. Wijayanto

Phenolic Compounds, and Salamah, N., Widyaningsih, W., Izzati, I.,


Antioxidant Activity of Some Susanti, H. (2015). Aktivitas
Medical Plants Grown under Penangkap Radikal Bebas Ekstrak
Organic Farming Condition. World Etanol Ganggang Hijau Spirogyra sp.
Journal of Agricultural Sciences, dan Ulva lactuca dengan Metode
3(4): 451-457. DPPH. Jurnal Ilmu Kefarmasian
Klein, E., Luke, V., Cibulkov, Z. Indonesia, Vol.13, No.2, 145-150.
(2005). On The Energetics Of Shyamala, B.N., Naidu, M.,
Phenol Antioxidants Activity. Sulochanamma, G.S., Srinivas, P.
Petroleum & Coal, 47 (1), 33-39, (2007). Studies on the antioxidant
2005. activities of natural vanilla extract
Muthumani P., Neckmohammed, Meera and its constituent compounds
R., Venkataraman S., through in vitro models. Journal of
Chidambaranathan N., Devi P., Agricultural and Food Chemistry, 55,
Kumar P.A.S. (2010). Synthesis and 77387743.
evaluation of anticonvulsant and Sugianto NL. (2011). Pemberian jus
antimicrobial activities of some delima merah (punica granatum)
Mannich bases of substituted dapat meningkatkan kadar glutation
aminophenol and acetophenone. peroksidase darah pada mencit (Mus
International Journal Pharmaceutical musculus) dengan aktivitas fisik
and Biomedical Research, 1(3), 78- maksimal. Tesis. Denpasar: Program
86. Pascasarjana Universitas Udayana, 3
Prabawati, S.Y., Setiawan, A., Fauzia, A. & 5.
(2012). Sintesis Senyawa 1,4-bis [(2- Suryawati, Frengki, Suardi, H.N. (2013).
hidroksi-3-metoksi-5-formaldehid- The Potential antioxidant activity of
fenil)-metil] piperazin dari Bahan ethanolic extract of Aceh ant-plant
Dasar Vanilin dan Uji Aktivitasnya (Mymercodia sp) on the free radical
sebagai Zat Antioksidan. Kaunia, DPPH (1,1-Diphenyl-2-
Vol. VIII, No.1, 30-43. pikrylhidrazil). Proceedings of the 3th
Prabawati, S.Y., Fauzia, A. (2015). Annual International Conference
Pemanfaatan Bahan Alami Eugenol Syiah Kuala, Oktober 2-4, Banda
sebagai Zat Antioksidan. Kaunia, Aceh. Indonesia, 301-305.
Vol. XI, No.1, April, 11-18. Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami
Prakash, D., Upadhyay, G.,Singh, B.N., dan Radikal Bebas. Yogyakarta:
Dhakarey, R., Kumar, S., dan Singh, Kanisius; 11-23.
K.K. (2007). Free Radical Yu, L. (2008). Overview and Prospective,
Scavenging Activities og Himalayan dalam Wheat Antioxidants, John
Rododendrons. Current Science, 92, Wiley & Sons, Inc., New Jersey.
4, 526-532.

229

Anda mungkin juga menyukai