Anda di halaman 1dari 12

RUNTUHNYA NILAI MORAL

PADA BANGSA INDONESIA

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seperti yang di muat dalam pancasila khususnya sila ke-2 Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia diharapkan untuk hidup adil

dan beradab. Untuk mencapai masyarakat yang beradab di perlukan moral dan gaya hidup yang

baik. Moral dan gaya hidup bangsa Indonesia tercermin pada perbuatan-perbuatan rakyat

Indonesia itu sendiri khususnya para remaja sebagai generasi penerus sekaligus ujung tombak

bangsa Indonesia. Menurut Moetojib (2008:01) langkah yang perlu diambil bangsa Indonesia

menghadapi persoalan bangsa pada era globalisasi dan memasuki usia ke-63 adalah melakukan

rekonstruksi moral secara total dengan membangun kembali karakter dan jati diri bangsa

(Nation and character building).

Kemanusiaan yang adil dan beradab semakin jauh dari kata terwujud apabila kita melihat fakta-

fakta yang terjadi di masyarakat. Dari sisi hukum kita dihadapkan kepada ketidakadilan hukum

yang berlaku di Indonesia yang seperti Pisau tajam ke bawah, akan tetapi tumpul ke atas.

Hal ini terbukti dengan banyaknya para pelaku korupsi yang merampok milyaran bahkan

trilyunan uang rakyat yang hanya dihukum kurang dari lima tahun penjara. Sebagai contoh

adalah Anggodo Widjojo yang terbukti merekayasa kriminaslisasi dua anggota KPK masih bisa

bebas seakan tidak terjerat oleh hukum. Tentu saja ini sangat berlawanan dengan kisah seorang

nenek yang bernama Minah yang secara terpaksa memungut dua buah kakao seharga Rp 2.100

2
yang ditemukannya dijalan untuk dimakan oleh dirinya yang saat itu kelaparan, akan tetapi ia

harus menjalani hukuman penjara selama 1.5 tahun dengan masa percobaan selama 3 bulan.

Serta banyak juga pemuda yang membentuk gank dan sering kumpul di perempatan jalan

sambil minum-minuman keras sehingga meresahkan masyarakat sekitar.

Dari uraian diatas, penulis berpendapat bahwa keadaan moral dan gaya hidup remaja Indonesia

saat ini telah telah mengalami kerusakan dan perlu di perbaiki lagi. Sebab gaya hidup dan moral

mereka sudah tidak sesuai lagi dengan kepribadian bangsa Indonesia yang berlandaskan

Pancasila.

Sehingga dari semua pihak yang terkait perlu membantu demi kesadaran dan kebaikan generasi

penerus kita. Dengan memperhatikan ulasan uraian di atas, maka penulis membuat makalah

yang berjudul Runtuhnya Nilai Moral pada Bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian nilai moral dalam pancasila?

2. Apakah faktor-faktor penyebab runtuhnya nilai moral?

3. Bagaimana solusi untuk mengatasi runtuhnya nilai moral?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian nilai moral dalam pancasila

3
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab runtuhnya nilai moral

3. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi runtuhnya nilai moral

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Moral dalam Pancasila

4
Nilai moral merupakan sistem nilai utama antara nilai-nilai yang ada dalam diri manusia dengan

nilai-nilai yang ditemukan dalam sebuah era atau bangsa. Nilai moral ini adalah nilai yang

menjadikan manusia berharga, baik, dan bermutu sebagai manusia. Nilai moral untuk

masyarakat tertentu meliputi nilai yang memajukan manusia, antara lain internasionalisme dan

kerjasama antarbangsa.

Sedangkan pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata

dari Sanskerta : Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan

rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.2 Faktor-Faktor penyebab Runtuhnya Nilai Moral

Kerusakan moral saat ini sudah sampai pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Dan itu

terjadi pada semua level masyarakat. Anak-anak remaja hingga orang dewasa sudah banyak

yang terjangkit penyakit ini. Maraknya kenakalan dikalangan remaja : pergaulan bebas, tawuran,

dan berbagai perilaku menyimpang lainnya merupakan bukti bahwa moral remaja kita sudah

rusak. Para pejabat sudah tidak mempunyai rasa malu meminta dan mengambil sesuatu yang

bukan haknya. Para wanita lebih senang pamer aurat dimuka umum dan bergaul tanpa batas.

Dengan alasan seni para artis dan media telah meracuni masyarakat dengan tontonan yang

merusak akhlak. Jika disebut satu persatu secara rinci potret krisis moral masyarakat kita terlalu

sempit media ini untuk memuatnya. Tetapi hal itu dapat kita rasakan secara nyata ditengah-

tengah kehidupan kita. Kemajuan teknologi justru menambah cepatnya virus ini menjalar

5
ditengah masyarakat kita. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan moral adalah

sebagai berikut :

1. Kurangnya pegangan terhadap agama

Dengan kurangnya pegangan terhadap agama maka seseorang akan kehilangan jati dirinya

sendiri bahkan akan kehilangan kontrol pada dirinya sendiri. Karena kontrol yang paling kuat

yaitu terdapat pada dirinya sendiri. Sekuat apapun iman seseorang, terkadang mengalami naik

turun.

Ketika tingkat keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini sangat

berbahaya bagi moral, jika dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin kronis dan merusak

citra individu dan institusi. Kurangnya agama ini juga bisa menjadi sebab rusaknya bangsa

indonesia.

Jika agama yang kita miliki kuat maka tentu saja kita akan takut berbuat dosa. Sehingga tidak

akan ada kejahatan atau paling tidak kejahatan akan sangat minim dalam negeri ini. Contohnya

saja jika para pejabat negeri ini memiliki landasan agama yang baik, maka apa berani dia korupsi

atau memakan uang rakyat.

2. Sistem pendidikan Indonesia yang kurang memperhatikan pendidikan moral

Salahnya Sistem Pendidikan Indonesia Ini juga bisa menjadi penyebab krisis moral di Indonesia.

Sebagaimana anda tahu anak-anak menghabiskan banyak waktunya di dalam sekolah.

Sayangnya sekolah sekarang hanya identik untuk mencari ilmu duniawi saja dan jarang ada yang

sekolah yang juga mengajarkan aspek-aspek moral, jikalau ada porsinya sangat minim.

6
3. Pengaruh lingkungan

Tidak semua guru itu punya sifat yang buruk dan sebaliknya. Terkadang seorang guru melakukan

kesalahan karena ada pengaruh buruk dari lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan rumah dan

pengaruh kurang baik dari guru lain dapat mendorong seorang guru untuk berbuat kesalahan,

selain itu pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering

mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya.

Pengaruh budaya barat juga hal yang mungkin menjadi penyebab krisisnya moral bangsa

Indonesia, tak dapat dipungkiri pengaruh budaya barat merusak moral bangsa ini. Sebagai

contoh free sex dan pergaulan bebas masuk ke indonesia dari merangseknya budaya barat ke

negeri ini. Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika

dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya.

Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.

4. Kemajuan teknologi

Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positif tetapi tidak dapat di

pungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negatif bagi bangsa indonesia. Perkembangan

internet dan ponsel berteknologi tinggi terkadang dampaknya sangat berbahaya bila tidak di

gunakan oleh orang yang tepat. Misalnya : Video porno yang semakin mudah di akses di ponsel

dengan internet, mahasiswa sebagian yang tidak sempat belajar ketika ujian menggunakan hp

untuk internet atau menanyakan kepada temannya lewat sms.

7
Hal tersebut memang sangat memudahkan tapi itu melatih adanya sifat ketidakjujuran kepada

mahasiswa itu sendiri sehingga menjadi awal dari kerusakan moral.

5. Hilangnya Rasa Tanggung Jawab

Sebelum bendungan Situ Gintung jebol, Kompas 28 Juli 2008 memberitakan bahwa sebanyak 50

bendungan dari total 106 dinyatakan rusak. Rusaknya infrastruktur pengairan ini menurut

penelitian disebabkan perawatan operasional bangunan yang kurang memadai. Masalah seperti

ini terjadi juga pada infrastruktur lainnya seperti banyaknya gedung yang hampir roboh.

Kasus lain adalah rusaknya beberapa ruas rel kereta api yang diakibatkan besi baja rel kereta

diambil oleh oknum. Berita-berita tersebut merupakan cermin bahwa telah terjadi penurunan

moral tanggung jawab di masyarakat yang dapat berakibat fatal bagi keselamatan masyarakat.

6. Kriris Kerjasama

Terjadinya perpecahan dan benturan di antara komponen masyarakat menunjukkan bahwa

bangsa ini sedang mengalami krisis persatuan dan melunturnya budaya kerjasama. Demikian

juga dengan jumlah kasus tawuran di antara mahasiswa dan pelajar yang cenderung meningkat.

7. Krisis Kepedulian

Media massa beberapa waktu yang lalu melaporkan adanya beberapa warga masyarakat

yang meninggal akibat kelaparan. Berita ini menunjukan bahwa kepedulian juga telah menipis

dalam kehidupan masyarakat.

8
Jika kita melihat potret kehidupan bangsa saat ini, maka jelas terlihat bahwa masalah

moral sesungguhnya merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding masalah ekonomi. Jika

hal itu dibiarkan, akan mengancam masa depan bangsa. Namun sayang, masalah moral ini kerap

terpinggirkan dari agenda dan rencana para calon pemimpin bangsa.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

1. Berdasarkan fakta yang ada dapat dilihat bahwa bangsa indonesia kehilangan moralitas,

seperti tingkat kriminalitas yang tinggi dan lain-lain. Jika hal-hal seperti ini tidak diperbaiki maka

nasib bangsa Indonesia ke depan pasti akan semakin memprihatinkan dan akan menyebabkan

rusaknya generasi masyarakat di masa yang akan datang.

Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari masing-masing individu untuk dapat

mengubah dan memperbaiki perilaku dan moralnya. Karena dengan kesadaran dari diri kita

sendiri, maka prilaku kita dapat diperbaiki tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Sehingga

hasilnya pasti akan lebih memuaskan dan Insya Allah nasib bangsa Indonesia ke depan pasti

akan lebih makmur dan sejahtera karena dipimpin oleh orang-orang yang memiliki kepribadian

dan moral yang baik.

2. Untuk mencegah atau memperbaiki krisisnya nilai moral maka ada berbagai macam solusi

yang dapat dilakukan seperti yang telah disebutkan di atas. Namun pada dasarnya, semua solusi

tersebut mengarah pada pemahaman dan pengamalan yang sebenarnya pada pancasila.

3.2 Saran-saran

3.2.1 Saran untuk Remaja Indonesia

10
Saran penulis untuk remaja indonesia agar memperdalam ilmu agamanya karena dengan

berpedoman dengan ilmu agama seseorang akan memiliki kepribadian yang luhur dan tidak

mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif.

3.2.2 Saran untuk Pemerintah Indonesia

Saran penulis untuk pemerintah indonesia agar memprogramkan pendidikan di sekolah

dengan pendidikan moral dan kepribadian yang baik. Jangan cuma menuntut skil dan

penguasaan materi pelajaran duniawi saja. Sebab pendidikan moral dan tingkah laku juga

sangat dibutuhkan para generasi penerus untuk membangun bangsa yang lebih baik.

3.2.3 Saran untuk Orang Tua Remaja Indonesia

Saran penulis untuk orang tua remaja indonesia agar lebih memperhatikan tingkah laku

dan pergaulan anaknya. Sebab dengan perhatian yang diberikan dari ke-2 orang tua, anak akan

lebih terkaendali dan tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif. Kemudian orang

tua juga harus mendidik kepribadian yang bagus kepada anaknya sedari kecil. Karena

pendidikan yang dimulai sejak kecil akan lebih tertanam dalam kepribadian seorang anak.

11
Daftar Pustaka

1. Setiadi, Elly M, dkk.2006.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:Kencana Prenada Media Grop.

2. Supartono W., M.M.2004.Ilmu Budaya Dasar.Bogor:Ghalia Indonesia.

3. Widagdho, Djoko, dkk.2008.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:PT Bumi Aksara.

4. Rafieq, M.2011.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:Mega Media.

12

Anda mungkin juga menyukai