Anda di halaman 1dari 11

NEUROTRAUMA

Trauma Capitis

1. LATAR BELAKANG
Cedera kranio serebral atau neuro trauma masalah neurologi Jumlah
pasien setiap tahunpenanganancepat dan tepat

2.Patofisiologi
2.1.Scalp : laserasi, kontusio, abrasi (hilangjaringan )

2.2.Kranium : kompressi ,linier

2.3.Otak
2.3.1. Mekanisme umum:
traumakepala

OTOREGULASI normal aliran darah otak HILANG

Otak yang cedera LEBIH PEKA terhadap:-Hipovolemi


-Hipervolemia
-Hipoksia

Proses yang dapatmerusakjaringan cerebral dansekitarnyaantara lain adalah :


Proses akselerasi atau deselerasi yang cepat dari kepala.
Rotasi dari kepala terhadap batang otak.
Adanya fraktura tulang kepala

1
2.3.2. MEKANISME KHUSUS
2.3.2.1.Cidera otak primer
1.Def
Ad/ cidera otak yg terjadi segera cidera kepala baik akibat impact injury maupun
akibat gaya akselerasi-deselerasi, ini dpt berlanjut menjadi cidera otak
sekunder, jika tdk mendapat penanganan yg baik,

2.Meliputi:
2.1.Fraktur linier kalvaria
2.3. Frakturdepresi
2.4.Frakturdepresitertutup.
2.5.Frakturdepresiterbuka

3.bersifat
3.1.Fokal=>hematoma intrakranial (ekstradural, subdural,intraserebral),
kontusio
(coup-contre-coup)
3.2.Difus=>otak merata menerima benturan (diffuse axonal injury)

2.3.2.2. CIDERA OTAK SEKUNDER


1.Def
Ad/ akibat dari cidera otak primer yang tidak mendapat penanganan yang baik
hipoksia) serta adanya proses metabolism dan neurotransmitter serta respon
inflamasi pada jaringan otak

2. meliputi :
1. Edema serebri
2. Infarkserebri
Peningkatan tekanan intra cranial

3.Penyebab cidera otak sekunder


Kegagalan respirasi
hipoksia
hiperkapnia

2
penurunan perfusi serebral
hipotensi
iskemia
infeksi
peningkatan tekanan intra kranial
respon inflamasi
radikal bebas
neurotransmitter reksitasi

kerusakansekunderdisebabkanoleh proses iskemi

2.3.3.Cidera otak tersier


Komplikasi dari cideraotak berupa reaksi immunologiKeluar TNF alfa, IL 256

3.Klasifikasi
3.1.berdasarkan neuro patofisiologi :

1. Komosio serebri
Tidak ada jaringan otak yang rusak tapi hanya kehilangan fungsi otak
sesaat, berupa pingsan kurang dari 10 menit atau amnesia paska cedera
kranioserebral.

2. Kontusio serebri (memarotak)


kerusakan jaringan otak dengan defisit neurologik yang timbul setara
dengan kerusakan otak tersebut, minimal pingsan lebih dari 10 menit
atau ada lesi neurologik yang jelas.

3. Laserasi otak
kerusakan jaringan otak yang luas dan jaringan otak robek yang
umumnya disertai fraktur tengkorak terbuka.

3
3.2. Derajat keparahan berdasarkan tanda dan gejala
3.2.1.Kesadaran
Pada cedera kepala r i n g a n , kehilangan kesadaranhanya <20 menit,
makin lama terja digangguan kesadaran menunjukkan makin berat cedera
kepala.
Mekanisme;
Gangguan kesadaran, berupa penurunan kesadaran yang d a p a t
disebabkan oleh beberapa sebab:
1.Saat benturan terjadi disrupsi (terputus) dari Reticular Activating S y s t e m
(RAS) batang otak.
2.Disrupsi substansi kelabu kortikal yang luas dan tiba-tiba.
3.Disrupsi daerah orbito frontal yang mempunyai hubungan dengan ARAS.
4.Tekanan tinggi i n t r a c r a n i a l b a i k karena hematoma atau edema
cerebri

4
3.3.KlasifikasiCederaKepalaBerdasarkan GCS

No. Jenis Kriteria

1. Minimal GCS = 15, LOC (-), amnesia (-)

2. Ringan GCS = 13 15, LOC < 5 menit, ada ggn kesadaran atau memori

3. Sedang GCS = 9 12 atau LOC 5 menit atau deficit neurologis fokal

4. Berat GCS = 5 8

5. Critical GCS = 3 4

3.2.2. DefisitNeurologi

Cari apakah ada cedera medulla spinalis (cervical !)


Cek cedera extra kranial (laserasi, kompresifraktur)
Cari tanda fraktur basis cranii; Battles sign, Racoons
eye, CSF otorrhoe, rhinorrhoe, hemotympanum.
Cari tanda fraktur facial,fraktur zygoma,fraktur orbita
Periksa fungsi motorik dan reflek patologis
Evaluasi gejala TIK meninggi
trauma non-neuro; cederatorak, abdomen dll

3.2.3.Amnesia
Komponen lain yang penting dalam mengukur derajat cedera kepala
adalah amnesia, m a k i n l a m a amnesia, makin berat cidera tersebut.

5
Severity of Injury Based on PTA
(Post-Traumatic Amnesia) Duration
(Bigler, as cited in Lezak, 1995).

PTA Duration Severity of Injury


< 5 minutes Very mild
5 - 60 minutes Mild
1 24 hours Moderate
1 - 7 days Severe
1 - 4 weeks Very severe
> 4 weeks Extremely severe

3.3.Bangkitan
Gejala l a i n yang dapat terjadi adalah timbulnya bangkitan epilepsi

3.4.DefisitNeurologi
1. Gangguan motorik yang dapat berupa:
2. Hemiparesis,
3. Triparesis,
4. Ataksia,
5. Gangguansensorik, dan
6. Gangguan saraf otak

3.5.Gangguan Ekstrapiramidal
Gangguanekstrapiramidal,

3.6.Gangguan kognisi dan perilaku


Yang dapat mengakibatkan maladaptasi psikososial.
P e n ye b a b d a ri ge j a la - g e ja la in i t e ru t a m a o le h
ko n t u s i fokal/multifokal, diffuse axonal injury yang mengenai traktus traktus
panjang periventrikuler atau batang otak.

3.4..Klasifikasi Cedera Kepala Difus Berdasarkan CT- Scan


fisher grading system untuk yg difussed

Kategori Penemuan CT-Scan awal

Diffuse injury I Tak tampak patologi

6
Diffuse injury II Tampak sisterna, midline shift < 5mm dengan/ tanpa densitas
lesi, tidak ada hiper densitas atau densitas campuran lesi <
25cc, dapat termasuk pecahan tulang atau benda asing

Diffuse injury III Sisterna terdesak atau hilang, midline shift 0-5mm, tdk
(Swelling) terdapat hiperdensitas atau lesi campuran>25 cc

Diffuse injury Midline shift >5mm, tidak ada hiperdensitas atau lesi
IV (shift) campuran>25mm

Evacuated Setiap lesi surgical yang dapat dievakuasi


Mass

Non-evacuated Hiperdensitas atau lesi campuran>25cc yg tdk dpt di evakuasi


mass

3.5.Berdasarkanlapisan

3.5.1.Epidural Hematoma

3.5.2. Subdural Hematome

3.5.3. Intraparenchymal Hemorrhage

3.5.4. Edema Cerebral Diffuse

3.5.5. ContusioCerebri

4.Trauma Management
4.1.Penanganan umum
4.1.1. ABCDE
1. Airway (jalannafas): jalannafas di bebaskan
2. Breathing (pernafasan):
Gangguan pernafasan biasanya karena gangguan
sentraldepresi pernafasan pada lesi di medula oblongata
7
perifer :aspirasi, trauma dada, edema paru, emboli paru, infeksi, hipoksia&
hiperkapnia, Tindakan: * Oksigenasi
* Cari & atasi factor penyebabnya
* Ventilator, jikadiperlukan

3. Circulation (Sirkulasi)
Jaga hivolemia. Pertahankan cerebral perfusion pressure (CPP) >
70mmHg
Hipotensiiskemikkerusakan sekunder
Biasanya hipotensi disebabkan hipovolemia karena perdarahan,
tamponade jantung, syok septik, jarang disebab kankelainan kranial
Tindakan :
Hentikan perdarahan
Perbaiki fungsi jantung
Ganti darah yang hilang
Pertahankan TD sistolik> 100mmHg untuk mencegah iskemia
otak

4.1.2.. PemeriksaanRadiologi
Pemeriksaan Schedel foto&foto cervical untuk melihat ada tidaknya:
* Fraktur linear
* Frakturimpresi/depressed
CT-Scan kepala, untuk melihat :
* hematoma intra kranial
* fraktura tulang tengkorak
* midline shift
* edema serebri

4.1.3.. Penatalaksanaan TTIK (TekananTinggiIntrakanial)


danpenanganannya
1.Mekanisme
Terjadi karena : edema serebri, vasodilatasi, hematoma intrakanial,
hidrosefalus
2.Pengukuran / tanda
8
Biasanyadiukurdengan monitor TIK (N:0-15 mmHg) Kalautidakada
monitor, cukupdenganmengenalgejalaklinis : nyerikepala, muntah,
kejang, penurunankesadaran, papil edema
3.Penatalaksanaan
3.1.Hiperventilasi
Setelahresusitasi ABC, dilakukanhiperventilasiterkontroldengantekanan
pCO2 27- 30, dimanaterjadivasokonstriksi, sehinggaalirandarahserebral
berkurang

3.2.Drainase cairan serebrospinal


Dilakukan bila hiperventilasi tidak berhasil
- Jangka pendek : drainage ventrikular
- Jangka panjang :Ventriculo Peritoneal Shunt
3.3.Terapi Diuretik
- Diuretik osmotik (manitol 20%)
Dosis: 0,25-1 gr/kgBB: 200cc-150cc-150cc selang 6
jam, diguyur, diberikan selama 48-96 jam.
- Loop diuretik (furosemid) Dosis 40 mg/hari iv
3.4.Bila ada kejang
3.4.1.Terapi Barbiturat :
Diberikan bila TTIK tidak responsive terhadap semua jenis terapi
di atas.
Cara : 10 mg/kgBB iv selama 1/2 jam, dilanjutkan
2-3 mg selama 3 jam, lalu pertahankan pada kadar serum 3-4 mg%.
Dosis sekitar 1 mg/kgBB/jam.Setelah TIK terkontrol< 20 mmHg selama
24-48 jam, dosis diturunkan bertahap selama 3 hari
3.5.Bilaada edema
3.5.1.Steroid :
Masih kontroversial, hanya terbukti pada TTIK karena tumor otak
3.6.Posisi tidur :
Kepala ditinggikan 20-30 derajat, dengan kepala & dada pada 1 bidang.
Hindarkan fleksi atau latero fleksi, supaya vena leher takterjepit sehingga
drainase vena otak menjadi lancar.
3.7.Suhu tubuh :
9
Jagasuhutubuh< 37,5 C

4.1.6.Indikasi Operasi
Pada trauma tertutup
Fraktura impresi (depressed fracture)
Perdarahan epidural
Perdarahan subdural
Perdarahan intraserebral
Apabila menunjukkan midline shift > 5 mm
(pada CT Scan) atau clot lebih> 25 cc

Pada trauma terbuka


Fraktur multipel
Dura yang robek disertai laserasi otak
Liquorhea
Pneumo encephali
Corpus alienum
Luka tembak

5.Pencegahan Cedera Kepala


Yang sangat efektif adalah pendidikan masyarakat
Penggunaan helm penyelamat
Angka kematian rata-rata 4600 (1982) 2400 (1992)
Penggunaan sabuk pengaman
11% (1982) 66% (1992)
Penggunaan kantong udara
550.000 jiwaterselamatkan
40.000 jiwa terhindar dari kerusakan serius
Perilaku pengemudi
Kecepatan kendaraan
dll

10
6.Komplikasi.
Sindroma Pasca-konkusio NK, gg natensi,
Epilepsi (30-50%)
Sekuele kerusakan hemisfer
Kelumpuhan saraf otak
Gangguan mental & neuropsikologis

11

Anda mungkin juga menyukai