Anda di halaman 1dari 7

Oleh :

RIBKA CLAUDYA (08051381621050)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia adalah negara maritim, begitulah banyak orang yang mengatakan. Tetapi
banyak orang juga tidak tahu akan kekayaan, kegunaan dan efek dari laut itu sendiri
terhadap negara Indonesia. Mereka hanya tahu laut indonesia itu luas dan indah.
Kejadiaan di laut Indonesia yang bisa memberi efek yang besar terhadap laut, bahkan
sampai daratan di Indonesia. Yaitu El Nino dan La Nina.
Indian Ocean Dipole atau Dipole Mode (DM) adalah gejala penyimpangan cuaca
yang dihasilkan oleh interaksi antara permukaan samudera dan atmosfer di Samudera
Hindia bagian timur (Indonesia) dan Samudera Hindia bagian barat (India).Ini
menimbulkan aliran massa udara berhembus kebarat. Hembusan angin ini akan
mendorong masa air laut dan mengangkat massa air dari bawah ke permukaan.
Akibatnya, suhu permukaan laut di sekitar pantai Selatan Jawa dan pantai Barat
Sumatra akan mengalami penurunan yang cukup drastis (anomali negatif rata-rata
sebesar 2o Celsius). Secara sederhananya, hal ini disebabkan karena ada perbedaan suhu
permukaan laut di Samudera Hindia dimana suhu permukaan laut Samudera Hindia di
bagian timur lebih dingin daripada di bagian barat.
Aliran massa udara ke arah barat dan penumpukan massa air di bagian barat
Samudera Hindia ini merupakan gejala fisik utama yang mengendalikan fenomena
Indian Ocean Dipole. Gejala ini akan menimbulkan gelombang Kelvin sepanjang
equator yang bergerak ke arah timur (berlawanan dengan arah angin). Gelombang ini
pada gilirannya mengangkat lapisan thermocline (lapisan air yang merupakan batas
antara massa air yang lebih hangat di bawah permukaan laut dengan air yang lebih
dingin di bawahnya) di bagian timur Samudera Hindia
Ketika thermocline ini terangkat, suhu permukaan air laut menurun. Sebaliknya, di
sisi barat, gelombang ini akan menekan thermocline lebih masuk ke dalam, yang
mengakibatkan suhu permukaan air laut meningkat, dan Indian Ocean Dipole pun
berlangsung. Karena itu pula penurunan suhu permukaan air laut di sisi timur Samudera
Hindia (anomali negative) dan kenaikan suhu permukaan air laut di sisi barat (anomali
positif) disebut peristiwa pembentukan dua kutub (kutub positif dan kutub negatif suhu
permukaan air laut) atau Indian Ocean Dipole.
El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim. El
Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat. Peru-
Ekuador .Biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena adanya up-
welling. Menurut bahasa setempat El Nino berarti bayi laki-laki karena munculnya di
sekitar hari Natal. Di Indonesia, angin monsun (muson) yang datang dari Asia dan
membawa banyak uap air, sebagian besar juga berbelok menuju daerah tekanan rendah
di pantai barat Peru Ekuador. Akibatnya, angin yang menuju Indonesia hanya
membawa sedikit uap air sehingga terjadilah musim kemarau yang panjang.
Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia
berkurangp, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El
Nino tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua
maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.El
Nino pernah menimbulkan kekeringan panjang di Indonesia. Pengaruh El Nino terhadap
Indonesia pada umumnya adalah membuat suhu permukaan air laut di sekitar Indonesia
menurun yang berakibat pada berkurangnya pembentukan awan yang membuat curah
hujan menurun, namun kandungan klorofil-a pada lautan Indonesia meningkat.
La Nina disebabkan oleh suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik
yang menjadi lebih tinggi daripada biasanya. Kejadian tersebut menyebabkan tekanan
udara pada ekuatorPasifik barat menurun yang mendorong pembentukkan awan
berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak.
Sementara dampak La Nina adalah meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik
Ekuatorial Barat, yang di mana Indonesia termasuk di dalamnya. La Nina membuat
cuaca cenderung menjadi hangat dan lebih lembab. Fenomena La Nina yang
meningkatkan curah hujan, membuat cuaca pada musim kemarau Indonesia, menjadi
lebih basah

1.2 Tujuan
1.Mahasiswa dapat memahami apa itu Indian Ocean Dipole
2.Mahasiswa dapat mengetahui dampak dan faktor El Nino dan La Nina

1.3 Manfaat
1.Dapat memahami apa itu Indian Ocean Dipole
2.Dapat mengetahui dampak dan faktor El Nino dan La Nina
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Indian Ocean Dipole
Indian Ocean dipole adalah suatu fenomena yang terjadi karena adanya interaksi
antara atmospher dan ocean. fenomena ini dapat diidentifikasi dengan menganalisis
anomali suhu muka air laut (SST) di samudera hindia pada bagian barat dan timur.
Seacar umum, fenomena ini dicirikan dengan adanya anomali pendinginan SST di
bagian timur hingga Tenggara samudera hindia dan anomali pemanasan pada SST di
samudera hindia bagian barat. warna merah pada gambar menunjukan terjadinya
anomalai pemanasan SST sedangkan warna biru menunjukan terjadinya pendinginan.
Selain dari fenomena yang terjadi di Samudera Pasifik Tropis, Indonesia juga
mendapat ancaman kekeringan dan curah hujan tinggi karena penyimpangan suhu muka
laut di Samudra Hindia-di barat daya Indonesia. Fenomena anomali cuaca di Samudra
Hindia ini dikenal dengan istilah Indian Ocean Dipole Mode (IODM). Fenomena IODM
ini pertama kali ditemukan oleh Toshio Yamagata, guru besar dari Tokyo University,
dan timnya yang melakukan observasi iklim di Samudra Hindia pada program
JAMSTEC tahun 1999

2.1.1 Dampak dari Indian Oceana Dipole


Dampak negatif dari Indian Ocean Dipole tidak hanya di Indonesia, tetapi juga
menimbulkan dampak negatif pada daerah-daerah lain yang mengelilingi Samudera
Hindia. Di Indonesia, IOD menyebabkan kekeringan. Dan terjadi Algae bloom
(blooming phytoplankton) di sepanjang pantai barat Sumatra dan selatan jawa karena
dipicu oleh meningkatnya intensitas upwelling (pengangkatan massa air di kedalaman
yang kaya zat hara ke arah permukaan).
Ledakkan plankton ini mengakibatkan kekurangan oksigen di daerah perairan
tersebut, karena ledakan plankton tersebut membutuhkan oksigen yang banyak untuk
proses respirasinya. Akibatnya akan terjadi kompetisi antara plankton dan organisme
lain (seperti terumbu karang) di perairan tersebut untuk mendapat oksigen yang ada
dalam jumlah terbatas. Jika plankton berkembang lebih cepat dan menjadi lebih
dominan, maka kelangsungan hidup terumbu karang di perairan tersebut akan terancam.
Letak geografis Indonesia yang sangat strategis di antara dua samudera.
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia ternyata tidak hanya memberikan
keuntungan, tetapi juga rawan akan fenomena penyimpangan iklim yang beraksi di
kedua samudera tersebut. Oleh karena itu akan lebih baik jika terus memantau gejala-
gejala penyimpangan iklim di kedua samudera ini, sehingga dampak lebih buruknya
dapat diminimalisir. Upaya ini sebaiknya diiringi dengan kebijakkan pemerintah terkait
dengan mitigasi bencana untuk mengatasi dampang penyimpangan iklim yang
kecenderungannya semakin meningkat.

2.2 El-Nino
Iklim di Indonesia tidak akan selalu berjalan secara normal setiap tahunnya, ada
suatu saat terjadi penurunan curah hujan namun di saat yang lain terjadi curah hujan
yang tinggi sehingga menyebabkan banjir. Secara umum penyebab curah hujan di
Indenesia di pengaruhi oleh beberapa fenomena diantaranya El Nino dan La Nina.
Fenomena El Nino ditandai oleh terjadinya pergeseran kolam hangat yang biasanya
berada di perairan Indonesia ke arah timur (Pasifik Tengah) yang diiringi oleh
pergeseran lokasi pembentukan awan yang biasanya terjadi di wilayah Indonesia ke
arah timur yaitu di Samudra Pasifik Tengah Dengan bergesernya lokasi pembentukan
awan tersebut, maka timbul kekeringan yang berkepanjangan di Indonesia.
El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat
Peru Ekuador Biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena
adanya up-welling . Menurut bahasa setempat El Nino berarti bayi laki-laki karena
munculnya di sekitar hari Natal (akhir Desember). Di Indonesia, angin muson yang
datang dari Asia dan membawa banyak uap air, sebagian besar juga berbelok menuju
daerah tekanan rendah di pantai barat Peru Ekuador. Akibatnya, angin yang menuju
Indonesia hanya membawa sedikit uap air sehingga terjadilah musim kemarau yang
panjang. Gilbart Walker yang mengemukaan tentang El Nino dan sekarang dikenal
dengan Sirkulasi Walker yaitu sirkulasi angin Timur-Barat di atas Perairan Pasifik
Tropis. Sirkulasi ini timbul karena perbedaan temperatur di atas perairan yang luas pada
daerah tersebut.
2.2.1 Proses terjadinya El-Nino

Terjadinya El nino Pada bulan Desember, posisi matahari berada di titik balik
selatan bumi, sehingga daerah lintang selatan mengalami musim panas. Di Peru
mengalami musim panas dan arus laut dingin Humboldt tergantikan oleh arus laut
panas. Karena kuatnya penyinaran oleh sinar matahari perairan di pasifik tengah dan
timur, menyebabakan meningkatnya suhu dan kelembapan udara pada atmosfer.
Sehingga tekanan udara di pasifik tengah dan timur rendah, yang kemudian yang diikuti
awan-awan konvektif (awan yang terbentuk oleh penyinaran matahari yang kuat).
Sedangkan di bagian pasifik barat tekanan udaranya tinggi yaitu di Indonesia (yang pada
dasarnya dipengaruhi oleh angin muson, angin pasat dan angin lokal.
Akan tetapi pengaruh angin muson yang lebih kuat dari daratan Asia),
menyebabkan sulit terbentuknya awan. Karena sifat dari udara yang bergerak dari
tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Menyebabkan udara dari pasifik barat
bergerak ke pasifik tengah dan timur. Hal ini juga yang menyebabkan awan konvektif di
atas Indonesia bergeser ke pasifik tengah dan timur. Sedangkan La Nina sebaliknya dari
El Nino, terjadi saat permukaan laut di pasifik

2.2 Dampak El Nino di Indonesia


Dampak yang ditimbulkan oleh El Nino adalah kekeringan panjang lebih dari
pada tahun normal. Kekeringan ini terjadi akibat uap air yang seharusnya bertiup ke
arah Indonesia berhenti di Pasifik bagian timur. Mendinginnya permukaan laut di
sekitar perairan Indonesia karena tertariknya seluruh masa air hangat ke bagian timur
Pasifik. Penyebabnya adalah perbedaan tekanan udara yang membawa uap air bertiup
ke arah timur sehingga curah hujan di Pasifik bagian barat menurun.
Curah hujan yang menurun menyebabkan debit sungai menurun pula, sehingga
lahan pertanian yang kebutuhan airnya bergantung kepada debit sungai mengalami
kekeringan. Pada kejadian El Nino, ketersediaan air untuk pertanian berkurang yang
mengakibatkan produksi dan produktivitas tanaman menurun atau bahkan tidak panen
karena tanaman mengalami kekeringa. Adapula keuntungan dari fenomena El Nino ini
yaitu meningkatnya kandungan klorofil di perairan Indonesia yang merupakan nutrisi
bagi ikan-ikan sehingga banyak ikan yang bermigrasi ke perairan Indonesia. Hal ini
tentu sangat menguntungkan para nelayan.

Anda mungkin juga menyukai