Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KESEHATAN

PADA IBU AN. M DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA

DI RUANG AMARILIS 2 RSUD TUGUREJO SEMARANG

DISUSUN OLEH :

DYAH PUJI PRAVITASARI

NIM P1337420917011

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK

Pokok bahasan : Kejang Demam

Sub pokok bahasan : Kejang Demam pada Anak

Hari/ tanggal : 24 November 2017

Waktu : 10.00

Penyuluh : Dyah Puji Pravitasari

Sasaran : Ibu An. M yang mengalami dan beresiko mengalami kejang


demam.

Tempat : Alamanda 2

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu An.M mendapat
pengetahuan tambahan mengenai penyakit kejang demam lebih dalam dan
mengetahui cara menangani dan mencegah penyakit kejang demam.
2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu mampu :

a. Menjelaskan pengertian kejang


b. Menjelaskan penyebab kejang
c. Tanda dan gejala kejang demam
d. Menjelaskan pencegahan kejang
e. Menjelaskan tatalaksana kejang
f. Mendemonstrasikan cara memberikan penanganan kejang demam
B. SASARAN

Ibu yang mempunyai anak yang pernah mengalami kejang demam dan beresiko
terkena kejang demam.

C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (tanya-jawab)
D. MATERI
(terlampir)
E. MEDIA
1. Lembar balik (terlampir)
2. Leaflet (terlampir)
F. PROSES PENYULUHAN

Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media


Kegiatan
Pembukaan Tanya
a. Salam pembukaan
(5 Menit) Jawab
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud dan
tujuan
d. Menggali pengetahuan
peserta mengenai materi
yang disampaikan
Penyajian a. Memperhatikan
a. Penyampaian materi Ceramah
(15 menit) penjelasan dan
b. Menjelaskan dan & Tanya
demonstrasi dengan
menguraikan tentang: jawab
cermat
Pengertian Kejang
b. Menanyakan hal yang
demam
belum jelas
Penyebab kejang demam
c. Memperhatikan jawaban
Tanda Dan Gejala kejang
penyuluh
demam
Pencegahan kejang
demam
Pentalaksanaan kejang
demam
c. Medemonstrasikan cara
melakukan penanganan
kejang demam pada anak
d. Memberi kesempata peserta
untuk bertanya
e. Menjawab pertanyaan
peserta
Penutup (10 a. Mendengarkan dan
a. Evaluasi materi Tanya
menit) menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan hasil dari jawab,
b. Peserta menjawab
kegiatan penyuluhan leaflat
salam
bersama peserta
c. Menutup kegiatan
penyuluhan dengan salam.

G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Media yang digunakan adalah lembar balik dan leaflet.
b. Waktu penyuluhan selama 30 menit.
c. Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di ruang Amarilis 2.
d. Penyaji diharapkan menguasai materi dengan baik.
2. Evaluasi Hasil
a. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan
beberapa peserta mampu :
Menjelaskan pengertian Kejang Demam
Menjelaskan penyebab Kejang Demam
Menjelaskan patofisiologi Kejang Demam
Menjelaskan prognosis Kejang Demam
Menjelaskan manifestasi klinis Kejang Demam
Menjelaskan klasifikasi Kejang Demam
Menjelaskan penatalaksanaan Kejang Demam
Menjelaskan pemeriksaan diagnostik Kejang Demam
b. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan
keluarga pasien mengerti dan memahami tentang Kejang Demam serta
diharapkan dapat melakukan perubahan perilaku hidup yang lebih
sehat untuk mencegah terjadinya Kejang Demam pada anak.

DAFTAR PUSTAKA
Arvin, Behrman Klirgman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.
Cooper, Robert B. 1996. Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Penyakit.
Jakarta: Gramedia
Maksum, Radji dan Harmita. 2008. Analisis Hayati. Jakarta: Gramedia.
Suharjo, J.B dan B. Cahyono. 2010. Vaksinasi. Jakarta: Kanisius.
Suryana. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEJANG DEMAM PADA ANAK

A. DEFINISI
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada
anakanak yang berusia dibawah 5 tahun, gejalagejala yang timbul dapat
bermacammacam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi
kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum.
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara
sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik
serebral yang berlebihan (Betz & Sowden,2002).
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
Jadi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan
fungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan
sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.

B. Penyebab

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam


berulang antara lain:

1. Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama


2. Riwayat kejang demam dalam keluarga
3. Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah
relatif normal
4. Riwayat demam yang sering
5. Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia,
gastroenteritis akut, exantema subitum, bronchitis, dan infeksi saluran
kemih (Goodridge, 1987; Soetomenggolo, 1989). Selain itu juga infeksi
diluar susunan syaraf pusat seperti tonsillitis, faringitis, forunkulosis serta
pasca imunisasi DPT (pertusis) dan campak (morbili) dapat menyebabkan
kejang demam.
6. Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
7. Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
8. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit.
9. Gabungan dari faktor-faktor diatas.

C. KLASIFIKASI

Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam,
yaitu :

1. Kejang demam kompleks


Diagnosisnya :
o Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
o Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
o Kejang bersifat fokal/multipel
o Didapatkan kelainan neurologis
o EEG abnormal
o Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
o Temperatur kurang dari 39C
2. Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
o Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
o Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
o Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
o Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
o Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
o Temperatur lebih dari 39C
3. Kejang demam berulang
Diagnosisnya :
Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam

D. TANDA DAN GEJALA

1. Gerakan tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau kaku


2. Bola mata berputar ke arah belakang kepala
3. Pernafasan bermasalah
4. Hilang kesadaran
5. Mengompol
6. Muntah
7. Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari 38.5C

E. KOMPLIKASI
1. Beresiko terjadi epilepsy jika berlangsung lama dan berulang
2. Gangguan tumbuh kembang pada anak.
3. Retardasi mental.
4. Kelainan saraf

F. PENANGANAN
1. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk
mencegah luka.
2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda
yang keras atau tajam
3. Palingkan kepala kesalah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah
dapat mengalir keluar dari mulut
4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan
lidahnya sendiri.
5. Hubungi dokter anak anda
6. Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus kegawatan.
7. Jangan memegang anak untuk melawan kejang
G. PENCEGAHAN
Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Sering
kali kejang demam muncul sebelum orang tua menyadari bahwa anaknya
sedang sakit. Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejang demam
pada anak, sebaiknya berikan parasetamol begitu anak anda demam sehingga
resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara
memperbanyak asupan cairan dan tidakmemakaipakaian yang terlalu tebal di
malam hari. Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reyes
Syndrome.
Obat-obatan (dengan resep dokter) yang dapat mengurangi resiko
kejang, yaitu Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium
(depekote), rectal diazepam (valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki
kelemahan karena adanya resiko efek samping yang serius pada anak. Untuk
itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena sebagian besar
kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat
walau mengalami kejang demam ini.

Anda mungkin juga menyukai