DISUSUN OLEH :
NIM P1337420917011
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 10.00
Tempat : Alamanda 2
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu An.M mendapat
pengetahuan tambahan mengenai penyakit kejang demam lebih dalam dan
mengetahui cara menangani dan mencegah penyakit kejang demam.
2. Tujuan khusus
Ibu yang mempunyai anak yang pernah mengalami kejang demam dan beresiko
terkena kejang demam.
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (tanya-jawab)
D. MATERI
(terlampir)
E. MEDIA
1. Lembar balik (terlampir)
2. Leaflet (terlampir)
F. PROSES PENYULUHAN
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Media yang digunakan adalah lembar balik dan leaflet.
b. Waktu penyuluhan selama 30 menit.
c. Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di ruang Amarilis 2.
d. Penyaji diharapkan menguasai materi dengan baik.
2. Evaluasi Hasil
a. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan
beberapa peserta mampu :
Menjelaskan pengertian Kejang Demam
Menjelaskan penyebab Kejang Demam
Menjelaskan patofisiologi Kejang Demam
Menjelaskan prognosis Kejang Demam
Menjelaskan manifestasi klinis Kejang Demam
Menjelaskan klasifikasi Kejang Demam
Menjelaskan penatalaksanaan Kejang Demam
Menjelaskan pemeriksaan diagnostik Kejang Demam
b. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan
keluarga pasien mengerti dan memahami tentang Kejang Demam serta
diharapkan dapat melakukan perubahan perilaku hidup yang lebih
sehat untuk mencegah terjadinya Kejang Demam pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Arvin, Behrman Klirgman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.
Cooper, Robert B. 1996. Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Penyakit.
Jakarta: Gramedia
Maksum, Radji dan Harmita. 2008. Analisis Hayati. Jakarta: Gramedia.
Suharjo, J.B dan B. Cahyono. 2010. Vaksinasi. Jakarta: Kanisius.
Suryana. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN
A. DEFINISI
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada
anakanak yang berusia dibawah 5 tahun, gejalagejala yang timbul dapat
bermacammacam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi
kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum.
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara
sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik
serebral yang berlebihan (Betz & Sowden,2002).
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
Jadi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan
fungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan
sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.
B. Penyebab
C. KLASIFIKASI
Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam,
yaitu :
E. KOMPLIKASI
1. Beresiko terjadi epilepsy jika berlangsung lama dan berulang
2. Gangguan tumbuh kembang pada anak.
3. Retardasi mental.
4. Kelainan saraf
F. PENANGANAN
1. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk
mencegah luka.
2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda
yang keras atau tajam
3. Palingkan kepala kesalah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah
dapat mengalir keluar dari mulut
4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan
lidahnya sendiri.
5. Hubungi dokter anak anda
6. Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus kegawatan.
7. Jangan memegang anak untuk melawan kejang
G. PENCEGAHAN
Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Sering
kali kejang demam muncul sebelum orang tua menyadari bahwa anaknya
sedang sakit. Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejang demam
pada anak, sebaiknya berikan parasetamol begitu anak anda demam sehingga
resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara
memperbanyak asupan cairan dan tidakmemakaipakaian yang terlalu tebal di
malam hari. Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reyes
Syndrome.
Obat-obatan (dengan resep dokter) yang dapat mengurangi resiko
kejang, yaitu Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium
(depekote), rectal diazepam (valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki
kelemahan karena adanya resiko efek samping yang serius pada anak. Untuk
itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena sebagian besar
kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat
walau mengalami kejang demam ini.