Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Pada saat ini mahasiswa ketika telah menyelesaikan studinya mereka hanya
berorientasi untuk mencari kerja namun tidak dengan menciptakan lapangan kerja baru bagi
diri sendiri dan juga bagi orang lain. Terkadang mereka beranggapan dengan ijazah sarjana
yang mereka miliki dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang diinginkan namun
fakta dari survey yang telah dilakukan beberapa LSM, pengganguran yang terjadi oleh para
sarjana yang telah menyelesaikan studinya diakibatkan oleh keinginan, keyakinan serta
harapan yang sangat besar untuk pekerjaan yang diinginkan namun ketika harapan serta
keinginan tersebut tidak terealisasikan mereka tidak lagi memiliki pola pikir lain sehingga
menyebabkan mereka menjadi pengangguran.
Oleh sebab itu untuk menghindari hal demikian, penulis ingin menjalankan sebuah
usaha untuk mengantisipasi terjadinya pengangguran dengan menjalankan suatu bisnis pada
bidang pangan berupa ES CACING HITAM dengan pemanfaatan bahan-bahan yang
sederhana dan higienis sehingga dijamin halal dan aman.
BAB II
RENCANA BISNIS

2.1 Deskripsi Usaha


A. Bidang Usaha
Usaha ini terletak pada bidang PANGAN sehingga secara otomatis salah satu
kebutuhan daripada manusia dapat terpenuhi.

B. Jenis Produk
Produk yang kami tawarkan kepada konsumen berupa sajian minuman yang kami
berikan nama ES CACING HITAM

C. Analisa SWOT
I. Strengh ( Kekuatan)
Kekuatan yang kami miliki dalam menjalankan bisnis ini yakni berupa ketersedian
bahan baku yang mudah didapat, bahan baku yang sederhana, tidak adanya campuran
bahan-bahan sejenis formalin untuk mengawetkan hasil produk, bentuk/hasil jadi dari
produk kami yang unik sehingga memiliki kesan di hati/pikiran seseorang untuk
mencoba produk kami serta ditopang dengan jiwa kewirausahaan yang kami miliki
untuk berkembang pada dunia bisnis dan produk yang dihasilkan dapat mengobati
panas dalam serta baik bagi pencernaan dikarenakan memakai abu merang sebagai
salah satu bahan produksi.
II. Weakness (Kelemahan)
Ketika ada kekuatan dalam menjalankan bisnis tentu juga ada kelemahan, begitu juga
dengan bisnis yang akan kami jalankan. Kelemahan yang akan dihadapi ketika
menjalankan bisnis ini ialah mudah basi/expired nya produk dikarenakan tidak adanya
bahan campuran untuk mengawetkan atau dalam artian kami menggunakan bahan-bahan
yang alami tanpa ada bahan pengawet sedikit pun. Lalu kelemahan lain yang akan kami
hadapi ketika menjalankan bisnis ini yakni berupa waktu yang dimiliki sangat sedikit
dalam melakukan kegiatan produksi dikarenakan masih padatnya jadwal dalam kegiatan
study, padahal kegiatan produksi menuntut waktu yang cukup agar hasil jadi dapat
maksimal.
III. Opportunity (Peluang)
Peluang yang kami miliki untuk menjalankan bisnis ialah produk yang dipasarkan
masih tergolong murah/tidak merogoh duit yang besar untuk mendapatkan produk yang
menjadikan produk kami akan laris dipasaran, lalu banyaknya relasi/kawan yang kami
miliki sehingga dapat membantu untuk memasarkan/mempromosikan produk kepada
masyarakat banyak juga letak pemasaran yang sangat strategis yakni berada di jalan
lintas Medan-Banda Aceh yang menjadikan lambat laun produk kami akan semakin
dikenal di daerah/wilayah lain serta peluang terakhir yang dimiliki guna
mengembangkan bisnis kami adalah masih sedikit pengusaha yang mellirik bisnis ini
yang menyebabkan peluang pasar yang kami miliki cukup besar.
IV. Theat (Ancaman)
Ketika kami menjalankan bisnis ini ancaman yang timbul dan yang akan dihadapi
berupa pada pandangan masyarakat awam yang hanya melihat nama dari produk yang
berkesan menjijikan yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat tersebut untuk
membeli produk dari kami, masih rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap mutu
atau kualitas produk yang kami hasilkan dikarenakan ketidakpercayaan masyarakat
terhadap pemuda ketika mennghasilkan produk berupa PANGAN yang memungkinkan
kurangnya minat masyarakat tersebut untuk membeli.

D. Lokasi Usaha
Seperti yang telah dipaparkan di atas, lokasi usaha kami guna memasarkan produk
berada di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh dengan loksai pasti terletak di Kecamatan Muara
Satu Desa Batuphat Timur depan SPBU Batuphat.

E. Waktu
Dalam menjalankan bisnis ini serta memasarkan produk kami memulai usaha pada
pukul 16.00 WIB sampai pukul 23.30 WIB dikarenakan kami memulai usaha setelah selesai
jadwal perkuliahan dan hanya sampai pada pukul 22.30 WIB dikarenakan produk hanya
bertahan 8 (delapan) jam dikarenakan tidak memakai zat pengawet.

F. Dampak Usaha Terhadap Lingkungan (ekonomi, social, dan budaya)


Dampak terhadap perekonoimian lingkungan sekitar dari adanya usaha ini adalah
masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan/pengangguran mendapatkan lapangan kerja
baru serta dapat menjadikan usaha kami ini sebagai rekan untuk memasarkan produk
barang/jasa dari masyarakat sekitar sehingga dapat membantu perekonomian mereka.
Dampak social dari adanya usaha ini terhadap lingkungan yakni terletak pada
timbulnya kesadaran masyarakat bahwa untuk menjadi sukses tidak hanya dari kebiasaan
mencari kerja namun juga dapat dengan melakukan usaha sehingga masyarakat sekitar yang
menjadi pengangguran dapat terpancing jiwa emosionalnya yang menyebabkan mereka dapat
memulai usaha baru dan tidak lagi menjadi pengangguran.
Dampak budaya dengan adanya usaha ini terhadap lingkungan sekitar yakni lunturnya
pandangan masyarakat bahwa tidak selamanya suatuu usaha ataupun pekerjaan yang
dilakukan dalam bentuk bisnis dimulai ketika menginjak usia dewasa karena telah memiliki
pengalaman yang cukup, karena tidak selamanya dewasa memiliki pola pikir/strategi yang
bagus untuk memasarkan produk nya, sehingga dengan lunturnya pandangan tadi para kaum
muda disekitar lingkungan tersebut dapat memulai usahanya sendiri.

G. Risiko Bisnis
Dalam setiap pekerjan pasti memiliki suatu risiko begitu juga dengan bisnis yang akan
kami hadapi. Risiko yang akan dihadapi berkenaan juga dengan kelemahan serta ancaman
dari produk yang akan dipasarkan. Dengan produk yang dengan mudahnya basi/expired akan
menyebabkan kerugian apabila hanya sedikit produk yang laku terjual dan apabila hal ini
terjadi secara berkepanjangan maka dapat menyebabkan kebangkrutan pada usaha kami.
Risiko lain yang dapat dtimbulkan adalah dengan waktu yang sangat sedikit
dikarenakan masih padatnya jadwal dalam perkuliahan maka dapat menyebabkan hasil jadi
dari produk tidak semaksimal dari apa yang diharapkan, lalu karena kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap mutu yang dihasilkan oleh para pemuda maka sangat minim minat daari
masyarakat untuk membeli yang mana apabila secara berkelanjutan hal ini terjadi maka
kerugian besar-besaran tidak akan terelakkan dan ancaman kebangkrutan akan hadir dalam
usaha yang kami kelola.

2.2 Rencana Bisnis


A. Target Konsumen
Ketika usaha ini telah berjalan kami menargetkan konsumen kepada anak-anak dan
para kaum muda. Hal ini didasarkan bahwa anak-anak dan kaum muda pada khususnya lebih
tertarik kepada suatu hal yang unik begitu juga dengan produk PANGAN, yang mana apabila
mereka telah mencoba produk tersebut dapat menginformasikan dan meberitahukan kepada
masyarakat secara umum.
Namun, kami juga tidak menyampingkan para orang dewasa/tua, karena pada dasanya
produk ini merupakam jenis PANGAN yang memiliki khasiat bagi tubuh, dikarenakan bahan
yang dipakai merupakan bahan yang bebas dari pengawet serta mengandung unsur
karbohidrat dan protein yang berguna bagi tubuh manusia.

B. Wilayah Pemasaran
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa lokasi usaha terletak di Kec. Muara Satu
Desa Batuphat Timur maka dari itu wilayah pemasaran kami pada tahap awal hanya akan
mengacu kepada masyarakat Desa Batuphat Timur dan sekitarnya, namun setelah beberapa
minggu berjalan seiring dengan gencarnya promosi serta informasi yang beredar di
masyarakat akan produk kami, maka kami menargetkan wilayah pemasaran pada jangka
menengah berkembang pada masyarakat daerah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya serta
pada jangka panjang target kami akan lebih mengarah pada masyarakat antar
Daerah/Kabupaten dikarenakan letak yang strategis yang menjadikan lambat laun informasi
akan sampai pada daerah lain bahwa kami memasarkan produk yang unik.

C. Situasi Persaingan
Situasi persaingan daripada produk yang kami pasarkan ketika pada tahap-tahap awal
dapat dikatakan masih minim. Hal ini dikarenakan masih kurangnya para pedagang yang
menjual produk seperti produk kami. Namun kami juga berasumsi apabila kelak usaha yang
kami jalankan ini berkembang tidak menutup kemungkinan timbul pengusaha-pengusaha
baru yang memasarkan produknya seperti produk kami namun dengan inovasi yang lebih
baru. Oleh sebab itu kami akan senantiasa memantau situasi/keadadan untuk mengantisipasi
munculnya pengusaha baru yang serupa jadi kami dapat melakukan gebrakan baru dalam
menciptakan produk.

D. Jumlah dan Harga Produk


Untuk jumlah pada setiap siklus pemasaran pada satu waktu maka kami hanya akan
memasarkan produk sekitar 25-35/cup. Ini dikarenakan kami mengikuti konsep dagang yang
dipakai oleh masyarakat Jepang bahwa lebih sedikit yang dipasArkan namun rutin daripada
menargetkan terlalu besar namun kenyataan tidak sebanding sehingga malah akan
menyebabkan kerugian. Selain itu kami baeranggapan bahwa ketika hanya sedikit produk
yang dipasarkan maka akan menyebabkan konsumen akan tersegera menikmati produk
apabila waktu pemasaran telah dimulai dan ketika produk yang dipasrkan telah habis maka
bagi para konsumen yang berminat namun tidak kesampaian pada waktu tersebut akan
menjadi penasaran untuk menikmati produk pada hari lain.

2.3 Rencana Produksi


A. Bahan Baku
Bahan baku yang kami perlukan guna memulai usaha ini dalam satu periode proses
produksi adalah 1,3 kilogram tepung sagu, 1,5 kilogram tepung beras, 10 liter air air bersih,
15 gram abu merang, tapai ketan hitam, es batu, 1 kilogram strawberry 3 botol sirup ABC
special grade cocopandan isi 240 ml, 100 gram gram halus dan terakhir 5 liter susu cair.

B. Alat atau Teknologi


Alat yang kami butuhkan untuk mengolah bahan-bahan produksi seperti yang telah
dijelaskan di atas sehingga menghasilkan suatu produk yang akan kami pasarkan adalah
sebagai berikut:
1. 1 buah panci
2. 1 buah sendok pengaduk
3. 1 buah alat saringan
4. 1 buah alat saringan pembentuk cacing
5. 1 buah alat serut es batu
6. 1 buah kompor dan tabung gas elpiji

C. Proses Produksi
Untuk memulai proses produksi sebelum hasil dipasarkan maka pertama-tama hal
yang akan kami lakuakan adalah tahap memproduksi cacing hitam terlebih dahulu. Proses
produksi daripada cacing hitam itu sendiri adalah sebagai berikut, pertama campurkan 15
gram abu merang dengan sedikit air sehingga menjadi larut dan kemudain diaduk hingga
menjadi larut, setelah itu saring larutan air merang tadi sehingga yang tersisa hanyalah cairan
larutan merang yang bersih dari ampasnya, lalu campurkan 4 liter air bersih dengan 1,3
kilogram tepung sagu dan 1,5 kilogram tepung beras dan diaduk hingga larut, setelah itu
adonan kedua tepung yang telah larut ditambahkan dengan sedikit garam serta larutan air
merang yang telah bersih dari ampasnya tadi kemudian dimasak hingga menjadi kental.
Setelah adonan daripada cacing hitam tadi telah masak dan mengental lalu dimasukan
ke dalam alat pembentuk cacing dan ditekan sehingga menghasilkan output adonan yang
menyerupai cacing kemudian disiram dengan air bersih yang dingin agar menghasilkan
cacing hitam yang siap konsumsi.
Setelah tahap produksi cacing telah selesai lalu masuk ke tahap kedua, yakni tahap
penyatuan bahan-bahan lain sehingga menjadikan finishing yang dapat dipasarkan. Hal-hal
yang menjadi bagian dalam tahap ini ialah masukan cacing hitam sesuai dengan takaran ke
dalam mangkuk/gelas, kemudian masukan es batu yang telah menjadi serutan pada lapisan
kedua di dalam mangkuk/gelas tersebut, setelah itu masukan tapai ketan sesuai takaran pada
lapisan ke tiga, lalu ketiga lapisan tadi disiram dengan larutan susu cair sesuai takaran di
dalam mangkuk/gelas, setelah itu campurkan juga sedikit sirup ABC sebagai pelengkap dan
tahap akhir sebelum produk dipasarkan adalah letakan strawberry di dalam mangkuk/gelas
sebagai hiasan agar menambah kesan menarik daripada produk dan produk siap dipasarkan.

D. Kapasitas Produksi
Seperti yang telah dipaparkan di atas melalui bahan-bahan produksi maka
kapasitas/target produksi pada satu periode proses produksi akan berada pada angka 25-35
mangkok/gelas.
BAB III

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

3.1 Struktur Organisasi


Bentuk struktur organisasi dalam bisnis ini adalah sangat sederhana, dimana pemilik
langsung berhadapan dengan konsumen. Usaha ini tidak memerlukan karyawan karena tidak
terlalu rumit dalam penyajian kepada pembeli/konsumen, sehingga dapat ditangani sendiri.
BAB IV

RENCANA KEUANGAN

4.1 Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja

1. Modal yang diperlukan

a. Dekorasi tempat usaha Rp 300.000

b. Pembelian Furniture Rp 260.000

c. Pembelian piring, Gelas, Plastik dll Rp 200.000

JUMLAH Rp 760.000

2. Modal tetap perbulan

Sewa tempat Rp 200.000

Alat Rp 250.000

Biaya Listrik Rp 30.000

Biaya kebersihan Rp 15.000

Pembelian gas LPG Rp 170.000

JUMLAH Rp 665.000

3. Bahan tetap perhari

Tepung sagu 1,3 kg Rp 9.000

Tepung beras 1,5 kg Rp 14.000

Air bersih 10 liter Rp 4.000

Abu merang 15 gram Rp 10.000

Tapai ketan hitam Rp 15.000

Batu es Rp 7.000

Strawberry 1 kg Rp 15.000
Sirup ABC special grade cocopandan 3 botol isi 240 ml Rp 21.000

Garam halus100 gram Rp 2.000

Susu cair 5 liter Rp 9.000

JUMLAH Rp 106.000

4.2 laba rugi Proyeksi

Pendapatan perhari :

Harga per porsi 10.000 (+/- 35 porsi) Rp 350.000

Pendapatan perbulan :

Pendapatan perhari x Jumlah kerja

Rp. 350.000 x 30 hari kerja Rp 10.500.000

Dari rincian modal dan pendapatan yang tercantum diatas maka kemungkinan

keuntungan/laba tiap bulan sebagai berikut:

- Pendapatan perbulan Rp 10.500.000

- Bahan tetap per hari x 30 Rp 3.180.000

- Biaya perbulan Rp 665.000

Laba yang didapat Rp 6.655.000


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas penulis ingin menjalankan sebuah usaha untuk mengantisipasi
terjadinya pengangguran dengan menjalankan suatu bisnis pada bidang pangan berupa ES
CACING HITAM dengan pemanfaatan bahan-bahan yang sederhana dan higienis sehingga
dijamin halal dan aman. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha ES
CACING HITAM antara lain sebagai berikut:

1. Strengh ( Kekuatan)
Kekuatan yang kami miliki dalam menjalankan bisnis ini yakni berupa ketersedian
bahan baku yang mudah didapat, bahan baku yang sederhana, tidak adanya campuran
bahan-bahan sejenis formalin untuk mengawetkan hasil produk, bentuk/hasil jadi dari
produk kami yang unik sehingga memiliki kesan di hati/pikiran penikmat.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan yang akan dihadapi ketika menjalankan bisnis ini ialah mudah
basi/expired nya produk dikarenakan tidak adanya bahan campuran untuk
mengawetkan atau dalam artian kami menggunakan bahan-bahan yang alami tanpa
ada bahan pengawet sedikit pun.
3. Opportunity (Peluang)
banyaknya relasi/kawan yang kami miliki sehingga dapat membantu untuk
memasarkan/mempromosikan produk kepada masyarakat banyak juga letak
pemasaran yang sangat strategis yakni berada di jalan lintas Medan-Banda Aceh yang
menjadikan lambat laun produk kami akan semakin dikenal di daerah/wilayah lain.
4. Theat (Ancaman)
Ketika kami menjalankan bisnis ini ancaman yang timbul dan yang akan dihadapi
berupa pada pandangan masyarakat awam yang hanya melihat nama dari produk yang
berkesan menjijikan yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat tersebut untuk
membeli produk.
5.2 Saran

1. Sebelum membuka usaha sebaiknya menetapkan dulu usaha apa yang ingin dibuat
dengan perkiraan perkiraan mengenai modal dan keuntungan yang didapat.

2. Pilihlah usaha yang banyak dicari atau dinikmati oleh masyarakat.

3. Seorang wirausaha harus percaya diri, tidak mudah menyerah, gigih, dan memiliki
keuletan serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai