Anda di halaman 1dari 154

SARANA dan PRASARANA

KERETAAPI
Angkutan A.1. Jalan/Bangunan
Jalan Raya
Media A. Prasarana
bergerak / A.2.a. Sinyal
tdk bergerak
A.2. Sintelis A.2.b. Telekom
Wahana B. Sarana
darat,laut, A.2.c. Listrik
udara Angkutan
Keretaapi

Transportasi C. Operasi
Darat

Angkutan
Sungai danau
dan D. Perencanaan
penyebrangan
L
PENGERTIAN SARANA KERETA API
Pengertian sarana perkeretaapian, dikutip dari ketentuan umum Bab I ps 1 butir 9 UU
Perkeretaapian no 23 tahun 2007 :

Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat


bergerak di jalan rel.
1. Lokomotif adalah kendaraan swagerak yang bergerak dijalan rel dan digunakan
untuk menarik dan atau mendorong kereta dan atau gerbong dan atau sarana
kereta api lainnya;
2. Kereta adalah sarana yang dipergunakan untuk mengangkut penumpang di
jalan rel
3. Gerbong adalah sarana yang dipergunakan untuk mengangkut barang di jalan
rel.

Jenis Sarana Kereta api terdiri dari : Lokomotif


Kereta
Gerbong
Sarana untuk keperluan
khusus
Lokomotif Uap
Lokomotif Diesel
Sarana Elektrik
Penggerak
Lokomotif Diesel
Hydraulic
Lokomotif Elektrik

Rangkaian KA Pnp
Kereta Kereta Rel Listrik
Penumpang
Sarana KA Kereta Rel Diesel
Sarana
Pengankut
Gerbong Datar
Gerbong Terbuka
Kereta Barang Gerbong Tertutup
Gerbong Tangki/Ketel
Gerbong Pembangkit
Kereta Ukur
Sarana
MTT
Keperluan
Khusus Gerbong Penolong
Lory dll
Lokomotif sebagai tenaga gerakan terdiri dari:
a. Lokomotif uap merupakan lokomotif yang dilengkapi
dengan tenaga penggerak mula mesin uap untuk
menggerakan roda melalui alat penerus daya mekanik
b. Lokomotif diesel hodrolik merupakan lokomotif yang
dilengkapi dengan tenaga penggerak mula motor diesel
untuk menggerakan roda melalui alat penerus daya
hydraulic.
c. Lokomotif diesel elektrik merupakan lokomotif yang
dilengkapi dengan tenaga penggerak mula motor diesel
untuk menggerakan roda melalui alat penerus daya motor
traksi.
d. Lokomotif elektrik merupakan lokomotif yang menerima
daya listrik dari luar lokomotif itu sendiri untuk
menggerakan roda melalui alat penerus daya motor traksi.
Lokomotif sebagai tenaga gerakan terdiri dari:
a. Lokomotif uap merupakan lokomotif yang dilengkapi
dengan tenaga penggerak mula mesin uap untuk
menggerakan roda melalui alat penerus daya mekanik
Lokomotiv Uap
Lokomotif sebagai tenaga gerakan terdiri dari:
b. Lokomotif diesel hydraulic merupakan lokomotif yang
dilengkapi dengan tenaga penggerak mula motor diesel
untuk menggerakan roda melalui alat penerus daya
hodrolik.
Transmission
Lokomotif diesel hydraulic
Lokomotif diesel hydraulic
Lokomotif sebagai tenaga gerakan terdiri dari:
c. Lokomotiv diesel elektrik merupakan lokomotif yang
dilengkapi dengan tenaga penggerak mula motor diesel
untuk menggerakan roda melalui alat penerus daya
elektrik dan motor traksi.
main generator

fuel tank

coupler head
Lokomotif hodraulik

13 14 10
12 11 4 3 2

Lokomotif Diesel Elektrik:

7 8 6 1 5 9
Lokomotif sebagai tenaga gerakan terdiri dari:
d. Lokomotiv elektrik merupakan lokomotif yang menerima
daya listrik dari luar lokomotif itu sendiri untuk
menggerakan roda melalui alat penerus daya elektrik dan
menggerakan motor traksi.
TIPIKAL KONVERSI
TIPIKAL KONVERSI
W
Kereta terdiri dari:
a. Kereta penumpang, yang dilengkapi dengan fasilitas
tempat duduk penumpang dan tempat barang bawaan.
b. Kereta pembangkit listrik, yang dilengkapi dengan fasilitas
pembangkit listrik.
c. Kereta makan, yang dilengkapi dengan fasilitas tempat
duduk, tempat peralatan makan, dengan atau tanpa
pembangkit listrik.
d. Kereta tidur, yang dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur
untuk penumpang.
e. Kereta bagasi, kereta yang dilengkapi dengan ruang
bagasi dengan atau tanpa pembangkit listrik, yang dapat
berupa rangkaian sendiri atau dirangkaikan dengan kereta
penumpang.
KERETA
Gerbong terdiri dari:

a. Gerbong datar d. Gerbong tangki


b. Gerbong terbuka e. Gerbong khusus
c. Gerbong tertutup

Sarana untuk keperluan khusus


Sarana khusus dapat berupa kereta maupun gerbong yang
berfungsi untuk keperluan dan atau digunakan untuk
pemeriksaan, perawatan, pembangunan dan pertolongan
kecelakaan dijalur kereta api.
MTT ( Multy Tie Tamper )
Kereta Ukur FUDIKA

Kereta Ukur U 25301 atau


DINW-1
Kereta dapat bergerak di atas rel dengan
a. Tenaga swagerak; atau
b. Ditarik oleh lokomotif
Kereta dengan tenaga swagerak adalah kereta yang dilengkapi dengan
alat penerus atau daya mesin penggerak yang berada pada kereta
tersebut, yang berfungsi sebagai penggerak kereta itu sendiri.

a. Mesin diesel untuk kerata rel diesel (KRD)


b. Tenaga listrik untuk kereta rel listrik (KRL)
c. Mesin diesel dan Tenaga listrik untuk kereta rel diesel
elektrik (KRDE)
Kereta rel listrik (KRL) disamping berfungsi menggerakan
kereta itu sendiri (motor car / MC) juga berfungsi menarik
kereta (trailer car / TC) yang menjadi satu rangkaian.
KRDE
KRL
KERETA UKUR
L
PENAMAAN DAN TIPE LOKOMOTIF
1. PENAMAAN LOKOMOTIF DI INDONESIA
Lokomotif PT Kereta Api (Persero) diberi tanda atau nomor berdasarkan
jumlah gandar/poros/exle/sumbu penggerak, jenis transmisi daya, nomor
urut tipe dan nomor urut individu.
Secara umum nomor tersebut ditulis dengan susunan digit sebagai berikut;
XX XXX XX
Digit ke 1 & 2 : Digit ini berupa huruf besar yang menyatakan jumlah gandar
penggerak.
B = dua gandar penggerak
C = tiga gandar penggerak
D = empat gandar penggerak
Digit ke 3 : Digit ini berupa angka yang menunjukkan jenis transmisi daya.
1 = diesel mekanik
2 = diesel elektrik
3 = diesel hidrolik
Digit ke 4 & 5 : Digit ini berupa angka yang menunjukkan nomor urut
tipe atau kelompok produk lokomotif dengan daya
tertentu.
00 = tipe pertama
01 = tipe kedua
02 = tipe kedua dst.
Digit ke 6 & 7/8 : Digit ini berupa angka yang menunjukkan nomor
urut setiap individu lokomotif. 01, 02, 03, dan
seterusnya dari suatu tipe tertentu.
Contoh :
BB 200 06 : Lokomotif dengan 2+2 gandar penggerak, diesel
elektrik tipe pertama dengan nomor urut 06
BB 301 40 : Lokomotif dengan 2+2 gandar penggerak, diesel
hidrolik tipe kedua dengan nomor urut 40
CC 203 30 : Lokomotif dengan 3+3 gandar penggerak, diesel
elektrik tipe keempat dengan nomor urut 30.
BB 304 09

CC 201 21
PENAMAAN LOKOMOTIF MENURUT
UNION INTERNASIONALE DES CHEMINS DE FER UIC)
atau
ASSOCIATION OF AMERICAN RAILROADS (AAR)

Penandaan lokomotif didasarkan pada


susunan poros penggerak dan poros jalan (idle)
Tanda yang terdiri dari huruf, angka dan tanda lain
disusun dari gandar pertama hingga terakhir yang
mempunyai arti sebagai berikut :
1) Jumlah poros jalan dinyatakan dengan angka, yaitu:
1 = satu poros jalan
2 = dua poros jalan, dst
2) Jumlah gandar penggerak dinyatakan dalam huruf
besar, yaitu:
A = satu poros penggerak
B = dua poros penggerak
C = tiga poros penggerak
3) Gandar penggerak yang digabungkan dengan batang
penghubung roda atau digerakkan secara bersama
dengan gardan tidak diberi tanda lain pada huruf tsb,
misalnya B, C, dst.
Sedangkan gandar yang digerakkan secara individual
yaitu dengan motor traksi untuk setiap gandar ditandai
dengan subskrip o , misalnya Bo, Co dst. Dengan
penandaan secara inilah gandar dan kelompok gandar
pada kendaraan traksi diberi tanda dari satu ujung ke
ujung yang lain.
4) Tanda lain yang diberikan adalah upperscript, dan (..)
Tanda .. berarti dapat bergerak pada sumbu vertikal, berlaku pada
bogie yang berputar pada pivot / center plate juga berlaku pada
poros yang mempunyai stang sebagai pengarah jalannya
lokomotif pada saat melalui lengkungan. Contoh :
1 : satu poros jalan
2 : dua poros jalan dalam satu bogie
B : dua gandar penggerak yang saling dihubungkan dalam satu
bogie
Bo : dua gandar penggerak yang digerakkan secara individual
dalam 1 bogi
(1A) : satu poros jalan dan satu gandar penggerak pada satu
bogie
(A1A) : satu poros jalan yang diapit oleh dua gandar penggerak
pada satu bogie
1) Kendaraan traksi ganda yang secara konstruksi terpisah diberi
tanda +.
SUSUNAN SKEMATIS TANDA
C

ARTI TANDA : Tiga poros penggerak yang saling dihubungkan dan dipasang
langsung pada rangka

BB

ARTI TANDA : Lokomotif yang mempunyai dua bogie dan masing-masing bogie
mempunyai dua poros penggerak yang saling dihubungkan

Bo-Bo

ARTI TANDA : Lokomotif yang mempunyai dua bogie dan masing-masing bogie
mempunyai dua poros penggerak yang digerakan tersendiri
Co-Co

ARTI TANDA : Lokomotif dengan dua bogie, dimana setiap bogie


mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakan oleh motor
tersendiri

(A1A)(A1A)

ARTI TANDA : Lokomotif dengan dua bogie, dimana setiap bogie


mempunyai dua poros penggerak dan satu poros jalan dipasang diantaranya

Bo-2- Bo

ARTI TANDA : Lokomotif dengan tiga bogie, dimana dua bogie merupakan
bogie penggerak dengan dua poros penggerak sedang bogie yang lain adalah
bogie jalan dengan dua poros jalan
CONTOH TANDA-TANDA MENURUT UIC
ARTI TANDA : Tiga poros penggerak yang saling dihubungkan dan
dipasang langsung pada rangka C
ARTI TANDA : Lokomotif yang mempunyai dua bogie dan masing-masing
bogie mempunyai dua poros penggerak yang saling
dihubungkanBoBo
ARTI TANDA : Lokomotif yang mempunyai dua bogie dan masing-masing
bogie mempunyai dua poros penggerak yang digerakan
tersendiri Bo-Bo
ARTI TANDA : Lokomotif dengan dua bogie, dimana setiap bogie
mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing
digerakan oleh motor tersendiri Co-Co
ARTI TANDA : Lokomotif dengan dua bogie, dimana setiap bogie
mempunyai dua poros penggerak dan satu poros jalan
dipasang diantaranya (A1A)(A1A)
ARTI TANDA : Lokomotif dengan tiga bogie, dimana dua bogie merupakan
bogie penggerak dengan dua poros penggerak sedang bogie
yang lain adalah bogie jalan dengan dua poros jalan Bo-2- Bo
Perbedaan penamaan Standar AAR , UIC dan Indonesia
Lokomotif Diesel Elektrik CoCo

13 11 14 3 2 10
12 4

2. Motor diesel
5. Motor traksi
3. Generator
12. Kabin masinis
1. Rangka Bawah
7. Roda penggerak

7 8 6 1 5 9
Lokomotif Diesel Hidrolik BB
6 2 1 8 6
5

4 3 3

7 8

1.Motor diesel 5. Fan radiator


2.Transmisi hidrolik 6. Kabin masinis 1 dan 2
3.Gardan 7. Generator bantu
4.Roda penggerak 8. Kompresor
Hidrolik
Lokomotif Diesel Hidrolik CC

Lokomotif Diesel Hidrolik BB


JENIS LOKOMOTIF DI INDONESIA
LOK LANGSIR
NO JENIS DAYA BERAT PABRIK PEMBUAT JUMLAH TAHUN
LOK (HP) (TON) DINAS

1 C 300 350 30 KARL MARK 0 967


2 D 300 340 34 FRIED KRUP 5 1958
3 D 301 340 34 FRIED KRUP 0 1962

LOK DH
NO JENIS DAYA BERAT PABRIK PEMBUAT JUMLAH TAHUN
LOK (HP) (TON) DINAS
4 BB 300 680 36 FRIED KRUP 12 1959
5 BB 301 1500 52 FRIED KRUP 43 1964
6 BB 302 900 44 HENSCHEL 6 1970
7 BB 303 1150 42,6 HENSCHEL 41 1975/78
8 BB 304 1550 52 FRIED KRUP 20 1976
9 BB 305 1500 52 JENBACH/CFD 6 1982
10 BB 306 900 40 FRIED KRUP 18 1984
LOK ELECTRIC

NO JENIS DAYA BERAT PABRIK PEMBUAT JUMLAH TAHUN


LOK (HP) (TON) DINAS

11 BB 200 875 74,8 GENERAL MOTOR 26 1957

12 BB 201 1425 78 GENERAL MOTOR 10 1964


BB 202
13 1100 65 GENERAL MOTOR 8 1971

14 BB 203 1750 81 GENERAL ELECTRIC 14 1978


15 BB 204 925 55 SLM 16 1982
16 CC 201 1950 84 GENERAL ELECTRIC 129 1977/83
17 CC 202 2250 108 GENERAL MOTOR 48 1986/92
18 CC 203 2150 84 GENERAL ELECTRIC 37 1996
19 CC 204 1990 84 GENERAL ELECTRIC 11 2006
W
KERETA DAN GERBONG
1. KODE/ PENAMAAN JENIS KERETA
Untuk memudahkan dalam mengenal berbagai jenis kereta sabagai identitas
setiap jenis kereta diberi nama atau kode berupa huruf dan angka;
PT.Kereta Api (Persero) DIBERI IDENTITAS sebagai berikut :
KT = Kereta Tidur
K1 = Kereta Penumpang Kelas 1
K2 = Kereta Penumpang Kelas 2
K3 = Kereta Penumpang Kelas 3
KZ = Kereta Penumpang Kelas 1 yang dilengkapi peralatan
komunikasi, sumber listrik untuk laptop, charge HP dan kursi
khusus cover jok khusus.
M1 = Kereta makan kelas 1
MP1 = Kereta makan kelas 1 dilengkapi pembangkit listrik.
KM1 = Kereta makan yang dilengkapi fasilitas penumpang kelas 1.
KM2 = Kereta makan yang dilengkapi fasilitas penumpang kelas 2.
KM3 = Kereta makan yang dilengkapi fasilitas penumpang kelas 3.
KMP3 = Kereta makan yang dilengkapi fasilitas penumpang kelas 3 dan
pembangkit listrik.
B = Kereta bagasi/ barang.
BP = Kereta bagasi/ barang dilengkapi pembangkit listrik.
KB3 = Kereta penumpang kelas 3 dilengkapi ruang bagasi.
KBP3 = Kereta penumpang kelas 3 dilengkapi ruang bagasi dan
pembangkit listrik.
U = Kereta Ukur.
I = Kereta Inspeksi
KD1 = Kereta Rel Diesel kelas 1
KD2 = Kereta Rel Diesel kelas 2
KD3 = Kereta Rel Diesel kelas 3
KL1 = Kereta Rel Listrik kelas 1
KL2 = Kereta Rel Listrik kelas 2
KL3 = Kereta Rel Lastrik kelas 3
S = Kereta Spesial
Untuk nomor selengkapnya setiap individu kereta meliputi jenis kereta, tahun
pembuatan , jenis bogie dan nomor urut.
Contoh:
K 3 95 50 1
Nomor Urut
Jenis bogie K5/NT 11 atau TB 398
Tahun Pembuatan
Kereta penumpang kelas 3
Gerbong adalah sarana yang dipergunakan untuk mengangkut barang di jalan
rel.
Jenis gerbong terdiri dari :
Gerbong datar, Gerbong terbuka, Gerbong tertutup, Gerbong tangki, Gerbong
khusus
Gerbong datar
P = gerbong datar 2 gandar tanpa rem.
PR = gerbong datar 2 gandar dengan rem tangan.
PW = gerbong datar 2 gandar dengan rem udara tekan.
PCW = gerbong datar 2 gandar untuk peti kemas (20 ft) daya rem udara
tekan.
PPR = gerbong datar bergandar 4 dengan rem tangan.
PPW = gerbong datar bergandar 4 dengan rem udara tekan.
PPCW = gerbong datar 4 gandar untuk peti emas (40 ft) dengan rem
udara tekan.
PPCW
PPAD
Gerbong terbuka
YW = gerbong terbuka berdinding rendah 2 gandar dengan
rem udara tekan.
YR = gerbong terbuka berdinding rendah 2 gandar dengan
rem tangan.
YYW = gerbong terbuka berdinding rendah 4 gandar dengan rem
udara tekan.
YYR = gerbong terbuka berdinding rendah 4 gandar dengan rem
tangan.
YYRU = gerbong terbuka berdinding rendah 2 gandar dengan rem
tangan dan pipa saluran angin.
ZZOR = gerbong terbuka 4 gandar untuk angkutan balas dengan
rem tangan.
ZZOW = gerbong terbuka 4 gandar untuk angkutan balas dengan
rem udara tekan.
YYW

GERBONG GANDAR 2
ZZOW
JJW = gerbong terbuka berdinding tinggi 4 gandar untuk angkutan
jerami

KKBW = gerbong terbuka berdinding tinggi 4 gandar untuk angkutan


batu bara dengan rem udara tekan.
KKBR = gerbong terbuka berdinding tinggi 4 gandar untuk angkutan
batu bara dengan rem tangan.
KKBRU = gerbong terbuka berdinding tinggi untuk angkutan batu bara
dengan rem tangan dan saluran pipa.

HR = gerbong terbuka berdinding tinggi 2 gandar dengan rem


tangan.
HHR = gerbong terbuka berdinding tinggi 4 gandar dengan rem
tangan.
Gerbong tertutup
GR = gerbong tertutup 2 gandar dengan rem tangan.
GW = gerbong tertutup 2 gandar dengan rem udara tekan.
GGR = gerbong tertutup 4 gandar dengan rem tangan.
GGW = gerbong tertutup 4 gandar dengan rem udara tekan.
TR = gerbong tertutup 2 gandar untuk semen dengan rem
tangan.
TW = gerbong tertutup 2 gandar untuk semen dengan rem
udara tekan.
TTW = gerbong tertutup 4 gandar untuk semen dengan rem
udara tekan.
DGGW = gerbong tertutup 4 gandar untuk barang hantaran
dengan rem udara
tekan.
GGW
Gerbong tangki/ ketel
KR = gerbong tangki 2 gandar dengan rem tangan.
KW = gerbong tangki 2 gandar dengan rem udara tekan.
KKR = gerbong tangki 4 gandar dengan rem tangan.
KKRU = gerbong tangki 4 gandar dengan rem tangan dan saluran
pipa rem.
KKW = gerbong tangki 4 gandar dengan rem udara tekan.
Gerbong khusus
MR = gerbong tertutup 2 gandar dengan rem tangan.
PB = gerbong bak 2 gandar tanpa rem.
PBR = gerbong bak 2 gandar dengan rem tangan.
UHR = gerbong derek tangan 3 gambar dengan rem tangan.
USR = gerbong derek 6 gandar dengan rem tangan.
WR = gerbong batu timbangan 2 gandar dengan rem tangan.
NR = gerbong inventaris dipo berisi alat-alat pertolongan kecelakaan.
VR = gerbong tertutup berdinding jarang untuk angkutan ternak
dengan rem tangan.
KKBW
KKBW
Nomor individu gerbong selengkapnya terdiri dari kombinasi huruf dan angka,
yang digunakan di PT. Kereta Api (Persero) sampai sekarang belum standar
jumlah digitnya.
Contoh:
YYW 43
Nomor urut 43
Rem udara tekan
Gerbong terbuka dinding rendah 4 gandar

GW 12 085
Nomor Urut 85
Kemampuan Muat 12 ton
Rem udara tekan
Gerbong tertutup2 gandar
KOMPONEN SARANA PENGANGKUT
JENIS KOMPONEN
komponen utama kereta dan gerbong :
Bogie
Bogie kereta penumpang yang terdiri dari komponen : rangka bogie,
perangkat roda, bearing, axle box, pegas, peredam kejut, ayunan bawah,
penggantung ayun, balok ayun, center plate, pivot, tuas-tuas rem, blok rem.
Bogie gerbong barang terdiri dari komponen : rangka bogie bolster,
perangkat roda, bearing, pegas, peredam, friksi, tuas-tuas rem, center plate,
pivot, blok rem.
Badan Kereta/ Gerbong
Kereta ; Badan kereta terdiri dari struktur rangka bentuk monocoque
lengkap dengan dinding samping, dinding ujung dan atap.
Gerbong ; Badan gerbong terdiri dari rangka bawah yang dilengkapi dengan
box, ketel, dinding tertutup atau terbuka untuk memuat barang sesuai
dengan komoditi yang diangkut.
Alat Perangkai
Alat perangkai otomatis atau automatic coupler adalah alat yang digunakan untuk
merangkai kereta dengan kereta, lokomotif dan atau gerbong pada waktu
dioperasikan sebagai Kereta Api.
Alat Pengereman
Rem udara tekan terdiri dari komponen : pipa rem, hose coupling, angle
cock, distributor valve, tangki udara pembantu, silinder rem, tuas-tuas rem
dan blok rem
Rem tangan terdiri dari komponen : handle rem, tuas-tuas rem dan blok rem
Lantai dan Penutup lantai
Pintu dan Jendela
Pintu untuk penumpang bisa berupa pintu geser atau pintu ayun
Jendela untuk kereta penumpang bisa jendela fixed untuk K1,
jendela yang dapat dibuka untuk K2 dan K3 serta jendela darurat.
Pintu untuk gerbong barang berupa pintu geser atau pintu ayun
sesuai dengan jenis gerbong dan barang yang diangkut.
Fasilitas untuk Penumpang
Fasilitas untuk penumpang yang terdiri dari kursi, lampu penerangan, audio
video,air conditioning, fan, exhaust, karpet, rak bagasi, korden.

Toilet
Ruangan toilet berisi closet, tempat cuci tangan, kran air, tisue, cermin, slang air
penyemprot.

Instalasi Listrik, terdiri dari alat penyambung listrik (electric coupler)


pengkabelan yang dihubungkan dg lampu, fan, AC, dst.

Instalasi Air, terdiri dari tangki air, pipa air menuju ke toilet.

Perlengkapan Keselamatan. pemadam kebakaran, palu, rem darurat,


jendela darurat.
FUNGSI KOMPONEN
a. Bogie
fungsi bogie pada sarana kendaraan rel adalah untuk mendukung badan
kendaraan (body) memudahkan perjalanan dibelokan, meningkatkan beban,
kecepatan dan kenyamanan pengendaraan serta tempat alat pengereman.
b. Badan Kereta
Fungsi badan kereta/gerbong adalah sebagai tempat penumpang atau barang
dengan segala fasilitas pendukungnya, sehingga aman dan nyaman dalam
perjalanan.
c. Alat Perangkai
Fungsi alat perangkai adalah untuk menyambung sarana kendaraan rel yang
satu dengan yang lainnya sehingga dapat dioperasikan dengan aman.
d. Alat Pengereman
Fungsi alat pengereman pada sarana kendaraan rel adalah untuk menghentikan,
mengurangi kecepatan atau mempertahankan laju kendaraan rel. Rem juga
berfungsi untuk mempertahankan sarana kendaraan rel tetaqp berhenti pada
waktu diam atau di parkir.

e. Lantai dan penutup lantai


1) Fungsi lantai adalah sebagai tempat fasilitas untuk penumpang seperti kursi
dan karpet.
2) Fungsi penutup lantai berupa bahan UNITEX dilapisi vinil adalah sebagai
peredam suara getaran.
L
SUSUNAN KONSTRUKSI

Lokomotif dibangun
oleh rangka bawah
(under frame) yang
berfungsi sebagai
pendukung

Rangka bawah bertumpu pada diatasnya dibangun


perangkat roda (gandar) atau suatu kabin
dengan perantara bogie. yang terdiri dari
kabin mesin
Rangka bawah dan kabin (engines cab) dan
merupakan satu kesatuan atau kabin pengemudi
merupakan konstruksi yang (drivers cab).
dapat dipasang dan dilepas
motor diesel, transmisi generator,
instalasi sistem air pendingin, instalasi
system minyak pelumas, bahan bakar,
Kabin Mesin peralatan elektrik, Batere, kompresor
dan instalasi peralatan udara tekan,,
serta peralatan bantu lainnya
Kabin Lokomotif
Kabin pengemudi yang dipasang
pada kedua ujung lokomotif (double
Kabin Masinis
kabin). Contoh lokomotif BB. 301 dan
BB. 304.

Kabin pengemudi yang dipasang relatif


dua meja pengendali ditengah lokomotif, sehingga dapat
lokomotif CC. 201, CC. 203 mengawasi kedua arah lokomotif.
satu meja pengendali Contoh lokomotif BB. 300
BB. 200, BB. 201

satu meja pengendali Kabin pengemudi yang dipasang pada


dioperasikan secara ganda salah satu ujung yang dapat mengawasi
dengan letak kabin pengemudi dua arah.
yang berlawanan CC. 202
L
gandar yang digerakan oleh motor traksi pada
Gandar dan Bogie lokomotif diesel elektrik atau oleh gardan pada lokomotif
diesel hidraulik.
gandar penggerak meneruskan momen putar
Gandar atau pada perangkat roda, sehingga dapat dibangkitkan gaya
tarik pada keliling roda (wheel rim).
Bogie Penggerak
gandar penggerak dapat dipasang langsung
pada rangka bawah seperti pada lokomotif C dan D atau
Gandar atau dapat disusun menjadi dua atau tiga gandar dalam suatu
Poros Jalan bogie penggerak seperti pada lokomotif BB. 304, CC.
201 dst
Gandar Gandar atau poros jalan (idle shaft) ialah gandar yang tidak
dihubungkan dengan motor traksi dan digunakan untuk menampung
kelebihan berat lokomotif atau mengurangi beban gandar, namun harus
tetap aman pada waktu kendaraan melalui jalan lengkung.
Untuk tujuan mengurangi tekanan gandar atau dapat berjalan melalui
lengkungan dengan aman, dapat dipasang.
Bogie jalan (idle bogie) bergandar dua, contoh lokomotif Bo2 Bo .
Gandar yang dapat bergerak pada engsel stang pada sumbu vertikal.
Gandar penggerak yang dapat bergeser lateral .
Kombinasi gandar penggerak dan idle pada satu bogie atau satu rangka.
Automatic coupler
Untuk menarik rangkaian kereta atau gerbong oleh lokomotif
digunakan alat perangkai otomatis atau automatic coupler.
Untuk lokomotif yang digunakan mendorong rangkaian gerbong
pada lereng yang tinggi (rel bergigi di Sumatra Barat) digunakan alat
perangkai ganco.

TRANSMISI DAYA LOKOMOTIF

Suatu peralatan yang berfungsi untuk meneruskan daya dari sumber


tenaga Motor Diesel ke Roda Penggerak sehingga lokomotif dapat
bergerak di jalan rel.

JENIS TRANSMISI DAYA LOKOMOTIF


Jenis transmisi daya pada lokomotif Diesel
Transmisi daya Mekanik
Transmisi daya Hidrolik
Transmisi daya Elektrik
a. Transmisi Mekanik
Prinsip kerja transmisi mekanik : momen putar dari mesin akan diteruskan
melalui kopling gesek (friction clutch) kemudian roda gigi (gear) dalam bak
persneling, kemudian gardan, roda gigi atau rantai ke roda penggerak.
Pada lokomotif diesel mekanik,
momen putar motor diesel kopling gesek ke roda gigi gardan
roda gigi poros/as roda penggerak.
Daya mesin tidak dapat diteruskan secara kontinyu karena pada perpindahan
roda gigi, maka kopling harus dilepas dulu sesaat. Hal ini akan menimbulkan
hentakan-hentakan. Pada lokomotif tentunya hal ini tidak diinginkan karena
akan berpengaruh terhadap kereta atau gerbong yang ditarik.
Semakin besar ukuran daya mesin diesel akan semakin besar diperlukan
kopling dan roda gigi persneling,yang juga akan semakin keras suara
berderak. Batas tertinggi penggunaan transmisi mekanik pada lokomotif
secara teknis dan ekonomis adalah sekitar 350 HP.
Di Indonesia pernah digunakan lokomotif diesel mekanik untuk keperluan
menarik dan mendorong (langsir) lokomotif, kereta penumpang atau
gerbong barang.
Motor diesel (1) akan
memutar poros input
pompa putar (2)
sehingga cairan oli dari
reservoir (4) akan
mengalir melalui pipa.
Aliran oli ini akan
diarahkan untuk
mendorong baling-
baling atau sudu turbin
radial (3) sehingga
berputar dan putaran
dari poros output akan
diteruskan untuk
memutar roda.

Dalam keadaan sebenarnya, pompa putar (2) sudu pengarah


dan turbin radial serta oli menjadi satu kesatuan konstruksi yaitu
Hydraulic Torque Converter (5).
Lokomotif diesel di Indonesia yang menggunakan
transmisi hidrolik disebut Lokomotif Diesel Hidrolik
diantaranya :
C300, C301, D300, D301, BB300, BB301, BB302,
BB303, BB304, BB305 dan BB306
yang kesemuanya buatan pabrik di Eropa yaitu
Krupp (Jerman),
Henschel (Jerman),
VEB Karl Marx (Jerman),
NCM (Belanda),
Jenbacher (Austria) dan
satu jenis BB305 buatan Nippon Sharyo (Jepang).
Daya mesin lokomotif diesel hidrolik terbesar adalah
1550 HP yaitu lokomotif BB304.
Lokomotif diesel hidrolik BB301, yang menunjukkan komponen utama
adalah sebagai berikut :
1. Motor diesel 5. Fan radiator
2. Transmisi hidrolik 6. Kabin masinis 1 dan 2
3. Gardan 7. Generator bantu
4. Roda penggerak 8. Kompresor 1
2

6 6

4 3

Lokomotif Diesel Hidrolik BB


c. Transmisi Elektrik
Lokomotif Diesel momen putar poros output generator
sistem pengatur motor listrik yang disebut Motor Traksi
(Traction Motor), roda penggerak melalui roda gigi (gears)
Generator dapat berupa
mesin pembangkit arus searah (Direct Current=DC) atau
alternator yang membangkitkan arus bolak-balik (Alternating
Current=AC).
Motor traksi, dapat juga digunakan motor DC atau
motor AC.
Tentu yang akan berbeda adalah peralatan transmisi daya dan sistem
pengatur. Lokomotif diesel elektrik adalah lokomotif diesel pertama
yang digunakan di Indonesia yaitu seri CC200. Lokomotif diesel
elektrik lainnya adalah CC201, CC202, CC203 dan BB200, BB201,
BB202, BB203 serta BB204.
Lokomotif-lokomotif tersebut buatan pabrik General Electric (GE) USA,
General Motors (GM) USA, General Motors (GM) Canada dan
Swiss Lokomotiv und Machine (SLM) Swiss.
Komponen utama lokomotif DE CC201

1. Rangka bawah 13
12 11 14 3 2 10
4
8. Batere
2. Motor diesel
9. Kompresor
3. Generator utama
10. Radiator dan fan
4. Sistem control
11. Kabin masinis
5. Motor Traksi
12. Meja pengendali
8 6 5
6. Tangki Bahan Bakar 13. 7 1 9

Peralatan udara tekan


7. Roda Penggerak
Lokomotif Diesel Elektrik CoCo
14. Generator bantu
W
KOMPONEN SARANA PENGANGKUT
a. Bogie
Bogie kereta penumpang yang terdiri dari komponen : rangka bogie,
perangkat roda, bearing, axle box, pegas, peredam kejut, ayunan
bawah, penggantung ayun, balok ayun, center plate, pivot, tuas-tuas
rem, blok rem.
Bogie gerbong barang terdiri dari komponen : rangka bogie bolster,
perangkat roda, bearing, pegas, peredam, friksi, tuas-tuas rem, center
plate, pivot, blok rem.
b. Badan Kereta/ Gerbong
Kereta
Badan kereta terdiri dari struktur rangka bentuk monocoque lengkap dengan
dinding samping, dinding ujung dan atap.
Gerbong
Badan gerbong terdiri dari rangka bawah yang dilengkapi dengan box, ketel,
dinding tertutup atau terbuka untuk memuat barang sesuai dengan komoditi
yang diangkut.
Alat Perangkai
Alat perangkai otomatis atau automatic coupler adalah alat yang digunakan
untuk merangkai kereta dengan kereta, lokomotif dan atau gerbong pada
waktu dioperasikan sebagai Kereta Api.
a. Alat Pengereman
Rem udara tekan terdiri dari komponen : pipa rem, hose coupling, angle
cock, distributor valve, tangki udara pembantu, silinder rem, tuas-tuas
rem dan blok rem
Rem tangan terdiri dari komponen : handle rem, tuas-tuas rem dan blok
rem
b. Lantai dan Penutup lantai
c. Pintu dan Jendela
Pintu untuk penumpang bisa berupa pintu geser atau pintu ayun
Jendela untuk kereta penumpang bisa jendela fixed untuk K1,
jendela yang dapat dibuka untuk K2 dan K3 serta jendela darurat.
Pintu untuk gerbong barang berupa pintu geser atau pintu ayun
sesuai dengan jenis gerbong dan barang yang diangkut.
g. Fasilitas untuk Penumpang
Fasilitas untuk penumpang yang terdiri dari kursi, lampu
penerangan, audio video,air conditioning, fan, exhaust,
karpet, rak bagasi, korden.
h. Toilet
Ruangan toilet berisi closet, tempat cuci tangan, kran air,
tisue, cermin, slang air penyemprot.
i. Instalasi Listrik, terdiri dari alat penyambung listrik
(electric coupler) pengkabelan yang dihubungkan
dengan lampu, fan, AC, dst.
k. Instalasi Air, terdiri dari tangki air, pipa air menuju ke
toilet.
l. Perlengkapan Keselamatan.
m. Pemadam kebakaran, palu, rem darurat, jendela darurat.
FUNGSI KOMPONEN
a. Bogie
fungsi bogie pada sarana kendaraan rel adalah untuk mendukung
badan kendaraan
(body) memudahkan perjalanan dibelokan, meningkatkan beban,
kecepatan dan kenyamanan pengendaraan serta tempat alat
pengereman.
b. Badan Kereta
Fungsi badan kereta/gerbong adalah sebagai tempat penumpang
atau barang dengan segala fasilitas pendukungnya, sehingga aman
dan nyaman dalam perjalanan.
c. Alat Perangkai
Fungsi alat perangkai adalah untuk menyambung sarana kendaraan
rel yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat dioperasikan
dengan aman.
d. Alat Pengereman
Fungsi alat pengereman pada sarana kendaraan rel
adalah untuk menghentikan, mengurangi kecepatan atau
mempertahankan laju kendaraan rel. Rem juga berfungsi
untuk mempertahankan sarana kendaraan rel tetap
berhenti pada waktu diam atau di parkir.
e. Lantai dan penutup lantai
1) Fungsi lantai adalah sebagai tempat fasilitas untuk
penumpang seperti kursi dan karpet.
2) Fungsi penutup lantai berupa bahan UNITEX dilapisi
lenoleum atau vinil adalah sebagai peredam suara
getaran.
BADAN KERETA (BODY)
1. JENIS KONSTRUKSI BADAN KERETA
Secara umum Body diterjemahkan sebagai badan Kereta atau
badan sarana kendaraan rel, namun secara khusus dapat digunakan
untuk badan gerbong, badan lokomotif, KRD dan KRL.
Badan kereta didukung oleh 2 bogie dan berfungsi untuk
mendukung dan melindungi beban berupa penumpang atau barang.
Bila ditinjau dari bentuk struktur terdapat 2 jenis konstruksi badan
kereta, yaitu:
a. Struktur dengan rangka dasar (chasis)
Pada awalnya orang merancang konstruksi badan kereta yang kaku
dengan memasang chasis (underframe) atau rangka dasar.
Rangka dasar ini terbuat dari baja-baja profil yang disusun dan dilas
sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban vertikal dan
axial dan mengalami defleksi minimum sesuai dengan persyaratan.
Beban vertikal yang berupa berat sendiri dan beban muatan akan
disangga oleh rangka dasar, sehingga dinding, atap, dan lantai tidak
menerima beban muatan.
Sarana kendaraan rel yang menggunakan konstruksi jenis ini adalah
lokomotif gerbong barang dan kereta penumpang dengan dinding
kayu.
Pada gerbong barang akan terlihat jelas ukuran baja profil rangka
dasar yang besarnya serupa pada gerbong datar (tanpa dinding)
dengan gerbong tertutup. Dan bila terjadi modifikasi gerbong tertutup
dengan membuang dinding menjadi gerbong tidak tanpa
berpengaruh kepada kekuatan.
b. Struktur Monocoque.
Konstruksi struktur monocoque terdiri dari baja-baja profil dengan
ukuran yang relatif kecil yang dilas menjadi rangka dasar, dinding
samping, dinding ujung, atap dan secara keseluruhan menjadi satu
kesatuan konstruksi yang menerima beban vertikal dan axial.
monocoque

chassis
BEBAN PADA BADAN KERETA
a. Beban Axial
Beban Axial atau longitudinal yaitu
beban kompresi (tekan) pada alat perangkai / buffer
minimum sebesar 100 ton, merupakan beban statis yang
dikenakan pada pusat alat perangkai (beban tumbur
pada waktu langsir).
Beban ini diperhitungkan bersama atau tanpa beban
vertikal yang merupakan persyaratan dalam spesifikasi
teknik sarana kendaraan rel di Indonesia.
Standar persyaratan beban axial ini bisa berbeda pada
sarana untuk angkutan komuter seperti KRD atau KRL
misalnya beban axia 50 ton atau 75 ton.
b. Beban Vertikal
Beban vertikal terdistribusi merata di perhitungkan menurut:
P = K (P1 + P2)
P1 = Berat sendiri badan kereta atau gerbong dalam
keadaan siap jalan, termasuk air dalam tangki.
P2 = Berat muatan, yaitu jumlah penumpang x 75 kg
dengan over load 100% dari kapasitas untuk kereta
penumpang.
P2 = Berat muatan, yaitu tonase berat muat dengan over
load 5% untuk gerbong barang.
K = 1,3 = koefisien dinamis pada keadaan beban penuh.
3. BAHAN BADAN KERETA
a. Baja karbon
Bahan badan kereta sejak dulu sampai sekarang paling banyak digunakan
baja karbon bentuk profil, pada awalnya digunakan Bj. 37 atau St. 37.
Namun dalam perkembangan industri kemudian dipakai baja lunak (mild
steel) SS. 41 bahkan untuk gerbong tertentu digunakan SS. 50.
a. Baja Tahan Karat
Dengan pertimbangan korosi dan perawatan badan kereta dibuat dari baja
tahan karat (stainless steel). Penggunaan baja tahan karat pada badan
kereta ada 2 macam yaitu:
1) Stainless steel skin body, yaitu penggunaan plat dinding dari baja tahan
karat, sementara struktur rangka badan kereta masih menggunakan
baja karbon. Contoh di Indonesia adalah pada KRL Nipon Sharyo, KRL
Holec/BN.
2) Full stainless steel, yaitu penggunaan baja tahan karat pada struktur
rangka dan dinding badan kereta. Contoh di Indonesia adalah KRL
Hitachi, walaupun pada bagian bolster masih digunakan baja karbon.
c. Paduan Alumunium
Pada perkembangan teknologi
selanjutnya, diperlukan bahan yang
bersifat tahan karat dan ringan,
sehingga digunakan paduan
alumunium untuk badan kereta.

Bahan ini sudah digunakan di negara


maju seperti Jepang untuk KRL baru
dan kereta api Shin kan sen.
W
KONSTRUKSI BOGIE
Sarana kendaraan rel kereta penumpang, gerbong barang,
lokomotif,
kereta yang bertenaga penggerak sendiri
(Kereta Rel Diesel / Kereta Rel Listrik).

Bogie yaitu suatu konstruksi yang terdiri dari :


dua perangkat roda (wheelset) atau lebih yang digabungkan
oleh rangka yang dilengkapi dengan sistem
pemegasan,
pengereman,
dengan atau tanpa peralatan penggerak dan anti selip,
serta secara keseluruhan berfungsi sebagai pendukung
rangka dasar dari badan kendaraan.
1. MAKSUD DAN ARTI BOGIE

Pada mulanya kendaraan rel dibuat dengan dua gandar sebagai


tumpuan badan kendaraan (body).
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan angkutan, maka dibuatlah
suatu konstruksi yang dapat mengatasi segala keterbatasan dari
kendaraan rel bergandar dua yang menyangkut :
panjang kendaraan,
daya dukung kendaraan (berat, volume),
kemudahan melalui jalan tikungan,
kecepatan dan
kenyamanan (running qualities).
Konstruksi yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah BOGIE,
2. FUNGSI BOGIE
Dengan memperhatikan maksud/arti bogie tersebut, kiranya dapat
dijelaskan fungsi dari konstruksi bogie, ialah :
a. Meningkatkan daya dukung kendaraan, misalnya :
Sebuah kereta/gerbong dua gandar mempunyai berat total (berat
kosong + muatan) sebesar G1, maka beban gandar adalah
P = G1 / 2

Dengan beban gandar yang sama, apabila gerbong dibuat dengan


konstruksi bogie (4 gandar), maka totalnya menjadi :
GII = 4 x P = 4 x G1/ 2
GII = 2 GI
Dengan demikian daya angkutnya meningkat.
Terlebih lagi apabila digunakan system dua bogie (8 gandar), maka
daya dukungnya akan lebih meningkat, terutama untuk gerbong barang.
b. Memudahkan perjalanan melalui tikungan
Kebutuhan angkutan penumpang memerlukan kapasitas
tempat duduk yang besar pada kereta, KRL dan KRD,
kebutuhan angkutan barang dengan volume besar serta
meningkatnya daya pada lokomotif akan mengharuskan
kendaraan-kendaraan rel tersebut dibuat lebih panjang.
Dengan adanya konstruksi bogie, maka kendaraan yang
panjang akan mudah pada waktu melalui tikungan,
karena adanya tempat berputar antara bogie dan badan
kendaraan, yaitu pivot.
Sebagai perbandingan dapat dikemukakan peningkatan
panjang dan berat total dari kereta/gerbong bergandar dua
dengan kereta/gerbong ber-bogie.
No Jenis Kendaraan Kendaraan
Kendaraan Bergandar dua Ber-bogie

G total L total G total L total


(ton) (m) (ton) (m)

1. CDL 11 9,9 - -
2. DR 9 7,6 - -
3. K. 3 - - 36 20,92
4. B - - 35 20,92
5. GW 20,1 8,16 - -
6. GGW - - 47 13,2

CDL = kereta penumpang kelas 3 memakai bagasi dan dilengkapi dengan


rem vakum.
DR = kereta bagasi dengan rem tangan.
K.3 = kereta penumpang kelas 3 dengan rem udara tekan.
B = kereta bagasi dengan rem udara tekan.
GW = gerbong tertutup bergandar 2 dengan rem udara tekan.
GGW = gerbong tertutup bergandar 4 dengan rem udara tekan.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kenyamanan
kendaraan rel dengan adanya konstruksi bogie adalah :
1) Ketidak rataan jalan rel (track irregularities) baik dalam arah
vertical, lateral maupun longitudinal sebesar , dirasakan
dalam badan kereta hanya setengahnya yaitu /2 dan untuk
sebagian besar dapat ditampung oleh sistem pemegasan.
2) Kejutan-kejutan lateral memutar bogie, yang diubah menjadi
energi kinetis yang akan diredam oleh peredam rotasi pada
centre plate.
3) Konstruksi bogie memungkinkan pemakaian/pemasangan
susunan pegas yang lebih banyak antara badan kendaraan
dan jalan rel.
Dengan peningkatan kenyamanan dan keamanan
kendaraan, dengan sendirinya kecepatan operasi juga
dapat ditingkatkan.
3. PEMEGASAN PADA BOGIE
Pada umumnya sistem pemegasan kendaraan rel berbogie terdiri dari
sistem pemegasan primer dan
sistem pemegasan sekunder, lebih sempurna dibandingkan
dengan kendaraan rel tanpa bogie (bergandar dua) yang hanya
mempunyai satu tingkat pemegasan saja.
Pemegasan yang dimaksud adalah terdiri dari pegas dan peredam.
Pegas dapat berupa pegas ulir,
pegas daun,
pegas torsi,
pegas karet atau
pegas udara,

sedangkan peredam dapat berupa peredam hidraulis atau


peredam gesek (kering).
Sebagai perbandingan skema pemegasan pada kendaraan bergandar
dua dan kendaraan ber-bogie dapat digambarkan sebagai berikut :
Sebagai perbandingan skema pemegasan pada kendaraan
bergandar dua dan kendaraan ber-bogie dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Sistem Pemegasan Primer
Yang dimaksud dengan sistem pemegasan primer adalah pemegasan
antara periuk gandar (perangkat roda) dan rangka bogie. Fungsi dari
sistem pemegasan primer adalah untuk menampung kejutan-kejutan,
gaya-gaya impak langsung akibat ketidak-rataan rel, sambungan rel,
wesel dan gangguan lain, karena perangkat roda adalah bagian yang
langsung berinteraksi dengan jalan rel (track).
Pada pemegasan primer terdapat alat pembatas gerak (stopper) yang
diusahakan dalam tingkat desain agar tidak saling bersentuhan. Namun
bila terjadi gaya impak yang berlebihan atau ketidakrataan yang
berlebihan (overload) dari yang direncanakan maka alat pembatas bisa
saling bersentuhan.
b. Sistem Pemegasan Sekunder
Sistem pemegasan sekunder, adalah sistem pemegasan antara
badan kendaraan dengan rangka bogie. Pemegasan sekunder
berperan penting dalam menentukan kualitas kenyamanan kendaraan
rel, disamping dilengkapi oleh pemegasan primer. Pada sistem
pemegasan sekunder dilengkapi dengan peredam kejut baik pada arah
vertical maupun arah lateral.
Gangguan-gangguan dari ketidakrataan rel, kejutan-kejutan, impak,
gerakan dan gaya-gaya di tikungan, serta gerakan sinusoida (snake
motion) pada jalan lurus akan diredam oleh system pemegasan
sekunder setelah sebagian ditampung oleh sistem pemegasan primer
untuk kemudian baru dirasakan oleh badan kendaraan. Walaupun
demikian, bila ada gaya impak atau ketidakrataan rel yang dapat
menimbulkan beban berlebih (overload) dari yang direncanakan, akan
berakibat alat pembatas (stopper baja) bersentuhan. Meskipun demikian
menyentuhnya stopper harus diusahakan sejarang mungkin. Selain dari
sistem pemegasan, maka gangguan juga dapat diatasi konstruksi
ayunan, konstruksi pendulum atau konstruksi tilting.
4. JENIS BOGIE
bogie dapat digolongkan menjadi :
a. Bogie Kereta
Bogie kereta didesain dengan system pemegasan dua tingkat, faktor
kenyamanan penting untuk penumpang.
Perbandingan muatan penumpang dengan berat kendaraan adalah
kecil. Kecepatan operasi relatif tinggi.
b. Bogie Gerbong
Bogie gerbong dibuat sederhana (simple), mudah dan murah
perawatannya, tetapi harus dapat mendukung beban/muatan
yang berat. Sistem pemegasannya hanya satu tingkat.
Kecepatan operasi dan kenyamanan relatif lebih rendah
dibanding bogie kereta.
c. Bogie Lokomotif
Bogie lokomotif dibuat agar bisa mendukung beban yang
berat, yaitu body lokomotif yang berisi motor diesel, transmisi
dan instalasi-instalasinya. Sistem pemegasan terdiri dari dua
tingkat.
d. Bogie untuk KRD dan KRL
Bogie untuk KRD dan KRL pada dasarnya sama dengan
bogie kereta, hanya dilengkapi dgn peralatan penggerak yang
berupa roda gigi dan kardan atau roda gigi dan motor traksi.
5. JENIS-JENIS BOGIE DI INDONESIA
a. Bogie Kereta Penumpang
Jenis atau tipe bogie yang digunakan pada kereta penumpang paling
banyak, mengingat diproduksi oleh berbagai pabrik dari berbagai negara
dan sampai sekarang masih terdapat kereta yang berumur lebih dari 50
tahun. Setiap jenis bogie mempunyai nama yang berupa nama pabrik,
nama asal Negara pembuat atau seri dari suatu type bogie, namun di
PT. KAI diberi nama berdasarkan bentuk dan ciri periuk gandar (axle
box) agar lebih mudah dikenal pada waktu itu yaitu K-2, K-3, K-4, dst.
Bogie Pennsylvania (K-2)
Populasi bogie Pennsylvania/USA tinggal sedikit, yaitu pada kereta
kelas 3 lokal (K.3) dan kereta bagasi (B) yang dibuat sekitar tahun 1954.
Bogie ini merupakan satu-satunya jenis bogie yang mengunakan batang
penghubung antara periuk gandar yang satu dengan lainnya. Pegas
periuk menggunakan pegas ulir sedangkan pegas sekunder
menggunakan pegas daun, tanpa dilengkapi peredam kejut (schock
absorber).
Bogie K2
2) Bogie Cradle (K-3)
Bogie jenis cradle yang masih ada dan beroperasi, yaitu pada kereta
ukur DINW-1 atau U-25301 buatan tahun 1925 yang telah mengalami
modifikasi dari plain bearing menjadi roller bearing. Pegas primer
menggunakan pegas daun yang dikombinasikan dengan pegas ulir,
sedangkan pegas sekunder menggunakan pegas daun tanpa dilengkapi
peredam kejut.
3) Bogie SIG atau NT.504 (K-4)
Bogie jenis ini digunakan pada kereta penumpang kelas 3 (K.3) dan
populasinya tinggal sedikit, yaitu pada kereta buatan tahun 1963/1964.
Pegas primer pada bogie ini adalah pegas ulir yang dilengkapi
peredam kejut yang berfungsi juga sebagai pengarah gander (axle
guide), sedangkan pegas sekunder menggunakan pegas torsi tanpa
peredam kejut.
4) Bogie NT-11 (K-5)
Bogie NT-11 adalah bogie dengan populasinya terbanyak di Indonesia,
dan digunakan pada kereta kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi. Bogie
ini menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer maupun
sekunder, yang dilengkapi dengan peredam kejut arah vertical
pada pemegasan sekunder.

Kereta-kereta yang
menggunakan bogie
NT-11 diproduksi oleh
berbagai pabrik dari
Yugoslavia, Hongaria,
Jepang, PT. INKA
(Indonesia). Selama ini
dinilai bahwa bogie NT-
11 merupakan jenis
bogie yang paling
sesuai dioperasikan
pada kondisi jalan rel di
Indonesia.
5) Bogie Ferrostahl (K-6)
Bogie Ferrostahl digunakan pada kereta kelas 3 dan kereta makan
kelas 3 (KM.3) dengan populasi tinggal sedikit, dibuat pada tahun
1965/1966 di Jerman. Pegas primer pada bogie ini menggunakan
pegas ulir dan pegas sekunder adalah pegas daun tanpa dilengkapi
dengan peredam kejut.
6) Bogie Gorlitz (K-7)
Bogie Gorlitz digunakan pada kereta eksekutif, bisnis maupun ekonomi
dengan populasi yang tidak begitu banyak. Pegas primer maupun
sekunder menggunakan pegas ulir dan dilengkapi dengan peredam
kejut arah vertikal dan lateral. Bogie Gorlitz ini merupakan bogie yang
tidak menggunakan pelat gesek sebagai pengarah periuk gandar.
7) Bogie NT-60 (K-8)
Bogie NT-60 adalah bogie generasi baru yang dibuat tahun 1993 oleh
PT. INKA untuk kereta eksekutif, bisnis dan ekonomi. Pegas primer
menggunakan pegas karet (conical rubber bonded) dan pegas
sekunder menggunakan pegas ulir yang dilengkapi peredam kejut.

Bogie NT-60
merupakan
bogie pertama,
tanpa
menggunakan
pelat gesek
pada pengarah
gandar
maupun
batang ayun.
8) Bogie Bolstreless (K-9)
Bogie Bolsterless adalah bogie generasi terbaru pada kereta
penumpang yang dibuat pada tahun 1997 untuk kelas eksekutif Kereta
Api Argo Bromo Anggrek.

Pada bogie ini


digunakan pegas
karet konikal
sebagai pegas
primer dan
pegas udara (air
spring) sebagai
pegas sekunder
yang dilengkapi
dengan peredam
kejut dan anti roll
device.
b. Bogie Gerbong Barang
Bogie gerbong barang dibuat lebih sederhana dibanding bogie pada
kereta penumpang, yaitu hanya menggunakan satu tingkat pemegasan
saja, sebagai contoh adalah :
1) Bogie Kuda Kepang
Bogie Kuda Kepang adalah bogie dengan rangka kaku (konstruksi pelat)
dengan bentuk mirip kuda kepang yang menggunakan pegas daun
dengan link kaku tanpa ada batang ayun. Bogie ini digunakan pada
gerbong ketel (KKW), gerbong pasir (YYW), gerbong semen (TTW) dan
gerbong terbuka (KKBW) yang dibuat sekitar tahun 1960 dari Rumania.
2) Bogie Ride Control
Bogie Ride Control adalah jenis three piece bogie yang mempunyai
rangka fleksibel dan baja tuang, menggunakan pegas ulir dan peredam
gesek yang bersifat konstan. Bogie Ride Control digunakan pada
berbagai jenis gerbong, yaitu gerbong tertutup (GGW), gerbong balas
(ZZOW), gerbong semen (TTW) dan gerbong ketel (KKW). Gerbong
yang menggunakan bogie Ride Control dibuat oleh pabrik ARAD
Rumania, Sumitomo Jepang dan Daewo Korea.
3) Bogie Barber
Bogie Barber adalah jenis three piece bogie yang mempunyai rangka
fleksibel dari baja tuang, menggunakan pegas ulir dan peredam gesek
yang bersifat variable sesuai dengan berat muatan gerbong. Bogie
Barber dibuat oleh pabrik Nippon Sharyo Jepang, PT. Barata Indonesia,
Trenton Industry Kanada dan digunakan pada gerbong tertutup (GGW),
gerbong ketel (KKW), gerbong batubara (KKBW), gerbong datar untuk
peti kemas (PPCW).

KKBW
SPESIFIKASI BOGIE TRAILER KRL-I
Spesifikasi bogie Trailer KRL

DATA TEKNIS

1. Nama pembuat : PT. INKA


2. Track gauge : 1.067 mm
3. Wheel base : 2.200 mm
4. Jarak antara pusat journal : 1.640 mm
5. Diameter roda (baru) : 860 mm
6. Diameter roda aus : 780 mm
7. Tinggi upper plate air spring
dari atas rel : 910 mm
8. Jarak antara center air spring : 1.950 mm
9. Kecepatan operasional maks.: 120 km/jam
10.Berat bogie . : 4.600 kg

KOMPONEN UTAMA

Rangka bogie : Konstruksi Baja Fabrikasi


Roda dan gandar : Solid forged type & baja
tempa pejal
Traction rod : Tipe Monolink
Suspensi utama : Conical bonded rubber spring
Suspensi sekunder : Air Spring, lateral damper,
anti roll bar
Perlengkapan rem : Thread brake
LAY OUT BOGIE

LAY OUT BOGIE

THREE PIECE BOGIE KKBW


L
Bogie Lokomotif
1) Bogie Lokomotif Eropa
Bogie lokomotif yang dibuat oleh pabrik di Eropa ;
lokomotif BB.301, BB.304 dari Krupp Jerman,
lokomotif BB.302, BB.303, BB.306 dari Henschell Jerman,
lokomotif BB.305 dari Jenbachr Austria dan
lokomotif BB.204 dari SLM Swiss.

Semua bogie tersebut adalah konstruksi baja pelat yang dilas. Bogie
lokomotif BB.301, BB.304 dan BB.204 merupakan bogie yang
menggunakan bolster, sedangkan
lokomotif BB.302, BB.303, BB.305 dan BB.306 adalah bogie bolsterless.
Pegas primer menggunakan pegas ulir pegas sekunder menggunakan
pegas ulir kecuali pada bogi lok BB 305 digunakan pegas karet (rubber
sandwich), semua dilengkapi dengan peredam hidraulik. Untuk bogie
lok. BB.302, BB.303 dan BB.306 pada pemegasan primer maupun
sekunder dilengkapi dengan peredam hidrolik.
L
Bogie Boslterless

Bogie bolsterles adalah bogie tanpa "bolster".

Bolster adalah balok melintang di tengah bogie yang menopang badan


kereta.
Di bolster ini terdapat "centre pivotdan "side bearer" atau "side support"
yang berfungsi meneruskan beban badan kereta ke bogie.

Centre pivot menopang sekitar 60%-80% beban kereta (tergantung tipe


bogienya) dan juga berfungsi sebagai titik pusat gerakan rotasi terhadap
sumbu vertikal (yawing) badan kereta relatif terhadap bogie saat di
tikungan.

Bolster ditopang oleh suspensi sekunder yang menghubungkannya dengan


bogie frame. Pada tipe bogie yang menggunakan bolster ayun atau swing-
bolster (seperti K-5/NT11 dan K-8/NT60), suspensi sekunder duduk diatas
"spring-plank" yang digantungkan ke bogie frame dengan menggunakan
"swing hanger". Kekakuan lateral (lateral stiffness) suspensi sekunder
diperoleh dari gerakan ayunan (pendulum) ini.
L
L
L

Dilihat dari fungsinya, bolster digunakan untuk mengatasi


kekurangan/keterbatasan coil spring yang relatif hanya bisa menerima
beban dalam arah sumbu vertikal saja. Adanya bolster memungkinkan
badan kereta bebas melakukan gerak rotasi, lateral dan vertikal secara
bersamaan. Hal ini diperlukan terutama saat kereta bermanouver di
tikungan.

Kemajuan teknologi saat ini telah memungkinkan untuk membuat


komponen suspensi yang mampu menerima beban dalam arah tiga sumbu
perpindahan dan tiga sumbu rotasi (6 derajat kebebasan). Dengan
demikian bogie desain terbaru sudah tidak perlu menggunakan bolster
lagi (bolsterless).
Komponen suspensi yang punya karakteristik ini antara lain adalah "air
spring" dan "flexi-coil spring". Karena "air spring" punya kelebihan
dibandingkan "flexi-coil spring", antara lain dapat menjaga ketinggian lantai
kereta agar selalu pada level yang sama walaupun beban kereta
tidaksama dan tidak merata, maka "air spring" lebih banyak dan lebih
populer digunakan untuk bogie bolsterless sehingga orang seringkali
mengindentikkan bogie bolsterless dengan bogie yang menggunakan air
spring.
L
L

Bogie bolsterless di Indonesia antara lain digunakan pada KRL-BN, Hitachi,


dan juga digunakan pada KA Argo Anggrek(bogie Alstom/Perancis).
Semuanya pakai air spring. PT INKA melalui riset unggulan kemitraan
(RUK) bersama-sama dengan PT KA dan ITB juga sudah bisa mendesain
bogie bolsterless sendiri. Dibandingkan dengan Alstom, bogie hasil RUK ini
lebih simple dan mudah dalam perawatan dengan erformansi/kenyamanan
yang sama. Dua set bogie RUK ini sudah diaplikasikan di KA Argo Anggrek
dan dapat saling dipertukarkan (interchange) dengan Bogie Alstom. Desain
bogie KRL-I juga merupakan turunan bogie RUK dengan beberapa
penyesuaian dan penyempurnaan.

Deskripsi tentang bogie di atas mungkin akan lebih jelas kalau


menggunakan gambar. Kalau boleh dan jika anggota milis berminat, dan
juga seandainya belum pernah dimuat di milis ini (saya anggota baru jadi
belum tahu apa saja yang pernah dibahas di sini) dalam kesempatan yang
akan datang saya berniat untuk membuat seri tulisan tentang bogie. Mulai
dari sejarah, cara kerja, macam-macam jenis bogie, sampai perkembangan
teknologi terbaru.
L
L
L
L
L
L
L
Semua bogie tersebut adalah konstruksi baja pelat yang dilas. Bogie
lokomotif BB.301, BB.304 dan BB.204 merupakan bogie yang
menggunakan bolster, sedangkan
lokomotif BB.302, BB.303, BB.305 dan BB.306 adalah bogie bolsterless.
Pegas primer menggunakan pegas ulir pegas sekunder menggunakan
pegas ulir kecuali pada bogi lok BB 305 digunakan pegas karet (rubber
sandwich), semua dilengkapi dengan peredam hidraulik. Untuk bogie
lok. BB.302, BB.303 dan BB.306 pada pemegasan primer maupun
sekunder dilengkapi dengan peredam hidrolik.
2) Bogie Lokomotif Amerika
Bogie lokomotif dari Amerika termasuk Kanada yaitu dari pabrik General
Electric dan General Motor, yaitu BB.200, BB.201, BB.202, CC.201,
CC.202, CC.203 dan CC 204 merupakan bogie dari baja tuang,
menggunakan bolster. Bogie lokomotif BB.200, BB.201, BB.202 dari GM
menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer maupun sekunder yang
dilengkapi dengan peredam gesek pada pemegasan sekunder. Bogie
lok. CC.201, CC.202, CC.203 dan 204 menggunakan pegas ulir sebagai
pegas primer dan pegas karet (rubber sandwich) sebagai pegas
sekunder dilengkapi peredam gesek.
Bogie KRD dan KRL
1) Bogie dengan Bolster
KRD yang beroperasi tahun 1980 dengan pabrik pembuat
Nippon Sharyo menggunakan bogie dengan konstruksi
rangka baja yang dilas, menggunakan bolster dan
penggantung ayun. Pegas primer dan sekunder
menggunakan pegas ulir dengan peredam kejut hidraulik.
KRD ini setelah direhabilitasi menggunakan motor diesel
Cummins dan transmisi hidraulik dari Voith. KRL yang
beroperasi sejak tahun 1976, yaitu jenis Rheostatic dari
Nippon Sharyo juga menggunakan bogie dengan konstruksi
rangka baja dilas, menggunakan bolster dan penggantung
ayun, menggunakan pegas ulir sebagai pegas primer
maupun sekunder dengan peredam hidraulik.
Perbedaannya hanya pada diameter roda, yaitu 860 mm
pada KRL dan 774 mm pada KRD.
2) Bogie tanpa bolster (Bolsterless)
Bogie Bolsterless digunakan pada
KRL Holec BN,
KRL ABB_Hyundai dan
KRL Hitachi
Spesifikasi Teknik standar.
Bogie ini merupakan bogie fabrikasi dengan rangka dari
baja profil yang dilas,
Menggunakan pegas karet (rubber bounded) sebagai
pemegasan primer dan
pegas udara sebagai pemegasan sekunder.
Pada Motor Car (MC), bogie dilengkapi dengan motor dan
roda gigi penggerak gandar roda disebut Motor Bogie.
Pada Trailler Car (TC) tanpa dilengkapi motor traksi dan
peralatan penggerak disebut Trailer Bogie.
SPESIFIKASI BOGIE TRAILER KRL-I

SPESIFIKASI BOGIE TRAILER KRL - 1

DATA TEKNIS

1. Nama pembuat : PT. INKA


2. Track gauge : 1.067 mm
3. Wheel base : 2.200 mm
4. Jarak antara pusat journal : 1.640 mm
5. Diameter roda (baru) : 860 mm
6. Diameter roda aus : 780 mm
7. Tinggi upper plate air spring
dari atas rel : 910 mm
8. Jarak antara center air spring : 1.950 mm
9. Kecepatan operasional maks.: 120 km/jam
10.Berat bogie . : 4.600 kg

KOMPONEN UTAMA

Rangka bogie : Konstruksi Baja Fabrikasi


Roda dan gandar : Solid forged type & baja
tempa pejal
Traction rod : Tipe Monolink
Suspensi utama : Conical bonded rubber spring
Suspensi sekunder : Air Spring, lateral damper,
anti roll bar
Perlengkapan rem : Thread brake
LAY OUT BOGIE

Bogie trailer KRL - 1

Anda mungkin juga menyukai