1
kesimpulan berdasarkan akal sehat dapat menunjukkan hal yang benar, tetapi dapat
pula menyesatkan.
Kepentingan subyektif para pelaku dapat mewarnai pengambilan keputusan.
Pendapat mengenai sesuatu juga dapat diperoleh melalui pendekatan intuitif yang
diperoleh dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atau yang tidak dipikirkan
lebih dahulu. Penemuan kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak pasti, serta tidak
melalui langkah-langkah yang sistematik dan terkendali. Penemuan coba-coba (trial
and error) diperoleh tanpa kepastian. Usaha coba-coba umumnya merupakan
serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan masalah tertentu.
2
mempunyai kemiripan dengan Pengertian Penelitian yang disampaikan oleh Dane
(1990:4). Bahwa Pengertian Penelitian yaitu sebuah proses kritis untuk menanyakan
suatu hal dan berusaha untuk menjawab pertanyaan mengenai fakta dunia. Pengertian
Riset/ Penelitian yang benar menurut Leddy (1997:5). Penelitian merupakan sebuah
proses yang didukung oleh data dan sistematis untuk mencapai jawaban atas suatu
pertanyaan, dapat menyelesaikan permasalahan, dapat memahami fenomena yang
terjadi. Jadi, arti penting penelitian atau riset adalah suatu pencarian fakta-fakta
menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan
menghasilkan dalil atau hukum dan kebenaran ilmiah. Kebenaran ilmiah adalah
kebenaran yang ditemukan melalui proses ilmiah.
Riset (research) didefinisikan oleh Sekaran (2003, hal. 5) sebagai: Suatu
investigasi atau keingintahuan saintifik yang terorganisasi, sistematik, berbasis data,
kritikal terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya.
Sedangkan Kinney, Jr. (1986) mendefinisikan riset (research) sebagai:
Pengembangan dan pengujian dari teori-teori baru tentang bagaimana dunia nyata
bekerja atau penolakan dari teori-teori yang sudah ada.
3
1.6 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Prof. Dr. Sugiono, MSc. berpendapat mengenai beberapa macam bentuk
penelitian antara lain yaitu sebaga berikut.
1) Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik
pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi,
2) Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan, dan
3) Penelitian Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
4
3. Pengamatan dilakukan secara 3.Pengamatan pada serangkaian variabel
mendalam yang ditetapkan
4. Dalam pengumpulan data, peneliti 4.Daftar pertanyaan adalah ala
adalah instrumen pengumpul data yang utama
5. Menggunakan pendekatan induksi 5.Cenderung menggunakan pendekatan
analitik dalam pengambilan deduksi atau dapat pula induksi
kesimpulan enumeratif
6. Hasil penelitian menekankan pada 6.Hasil penelitian menekankan pada
makna generalisasi
Sumber : Disarikan dari Brannen, 1997; Moleong, 2002
Kedua jenis metode ini dapat digunakan dan dikombinasikan dalam membuat
rancangan penelitian yang sama. Seseorang dapat menggunakan data kualitatif untuk
mengilustrasikan atau untuk menjelaskan secara kuantitatif atas penemuan-penemuan
yang diperolehnya, atau sebaliknya seorang peneliti dapat menggunakan beberapa
bentuk data kuantitatif untuk mengesahkan analisis kualitatif dari penelitian tersebut.
5
menyangkut aspek kerahasiaan, hak atas penelitian yang bermutu dan etika
klien untuk meminta membuka identitas responden.
Peneliti dapat menuntut para asisten untuk melaksanakan rencana penarikan
sampel, mewawancarai atau mengamati responden tanpa bias, dan mencatat dengan
cermat semua data yang diperlukan. Perilaku para asisten berada dibawah pengawasan
langsung peneliti: Artinya apabila ada asisten berperilaku tidak etis seperti mengisi
lembar wawancara tanpa wawancara adalah tanggung jawab peneliti. Dengan demikian
sangat penting untuk memberi pelatihan dan supervisi yang baik terhadap asisten
lapangan. Jadi hal-hal yang harus menjadi etika penelitian antara lain Kejujuran,
Objektivitas, Integritas, Ketelitian, Keterbukaan, Penghargaan terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI), Penghargaan terhadap Kerahasiaan
(Responden), Publikasi yang terpercaya, dan lain-lain.
6
DAFTAR PUSTAKA