Pengertian Boiler
Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air
dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil
pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga
menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur tinggi). Dari
pengertian tersebut berarti kita dapat menyimpulkan bahwa boiler berfungsi
untuk memproduksi steam (uap) yang dapat digunakan untuk
proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa steam dapat
digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi dan
proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bakar yang digunakan untuk
memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar minyak.
Radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api atau gas yang akan
menempel pada dinding tube.
Konduksi, Panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa yang menerima
panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air.
Konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan molekul-molekul air sehingga
panas akan menyebar kesetiap aliran air.
Didalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama
dan ruang kedua. Pada ruang pertama akan tejadi pemanasan langsung dari
sumber panas yang diterima langsung oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang
kedua yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara
panas hasil pembakaran dari ruang pertama.
Steam Drum
Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat
terbentuknya uap, drum ini menampung uap jenuh (saturated steam) beserta
air dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari
agar air tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki
suhu rendah akan turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke
atas dan menguap.
Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari
steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan.
Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe dan dipanaskan
dengan suhu 260C sampai 350C hingga uap benar-benar menjadi kering dan
dapat digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk keperluan
industri lain.
Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang
digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar
sempurna. Udara yang akan dihembuskan sebelum melewati air heater
memiliki suhu yang sama dengan suhu normal (suhu luar) yaitu 38C namun
setelah melalui air heater suhunya akan meningkat menjadi 230C sehingga
dapat menghilangkan kandungan air dalam udara yang dapat menganggu
proses pembakaran.
Dust Collector (pengumpul abu) / ESP electrostatic Precipitator
Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada
pada aliran pembakran sampai dengan gas buang, keuntungan dalam
penggunaan alat ini yaitu gas hasil pembakaran yang dibuang bebas dari debu
yang dapat mencemari lingkungan dan mengurangi kemungkinan kerusakan
pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu
dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang
didapat cukup besar. Dengan menggunakan electro static precipitator (ESP)
ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar
0,16 % (efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).
Pengatur pembuangan gas bekas (asap)
asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF ( induced draft fan)
melalui dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap.
damper pengatur gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum
IDF dinyalakan, karena semakin besar damper dibuka maka akan semakin
besar isapan yang akan terjadi dari dalam dapur.
Fire Tube Boiler juga sering disebut Boiler Pipa Api. Fire Tube Boiler biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan rendah hingga
sedang, itu dikarenakan sesuai dengan karakteristik dari Fire Tube Boiler itu sendiri,
yang dimana karakteristinya ialah menghasilkan kapasitas steam dan tekanan rendah.
Fire Tube Boiler kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan
tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire Tube Boiler dalam operasinya menggunakan bahan
bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat. Sebagian besar Fire tube boiler dirakit
oleh pabrik untuk semua bahan bakar.
Cara kerja Fire Tube Boiler cukup mudah dipahami yaitu dikarenakan pada saat
proses pengapian yang terjadi di dalam pipa, panas yang dihasilkan dari pengapian
tersebut akan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air.
B. WATER TUBE BOILER
Water Tube Boiler atau Boiler Pipa Air. Water tube boiler memiliki
karakteristik yang hampir sama dengan Fire tube boiler, jika pada Fire tube boiler itu
hanya mampu menyimpan tekanan steam rendah sedangkan pada Water tube boiler
mampu menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi. Bukan hanya itu saja
karakteristik dari Water tube boiler diantaranya kurang toleran terhadap kualitas air
yang dihasilkan dari plant pengolahan air. Water tube boiler dirancang dengan
kapasitas steam antara 4.500 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi.
Cara Kerja Water Tube Boiler, proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian
panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan
terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan
temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru
steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus
dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut didalam air tesebut.
Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.