Anda di halaman 1dari 8

ETIKA KEDOKTERAN

1. Pengertian Etika dan Kode Etik?


A. Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia DEPDIKBUD/1998, etika adalah :
1. Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan atau seperangkat azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai yang benar dan salah yang diamati suatu golongan atau masyarakat.
Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi kedokteran dalam
hubungannya dengan klien / pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya serta
merupakan bagian dari keseluruhan proses pengambilan keputusan dan tindakan
medic ditinjau dari segi norma-norma / nilai-nilai moral.

B. Kode Etik
Kode Etik Dapat diartikan Pedoman pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu praktek kedokteran atau pekerjaan.

2. Tujuan dan Fungsi Kedokteran gigi?


A. Fungsi dari Kode etik kedokteran ini adalah :
Memberikan perlindungan kepada pasien
Meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh
dokter dan dokter gigi
Memberikan kepastian hokum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi.

B. Tujuan kode etik kedoteran :


Agar seorang dokter dapat menaati dan mengamalkan petunjuk-petunjuk yang tertera
dalam kode etik kedokteran
Agar seorang dokter dan dokter gigi dapat bekerja dengan sepenuh hati dalam
memberikan pelayanan kesehatan
Menjungjung tinggi norma luhur dalam menjalankan pekerjaan maupun kehidupan
pribadinya
Agar tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dengan etik dan moral
Agar tidak memberikan keterangan palsu tentang pasien

3. Prinsip etika daam kedokteran gigi?


1) Beneficience
Adalah prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien.
Dalam beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja, melainkan juga
perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya
(mudharat).3 Pada prinsip ini kepentingan pasien menjadi hal yang paling utama. Hal-
hal lain yang terdapat pada prinsip beneficience adalah :
Melindungi dan mempertahankan hak-hak yang lain
Mencegah terjadinya kerugian
Menghilangkan kondisi penyebab kerugian
Menolong orang cacat
Menyelamatkan orang dari bahaya
2) Non-Maleficience

Adalah prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan


pasien.3 Yang harus diperhatikan oleh seorang dokter pada prinsip ini adalah :

Tidak boleh berbuat jahat atau membuat derita pasien


Meminimalisasi akibat buruk
Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan pada pasien
Tindakan kedokterannya dapat terbukti efektif
Lebih besar manfaat bagi pasien dari pada kerugian dokter.
3) Justice
Adalah prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap maupun
dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice).3 Pada prinsip ini dokter tidak
boleh mendeskriminasikan pasien dalam hal apapun. Dokter harus menerima pasien,
memberikan kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien, dan memberikan kesamaan
beban sesuai dengan kemampuan pasien.
4) Autonomy
Adalah prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien (the
rights to self determination). Prinsip moral inilah yang kemudian melahirkan doktrin
informed consent.3Isi dari informed concent adalah tindakan medis terhadap pasien harus
mendapat persetujuan dari pasien tersebut, setelah ia diberi informasi dan memahaminya.

4. Kode etik apa saja yang harus dipegang drg sebagai orang yang bekerja dibidang
kesehatan?
Pasal 1
Setiap dokter gigi Indonesia wajib menghayati, menaati, dan mengamalkan Lafal
Sumpah/Janji Dokter Gigi Indonesia.
Pasal 2
Setiap dokter gigi Indonesia harus senantiasa menjalankan profesinya secara optimal.
Pasal 3
Setiap dokter gigi Indonesia wajib menjunjung tinggi norma-norma hidup yang luhur.
Pasal 4
Dalam menjalankan profesinya setiap dokter gigi Indonesia tidak dibenarkan melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan kode etik.
Pasal 5
Setiap dokter gigi Indonesia harus memberikan kesan dan keterangan atau pendapat
yangdapat dipertanggung jawabkan.
Pasal 6
Setiap dokter gigi Indonesia agar menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga
kesehatanlainnya.
Pasal 7
Setiap dokter gigi Indonesia sebagai sarjana kesehatan wajib bertindak sebagai motivator
dan pendidik masyarakat.
Pasal 8
Setiap dokter gigi Indonesia wajib berupaya untuk meningkatkan kesehatan gigi
masyarakat dalam bidang promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

5. Apa saja pelanggaran etika kedokteran?


a. Pelanggaran Etika Murni
Menarik Imbalan yang tidak wajar atau menarik imbalan jasa dari keluarga sejawat
dokter dan dokter gigi.
Dalam melakukan pekerjaannya, seorangdokter tidak boleh dipengaruhi oleh
pertimbangan keuntungan pribadi. Seorang dokter dapat menerima imbalan jasanya,
jika diberikan dengan keikhlasan, sepengetahuan atau atas kehendak penderita.

Mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya.


Seorang dokter yang baik tidak menyalahkan sejawatnya di depan pasiennya
(walaupun itu benar), tetapi secara bijaksana membahas kasusnya dengan sejawatnya
dan sebaliknya mengembalikan pasien sejawatnya yang pertama kali dikunjungi
pasien tersebut.

Memuji diri sendiri di depan pasien.


Pada dasanrnya dokter sama sekali tidak boleh melibatkan diri dalam berbagai
kegiatan promosi, karena promosi tersebut terkait dengan kepentingan-kepentingan
yang sering kali bertentangan atau tidak menunjang tugas mulia seorang dokter.
Perbuatan dokter sebagai pemeran langsung atau iklan promosi komoditi yang
dimuat media masa atau elektronik merupakan perbuatan tercela, karena tidak dapat
disingkirkan penafsiran adanya suatu niat lain untuk memuji diri sendiri. Walaupun
hal itu dilakuakn dalam wahana ilmiah kedokteran, dianggap juga sebagai perbuatan
tercela, apalagi jika tidak berlandaskan pengetahuan kedokteran tertinggi dalam
bidangnya, sehingga tidak diyakini sebagai produk yang layak diberikan kepada
pasien, sehingga untuk dirinya sendiri maupun kepada sanak keluarganya bila
mengalami hal yang sama.
Tidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran berkesinambungan.
Dokter mengabaikan kesehatan dirinya.

b. Pelanggaran Etikolegal
Pelayanan kedokteran di bawah standar
Menerbitkan surat keterangan palsu
Membuka rahasia jabatan atau pekerjaan kedokteran
Abortus Provokatus
Pelecehan seksual
c. Kasus Malprakter
Tolak ukur praktek kedokteran dianggap criminal jika :
Bertentangan dengan hokum
Akibatnya dapat dibayangkan
Akibatnya dapat dihindarkan
Perbuatannya dapat dipersalahkan

6. Wewenang apa saja yang dilakukan drg untuk pasien?


Pasal 35 (1) Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi
mempunyaiwewenang melakukan praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan
kompetensi yang dimiliki, yang terdiri: mewawancarai pasien; memeriksa fisik dan mental
pasien; menentukan pemeriksaan penunjang; menegakkan diagnosis; menentukan
penatalaksanaan dan pengobatan pasien; melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi; menulis resep obat dan alat kesehatan; menerbitkan surat keterangan dokter/dokter
gigi; menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan; dan meracik dan
menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah terpencil yang tidak ada
apotek.

7. Hak dan kewajiban drg?


Hak dan Kewajiban Dokter
Didalam memberikan layanan kedokteran, dokter mempunyai hak dan kewajiban
sebagaimana tercantum dalam Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 29
Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran; Kode Etik Kedokteran Indonesia;
Pernyataan IDI; Lampiran SK PB IDI dan Surat edaran Dirjen Yanmed No: YM
02.04.3.5.2504 th. 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan
Rumah Sakit.

A. Hak Dokter
Hak dokter adalah kekuasaan atau kewenangan dokter untuk mendapatkan atau
memutuskan untuk berbuat sesuatu:
Hak memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur
operasional serta berdasarkan hak otonomi dan kebutuhan medis pasien yang
sesuai dengan jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.
Hak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, profesi dan etika.
Hak untuk mengakhiri atau menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien
apabila hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga
kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi dan wajib menyerahkan
pasien kepada dokter lain, kecuali untuk pasien gawat darurat.
Hak atas privacy (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan).
Hak memperoleh informasi yang lengkap dari jujur dari pasien atau
keluarganya.
Hak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang
tidak puas terhadap pelayanannya.
Hak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh
pasien.
Hak mendapatkan imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan perjanjian
dan atau ketentuan atau peraturan yang berlaku di rumah sakit.

B. Kewajiban Dokter

1) Sumber dan Dasar Hukum kewajiban Dokter antara lain:


Kewajiban Dokter (PP NO. 32-1996)
Pasal 21 : Mematuhi Standar profesi tenaga kesehatan
Pasal 22 :
1. Menghormati hak pasien
2. Menjaga kerahasiaan pasien
3. Memberikan informasi kondisi dan tindakan yang akan dilakukan
4. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
5. Membuat dan memelihara rekam medis

Kewajiban Dokter (UU No. 29-2004)



Pasal 51
Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar
prosedur serta kebutuhan medis pasien;
a. Merujuk pasien kedokter lain apabila tidak mampu;
b. Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien;
c. Melakukan pertolongan darurat;
d. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perekmbangan ilmu
kedokteran

8. Apa isi dari sumpah drg?


(PP No.26 -1960/SK Menkes No. 434-1983)
Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan:
1. Hidup berbakti untuk kepentingan keperikemanusiaan.
2. Memelihara martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran
3. Menjalankan tugas secara terhormat dan bersusila sesuai martabat dokter
4. Mengutamakan kepentingan masyarakat
5. Merahasiakan segala sesuatu yang merupakan kerahasiaan dokter.
6. Tidak menggunakan pengetahuan kedokteran yang bertentangan dengan
perikemanusiaan
7. Menghormati setiap hidup insani, mulai dari saat pembuahan.
8. Mengutamakan kesehatan penderita
9. Berikhtiar sungguh-sungguh tidak terpengaruh oleh faktor agama, bangsa, suku,
kelamin, politik, kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita.
10. Memberikan penghormatan dan terima kasih yang selayaknya kepada guru-guru saya.
11. Memperlakukan TS sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan.
12. Mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
13. Mengikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh, dan dengan mempertaruhkan
kehormatan diri saya.
9. Kenapa drg harus menyimpan rahasia pasien?
Karena, Untuk menjaga rahasia antara pasien dan dokter maka terdapat pengaturan mengenai
rahasia kedokteran. Dalam Pasal 16 Kode Etik Kedokteran Indonesia, disebutkan bahwa:
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Pasal 10 ayat (2) Permenkes 269/2008:


Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan riwayat
pengobatan dapat dibuka dalam hal:
a. untuk kepentingan kesehatan pasien;
b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas
perintah pengadilan;
c. permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
d. permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan
e. untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.

10. Apakah ada ketentuan administrasi antar temen sejawat?

11. Bagaimana sikap kita sebagai drg atau pasien menanggapi sikap dr yang seperti di
scenario?

12. Apa hak dan kewajiban pasien?


Hak dan Kewajiban Pasien
Didalam mendapatkan layanan kesehatan, pasien mempunyai hak dan kewajiban
sebagaimana Surat edaran DirJen Yan Medik No: YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak
dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit, th.1997; UU.Republik Indonesia No. 29
Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI, sebagai berikut :

Hak Pasien
Hak pasien dalam hukum kedokteran bertumpu dan berdasarkan atas dua hak asasi
manusia yaitu Hak untuk pemeliharaan kesehatan (The right of health care) dan Hak untuk
menentukan nasib sendiri (The right to self determination)

Sumber dan Dasar Hukum hak pasien adalah:


HAK PASIEN (PP No.32 -1996)
Pasal 23
Pasien berhak atas ganti rugi akibat terganggunya kesehatan, cacat atau kematian karena
kelalain tenaga kesehatan
Ganti rugi dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
HAK PASIEN (UU No.29-2004)
Pasal 52
Mendapatkan penjelasan lengkap tentang tindakan medis.
Meminta pendapat dokter lain.
Mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medis
Menolak tindakan medis dan
Mendapatkan isi rekam medis

HAK-HAK PASIEN (KODEKI)


Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya dan hak untuk mati secara wajar
Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan standar profesi
kedokteran
Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi
Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan
Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinya
Menolak dan menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran
Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan dan dikembalikan kepada dokter yang
merujuk
Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi
Memperoleh penjelasan tentang peraturan-peraturan rumah sakit
Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan lain-lainnya selama
perawatan.
Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya
Pada dasarnya hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien.
Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan hak-hak pasien adalah
sebagai berikut:
Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran/ kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan.
Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan pendapat
etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
Hak atas second opinion / meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.
Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya
kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku.
Hak untuk memperoleh informasi / penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik yang
akan dilakukan terhadap dirinya.
Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi
yang jelas tentang penyakitnya.
Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam berobat dan atau masalah lainya
(dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu ketertiban
dan ketenangan umum/ pasien lainya.
Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit.
Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit terhadap dirinya.
Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
Hak transparansi biaya pengobatan/ tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya
(memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran).
Hak akses / inzage kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam medis miliknya.

Kewajiban Pasien
Sumber dan Dasar Hukum Kewajiban Pasien adalah:
KEWAJIBAN PASIEN (KODEKI)
1. Memeriksakan diri sedini mungkin
2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya
3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
4. Menandatangani surat PTM dan lain-lain
5. Yakin pada dokter dan yakin akan sembuh

13. Etika pasien terhadap drg?

Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada
dokter yang merawat.
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam pengobatanya.
Mematuhi ketentuan/ peraturan dan tata-tertib yang berlaku di rumah sakit.
Melunasi semua imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.

Anda mungkin juga menyukai