1) Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau 2) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau
Diterima : 15 Juli 2009 Disetujui : 2 Agustus 2009
ABSTRAK
This research was conducted on December 2008 to January 2009 at
Malacca strait waters. Purpose of this research to determine potential coastal zone for stow net fishing ground. This research was used survey method, which to observe and measure fishing ground parameters, such as current speed, depth and water transparency. All of the data was analyzed descriptively, which discussed systematically on the study location. At every parameter data was analyzed by GIS technology spatially with overlay index model method. Based on the data analyzed can determine the potential fishing ground as very potential, potential and impotential.
Keywords: Coastal zone, fishing ground, GIS technology, Malacca strait, overlay index model method, stow net.
PENDAHULUAN memperoleh hasil tangkapan yang
Dalam upaya baik dipengaruhi oleh alat mengeksploitasi sumberdaya penangkapan yang digunakan seperti perairan telah dilakukan berbagai konstruksi, bahan, teknik dan cara dan metode. Salah satu cara keadaan lingkungan (cahaya, arus, yang digunakan adalah dengan tingkah laku ikan) serta keterampilan penerapan metode penangkapan dan nelayan dalam mengoperasikan alat penggunaan bermacam jenis alat penangkapan tersebut. penangkapan. Selain itu, modifikasi Informasi kesesuaian daerah pada alat tangkap juga telah pengoperasian alat tangkap akan dilakukan. Namun usaha yang mempengaruhi operasional, dilakukan akan kurang optimal jika efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini tidak didukung oleh ketersediaan dapat dilihat dari aspek-aspek yang informasi tentang daerah dijadikan dasar pertimbangan untuk penangkapan. Seperti pendapat penentuan kesesuai daerah perairan, Gunarso (1985), bahwa untuk yaitu aspek teknis dan aspek Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 129 Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis
oseanografi. Selain itu pemilihan SIG yang lengkap mencakup
lokasi yang ideal untuk tempat metodologi dan teknologi yang operasi alat tangkap dapat diperlukan, yaitu data sapsial, mengurangi biaya operasional perangkat keras, perangkat lunak dan penangkapan yang akan dikeluarkan, struktur organisasi (Prahasta, 2002). dan pada akhirnya akan mampu Tujuan dari penelitian ini meningkatkan pendapatan nelayan. adalah menentukan kawasan perairan Salah satu alat penangkapan yang potensial untuk daerah yang digunakan oleh nelayan di pengoperasian alat tangkap gombang perairan Selat Bengkalis adalah berdasarkan faktor-faktor lingkungan gombang. Gombang merupakan alat perairan (oseanografi) berupa penangkapan yang menetap (diam) parameter kecepatan arus, kedalaman disuatu perairan. Brant (1984) dan kecerahan perairan dengan mengklasifikasikan gombang ke menggunakan aplikasi SIG. dalam kelompok fishing with net bag fixed mouth. Sedangkan Subani dan BAHAN DAN METODE Barus (1988) menggolongkan alat Pelaksanaan penelitian penangkapan gombang ke dalam fish dilakukan dari bulan Desember with filter nets karena prinsipnya sampai dengan Januari 2008. adalah menjaring volume air yang Pengukuran parameter dilapangan masuk kedalam alat tangkap dilakukan dari tanggal 18 -24 gombang Desember 2007. Lokasi penelitian Dalam pemasangan alat merupakan bagian dari Selat tangkap gombang di perairan sangat Bengkalis yang terletak dipesisir dipertimbangkan kecepatan arus, Barat Pulau Bengkalis. Secara kecerahan dan kedalaman perairan geografis berada pada 1020 02 (faktor penentu). Untuk mencari 23,61 1020 04 01,09 BT dan 010 daerah penangkapan yang ideal bagi 29 02,61 010 31 39,36 LU pengoperasian alat tangkap gombang (Gambar 3). Pada lokasi ini dibutuhkan suatu pengetahuan dan ditetapkan 10 stasiun penelitian. informasi mengenai faktor penentu. Data yang dipakai berupa Salah satu cara yang dapat dilakukan data sekunder dan data primer. Data untuk menentukan kesesuaian daerah sekunder terdiri dari; jumlah nelayan perairan tersebut dengan gombang, jumlah gombang yang memanfaatkan teknologi Sistem dioperasikan dan jumlah hasil Informasi Geografis. tangkapan. Data primer terdiri dari Sistem Informasi Geografis data spasial dan hasil pengukuran (SIG) adalah system yang dapat dilapangan (raster dan vector), selain mendukung pengambilan keputusan itu digunakan peta dasar digitasi spasial dan mampu mengintegrasikan Bakosurtanal Indonesia tahun 2002. deskripsi-deskripsi lokasi dengan Metode yang digunakan karakteristik-karakteristik fenomena dalam penelitian ini adalah metode yang ditemukan dilokasi tersebut. survai. Pengukuran parameter Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 130 Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis
kecepatan arus dilakukan dengan Data yang didapatkan diolah
menggunakan alat current meter. dengan memanfaatkan program Untuk kedalaman perairan diukur Excel dari Microsoft Office dengan menggunakan Echosounder Profesional 2007 dan ArcView GIS Merk Garmin Type 168. Sedangkan 3.3. dari ESRI dengan Ektensi; kecerahan perairan diukur dengan Spasial analisis, Kriging, Interpolasi, menggunakan pinggan secchi. Posisi Santitool dan geoprocessing. didapatkan dari GPS Garmin 76 Diagram alir pengolahan data CSx. Pelaksanaan pengukuran disajikan pada Gambar 1. Penentuan berpedoman pada peta rencana yang kawasan potensial untuk daerah telah dibuat terlebih dahulu pengoperasian alat tangkap gombang berpedoman kepada sebaran alat dengan memanfaatkan aplikasi SIG tangkap gombang diperairan Selat berupa penggunaan teknik tumpang Bengkalis. tindih (overlay) dengan metode indeks overlay model (Gambar 2).
Gambar 1. Diagram alir pengolahan data
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 131 Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis
Gambar 2. Metode tumpang tindih data kesesuaian
HASIL DAN PEMBAHASAN penetrasi matahari yang masuk ke
Jenis arus yang terdapat di perairan, semakin dalam perairan Selat Bengkalis adalah jenis arus maka daya tembus cahaya matahari pasang surut karena dipengaruhi oleh semakin berkurang (Laevastu dan perubahan permukaan air laut akibat Hayes, 1981). pasang surut. Kisaran kecepatan arus Dalam pembobotan, perairan Selat Bengkalis adalah 0,31 kecepatan arus memiliki bobot 0,51 m/dtk. Keadaan ini tertinggi. Hal ini dikarenakan menunjukkan bahwa adanya parameter kecepatan arus menjad perbedaan antara stasiun yang satu faktor yang dominan dalam penentu dengan stasiun yang lainnya. terhadap pengoperasian alat tangkap Besaran nilai kecerahan dan hasil tangkapan gombang. perairan yang didapatkan dari hasil Usman, Brown dan Rengi (2004) pengukuran dilapangan berada pada melaporkan bahwa kecepatan arus, rentang 0,33 0,54 m. Variasi baik arus pasang maupun surut tersebut erat kaitannya dengan mempengaruhi hasil tangkapan tingkat kedalaman perairan tersebut. gombang, dengan pola hubungan Kisaran kedalaman perairan positif dan cukup kuat. yang menjadi lokasi penelitian Parameter kedalaman berada pada rentang 0 25 m. perairan menempati bobot kedua, Tingkat kedalaman bergerak naik pertimbangan ini didasari bahwa dari pantai ke arah laut. Perbedaan ke dalam pengoperasian alat tangkap dalaman perairan dapat gombang faktor kedalaman perairan menggambarkan bentuk topografi menjadi pertimbangan nelayan. dasar perairan. Bentuk dasar perairan Syofyan (2005) menyatakan bahwa mempengaruhi arus, pasang surut kedalam perairan memberikan dan kecerahan perairan. Kedalaman pengaruh yang sangat nyata kepada perairan dapat mempengaruhi hasil tangkapan gombang (Gambar 4). Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN Informasi14,2 (2009) :Dalam 128-134 Aplikasi Sistem Geografis Penentuan Daerah 132 Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis
Gambar 3. Peta Stasiun penelitian dan kontur kedalaman
Dari analisis spasial dan sesuai mencakup sebahagian kecil
pembobotan pada data atribut dari kawasan studi. Daerah ini didapatlah berupa kawasan perairan ditandai dengan warna merah jambu terpilih untuk daerah pengoperasian pada peta. Kisaran nilai parameter alat tangkap gombang.. Kawasan untuk daerah ini adalah; kecepatan terpilih dikelompokkan menjadi tiga arus 0,32 0,38 m/s, kedalaman kelas kesesuaian, yaitu; sesuai, perairan 4 6 m dan nilai kecerahan cukup sesuai dan tidak sesuai. 0,25 0,46 m. Untuk kelas tidak Daerah kelas sesuai memiliki kisaran sesuai pada peta daerahnya ditandai nilai kecepatan arus 0,29 0,32 m/s, dengan warna kuning. Kisaran nilai kedalaman perairan 6 22 m dan parameter untuk daerah ini adalah; nilai kecerahan 0,25 0,62 m. Pada kecepatan arus 0,32 0,37 m/s, peta di Gambar 5 kelas ini ditandai kedalaman perairan 0 4 m dan nilai dengan warna biru. Kelas cukup kecerahan 0,34 0,37 m (Gambar 5). Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 133 Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis
Gambar 4. Peta kesesuaian kawasan
Hasil tangkapan dari alat kawasan yang tidak sesuai memiliki
tangkap gombang yang dioperasikan luas 30,351 ha (2%). di perairan Selat Bengkalis ini adalah udang dan beberapa jenis ikan seperti PERSANTUNAN lomek, tenggiri, parang dan malung. Ucapan terima kasih Hal ini didukung dari laporan Sari disampaikan kepada Jurusan PSP (2002) bahwa udang dan beberapa Fakultas Perikanan Universitas Riau spesies ikan yang terdapat di Desa yang telah mendukung penelitian ini Meskom merupakan hasil tangkapan dengan bantuan peralatan gombang dan pengerih. echosounder, GPS dan Current meter serta penggunaan laboratorium SIG KESIMPULAN untuk pengolahan data. Kawasan yang potensial untuk pengoperasian alat tangkap DAFTAR PUSTAKA gombang di perairan Selat Bengkalis Brant, V. A. 1984. Fish Catching dikelompokkan menjadi tiga kelas, Methode of The World. Third yaitu; sesuai, cukup sesuai dan tidak Edition. Fishing News sesuai. Kawasan yang berpotensi dan (Books) Ltd. London. 418 p. berada di kelas sesuai memiliki luas 1.460, 381 ha (96,21 % dari total Gunarso, W. 1985. Tingkah Laku kawasan yang diteliti). Sedangkan Ikan dalam Hubungannya luas kawasan yang cukup sesuai dengan Alat, Metode dan adalah 27,232 ha (1,79%) dan Teknik Penangkapan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 134 Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis
Perikanan, Fakultas Jurnal Penelitian Perikanan
Perikanan. IPB. Bogor. 60 Laut. Balai Penelitian hal. Perikanan Laut. Jakarta 247 hal. Laevastu, T and M. L. Hayes. 1981. Fisheries Oceanography New Syofyan, I. 2005. Pengaruh Ocean Environmental Pengoperasian Gombang Services. Fishing News Terhadap Komunitas Ikan (Books) Ltd. London. 199 p. dan Udang di Selat Bengkalis. Jurnal Terubuk. Prahasta, E. 2002. Konsep-konsep 34 (2). Himpunan Alumni Dasar Sistem Informasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Geografis. Informatika. Kelautan. Universitas Riau. Bandung. 334 hal. Pekanbaru. 42 50.
Sari, T. E. Y. 2002. Pengembangan Usman, A. Brown dan P. Rengi.
Sistem Informasi Perikanan 2004. Hubungan Kecepatan di Perairan Bengkalis, Arus dengan Hasil Propinsi Riau. Jurnal Tangkapan Gombang di Terubuk. 29 (1). Himpunan Perairan Desa Durai Alumni Fakultas Perikanan Kecamatan Moro, Kabupaten dan Ilmu Kelautan. Karimun, Propinsi Riau. Universitas Riau. Pekanbaru. Jurnal Terubuk. 31 (1). 22 30. Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Subani, W dan H. R. Barus. 1988. Universitas Riau. Pekanbaru. Alat Penangkapan Ikan dan 55 62. Udang Laut di Indonesia.