Anda di halaman 1dari 7

Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENENTUAN


DAERAH PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP GOMBANG DI
PERAIRAN SELAT BENGKALIS KECAMATAN BENGKALIS
KABUPATEN BENGKALIS PROPINSI RIAU

Irwandy Syofyan1), Rommie Jhonerie1), Kasman. AR2)


1)
Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau
2)
Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau

Diterima : 15 Juli 2009 Disetujui : 2 Agustus 2009

ABSTRAK

This research was conducted on December 2008 to January 2009 at


Malacca strait waters. Purpose of this research to determine potential coastal zone
for stow net fishing ground. This research was used survey method, which to
observe and measure fishing ground parameters, such as current speed, depth and
water transparency. All of the data was analyzed descriptively, which discussed
systematically on the study location. At every parameter data was analyzed by
GIS technology spatially with overlay index model method. Based on the data
analyzed can determine the potential fishing ground as very potential, potential
and impotential.

Keywords: Coastal zone, fishing ground, GIS technology, Malacca strait, overlay
index model method, stow net.

PENDAHULUAN memperoleh hasil tangkapan yang


Dalam upaya baik dipengaruhi oleh alat
mengeksploitasi sumberdaya penangkapan yang digunakan seperti
perairan telah dilakukan berbagai konstruksi, bahan, teknik dan
cara dan metode. Salah satu cara keadaan lingkungan (cahaya, arus,
yang digunakan adalah dengan tingkah laku ikan) serta keterampilan
penerapan metode penangkapan dan nelayan dalam mengoperasikan alat
penggunaan bermacam jenis alat penangkapan tersebut.
penangkapan. Selain itu, modifikasi Informasi kesesuaian daerah
pada alat tangkap juga telah pengoperasian alat tangkap akan
dilakukan. Namun usaha yang mempengaruhi operasional,
dilakukan akan kurang optimal jika efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini
tidak didukung oleh ketersediaan dapat dilihat dari aspek-aspek yang
informasi tentang daerah dijadikan dasar pertimbangan untuk
penangkapan. Seperti pendapat penentuan kesesuai daerah perairan,
Gunarso (1985), bahwa untuk yaitu aspek teknis dan aspek
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 129
Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis

oseanografi. Selain itu pemilihan SIG yang lengkap mencakup


lokasi yang ideal untuk tempat metodologi dan teknologi yang
operasi alat tangkap dapat diperlukan, yaitu data sapsial,
mengurangi biaya operasional perangkat keras, perangkat lunak dan
penangkapan yang akan dikeluarkan, struktur organisasi (Prahasta, 2002).
dan pada akhirnya akan mampu Tujuan dari penelitian ini
meningkatkan pendapatan nelayan. adalah menentukan kawasan perairan
Salah satu alat penangkapan yang potensial untuk daerah
yang digunakan oleh nelayan di pengoperasian alat tangkap gombang
perairan Selat Bengkalis adalah berdasarkan faktor-faktor lingkungan
gombang. Gombang merupakan alat perairan (oseanografi) berupa
penangkapan yang menetap (diam) parameter kecepatan arus, kedalaman
disuatu perairan. Brant (1984) dan kecerahan perairan dengan
mengklasifikasikan gombang ke menggunakan aplikasi SIG.
dalam kelompok fishing with net bag
fixed mouth. Sedangkan Subani dan BAHAN DAN METODE
Barus (1988) menggolongkan alat Pelaksanaan penelitian
penangkapan gombang ke dalam fish dilakukan dari bulan Desember
with filter nets karena prinsipnya sampai dengan Januari 2008.
adalah menjaring volume air yang Pengukuran parameter dilapangan
masuk kedalam alat tangkap dilakukan dari tanggal 18 -24
gombang Desember 2007. Lokasi penelitian
Dalam pemasangan alat merupakan bagian dari Selat
tangkap gombang di perairan sangat Bengkalis yang terletak dipesisir
dipertimbangkan kecepatan arus, Barat Pulau Bengkalis. Secara
kecerahan dan kedalaman perairan geografis berada pada 1020 02
(faktor penentu). Untuk mencari 23,61 1020 04 01,09 BT dan 010
daerah penangkapan yang ideal bagi 29 02,61 010 31 39,36 LU
pengoperasian alat tangkap gombang (Gambar 3). Pada lokasi ini
dibutuhkan suatu pengetahuan dan ditetapkan 10 stasiun penelitian.
informasi mengenai faktor penentu. Data yang dipakai berupa
Salah satu cara yang dapat dilakukan data sekunder dan data primer. Data
untuk menentukan kesesuaian daerah sekunder terdiri dari; jumlah nelayan
perairan tersebut dengan gombang, jumlah gombang yang
memanfaatkan teknologi Sistem dioperasikan dan jumlah hasil
Informasi Geografis. tangkapan. Data primer terdiri dari
Sistem Informasi Geografis data spasial dan hasil pengukuran
(SIG) adalah system yang dapat dilapangan (raster dan vector), selain
mendukung pengambilan keputusan itu digunakan peta dasar digitasi
spasial dan mampu mengintegrasikan Bakosurtanal Indonesia tahun 2002.
deskripsi-deskripsi lokasi dengan Metode yang digunakan
karakteristik-karakteristik fenomena dalam penelitian ini adalah metode
yang ditemukan dilokasi tersebut. survai. Pengukuran parameter
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 130
Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis

kecepatan arus dilakukan dengan Data yang didapatkan diolah


menggunakan alat current meter. dengan memanfaatkan program
Untuk kedalaman perairan diukur Excel dari Microsoft Office
dengan menggunakan Echosounder Profesional 2007 dan ArcView GIS
Merk Garmin Type 168. Sedangkan 3.3. dari ESRI dengan Ektensi;
kecerahan perairan diukur dengan Spasial analisis, Kriging, Interpolasi,
menggunakan pinggan secchi. Posisi Santitool dan geoprocessing.
didapatkan dari GPS Garmin 76 Diagram alir pengolahan data
CSx. Pelaksanaan pengukuran disajikan pada Gambar 1. Penentuan
berpedoman pada peta rencana yang kawasan potensial untuk daerah
telah dibuat terlebih dahulu pengoperasian alat tangkap gombang
berpedoman kepada sebaran alat dengan memanfaatkan aplikasi SIG
tangkap gombang diperairan Selat berupa penggunaan teknik tumpang
Bengkalis. tindih (overlay) dengan metode
indeks overlay model (Gambar 2).

Gambar 1. Diagram alir pengolahan data


Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 131
Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis

Gambar 2. Metode tumpang tindih data kesesuaian

HASIL DAN PEMBAHASAN penetrasi matahari yang masuk ke


Jenis arus yang terdapat di perairan, semakin dalam perairan
Selat Bengkalis adalah jenis arus maka daya tembus cahaya matahari
pasang surut karena dipengaruhi oleh semakin berkurang (Laevastu dan
perubahan permukaan air laut akibat Hayes, 1981).
pasang surut. Kisaran kecepatan arus Dalam pembobotan,
perairan Selat Bengkalis adalah 0,31 kecepatan arus memiliki bobot
0,51 m/dtk. Keadaan ini tertinggi. Hal ini dikarenakan
menunjukkan bahwa adanya parameter kecepatan arus menjad
perbedaan antara stasiun yang satu faktor yang dominan dalam penentu
dengan stasiun yang lainnya. terhadap pengoperasian alat tangkap
Besaran nilai kecerahan dan hasil tangkapan gombang.
perairan yang didapatkan dari hasil Usman, Brown dan Rengi (2004)
pengukuran dilapangan berada pada melaporkan bahwa kecepatan arus,
rentang 0,33 0,54 m. Variasi baik arus pasang maupun surut
tersebut erat kaitannya dengan mempengaruhi hasil tangkapan
tingkat kedalaman perairan tersebut. gombang, dengan pola hubungan
Kisaran kedalaman perairan positif dan cukup kuat.
yang menjadi lokasi penelitian Parameter kedalaman
berada pada rentang 0 25 m. perairan menempati bobot kedua,
Tingkat kedalaman bergerak naik pertimbangan ini didasari bahwa
dari pantai ke arah laut. Perbedaan ke dalam pengoperasian alat tangkap
dalaman perairan dapat gombang faktor kedalaman perairan
menggambarkan bentuk topografi menjadi pertimbangan nelayan.
dasar perairan. Bentuk dasar perairan Syofyan (2005) menyatakan bahwa
mempengaruhi arus, pasang surut kedalam perairan memberikan
dan kecerahan perairan. Kedalaman pengaruh yang sangat nyata kepada
perairan dapat mempengaruhi hasil tangkapan gombang (Gambar
4).
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Informasi14,2 (2009) :Dalam
128-134
Aplikasi Sistem Geografis Penentuan Daerah 132
Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis

Gambar 3. Peta Stasiun penelitian dan kontur kedalaman

Dari analisis spasial dan sesuai mencakup sebahagian kecil


pembobotan pada data atribut dari kawasan studi. Daerah ini
didapatlah berupa kawasan perairan ditandai dengan warna merah jambu
terpilih untuk daerah pengoperasian pada peta. Kisaran nilai parameter
alat tangkap gombang.. Kawasan untuk daerah ini adalah; kecepatan
terpilih dikelompokkan menjadi tiga arus 0,32 0,38 m/s, kedalaman
kelas kesesuaian, yaitu; sesuai, perairan 4 6 m dan nilai kecerahan
cukup sesuai dan tidak sesuai. 0,25 0,46 m. Untuk kelas tidak
Daerah kelas sesuai memiliki kisaran sesuai pada peta daerahnya ditandai
nilai kecepatan arus 0,29 0,32 m/s, dengan warna kuning. Kisaran nilai
kedalaman perairan 6 22 m dan parameter untuk daerah ini adalah;
nilai kecerahan 0,25 0,62 m. Pada kecepatan arus 0,32 0,37 m/s,
peta di Gambar 5 kelas ini ditandai kedalaman perairan 0 4 m dan nilai
dengan warna biru. Kelas cukup kecerahan 0,34 0,37 m (Gambar 5).
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 133
Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis

Gambar 4. Peta kesesuaian kawasan

Hasil tangkapan dari alat kawasan yang tidak sesuai memiliki


tangkap gombang yang dioperasikan luas 30,351 ha (2%).
di perairan Selat Bengkalis ini adalah
udang dan beberapa jenis ikan seperti PERSANTUNAN
lomek, tenggiri, parang dan malung. Ucapan terima kasih
Hal ini didukung dari laporan Sari disampaikan kepada Jurusan PSP
(2002) bahwa udang dan beberapa Fakultas Perikanan Universitas Riau
spesies ikan yang terdapat di Desa yang telah mendukung penelitian ini
Meskom merupakan hasil tangkapan dengan bantuan peralatan
gombang dan pengerih. echosounder, GPS dan Current meter
serta penggunaan laboratorium SIG
KESIMPULAN untuk pengolahan data.
Kawasan yang potensial
untuk pengoperasian alat tangkap DAFTAR PUSTAKA
gombang di perairan Selat Bengkalis Brant, V. A. 1984. Fish Catching
dikelompokkan menjadi tiga kelas, Methode of The World. Third
yaitu; sesuai, cukup sesuai dan tidak Edition. Fishing News
sesuai. Kawasan yang berpotensi dan (Books) Ltd. London. 418 p.
berada di kelas sesuai memiliki luas
1.460, 381 ha (96,21 % dari total Gunarso, W. 1985. Tingkah Laku
kawasan yang diteliti). Sedangkan Ikan dalam Hubungannya
luas kawasan yang cukup sesuai dengan Alat, Metode dan
adalah 27,232 ha (1,79%) dan Teknik Penangkapan. Jurusan
Pemanfaatan Sumberdaya
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) : 128-134
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Daerah 134
Pengoperasian Alat Tangkap Gombang Di Perairan Selat Bengkalis

Perikanan, Fakultas Jurnal Penelitian Perikanan


Perikanan. IPB. Bogor. 60 Laut. Balai Penelitian
hal. Perikanan Laut. Jakarta 247
hal.
Laevastu, T and M. L. Hayes. 1981.
Fisheries Oceanography New Syofyan, I. 2005. Pengaruh
Ocean Environmental Pengoperasian Gombang
Services. Fishing News Terhadap Komunitas Ikan
(Books) Ltd. London. 199 p. dan Udang di Selat
Bengkalis. Jurnal Terubuk.
Prahasta, E. 2002. Konsep-konsep 34 (2). Himpunan Alumni
Dasar Sistem Informasi Fakultas Perikanan dan Ilmu
Geografis. Informatika. Kelautan. Universitas Riau.
Bandung. 334 hal. Pekanbaru. 42 50.

Sari, T. E. Y. 2002. Pengembangan Usman, A. Brown dan P. Rengi.


Sistem Informasi Perikanan 2004. Hubungan Kecepatan
di Perairan Bengkalis, Arus dengan Hasil
Propinsi Riau. Jurnal Tangkapan Gombang di
Terubuk. 29 (1). Himpunan Perairan Desa Durai
Alumni Fakultas Perikanan Kecamatan Moro, Kabupaten
dan Ilmu Kelautan. Karimun, Propinsi Riau.
Universitas Riau. Pekanbaru. Jurnal Terubuk. 31 (1).
22 30. Himpunan Alumni Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Subani, W dan H. R. Barus. 1988. Universitas Riau. Pekanbaru.
Alat Penangkapan Ikan dan 55 62.
Udang Laut di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai