Anda di halaman 1dari 4

Jawablah perrtanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Luas lahan sawah menurut jenis pengairan Kabupaten Pasuruan kian tahun
semakin berkurang. Diketahui bahwa luas lahan sawah pada tahun 2013
seluas 40.293 hektar, sedangkan di tahun 2015 hanya 37.472 hektar,
dalam lansiran Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2015. Ketua Gapoktan
Purwodadi Pasuruan, Unggul Abinowo sebagai perwakilan para petani di
daerah tersebut mengungkapkan, sekarang ini nasib para petani semakin
tak menentu. Ia menjelaskan bahwa dahulu seorang petani memiliki 1
hektar lahan saja sudah mendapatkan penghasilan Rp 5 juta. Namun, saat
ini petani semakin hari semakin miskin dengan maraknya alih fungsi lahan
dan produksi tani yang impor.
Perkembangan sektor industri di Kabupaten Pasuruan semakin
meningkat pesat, terhitung mulai tahun 2013 berjumlah 19.695 unit usaha,
yang kemudian berkembang di tahun berikutya 2014 sebanyak 20.357, dan
dalam tahun terakhir 2015 terdata sebanyak 21.511 unit usaha. Unit usaha
yang meningkat pesat, sebanyak 1000 unit usaha tiap tahunnya, namun hal
tersebut tidak diimbangi dengan proteksi lahan sawah yang kian tahun
kian menurun luasnya. Unit usaha yang sebenarnya juga berdampak positif
guna menunjang kebutuhan ekonomi masyarakat, namun disisi lain
lingkungan dan lahan untuk pangan kita malah berkurang.
a. Berdasarkan uraian diatas, fenomena apakah yang terjadi?
b. Bagaimana rumusan masalah yang terkait dengan fenomena tersebut?

2. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah meminta


Kementerian Perdagangan membuka keran impor garam untuk memenuhi
kebutuhan garam dalam negeri yang saat ini terjadi kelangkaan. Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Lalu M. Syafriadi
mengatakan, Jawa Tengah sebagai provinsi terbesar kedua produksi garam
di Indonesia, setelah Jawa Timur memerlukan pasokan garam. Ia
menyatakan, produksi garam di Jateng saat ini mengalami penurunan
hingga 10%. Padahal pada tahun 2015, produksi garam Jateng bisa
mencapai 832 ribu ton per tahun. Menurut dia, merosotnya produktivitas
garam di Jateng lebih karena produsen kekurangan bahan baku dan gagal
panen di sentra-sentra tambak garam. "Dengan merosotnya produksi
garam Jawa Tengah maka berpengaruh pada permintaan di masyarakat
dan mengakibatkan ketidakseimbangan permintaan pasar," katanya, Rabu
(26/7/2017). Oleh karena itu, kata dia, perlu ada kebijakan jangka pendek
untuk memenuhi kebutuhan garam di masyarakat, agar tidak terjadi
ketimpangan. Salah satunya dengan membuka keran impor garam untuk
sementara waktu guna memenuhi kebutuhan pasar, sehingga tidak terjadi
lonjakan harga yang terlalu tinggi.
a. Berdasarkan uraian diatas, faktor apa sajakah yang menyebabkan
Kementerian Perdagangan membuka impor garam?
b. Dari faktor-faktor yang ada, faktor apa yang paling berpengaruh dan
berikan alasannya?

3. President Director PT Air Mancur, Hade Mboi mengatakan, ada sejumlah


kendala di lapangan yang dihadapi industri obat tradisional. Pertama
adalah suplai dari bahan baku, baik dari ketersediaan jumlah maupun
mutunya. Sehingga, industri jamu mengharapkan pemerintah bisa
mengkoordinir ketersediaan bahan baku.
Terkait suplai bahan baku, dibutuhkan dukungan semua pihak dari
kalangan pertanian, perkebunan dan stakholder lainnya. Selama ini, bahan
baku didapatkan dari petani lokal namun suplainya naik turun. Dengan
demikian, sesama industri jamu saling berebut guna mendapatkan bahan
baku.
Problem lainnya yang dihadapi adalah mengenai riset. Pemerintah
diharapkan mendukung karena selama ini telah memiliki badan riset.
Dengan demikian, hal itu tinggal dioptimalkan dan hasilnya bisa dishare.
Riset diakui membutuhkan biaya mahal dan dibutuhkan saling kerja sama.
a. Berdasarkan uraian diatas, apa saja cara-cara yang digunakan untuk
mengatasi masalah industri obat tradisional?
b. Dari cara-cara mengatasi fenomena tersebut, cara mana menurut anda
yang paling efektif, berikan alasan anda!
4. Petani tebu mendesak pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan
(Kemendag) agar membenahi aturan tentang tata niaga gula di Indonesia
yang dinilai justru banyak merugikan. Andalan Petani Tebu Rakyat
Indonesia (APTRI) mengeluhkan atas Peraturan Menteri Perdagangan RI
Nomor : 27/M-DAG/PER/5/2017 yang menetapkan harga acuan gula tani
(HPP) Rp9.100,-/Kg dan harga eceran tertinggi (HET) gula di tingkat
konsumen Rp12.500/Kg.
Petani keberatan atas pemberlakuan HET gula di pasar atau retail
yang dibatasi Rp12.500/kg karena pada kenyataannya pedagang menekan
harga beli gula petani pada harga di bawah Rp10.000/kg (di bawah biaya
produksi). Sehingga harga gula petani bisa turun sampai Rp9.100/kg.
"Harga eceran tertinggi (HET) harus di atas HPP. Jadi jelas sekali
bahwa dengan besaran HPP dan HET yang ada saat merugikan petani
Soemitro mengatakan, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APTRI
pada 20 - 21 Juli 2017 telah dikeluarkan rekomendasi untuk meminta
Menteri Perdagangan menaikkan HPP gula tani menjadi Rp11.000
dibanding aturan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Rp9.100,-/Kg.
Pihaknya juga meminta agar menaikkan HET gula menjadi sebesar
Rp14.000 dari aturan saat ini sebesar Rp12.500/Kg.
a. Berdasarkan uraian diatas masalah apa yang terjadi?
b. Apa saja cara-cara yang terdapat pada uraian diatas dapat ditempuh
untuk mengatasi masalah tersebut?
c. Berdasarkan cara-cara mengatasi masalah tersebut, cara mana yang
paling efektif, berikan alasan anda!
d. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari kasus tersebut?
Nama :

No absen :

Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai