Laopran Praktikum 1
Laopran Praktikum 1
Modul 2 :
PEMODELAN SISTEM DAN ANALISIS
Nama/NRP : Rizqi Santria Mulki /2215105053
Kelompok : MRAC
1. TUJUAN PERCOBAAN
3. DASAR TEORI
a. Sistem Servo Modular MS 150
Sistem servo modular MS 150 merupakan blok rangkaian elektronik yang digunakan
untuk pengendalian kecepatan dan posisi dari motor servo DC. Sistem servo modular MS 150
terdiri dari power supply, servo amplifier, dua unit motor DC, dan tacho unit. Bagian-bagian
sistem servo modular MS 150 yang digunakan untuk mengidentifikasi motor DC yaitu:
a. Power Supply
Suplai tegangan input sebesar 100V, 110V, 120V, 200V, 220V, 240V, 50/60Hz, 40VA,
dengan tegangan output sebesar 24V DC 2A yang dapat berubah ketika beban atau sumber
listriknya mengalami perubahan. Power suply terhubung langsung dengan servo amplifier
melalui 12 socket dengan kestabilan tegangan DC 15V, 150mA pada socket ukuran 4mm
untuk mengoperasikan unit amplifier yang lebih kecil serta memberikan tegangan referensi.
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
b. Motor DC
Motor DC yang digunakan berjenis magnet permanen dengan shaft yang diperpanjang,
sehingga secara langsung bantalan atau ganjalan berasal dari pengereman magnetic dan inersia
dengan aksesoris berikut:
b. PCI 4716
PCI merupakan instrumen amplifier dengan gain yang dapat diprogram sehingga
memungkinkan membuat sebuah sinyal input tanpa adanya pengkondisian sinyal eksternal. Di
dalam PCI terdapat buffer FIFO yang menyediakan transfer data dengan kecepatan tinggi dan
memori SRAM yang memungkinkan melakukan konversi A/D multichannel.
Beberapa fungsi yang diperoleh dengan menggunakan PCI 4716 antara lain:
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
c. Metode Pemodelan
i. Ziegler-Nichols
Merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu plant
sehingga didapatkan pemodelan plant berupa transfer function. dalam metodenya kita perlu
mendapatkan respon plant terhadap masukan sinyal step. Jika plant tidak mengandung
integrator atau kutub pasangan kompleks yang dominan, maka kurva respon step plant tersebut
terlihat seperti kurva bentuk S. Jika respon plant tidak memiliki kurva berbentuk S, metode ini
tidak berlaku. Kurva respon step dapat dihasilkan secara eksperimen atau dari simulasi dinamik
sistem. Kurva respon step berbentuk S dapat kita lihat seperti berikut ini:
Kurva berbentuk S dikarakteristikkan oleh dua parameter yaitu waktu tunda L dan
konstanta waktu tunda T. Konstanta waktu tunda T ditentukan dengan menggambarkan garis
singgung pada titik perubahan kurva berbentuk S dan menentukan perpotongan garis singgung
dengan sumbu waktu dan garis c(t) = K. Fungsi alih loop tertutup plant dengan kurva respon
step berbentuk S ini dapat didekati dengan system orde pertama dengan keterlambatan
transport, yaitu:
()
=
() + 1
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
ii. Viteckova
Identifikasi pemodelan viteckova dihitung dengan respon step pada 33% dan 70% dari
nilai puncak. Dengan demikian pemodelan viteckova dapat dilakukan baik dengan metode
viteckova 1 dan viteckova 2. Kedua metode tersebut memiliki kemungkinan penyertaan waktu
tunda. Transfer function dari viteckova 1 dapat dituliskan sebagai berikut:
1 () = 1
1 + 1
1 = 1,49833 0,49870
Dimana nilai 33 dan 70 merupakan waktu pada saat step respon mencapai 33% dan
70% dari nilai puncak. Sedangkan transfer function dari viteckova 2 dapat dituliskan sebagai
berikut:
2 () = 2
(2 + 1)2
2 = 1,93733 0,93770
Jikalau nilai 1 < 0 atau 2 < 0 , maka waktu tunda tidak dimasukkan ke dalam
persamaan transfer function.
iii. Latzel
Pada metode Latzels dapat dilakukan dengan pendekatan model transfer function di
bawah ini:
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
() =
( + 1)
= (10 10 + 50 50 + 90 90 )
Dimana 10 , 50 dan 90 merupakan respon step ketika mencapai 10%, 50% dan 90%
dari nilai puncak. Untuk menetukan orde ke-n dari metode Latzel digunakan parameter
dengan cara sebagai berikut:
10
=
90
iv. Strejc
Bentuk respon sistem Strejc ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Metode strejc ini mendekati sistem tidak berosilasi tanpa waktu delay dengan bantuan
pengukuran waktu dan . Dimana dan merupakan rasio dengan nilai yang disebut
sebagai .
1. Temukan nilai 1 yang berkaitan dengan nilai 0,72 dari grafik respon sistem
Strejc. Untuk menentukan penjumlahan konstanta 1 dan 2 dapat ditulis
berdasarkan persamaan berikut:
1
1 + 2 =
1,2564
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
Menentukan nilai 2 :
2 = 0,3574(1 + 2 )
1
=
2
b) Jika 0, maka untuk sistem orde ke-n dapat dituliskan sebagai berikut:
2 () =
( + 1)
2. Berdasarkan nilai temukan orde yang sesuai dengan perkiraan model dan titik
infleksi koordinat .
( )2 2
= =
e. Metode Euler
Digunakan untuk mengubah persamaan dari domain (s) ke domain (z) yang dapat
dinyatakan sebagai berikut:
() ( + ) () 1
() = = ()
() () ( ) 1
() = = ()
1 1
Dalam transformasi diatas, variable (s) dengan
untuk euler atau untuk euler
backward difference.
1
= | +1 | k = 0,1,2,,n-1
0
1
= | +1 | k = 0,1,2,,n-2
0
.
.
3 2
= | +1 | k = 0,1,2,
0
Terdapat empat kondisi untuk memenuhi syarat stabil dengan menggunkan metode
jury stability test:
1. | | < 0
2. ()|=1 > 0
> 0
3. ()|=1 {
< 0
4. |1 | > |0 |
|2 | > |0 |
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
.
.
.
|2 | > |0 |
4. Prosedur Praktikum
a. Percobaan Identifikasi Sistem Statis
b. Pemodelan
5. Hasil Praktikum
Referensi Kecepatan
Rata-Rata 100 306.080
Dari data yang didapat dari hasil praktikum, maka dapat ditampilkan dalam bentuk
grafik dengan bantuan software MATLAB dengan fungsi plot.
Didapatkan nilai Yss ( Keluaran saat kondisi stabil ), nilai Yss yang dipakai adalah rata-rata
dari keluaran yang sebenarnya yaitu Yss = 306.08 . Nilai Xss ( input yang dijadikan referensi
) bernilai Xss = 100.
Maka bisa dihitung niali K ( Gain Overall ) dari plant, sebagai berikut :
=
306.08
=
100
= ,
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
5.1. Identifikasi
5.1.1 Viteckova Orde 1
33 adalah waktu dari step respon untuk mencapai 33 % dari keadaan steady
state.
70 adalah waktu dari step respon untuk mencapai 70 % dari keadaan steady
state.
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
Nilai 1
1 = 1,498(0.085 ) 0,498(0.186)
= 0.0347
Nilai 1
1 = 1,245 (0,186 0,085)
= 0,125
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
3,068 1
1 () =
(0,125 + 1) (1 + 0,0347)
3,608
=
(0,00126^2 + 0,117 + 1)
Nilai 2
2 = 1,937(0,085) 0,937(0,186)
= - 0,9637
(tidak di gunakan karena 2 0 sehingga tidak memiliki delay)
Nilai 2
2 = 0,794(0,186 0,085)
= 0,080
2 () = 2
(2 + 1)2
3,068
=
(0.08 + 1)2
3,0608
=
(0.0064 2 + 0.16 + 1)
5.1.3 Strejc
Untuk mencari nilai terlebih dahulu dapatkan nilai =
Nilai
=
0,03756
= = 0.211
0.1772
berdasarkan tabel dan nilai yang didapat, maka dintentukan bahwa nilai yi = 0,327
dan n = 3
Nilai ti
berdasarkan tabel dan nilai yang didapat, maka dintentukan bahwa nilai yi = 0,327
yi = yi . yss
= 0,327 x 306,08
= 100.088
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
= 0,042735
Sehingga transfer functionnya adalah :
3,0608
2 () = (0,04275+1)2
3,147
2 () = 0,0018272 +0,0855+1
5.1.4 Latzel
() =
( + 1)
Dimana : = (10 10 + 50 50 + 90 90 )
-10 adalah waktu dari step respon untuk mencapai 10 % dari keadaan steady
state
-50 adalah waktu dari step respon untuk mencapai 50 % dari keadaan steady
state.
90 adalah waktu dari step respon untuk mencapai 90 % dari keadaan steady
state .
-10 , 50 , 90 didapat kan dari table yang nilainya di sesuaikan dari nilai n .
10
nilai dari n ditentukan dari nilai = .
90
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
Pada grafik, didapatkan nilai dari t10, t50 dan t90 yaitu :
Respon saat 10% = 306.08 x 10/100 = 30,6.00
T10 = 0.025 detik
Respon saat t50% = 306.08 x 50/100 = 153.04
T50 = 0.117 detik
Respon saat t90% = 306.08 x 90/100 = 275.47
T50 = 0.234 detik
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
10
=
90
0,025
= = 0,1068
0,234
berdasarkan tabel dan nilai yang didapat, maka dintentukan bahwa nilai n = 2 dan
10 = 1,880 , 50 = 0,596 , 90 = 0,257
Nilai
= (10 10 + 50 50 + 90 90 )
= ((1,880)(0,025) + (0,596)(0,117) + (0,257)(0,234))
= 0,047 + 0,0697 + 0,0601
= 0,1768
Sehingga didapatkan transfer functionnya sebagai berikut :
() = (
+1)
3,0608
() = (0,1768+1)2
3,0608
() = 0,031252 +0,3536 +1
5.1.5 Ziegler-Nichols
()
=
() + 1
()
=
() + 1
() 3,0608 0,055
=
() 0,134 + 1
() 3,0608 1
() 0,134 + 1 0,055 + 1
() 3,0608
=
() 0,00737 2 + 0,189 + 1
3,0608
2 () =
2 Viteckova Orde -2 (0.0064 2 + 0.16 + 1)
3,0608
3 Latzel () =
0,03125 2+ 0,3536 + 1
3,0608
4 Strejc 2 () =
0,001827 2 + 0,0855 + 1
() 3,0608
=
5 Ziegler-Nichols () 0,00737 2 + 0,189 + 1
NO Metode RMSE
1 Viteckova 1 16,36905
2 Viteckova 2 35,35358
3 Latzel 15,6746
4 Strejc 13,34676
5 Ziegler-Nichols 21,19042
5.4. Diskrtitisasi
2.4.1 Forward Difference
Pada metode ini, proses diskritisasi di lakukan dengan cara merubah nilai s menjadi
1
, Dimana, h adalah time sampling h= 0,01s.
3,0608
=
1 2 1
0,001827 ( ) + 0,0855 ( )+1
3,0608
=
18,27( 2 2 + 1) + 8,55( 1) + 1
3,0608
=
18,27 2 27.99 + 10,72
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
3,0608
2 () =
0,001827 2 + 0,0855 + 1
3,0608
=
1 2 1
0,001827 ( ) + 0,0855 ( )+1
3,0608
=
1 2 1
18,27 ( ) + 8.55 ( ) + 1
3,0608 2
=
18,27 2 36,54 + 18,27 + 8,55 2 8.55 + 2
3,0608 2
=
27,82 2 45,09 + 18,27
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
Berikut ini adalah uji kestabilan menggunakan analisa Jury Test pada masing-masing
transfer function diskrit
Baris
1 10,72 27.99 18,27
2 18,27 27.99 10,72
3 218,8742 211.3245
4 211.3245 218,8742
2 0 10,72 18,27
1 = | 2 | = |18,27 10,72| = 218,8742
0
2 1 10,72 27,99
0 = | 1 | = |18,27 27,99| = 211.3245
0
| | < 0
|2 | < 0
10,72 < 18,27 (Memenuhi Syarat)
()|=1 > 0
() = 18,27 27,99 + 10,72
=1 (Memenuhi Syarat)
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
|21 | > |0 |
|1 | > |0 |
Baris
1 27,82 45,09 18,27
2 18,27 45,09 27,82
3 732.5824 722.9024
4 722.9024 732.5824
2 0 18,27 27,82
1 = | 2 | = |27,82 18,27| = 440,1595
0
2 1 18,27 45,09
0 = |
0 1 | = |27,82 45,09| = 430,6095
| | < 0
|2 | < 0
18,27 < 27,82 (Memenuhi Syarat)
()|=1 > 0
=1 (Memenuhi Syarat)
()|=1 > 0, =
() = 27,82 + 45,09 + 18,27
= 91,18 (Memenuhi Syarat)
Kerja Lab. Sistem Pengat uran Digital
Laboratorium Teknik Pengaturan
Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS
|1 | > |0 |
|21 | > |0 |
|1 | > |0 |
5.6. KESIMPULAN
3. Sistem juga dikatakan STABIL, karena setelah diuji dengan Metode Jury Test semua
syarat yang diperlukan dalam test terpenuhi seluruhnya.