13-35
Original article
ABSTRACT
Keywords: Monumen kapal selam, museum, augmented reality, media interaktif, virtual
guide.
13
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
14
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
15
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
16
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
17
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
18
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
c. Kesehatan
Teknologi pencitraan sangat
dibutuhkan di dunia kedokteran,
untuk simulasi operasi, simulasi
pembuatan vaksin virus. Oleh karena Gambar 4. Google Cardboard (sumber:
itu bidang kedokteran menerapkan http://img01.thedrum.com/news/tmp/5
augmented reality pada visualisasi 6351/fold.jpg)
penelitian kedokteran.
Menurut halaman resmi Google
d. Engineering design
Cardboard ( www.google.com /get/
Engineering design membutuhkan
cardboard/), Google Cardboard
augmented reality untuk
adalah wahana virtual reality yang
mempresentasikan hasil
dikembangkan oleh Google dengan bahan
perancangan engineering secara tiga
karton yang dilipat dan smartphone
dimensi atau memiliki kedalaman
disisipkan ke dalam Google Cardboard
sehingga sebuah ide perancangan
dengan posisi layar menghadap ke lensa
engineering design dapat
yang terletak di depannya, dan akan
tersampaikan dengan baik.
memproyeksikan tampilan layar tersebut
e. Vuforia Qualcomm ke mata pengguna. Google Cardboard
Vuforia Qualcomm merupakan diperkenalkan oleh Google pada
library yang digunakan sebagai konferensi Google I/O di San Francisco, 25
pendukung adanya augmented Juni 2014. Contoh penggunaannya adalah
reality pada Android. Vuforia bermain game VR, sehingga seolah-olah
19
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
20
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
sejenisnya, dengan staf professional yang tempat edukasi, tetapi museum dapat
dapat menjaga, mengelola sehingga mulai menyadari perannya di dalam
dapat memberikan pelayanan tentang masyarakat [6]. Museum merupakan
pengetahuan kepada masyarakat. wahana untuk mengabadikan dan
mendokumentasikan kegiatan maupun
Sedangkan menurut Peraturan peristiwa dan benda-benda bersejarah.
Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1
ayat (1) adalah lembaga, tempat 5.1 Klasifikasi museum
penyimpanan, perawatan, pengamanan, Menurut Direktorat Museum pada tahun
dan pemanfaatan benda-benda bukti 2009, museum yang terdapat di Indonesia
materil hasil budaya manusia serta alam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
dan lingkungannya guna menunjang sebagai berikut:
upaya perlindungan dan pelestarian a. Jenis museum berdasarkan koleksi
kekayaan budaya bangsa untuk yang dimiliki ada dua jenis, yaitu
kepentingan generasi yang akan datang Museum Umum adalah museum yang
(PP RI No.19, 1995:3). Museum adalah koleksinya terdiri dari kumpulan bukti
sebagai sebuah lembaga yang bersifat material manusia dan atau
tetap, tidak mencari keuntungan, lingkungannya yang berkaitan dengan
melayani masyarakat dan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan
perkembangannya, terbuka untuk umum, teknologi. Museum Khusus adalah
yang memperoleh, merawat, museum yang koleksinya terdiri dari
menghubungkan dan memamerkan kumpulan bukti material manusia atau
untuk tujuan-tujuan penelitian, lingkungannya yang berkaitan dengan
pendidikan, dan kesenangan, barang satu cabang seni, satu cabang atau
pembuktian manusia dan lingkungannya cabang teknologi.
(Direktorat Museum, 2008). b. Jenis museum berdasarkan
kedudukannya terdapat tiga jenis,
Berdasarkan beberapa definisi di atas, yaitu Museum Nasional merupakan
dapat disimpulkan terdapat persamaan museum yang koleksinya terdiri dari
pengertian tentang museum, yaitu kumpulan benda berasal, mewakili
sebagai tempat preservasi (menjaga, dan berkaitan dengan bukti material
melindungi) dan diteliti untuk kemudian manusia dan atau lingkungannya dari
dapat diinformasikan kepada masyarakat. seluruh wilayah Indonesia yang
Dalam pengelolaan museum terdapat bernilai nasional. Museum Propinsi
fungsi museum sebagai tempat edukasi merupakan museum yang koleksinya
untuk masyarakat, serta pengelolaan terdiri dari kumpulan benda yang
museum tidak hanya terbatas sebagai
21
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
berasal, mewakili dan berkaitan Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa
dengan bukti material manusia dan sebuah pesan berasal dari sumber yang
atau lingkungannya dari wilayah dikirimkan oleh pemancar (transmitter)
propinsi dimana museum berada. kepada penerima (receiver) melalui
Museum Lokal adalah museum yang sebuah saluran (channel), sehingga pesan
koleksinya terdiri dari kumpulan itu sampai pada tujuan akhir
benda yang berasal, mewakili dan (destination). Dalam penyampaian pesan
berkaitan dengan bukti material tersebut terdapat gangguan yang dapat
manusia atau lingkungannya dari mempengaruhi penyampaian pesan yang
wilayah kabupaten atau kota madya disebut noise. Dalam proses komunikasi
dimana museum tersebut berada. tersebut penerima pesan hanya menjadi
tujuan akhir. Jika model komunikasi ini
5.2 Pola komunikasi museum diterapkan dalam pameran museum,
Menurut Kukuh Pamuji (2010) salah satu maka pengunjung sebagai penerima
perbedaan antara museum tradisional pesan tidak mempunyai peran yang aktif
dengan museum baru adalah bahwa pada dalam proses komunikasi. Perkembangan
museum tradisional terjadi proses selanjutnya muncul konsep yang disebut
komunikasi searah (proses transmisi), umpan balik. Dengan adanya umpan balik
sedangkan pada museum baru lebih ini maka akan dapat diketahui apakah
menekankan terjadinya proses suatu pesan dapat tersampaikan atau
komunikasi timbal balik. sebaliknya. Komunikasi dapat dilakukan
berulang kali, sehingga terjadi suatu
Proses komunikasi pada museum proses komunikasi yang bersifat sirkuler.
tradisional tersebut sejalan dengan model Apabila terjadi hambatan komunikasi,
komunikasi yang diperkenalkan oleh maka proses komunikasi dapat diulang
Shannon dan Weaver yang dapat dilihat dengan mengubah pesan (message) atau
pada gambar di bawah ini: saluran yang digunakan (channel).
Gambaran proses komunikasi yang
berlangsung dapat dilihat pada gambar 7.
22
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
23
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
24
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
25
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
26
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
pada saat proses transmisi tersebut Jika dianalisis dari teori di atas, Monkasel
dilakukan. Komunikasi satu arah jika termasuk museum tradisional. Karena
diterapkan pada suatu museum, komunikasi yang terjadi masih satu arah.
pengunjung tidak mempunyai peran aktif Dilihat nilai yang dijual yaitu dari artefak
dalam proses komunikasi. Serta dapat Monkasel yang dapat berinteraksi,
gangguan (noise) pada saat informasi menyentuh dan masuk ke setiap bagian
menuju pengunjung. Noise atau ruangannya, Monkasel membutuhkan
gangguan yang terjadi pada museum bisa pengembangan informasi yang
terjadi karena waktu yang dimiliki oleh menjadikan komunikasi sirkuler sebagai
pengunjung terbatas, suasana di dalam proses tersampainya konten museum
yang tidak mendukung (misalnya minim atau bisa menjadi terdapat interaksi
penerangan), serta tidak ada interaksi dan dengan pengunjung. Artefak kapal selam
timbal balik dari informasi dengan yang dapat bersentuhan langsung dengan
pengunjung museum. Sehingga pengunjung harus didukung dengan
pengunjung tidak mendapatkan salah informasi yang interaktif sehingga
satu point of interest pada panel informasi pengunjung dapat memilih sendiri
tertentu, karena pengunjung tidak informasi yang ingin diketahui.
merasa dilibatkan dalam situasi yang
dirancang pada museum. Analisis selanjutnya melalui pendekatan
desain pameran. Monkasel dapat
Kukuh Pamuji (2010) juga menjelaskan menggunakan empat konsep sebagai
bahwa perbedaan museum tradisional panduan menurut Carliner (2001), yaitu
dengan museum baru adalah jika immersion, tema, layering, dan
museum baru lebih menekankan kemampuan terbaca sepintas
terjadinya proses komunikasi timbal balik. (skimmability). Pada konsep immersion,
Sehingga muncul komunikasi sirkuler, Monkasel dapat dapat memberikan
komunikasi sirkuler dapat memberikan informasi berupa simulasi ketika kapal
ruang kepada penerima informasi untuk selam dioperasikan, sehingga pengunjung
memberikan umpan balik kepada sumber merasakan berada pada saat kapal selam
informasi. Sehingga komunikasi dapat beroperasi. Hal ini dapat membuat
dilakukan berulang kali. Hal ini sejalan pengunjung Monkasel dapat merasakan
dengan museum baru yang memberikan berada pada situasi yang telah dirancang.
ruang antara panel informasi museum Pengunjung akan merasa terkesan
kepada pengunjung untuk terjadi timbal dengan tidak hanya membaca panel
balik. informasi, tetapi pengunjung dapat
melihat secara langsung antara artefak
asli dengan simulasi yang telah dirancang
27
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
Konsep selanjutnya dalam pameran setiap ruang yang ada pada kapal selam
sebuah museum adalah tema. Monkasel dapat dilihat pada Tabel 1.
dapat membagi menjadi dua tema besar
yaitu simulasi dan pemaparan informasi. Konsep pameran museum yang ketiga
Hal ini didasari oleh keterbatasan ruangan adalah layering. Monkasel dapat
pada kapal selam dan aktifitasnya. Pada merancang label menjadi tiga kedalaman
ruang periskop terdapat banyak panel- yaitu berupa pengantar ruangan, judul
panel kendali kapal selam dan minim objek dan keterangan objek. Serta
ruang kosong, sehingga tidak monkasel memiliki lebih dari satu ruang
memungkinkan untuk dirancang sebuah yang masing-masing ruang berbeda
simulasi pada ruangan tersebut. Tetapi fungsinya, oleh karena itu diperlukan
pada ruang torpedo haluan, ruang yang penanda visual untuk menekankan dan
tersedia cukup luas, ruangan terang, serta menginformasikan kepada pengunjung
ruang torpedo haluan adalah ruang bahwa telah memasuki ruang
dimana torpedo disimpan, diisi ulang dan selanjutnya.
diluncurkan. Hal tersebut akan menjadi
menarik jika pengunjung dapat melihat Terakhir adalah kemampuan terbaca
secara langsung melalui simulasi yang secara sepintas, Monkasel dapat memilih
telah dirancang. Pemaparan fungsi dari informasi yang dianggap perlu diketahui
28
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
29
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
30
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
Gambar 12. Diagram analisis perancangan virtual guide Monkasel (sumber: dok.)
31
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
32
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
33
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
34
Robithoh A. Irzain, Irfansyah, Hilwadi Hindersah, Analisis Virtual Guide... 13-35
35